Showing posts with label my purple world. Show all posts
Showing posts with label my purple world. Show all posts

MERDEKA - HAPPY 78TH INDEPENDENCE DAY, INDONESIA


It was windy and cold, as we started assembling for the flag - raising ceremony this morning. 

Yet, our hearts were warm with pride as we saw Merah Putih, our national flag, was gallantly fluttering against Aotearoa’s blue sky. A beautiful, historic day! 


Pengalaman indah di bumi Aotearoa merayakan genap 78 tahun usia negeri tercinta, kebanggaan kita semua, Indonesia. #thefrakarsas beruntung bisa menjadi bagian dari cerita penuh warna tentang jalan panjang perjuangan, indahnya persatuan dan persaudaraan serta memaknai kemerdekaan. Alhamdulillah… merci ya Rabb ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™.



Saya dan @bofrakarsa were proudly wearing our Tapis from beloved hometown, Lampung. A bit mix and match I know (apologies for that) but proud to wear my Siger and the set of West Lampung Tapis I got as my dowry (thanks sweet ๐Ÿ’œ @frakarsa ).



Bo was wearing his Tapis and Kiket, the headrest for Lampungnese males, Manuk Mekhem or the sleeping bird (CMIIW please ๐Ÿ™๐Ÿ˜‡). Well, again happy and proud to wear them ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ 


 These are only a tiny bit of fun photos I took today, so bear with me ๐Ÿค—๐Ÿ˜‰ 


 Merdeka ๐ŸŽ‰๐ŸŽ‰

THE 42nd ASEAN SUMMIT - Behind the scene story

Hi everyone..

Cheers from ASEAN Foreign Ministers' Meeting venue at Ayana Komodo, Labuan Bajo

I hope all is well and kali ini saya ingin berbagi cerita di balik layar saat ditugaskan untuk membantu pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 yang berlangsung di Labuan bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Mungkin teman - teman sempat melihat exposure dan berbagai pemberitaan mengenai pelaksanaan KTT ASEAN tersebut di berbagai media massa dan media sosial. Pelaksanaan yang dapat dikatakan berhasil dengan baik dan menghasilkan banyak kesepakatan penting ini berlangsung berkat kerja sama dan kerja keras banyak pihak, terutama dari kantor saya, Kementerian Luar Negeri.

cheers from Labuan Bajo

Saya termasuk beruntung dapat bergabung dengan tim Kemlu dalam persiapan dan pelaksanaan KTT kali ini. Penugasan ini termasuk salah satu penugasan yang cukup mendadak karena saya mendapat informasinya sekitar 2 minggu setelah libur dan cuti bersama Lebaran, jadi hanya beberapa hari sebelum bertolak ke Indonesia. Alhamdulillah persiapan menuju perjalanan ke Labuan Bajo, Indonesia berjalan lancar. 


gearing up to welcome all the ASEAN Leaders


I flew from Wellington on May 5 and had a short transit in Jakarta, before flying to labuan Bajo the next day. I stayed in Labuan Bajo from May 6th - 13th, then heading back to Wellington on May 16th. It was a very intensive week with lots of meeting, coordinations, general rehearsals and last-minute adjustments for the series of meetings we had to go through during the Summit. Again, it was crazily busy and I take it as a rewarding experience.

some member of the team and all of us were posted in Indonesian Mission in New York

KTT ASEAN ke-42 dimulai dengan rangkaian pertemuan di beberapa tingkat, antara lain Committee of Permanent Representatives of ASEAN, Senior Official Meeting, and Foreign Ministers meetings and related meetings at ministerial level, before the Summit commenced. We were welcoming ASEAN Leaders,- Prime Ministers, Sultan and the likes, as well as members of their delegations. 

ready to rumble... usai MC untuk ASEAN Foreign Minister Meeting


Chef Arnold juga ikutan berpartisipasi 

With Minister for Foreign Affairs, Retno Marsudi

Bersama Pak Sandiaga Uno yang juga hadir dalam salah satu pertemuan

The Summit itself was very packed with meetings. Di hari pertama KTT yang dipimpin oleh Pak Presiden Joko Widodo, ada 5 pertemuan yang berlangsung secara bergantian. Semuanya di tingkat kepala negara. Di hari kedua KTT, pertemuan berlangsung hingga tengah hari, yang kemudian ditutup dengan press briefing yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dan didampingi oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Sekretaris Negara, dengan dihadiri menteri lainnya seperti Pak Siandiaga Uno. 

bertugas sebagai MC saat KTT ASEAN 

Di luar pertemuan resmi, terdapat rangkaian pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan pemimpin negara ASEAN lainnya, serta kegiatan menikmati matahari terbenam di kapal Phinisi serta Gala Dinner dengan pertunjukan kesenian yang menakjubkan garapan Pak Wisnuthama. It was really a series of remarkable gatherings.

collage keseruan welcoming dinner yang dituanrumahi Pak Jokowi

Saya bergabung dengan tim acara dan persidangan, di mana passion dan pengalaman saya dalam dunia MC atau Master of Ceremony benar- benar terpakai. 

the food served during the VVIP Luncheon


Jadi de ja vu dan seperti mengulang masa - masa di mana saya masih aktif di radio dan memenuhi kontrak MC di hotel berbintang di masa muda. Hahaha...kalau bicara begini rasanya seperti sudah tua karena pengalaman - pengalaman tersebut terjadi belasan tahun yang lalu. 

But in short, I coordinated intensively with the main team of conference officers as well as Presidential protocol team to ensure the smooth conduct of the events. Here are some of the additonal photos from behind the scene.

Indonesian desk

cheers dari Labuan Bajo

Bersama dengan salah satu rekan MC yang datang dari perwakilan RI di Wina, saya berbagi tugas untuk berbagai acara di atas. Saya bertugas di saat sunset reception and welcoming dinner untuk para Menteri Luar Negeri ASEAN, rangkaian Foreign Ministers' Meeting; ASEAN Political and Security Community dan ASEAN Coordinating Council, serta rangkaian KTT dan juga VVIP Luncheon yang dituanrumahi Presiden Jokowi dan Press Conference . Again, seminggu di Bajo jadi tak terasa karena hampir setiap hari penuh dengan kegiatan dan koordinasi. Pheeew, setelah acara resmi ditutup baru terasa melelahkan. But then again, it was all rewarding. 

the collage ohotos from the VVIP luncheon... 

more from the VVIP Luncheon


Saya kembali ke Jakarta pada tanggal 13 Mei dan setelah menghabiskan akhir pekan sejenak bersama keluarga di Jakarta, saya kembali ke Wellington pada tanggal 15 Mei. 

Well, itulah sedikit cerita pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo and again, I am very privilege to be there and hope I can come back there soon with my family, this time for a full-pledge vacation.

See you on the next adventures yaaaa.

Ramadhan in Wellington Aoteroa New Zealand - First Week

Ramadhan Kareem..

Bulan penuh berkah yang selalu kita nantikan bersama telah tiba.

Alhamdulillah ini Ramadhan kedua kali untuk kami #TheFrakarsas di Aotearoa New Zealand. Senang sekali rasanya! Tidak terasa sudah hampir dua tahun kami merasakan tinggal di negeri unik di kawasan Pasifik ini dan meskipun banyak suka dukanya, termasuk pindah rumah yang kedua kalinya di Wellington, tapi kami sangat mensyukuri karunia dan berkah-Nya hingga saat ini.

As we have experienced before, we are doing Ramadhan and fasting in the country where majority of the population is non-Moslem. So as always, we have to be able to manage our expectation and circumstances during this blessed holy month. It's not really a problem for me and my husband as adults but for my kids, who still need to go to school from 8.50 - 3.10 PM everyday, fasting is still a bit challenging. But I do trust that Bo et Obi will be able to handle all these challenges during Ramadhan. They even have many school activities and events such as sports, fun cross country and more. 

Nikmat berpuasa di negara orang tetap kami rasakan berkat keberadaan keluarga besar Umat Muslim Indonesia (UMI) Wellington. UMI Wellington adalah kumpulan para umat muslim Indonesia yang ada di Wellington dan UMI telah berdiri cukup lama,  sejak tahun 2008. 

bersama Obi, Shirin dan Tussie .. bagian dari keluarga besar KBRI Wellington 

Dari 9 pendiri asli UMI, saat ini jemaah anggota UMI sudah mencapai kurang lebih 1000 orang. Sebagian besar ada di Wellington, namun banyak juga yang pindah ke kota lain di Selandia Baru ataupun kembali ke Indonesia karena masa tugas atau belajarnya sudah selesai.



Berbagai kebiasaan unik yang kita jalani di tanah air sebagian bisa kita rasakan saat kumpul bersama keluarga besar UMI Wellington. Salah satunya adalah seperti kegiatan Tarling atau Taraweh keliling yang diruanrumahi berbagai komunitas muslim Indonesia di Wellington secara bergiliran.

Minggu pertama Ramadhan 1444H, keluarga besar Hutt City menjadi tuan rumah Tarling pertama di bulan Ramadhan 1444H dilakukan di Naenae College, Lower Hutt. Alhamdulillah .. acara berjalan lancar dan senang banget ikutan Tarling karena yang hadir di acara berbuka puasa sampai pelaksanaan sholat taraweh ramai, menambah keceriaan Ramadhan. 

mendengarkan ceramah sambil menunggu waktu berbuka

Tarling kali ini diawali dengan ceramah dari Ustadz Ali Al-Bahar yang dilakukan secara daring mengenai keutamaan Ramadhan. Ceramah yang menyejukkan dan menyegarkang kembali ingatan kita akan indahnya bulan suci ini. 

Flyer tarling dengan keluarga besar Hutt City

Selesai ceramah, kita menunggu sebentar hingga azan berbuka. Bahagianya saat mendengar azan walaupun hanya di ruangan yang kita sewa dan kami pun segera berbuka puasa. Tak lama kemuadian, kami melakukan shalat maghrib berjamaah, yang dilanjutkan dengan makan malam. Kali ini, makan malam yang disediakan antara lain terdiri dari nasi putih, daging sapi lada hitam, sup brenebon, dan ayam bakar bumbu kecap, lengkap dengan lalapan dan sambal serta kerupuk. Untuk takjil, ada bubur kacang hiaju, kue pukis, bakwan, risol, mini donat dan juga kurma. Alhamdulillaaaah, nikmat tak terkira. 

ayam bakar, anyone?

Usai makan malam, kami pun melanjutkan ibadah sholat taraweh hingga selesai. Sesudahnya, kami membantu panitia membereskan tempat pertemuan yang kita sewa dan kembali pulang untuk istirahat dan bersiap untuk sahur di hari berikutnya.


 Selama acara, tidak lupa kami mengabadikan banyak foto bersama teman - teman yang hadir dalam Tarling kali ini. Rasanya seperti mini reuni, walaupun kami kerap bertemu di pengajian, baik yang berlangsung luring maupun daring.

cheers from all the ladies yang menjadi panitia Tarling kali ini


Oh ya teman - teman... saat ini UMI Wellington sedang berikhtiar mendirikan masjid untuk mendirikan masjid Indonesia pertama di Wellington, Selandia Baru. Ikhtiar besar ini dilakukan dengan semangat tinggi dan niat baik untuk mendapat ridha  dan berkah-Nya. Memang tidak mudah dan memnbutuhkan biaya yang sangat besar namun in sya Allah UMI Wellington, bahu - membahu dengan umat muslim lainnya di seluruh dunia, berusaha menwujudkan mimpi indah ini. Saya sendiri mendapat kepercayaan untuk bergabung dengan pengurus UMI tahun 2023 dan juga bagian dari panitia pembangunan masjid UMI Wellington. Bismillahirrahmanirrahim semoga segalanya berjalan lancar ya.




Untuk informasi lengkapnya, check out our website untuk informasi tentang UMI dan juga proposal pembangunan masjid/Indonesian Islamic Center di Wellington, Selandia Baru di link berikut ini ya:

*www.umiwellington.org.nz*


Sekiranya teman - teman ingin berpartisipasi dan bergabung bersama kami untuk mencari berkah-Nya, klik link www.launchgood.com di bawah ini yaaa..


https://www.launchgood.com/campaign/lets_build_a_mosque_in_wellington_new_zealand?src=1827062&fbclid=IwAR0Q38NfCDmfLlhI8vJCXA4tm0-VE4ERpDpD6nC0ZgXDz8N60YfKFFrsK0o#!/


Selain melalui platform Launchgood, berikut Info rekening donasi

Pembangunan Masjid Indonesia di Wellington, NZ


Rekening Indonesia: 

BRI 3781-01-000007-566

Atas nama Irdan Moh Arkan 


Rekening New Zealand:

Westpac Bank: 03-0525-0022413-001

Swift code: WPACNZ2W


Stay tune for more news on this campaign, termasuk Tabligh Akbar Online bersama untuk kick-off rencana baik ini ๐Ÿ™


Mohon bantuan doa, penyebaran informasi terkait rencana baik ini, dan juga dukungan donasi untuk mewujudkan masjid Indonesia ini. Jangan bosan - bosan ya kalau aku broadcast informasi ini berkali - kali nantinya.


Let’s build Indonesian Islamic Center and mosque in Wellington, New Zealand

๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ


Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh



Ramadhan Kareem from Aotearoa New Zealand

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh 

Alhamdulillaaah.. Ramadhan is here.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan mendapat segala berkah, ampunan, dan petunjuk-Nya di bulan suci ini ๐Ÿ™.

The holy month of Ramadhan is here and I am so blessed to  be able to enjoy this month of repentance, self-resistance, perseverance and empathy. The month when, once again, we are given the chance to reborn, to be a better self.


In sya Allah, this will be our second Ramadhan in Aotearoa New Zealand. 

Read our first Ramadhan in Wellington here : Welcoming Ramadhan in Wellington

For 2024 or 1444H in Islamic calendar, we are enjoying Ramadhan in the middle of Fall, right after summer down here. In terms of time, it’s pretty much similar to the length of fasting in Indonesia. 

In the first week of Ramadhan, until the end of March, we roughly started the fasting at 6 AM until 7.30 PM. So it is around 13.5 hours fasting. Later in the beginning of April 2023, we will have daylight saving, when the time is adjusted in accordance with the movement of the sun. Then our fasting will start from 5.11 AM to 6.17 PM. So, it's pretty much similar to Indonesia. So, my family and I are super happy.


As you know, while we were posted in Geneva, Switzerland and New York City, US, we experienced Ramadan in the middle of long summer days. Well, it was quite an experience and alhamdulillah, everything run smoothly at that time.  

Read our Ramadhan story in New York City here: Ramadhan with the Kids

I sincerely hope Ramadhan will bring all the best of us and may we all who observe it will manage to do all the good deeds and get jannah as we deserve. And what makes this Ramadhan special is that us, Umat Muslim Indonesia (UMI) Wellington, is planning to build an Indonesian mosque in Wellington, New Zealand. Last week, on the first weekend in this Ramadhan, we had Tarling or Taraweh Keliling, hosted by one group of Indonesia community in Wellington. I guess I will share the event on a separate post. 

Saat ini, UMI Wellington sedang berikhtiar untuk mendirikan masjid Indonesia di Wellington, Selandia Baru. Ikhtiar besar yang dilakukan dengan semangat tinggi dan niat baik untuk mendapat ridha  dan berkah-Nya.

Untuk informasi lengkapnya, check out our website untuk informasi tentang UMI dan juga proposal pembangunan masjid/Indonesian Islamic Center di Wellington, Selandia Baru di www.umiwellington.org.nz

Sekiranya teman - teman ingin berpartisipasi dan bergabung bersama kami untuk mencari berkah-Nya, klik link www.launchgood.com dan bisa mencari kampanye let's build a mosque in Wellington New Zealand

Selain melalui platform Launchgood, berikut Info rekening donasi Pembangunan Masjid Indonesia di Wellington, NZ, jika teman - teman berkenan bergabung.

Indonesia: 

BRI 3781-01-000007-566  Atas nama Irdan Moh Arkan 


New Zealand

West Pack Bank: 03-0525-0022413-001, Swift code: WPACNZ2W

Stay tune for more news on this campaign, termasuk Tabligh Akbar Online bersama untuk kick-off rencana baik ini ๐Ÿ™

Mohon bantuan doa, penyebaran informasi terkait rencana baik ini, dan juga dukungan donasi untuk mewujudkan masjid Indonesia ini.

Let’s build Indonesian Islamic Center and mosque in Wellington, New Zealand

๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ๐Ÿ•Œ


Once againRamadhan kareem, dear friends. May Allah SWT bestow us with endless blessings.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh


Happy 2023 from Aotearoa

Are you ready for the new year?
Yes you are and here comes the last day of 2022!

Wishing you all an amazing new year of 2023, filled with happiness, joy, health, success and abundant blessings. 

Doa terbaik untuk kita semua di tahun 2023 yang semoga akan diisi dengan hari - hari yang produktif, sehat dan bahagia. Semoga segala rencana baik yang sudah disiapkan bisa terealisasi dan apa yang belum tercapai dapat segera dikabulkan. Aamiiin.

happy new year from Wellington, New Zealand

 Di akhir tahun 2022, saya sempat menikmati hiking di Mt. Kaukau, Wellington, yang menjadi salah satu tempat favorit karena pemandangan dari atas yang sangat cantik. Bersama 8 teman perempuan lainnya, kami mendaki selama kurang lebih 1 jam dan menikmati pemandangan serta udara segar. Kegiatan yang sehat sebelum menikmati pesta tahun baru. Pemandangan yang dinikmati juga benar - benar menenangkan jiwa dan raga, membuat kita lebih sehat dan segar. We certainly hope we can do it regularly so we can stay healthy. Sounds like a good resolution to me!

Meanwhile, hours later and after a good break, we gathered on the last night in 2022 in my Ambassador's residence which is beautifully located in Northland, Wellington. We had great times sharing with our big family in NZ, enjoying BBQ, singing karaoke, and playing Just Dance. 

My hubby and  I on the last day of 2022

Around 40 people gathered and we all witnessed the kids' fireworks, starting at 9.30 so that the kids didn't have to stay awake too long, and also the new year countdown with 3-minute fireworks at 12 PM on the dot.


I managed to capture it live for my YouTube channel as well. Feel free to check it out ..




So, have Cheers from Wellington!

Art Deco Afternoon High Tea - Arisan Seru bersama Indonesian Ladies Club Wellington

Art Deco Afternoon High Tea - Arisan Seru bersama Indonesian Ladies Wellington

Apa kabar semua?

Lama tidak menulis blog dalam bahasa Indonesia tercinta and I'm excited untuk berbagi cerita - cerita keseruan perjalanan kami selama tinggal dan berdinas di Selandia Baru, atau Aotearoa.

Belum lama ini, aku bergabung bersama Indonesian Ladies Club atau ILC di Wellington. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah arisan. Iya, arisan. 

Meskipun sedang berada di luar negeri dan bahkan banyak di antara pendiri dan anggota ILC telah berada di Selandia Baru lebih dari 10,15 atau bahkan 20 tahun, tradisi yang satu ini masih lekat di hati. Tidak heran kalau kegiatan arisan menjadi saah satu kegiatan favorit ILC. Arisan kerap menjadi ajang silahturahmi dan temu kangen, sekaligus forum belajar dan berbagi. 

So, long story short, aku menjadi salah satu peserta arisan dan untuk bulan Desember, aku menjadi pemenang arisan bersama 7 orang lainnya. Mereka yang menang akan menjadi tuan rumah arisan berikutnya. Satu putaran memang memiliki 8 pemenang dan masing - masing mendapat NZD 800. Jumlah yang lumayan dan bisa dipakai untuk membeli barang favorit kan. 


Art Deco Afternoon High Tea - Arisan Seru bersama Indonesian Ladies Wellington
aneka cangkir dan teko vintage koleksi kami

Saat grup kami menang, kami memutuskan untuk mengambil tema afternoon high tea and art deco. Jamuan minum teh memang menjadi salah satu tradisi Inggris yang diadopsi dan banyak digemari di Selandia Baru. 

Banyak kafe, hotel atau tempat makan yang menawarkan jamuan teh dengan hidangan khasnya, seperti kudapan dan cemilan khas negara ini. Yang paling populer adalah scones dan pies. Seperti apa persisnya, bisa langsung di-browse sendiri aja ya. Semoga nanti aku bisa share juga resep scones karena sering buat.

Art Deco Afternoon High Tea - Arisan Seru bersama Indonesian Ladies Wellington


Untuk arisan kami, karena pesertanya adalah perempuan Indonesia yang bermukim di Wellington, kami memutuskan untuk menyajikan makanan khas Indonesia. Walaupun temanya high tea, makanan kecil yang disajikan adalah martabak telur, lumpia, kue putu ayu, talam, onde - onde dan masih banyak lagi. Untuk makanan utama, kita menyediakan lontong sayur komplit, jadi ada lontong, sayur nangka, telur balado, balado teri kacang, opor ayam, kering kentang, sambal, kerupuk dan lalap. Untuk dessert, kita juga ada tiramisu dan meringue! Pokoknya komplit deh dan bikin ngiler ya. Makanan yang aku bawa dan sumbang adalah martabak daging dan opor ayam, hasil karya di dapurku yang baru di Khandallah.

Untuk peralatan minum teh, aku juga membawa sebagian koleksi trio Royal Albert dan teman - temannya milikku dan juga teko dan trio dari koleksi T2 aku. Aku sempat share juga kan cerita tentang T2 yang menjadi salah satu toko teh favoritku di sini dan juga perburuan koleksi vintage trio cangkir teh aku  (Baca: Hunting for Vintage Collection at Napier, New Zealand) Aku juga niat lho mengenakan kostum flappers untuk dress code art deco kali ini.



Yang pasti, kita semua menikmati arisan kali ini. Apalagi selain arisan, kami sebagai tuan rumah menyumbang untuk raffles dan door price berupa trio atau 1 set cangkir teh dengan 2 piring tatakan (makanya namanya trio) koleksi vintage. Beli 3 tiket seharga NZD 10 and you can get the chance to win one of those cute cups! Tidak heran kalau banyak peserta arisan yang membeli tiket raffles ini.


Art Deco Afternoon High Tea - Arisan Seru bersama Indonesian Ladies Club Wellington
Berpose dengan Mba Ratih, salah satu host bareng aku. I'm wearing my Art Deco theme costume



All in all, kita semua menikmati arisan seru  kali ini dan pertemuan berikutnya akan diadakan di  bulan February 2023. Masih harus tunggu tahun baru dulu ya. Sampai jumpa di cerita arisan kita berikutnya.


Salam hangat dari Wellington

WW: Artwork of Dali Susanto at Sylvia Park in Auckland, New Zealand

Artwork of Dali Susanto at Sylvia Park in Auckland, New Zealand

Just want share beautiful art works from my dearest friend Dali Susanto, a famous artist here in Napier, Hawkes Bay. Dali was born and raised in Jogjakarta but he has been living in Aotearoa for sometimes.

As I came to Auckland a month ago, we stopped by at Sylvia Park shopping mall in Auckland to get a quick lunch before heading back to Wellington again. And voila, I saw the new art work by Dali, Eat Your Heart Out

I have to say the unique artwork of Dali is always quirky, cheerful and colorful, yet with strong message. The one here depicted the joy of sharing your precious time with your loved ones. It's also very festive, perfect for the upcoming holiday season.


Artwork of Dali Susanto at Sylvia Park in Auckland, New Zealand


Artwork of Dali Susanto at Sylvia Park in Auckland, New Zealand



Here they are.. in one corner at Sylvia Park in Auckland, New Zealand. 

Artwork of Dali Susanto at Sylvia Park in Auckland, New Zealand

I have one of Dali's art works in purple (surprise, surprise) and I love it!

It's like his signatures to have those bold colors, shapes and patterns. And he's famous because of that!

Artwork of Dali Susanto in New Zealand
that's my purple Dali :)

Now, what do you think about it? You love that as well?

Join us on (almost) Wordless Wednesday and have fun with the links