Showing posts with label bekel. Show all posts
Showing posts with label bekel. Show all posts

Main Bekel Yuuuk



"Indah, here's a little gift for you" ujar boss saya suatu sore.
"Kamu pasti suka deh, ini hadiah dari salah satu teman dari negara Pasifik" tambahnya.
Di depan saya, seuntai kalung dari kerang terjuntai dengan manisnya.


kalung kerang hadiah :)

I love it.
Kerang-kerang cantik yang berbaris rapi itu seperti tersenyum pada saya.

Dan ingatan saya pun melayang ke salah satu sudut di kompleks perumnas Langkapura, Lampung.

***
"Giliran siapa sekarang? Indah atau Rury?  
Sampai mana ya tadi.. Oh ya, buka 4.  Ayo, ayo. Jangan curang ya."
Percakapan sekelompok anak perempuan yang tengah menikmati waktu sore hari itu terngiang di telinga saya. 

Saya ingat, jaman SD dulu, kala telpon genggam dan aneka gadget masih jauh dari jangkauan, setiap sore sehabis mandi kami pasti bermain ke luar rumah dengan teman-teman di seputaran kompleks. Kebetulan memang banyak yang usianya sebaya dan kita pun punya hobi yang sama. Kaau sudah begini, biasanya kami pun mencari permainan yang menjadi kesukaan semua. Salah satunya bermain bekel. 

Ada yang tau permainan ini?

Bekel is one of the traditional game that I used to play during my childhood. I don't  really know what's the origin of this game but one thing for sure, I remember how fun it was.

Permainan seru ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Alat- alat yang dibutuhkan adalah bola bekel or bouncing ball serta biji bekel yang terbuat dari besi atau seperti saya, kerang. Seingat saya, jumlah kerang atau biji bekel beragam, ada yang 6, 10 atau 12.  


Bola bekel dan kerang yang kita punya di NYC :)

Peraturan main bekel biasanya beragam, tergantung kesepakatan para pemain. 
At least, that's what I remember. Correct me if I'm wrong ya :). Kalau tidak salah, peraturan bermain bekel yang pernah saya lakukan seperti ini :

1. Permainan dilakukan minimal berdua (kalau sendiri mah namanya latihan dong ah :). Biasanya karena bekel lumayan populer, maka satu gup bisa 4 sampai 6 orang yang bermain bersama. jangan terlalu banyak karena nanti giliran menunggunya jadi lama. Apalagi kalau ada yang jago :).

2. Urutan bermain ditentukan dengan suit atau diatur secara sukarela.

3. Permainan dimulai dengan menggenggam semua biji bekel atau kerang dan bola di satu tangan. Bola dilempar ke atas, biji bekel/kerang disebar, lalu setelah bola memantul satu kali di lantai baru ditangkap.

4. Setelah permainan dimulai, permainan bekel akan terbagi menjadi beberapa tahap.

Tahap pertama, bola dilempar dan satu biji bekel/kerang diambil. Setelah bola memantul satu kali di lantai, maka bola harus ditangkap kembali. Berikutnya biji bekel/kerang yang diambil 2, lalu 3,4,5 dan seterusnya hingga semua biji bekel/kerang diambil semua. 
Untuk mengambil biji bekel/kerang lebih dari satu, kita bisa melakukannya sekaligus atau 'dikecek'. Saya tidak tahu bahasa Indonesianya apa tapi kira-kira dengan menggunakan kecepatan tangan dan perhitungan lamanya bola memantul, kita mengambil sejumlah biji bekel/kerang beberapa kali. Misalnya, kalau biji bekel/kerang yang harus kita ambil ada 3, kita bisa mengambilnya sekaligus 3, satu per satu 3 kali, atau 2 kali dengan komposisi biji bekel/kerang 2 dan 1. Di sini keseruannya, karena kita tidak boleh menyenggol biji bekel/kerang lainnya dan kita harus menghitung waktu yang ada dari satu kali pantulan bola. Kalau sudah jago, 'kecek' 3,4,5 atau 6 sekali pun mudah :). Setelah semua biji bekel/kerang terambil semua, maka tahap satu selesai.

Tahap kedua adalah  tahap 'buka'. Buka di sini maksudnya biji bekel/kerang diatur dengan posisi tertentu seperti 'terbuka'. Posisi terbuka itu seperti ini :)


posisi terbuka :)

Jika kita menggunakan 6 biji bekel/kerang, maka akan ada buka 1, buka 2, buka 3, buka 4, buka 5, dan buka 6. Caranya, kita sebar biji bekel/kerang seperti semula, lalu semua biji bekel/kerang kita buka. Baru kemudian tahap buka 1 dimulai. Artinya, setelah semua biji bekel/kerang dibuka, lalu kita ambil satu per satu. Diikuti dengan buka 2, 3, 4 , dan seterusnya. Untuk buka 2, berarti dalam satu kali pantulan bola, kita harus bisa membuka 2 kerang sekalgus. Demikian pula untuk 3, 4, 5 dan 6. Terbayang dong, membuka 6 biji bekel/kerang dalam waktu beberapa detik saja. Pastinya tangan kita harus lincah dan cepat untuk mengatur semua biji bekel/kerang tersebut dan langsung menangkap bola :). Peraturannya pun sama. Kita tidak boleh menyenggol biji bekel/kerang lain saat menganbil biji bekel/kerang yang kita tuju. Feel free juga kalau mau 'dikecek', yang penjelasannya sama seperti di atas, tapi dilakukan setelah semua biji bekel/kerang dibuka. Oya, biasanya, agar mengambilnya gampang, saat membuka biji bekel/kerang, kita menyusunnya berdekatan. 

Tahap ketiga adalah tahap 'tutup'. Peraturannya sama seperti tahap 'buka' di atas,  hanya bedanya biji bekel/kerang yang kita mainkan diatur dengan posisi tertentu seperti 'ditutup', yang kira-kira seperti ini.


posisi tertutup :)


Setelah semua biji bekel/kerang ditutup dan diambil sekaligus hingga jumlah tertinggi, maka seluruh tahapan permainan bekel pun selesai.

5. Selama bermain, tangan pemain tidak boleh menyenggol biji bekel/kerang lain yang ada di lantai, selain yang akan kita ambil. Kalau menyentuh maka kita pun 'mati' alias stop bermainnya dan giliran bermain diberikan kepada pemain berikutnya. Demikian pula kalau pemain gagal menangkap bola atau bolanya secara tidak sengaja jatuh menimpa biji bekel/kerang di lantai. Selain itu, kita juga mati kalau biji bekel/kerang yang kita sebar tidak sengaja bertumpuk. Nah, kira-kira ini beberapa sebab yang membuat kita kehilangan giliran bermain. Teman-teman ada yang ingat sebab lainnya? 

Bagaimana? 
Ribet ngga peraturannya?
Ngga kaaan :)
Meskipun peraturannya banyak, tapi kalau sudah dimainkan tidak terlalu sulit kok. 
Dan yang pasti permainannya seru, karena selain dibutuhkan keahlian khusus untuk memastikan semua biji bekel/kerang bisa diambil dalam waktu yang sangat singkat, satu pantulan bola saja saudara-saudara. Belum lagi kalau ada yang tidak sengaja menyenggol biji bekel/kerang tapi tidak mau mengakui. Heboooh deh jadinya :).

Thanks to Mama Calvin dan Bunda Salfa, saya jadi mengingat kembali permain kesayangan saya di masa kecil ini. Bahkan saat sudah beranjak remaja saya dan beberapa teman maupun saudara memainkannya lho. 


ada yang semangaat belajar main bekel :)

Dan sekarang, saya mencoba memperkenalkannya kepada Bo et Obi. 
Karena kami tidak punya biji bekel, maka yang digunakan adalah kerang :)
Boy, how we have fun learning it. 
Mulai dari mengkoordinasikan dan menghitung saat yang tepat untuk melempar bola dan menyebar kerang, sampai menangkap bola dan membuka or menutup kerang. Belum lagi memastikan bola tertangkap setelah satu pantulan. Ternyata tidak gampang lho. 
Bo manages to play it but Obi fails miserably and she is sooo sad. 
Well, we certainly need more practices here, kiddos.

Dari sini saja kita tahu ada banyak manfaat yang kita dapatkan dari permainan tradisional ini. Selain belajar budaya sendiri yang begitu berwarna, permainan ini juga mendekatkan hubungan saudara dan pertemanan. Belum lagi keahlian motorik halus yang terlatih dan juga kejujuran saat bermain. Sedangkan keseruan dan keriaannya yang didapat saat bermain? Priceless!

Saya jadi merasa berasa bersalah karena belum sempat mengajarkan Bo dan Obi permainan tradisional Indonesia yang sebenarnya begitu banyak. Tidak bisa dipungkiri kalau era teknologi seperti sekarang seringkali merenggut kebahagiaan sederhana yang kita dapatkan dari aneka permainan tradisional Indonesia.
Ayoo ah semangaat..mari kita bermain lagi :)


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan  Bunda Salfa"