Showing posts with label 17 Agustus. Show all posts
Showing posts with label 17 Agustus. Show all posts

Dirgahayu Indonesiaku

Dirgahayu Indonesia!




Selalu ada rasa istimewa setiap Republik ini merayakan hari jadinya. 
Tidak terkecuali saat 17 Agustus 2024 yang lalu, di mana Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke -79. Meskipun Agustus sudah berlalu, rasanya belum lengkap jika aku tidak membagikan keseruannya di indahnuria.com.




Kali ini saya dan keluarga menikmatinya di tanah air. Setelah di tahun 2022 dan 2023 kami merasakan gempita perayaan HUT RI di Wellington, Selandia Baru, kali ini kami kembali menikmati keberagaman dan indahnya kemerdekaan di Jakarta. Tentu saja aku selalu bahagia bisa berada di tanah air di saat istimewa seperti ini. 

Well, I have to admit that wherever we are posted or assigned, we are trying to make all the national independence celebration special. while we were in Wellington, we became the first Indonesian 

Tahun ini terasa agak berbeda karena beberapa hal. 

Kali ini, aku tidak mengenakan busana khas daerah Lampung, kampungku tercinta, tapi menggunakan busana khas Nusa Tenggara Timur, khususnya daerah Sumba.

Bulan Juni lalu, saya kembali mengunjungi Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan memiliki waktu cukup untuk mengeksplorasi beberapa tempat dan juga berbagai sentra wastra khas daerah cantik ini. As you are probably aware of, saya yang pecinta tenun tentu saja kalap melihat berbagai kain cantik yang ada. Walhasil, saya pulang dengan membawa 2 potong pakaian jadi dari tenun Sumba dan 8 helai kain tenun langsung dari para pengrajinnya. Saya membawa 5 potong kain dari Sumba, termasuk dalam ukuran selimut yang besar dan sarung serta selendang; 2 helai tenun NTT Buna; dan 1 helai kain dari Maumere. 


Seperti tahun - tahun lalu, dress code upacara 17 Agustus adalah busana khas daerah. Cantik sekali melihat semarak baju adat dan tradisional Indonesia yang beraneka rupa, warna dan model. Tidak terkecuali di lingkungan kantorku di Kementerian Luar Negeri, termasuk di perwakilan - perwakilan Indonesia di luar negeri. Bahkan seringkali peringatan ini menjadi ajang berkumpulnya para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Selain untuk memperingati khidmatnya peringatan terbebasnya Indonesia dari penjajahan, di saat ini pula kita bisa mencicipi berbagai makanan khas Indonesia yang selalu membuat kita rindu tanah air.

The Frakarsas di saat peringatan HUT RI ke-78 di New Zeakand




For sure, kesempatan ini kami manfaatkan juga untuk berfoto, lagi dan lagi, bersama teman, kolega, pimpinan, dan lainnya. Saya yang kangen dengan banyak teman - teman di Indonesia karena sempat berpisah bahagia sekali bisa ketemu dengan banyak orang. Kami pun bahkan berfoto di banyak tempat, termasuk dengan Ibu Menlu, yang memang berkeliling dan berpose bersama kita semua..

cheeers... berpose bersama Ibu Menlu, Pak Dirjen KSM, dan teman - teman di lingkungan kerja 



Seru? pasti dong!

Check out some of these photos dan share juga keseruan peringatan 17 Agustus tahun ini ya.








72nd Anniversary of Indonesia's Independence

Happy 72nd Anniversary, Indonesiaku


August 17.
That's when Indonesia celebrates its Independence Day.
After being colonized by Dutch for approximately 350 years, finally, Soekarno and Muhammad Hatta proclaimed our independence on August 17th, 1945.


This year is my 4th year celebrating our Independence Day in New York City.
You know well how different it feels to celebrate such auspicious day when you are away from home.

This year, we have the morning celebration at the Consulate General of the Republic of Indonesia in NYC.
Certainly, my family and I went there to attend the celebration.
Although early in the morning I have the kick-off breakfast for Making Strides against Breast Cancer at Marriott Marquis Hotel Times Square, but I managed to meet my mom and the kids before heading to the Consulate General.
We made it right on time, when the ceremony was about to begin.

The morning celebration is open to all Indonesians and friends of Indonesia who would love to attend.
Back home in Indonesia, we have the ceremony all across the country.
We usually have the flag-raising ceremony, including in the Presidential Palace in Jakarta, but in NYC, as we are doing it inside the room, we have different protocol arrangement.



After solemnly celebrate the Independence Day, we continued the gathering with photo sessions and enjoying the refreshment.

with the big family of Permanent Mission of Indonesia to the UN and the Consul General

My mom, Obi, and I wore the red ensemble adorned with Tapis Lampung, the traditional hand-woven fabrics from my hometown Lampung. The traditional pattern of pucuk rebung is the one we chose. My mom and Obi wore dresses while I wore kebaya kutu baru as my top.  Kebaya is also one of our national dresses.

In red, beautifully adorned with Tapis Lampung.


We certainly have the traditional Nasi Kuning with all its condiments (read the RECIPE here :)) and some other Indonesian traditional munchies. 


I was so busy catching up with friends and colleagues, I didn't take really take picture of those yummy food. But most importantly, we all gathered with the same spirit to continue our fight for our country, wherever we are

 We all are grateful to have the independent Indonesia and amidst the fact that we have been independent for quite sometimes, we still have a lot of home works at home.
We will continue to strive for a better future. 
For a better Indonesia.
Always!

Dirgahayu Indonesia
My beloved homeland, always.



Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di NYC

Pagi itu saya bangun dengan badan remuk.

Setelah sepuluh hari seseruan di road trip, melewati 7 negara bagian di Amerika Serikat dengan perjalanan non-stop terakhir selama 12 jam dari Savannah, Georgia, menuju New York, tidak heran kalau badan saya pun 'menjerit' protes.

Tapi, hari itu istimewa.
17 Agustus 2015.
70 tahun sudah negeri tercintaku bebas dari penjajahan.
Dan ini kali kedua saya melewati hari spesial ini di NYC.


Tahun lalu, saya tidak bisa mengikuti rangkaian perayaannya karena tanggal 14 Agustus 2014 saya menjalani mastektomi. Tanggal 16 Agustus baru pulang ke rumah dan kondisi saya drop pasca operasi besar.

Karena itu, tahun ini saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti rangkaian upacara peringatan HUT RI ke-70 yang diselenggarakan di Konsulat Jenderal RI di New York.



Pagi itu kami bergegas.. 
Saya dan Bo yang akan menghadiri upacara, karena Rudi, yang sukses menyetir sepanjang road trip dan juga Obi, masih keletihan karena kami baru tiba di New York tanggal 17 Agustus pukul 1.30 dini hari.

Badan letih tidak begitu terasa karena saya asyik menyiapkan kebaya merah dan kain Tapis ungu kesayangan saya. Sementara untuk Bo, kemeja batik motif Papua ungu muda juga sudah rapi disiapkan.


Untungnya, my munchkin mau mendrop kami di KJRI sehingga saya tidak bingung berkebaya ria naik subway, walaupun saya sebenernya sudah siap hahahaha. Kapan lagi coba pakai kebaya dan bertapis ria naik subway ;).

Akhirnya, setelah tiba di KJRI, banyak warga dan diaspora Indonesia di New York yang telah hadir.


Upacara pun dimulai tepat pukul 9.50 AM, 10 menit sebelum detik-detik Proklamasi. Upacara dilaksanakan di Ruang Pancasila, yang lumayan penuh dengan para peserta. Ketika upacara, peserta sudah diinformasikan bahwa yang bisa mengambil foto hanya fotografer resmi KJRI. Dan ini penting untuk memastikan khidmatnya  acara.

Saat “Indonesia Raya” berkumandang, dada rasa gemuruh dengan semangat dan cinta yang meluap. Penuh semangat menyanyikan lagu kebangsaan ini sekaligus menundukkan kepala sebagai tanda hormat kepada Merah Putih. 

Dan ketika waktu aubade menyanyikan lagu Tanah Air, kontan air mata menggenang karena rasa rindu tanah air. Luar biasa memang Ibu Soed, barusan kata sederhana dari lubuk hati membuat siapa saja yang mendengar atau menyanyikannya terbawa perasaan. Saya tidak sendirian menitikkan air mata... Karena banyak teman-teman yang merasakan hal serupa.

Senang, haru dan bangga bisa menjadi warga negara Indonesia yang senantiasa mengibarkan semangat merah putih, di mana pun berada.



Dan hari itu, Senin, bukanlah hari libur di AS, tapi lebih  dari 200 orang memadati Ruang Pancasila untuk hadir dalam peringatan ini. 

Selain para pimpinan dan staf KJRI, kami perwakilan dari Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York (PTRI) pun hadir, termasuk Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya dan Ibu Diana Mawarsari Percaya. 

Peserta lainnya yang hadir antara lain wakil dari Indonesian Banker’s Club, juga Permias dan Pelajar Indonesia di New York dan sekitarnya, perwakilan dari IDN Tri-state,  Perwakrin, dan banyak organisasi masyarakat lainnya. 

Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di NYC memang ditunggu-tunggu :)



Pokoknya seruuuu ;).

Tema yang diangkat tahun ini adalah “Satu Tekad Berjuta Karya: Gerakan Nasional Ayo Kerja pada 70 Tahun Indonesia merdeka”. Semoga tema ini bisa menjadi bahan bakar pemicu semangat untuk terus berkarya.





Upacara selesai setelah kurang lebih 20 menit dan kemudian diikuti dengan pemotongan tumpeng yang lalu diberikan para perwakilan sesepuh Indonesia di New York sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa mereka selama ini.

Is that all? No...
Setelah upacara selesai, serangkaian sesi foto bersama Kepala Perwakilan Instansi Pemerintah di New York beserta dengan masyarakat Indonesia yang hadir pun dilakukan sebelum kita semua menikmati jamuan makan bersama yang telah disediakan.

Lots os foood..
Glorious Indonesian Food :).
Super yuuum ;).






Dan foto bersamanya? 





Banyaaaak bangeeet ;).
Dan istimewanya lagi, saya ketemu dengan Lutfi, adik kandung Emak Gaoel  yang super kondang itu ;), yang memang menjadi salah satu staf lokal di KJRI NY. Setelah lebih dari 1 tahun, akhirnya ketemu juga kami ;)..




Dan minggu depan, rangkaian kegiatan olah raga serta street fair di NYC akan kita lakukan untuk mempromosikan Indonesia. Ditungguuuu ya ceritanya ;).

Yang pasti, semangat merah putih akan selalu berkobar dalam dada.
Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di NYC kali ini memang seru.

Merdekaaaaa ...