Apa kabar semua?
Lama tidak menulis blog dalam bahasa Indonesia tercinta and I'm excited untuk berbagi cerita - cerita keseruan perjalanan kami selama tinggal dan berdinas di Selandia Baru, atau Aotearoa.
Belum lama ini, aku bergabung bersama Indonesian Ladies Club atau ILC di Wellington. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah arisan. Iya, arisan.
Meskipun sedang berada di luar negeri dan bahkan banyak di antara pendiri dan anggota ILC telah berada di Selandia Baru lebih dari 10,15 atau bahkan 20 tahun, tradisi yang satu ini masih lekat di hati. Tidak heran kalau kegiatan arisan menjadi saah satu kegiatan favorit ILC. Arisan kerap menjadi ajang silahturahmi dan temu kangen, sekaligus forum belajar dan berbagi.
So, long story short, aku menjadi salah satu peserta arisan dan untuk bulan Desember, aku menjadi pemenang arisan bersama 7 orang lainnya. Mereka yang menang akan menjadi tuan rumah arisan berikutnya. Satu putaran memang memiliki 8 pemenang dan masing - masing mendapat NZD 800. Jumlah yang lumayan dan bisa dipakai untuk membeli barang favorit kan.
|
aneka cangkir dan teko vintage koleksi kami |
Saat grup kami menang, kami memutuskan untuk mengambil tema afternoon high tea and art deco. Jamuan minum teh memang menjadi salah satu tradisi Inggris yang diadopsi dan banyak digemari di Selandia Baru.
Banyak kafe, hotel atau tempat makan yang menawarkan jamuan teh dengan hidangan khasnya, seperti kudapan dan cemilan khas negara ini. Yang paling populer adalah scones dan pies. Seperti apa persisnya, bisa langsung di-browse sendiri aja ya. Semoga nanti aku bisa share juga resep scones karena sering buat.
Untuk arisan kami, karena pesertanya adalah perempuan Indonesia yang bermukim di Wellington, kami memutuskan untuk menyajikan makanan khas Indonesia. Walaupun temanya high tea, makanan kecil yang disajikan adalah martabak telur, lumpia, kue putu ayu, talam, onde - onde dan masih banyak lagi. Untuk makanan utama, kita menyediakan lontong sayur komplit, jadi ada lontong, sayur nangka, telur balado, balado teri kacang, opor ayam, kering kentang, sambal, kerupuk dan lalap. Untuk dessert, kita juga ada tiramisu dan meringue! Pokoknya komplit deh dan bikin ngiler ya. Makanan yang aku bawa dan sumbang adalah martabak daging dan opor ayam, hasil karya di dapurku yang baru di Khandallah.
Untuk peralatan minum teh, aku juga membawa sebagian koleksi trio Royal Albert dan teman - temannya milikku dan juga teko dan trio dari koleksi T2 aku. Aku sempat share juga kan cerita tentang T2 yang menjadi salah satu toko teh favoritku di sini dan juga perburuan koleksi vintage trio cangkir teh aku (Baca: Hunting for Vintage Collection at Napier, New Zealand) Aku juga niat lho mengenakan kostum flappers untuk dress code art deco kali ini.
Yang pasti, kita semua menikmati arisan kali ini. Apalagi selain arisan, kami sebagai tuan rumah menyumbang untuk raffles dan door price berupa trio atau 1 set cangkir teh dengan 2 piring tatakan (makanya namanya trio) koleksi vintage. Beli 3 tiket seharga NZD 10 and you can get the chance to win one of those cute cups! Tidak heran kalau banyak peserta arisan yang membeli tiket raffles ini.
|
Berpose dengan Mba Ratih, salah satu host bareng aku. I'm wearing my Art Deco theme costume |
All in all, kita semua menikmati arisan seru kali ini dan pertemuan berikutnya akan diadakan di bulan February 2023. Masih harus tunggu tahun baru dulu ya. Sampai jumpa di cerita arisan kita berikutnya.
Salam hangat dari Wellington