Alhamdulillaaaah..
Saya tidak menyangka bahwa semangat saya untuk terus berbagi dan meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara ternyata mendapat perhatian dari banyak pihak, termasuk majalah Kartini online.
Mungkin teman-teman sempat melihat beberapa waktu yang lalu saya share link mengenai artikel yang menampilkan cerita saya di majalah Kartini versi online.
Aaah, saya jadi malu.
Bukan kali pertama masih media cetak namun tetap saja rasanya gimanaaaa gitu.
Semoga teman-teman tidak melihatnya sebagai suatu kesombongan tapi saya berharap ada manfaat yang didapat dari tulisan tersebut.
Ceritanya beberapa waktu yang lalu saya dikontak oleh Mba Ecka Pramita via FB. Mba Ecka yang ternyata adalah wartawan majalah kartini.co.id menawarkan saya wawancara untuk ditampilkan dalam artikel mereka di bulan Oktober yang memang merupakan #bulankankerpayudara, sesuai dengan tema yang mereka angkat.
I said wooow...what an honor!
Tentu saja saya tidak menolak kesempatan emas ini untuk bisa menyemangati semua perempuan Indonesia untuk sadar akan bahaya kanker payudara dan karenanya rajin melakukan SaDaRi atau periksa payudara sendiri. Sekaligus tentu saja menyemangati diri sendiri dan teman-teman maupun keluarga yang tengah menghadapi perjuangan yang sama untuk bisa terus semangat, berupaya dan berjuang untuk sembuh.
Serangkaian pertanyaan disampaikan melalui email dan saya mencoba menjawab wawancara jarak jauh ini di sela-sela pekerjaan saya yang sedang seru-serunya di bulan Oktober ini.
Terus terang, I'm really into this!
Semangaaat bangeeet :)..
Seringkali tidak kita sadari semangat untuk sembuh atas izin-Nya yang membuat kita bisa kembali sehat dan menjalani hidup yang lebih sehat pula.
Jika teman-teman berkenan, baca liputannya di link INI untuk bagian pertama dan link INI untuk bagian kedua
Kalau tidak keberatan, saya copy paste ya hasil tulisan Rangga Hargo Baskoro dari kartini.co.id berdasarkan wawancara dengan saya sebelumnya :).
Semoga bermanfaat, teman-teman..
Saya tidak menyangka bahwa semangat saya untuk terus berbagi dan meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara ternyata mendapat perhatian dari banyak pihak, termasuk majalah Kartini online.
Mungkin teman-teman sempat melihat beberapa waktu yang lalu saya share link mengenai artikel yang menampilkan cerita saya di majalah Kartini versi online.
Aaah, saya jadi malu.
Bukan kali pertama masih media cetak namun tetap saja rasanya gimanaaaa gitu.
Semoga teman-teman tidak melihatnya sebagai suatu kesombongan tapi saya berharap ada manfaat yang didapat dari tulisan tersebut.
Ceritanya beberapa waktu yang lalu saya dikontak oleh Mba Ecka Pramita via FB. Mba Ecka yang ternyata adalah wartawan majalah kartini.co.id menawarkan saya wawancara untuk ditampilkan dalam artikel mereka di bulan Oktober yang memang merupakan #bulankankerpayudara, sesuai dengan tema yang mereka angkat.
I said wooow...what an honor!
Tentu saja saya tidak menolak kesempatan emas ini untuk bisa menyemangati semua perempuan Indonesia untuk sadar akan bahaya kanker payudara dan karenanya rajin melakukan SaDaRi atau periksa payudara sendiri. Sekaligus tentu saja menyemangati diri sendiri dan teman-teman maupun keluarga yang tengah menghadapi perjuangan yang sama untuk bisa terus semangat, berupaya dan berjuang untuk sembuh.
Serangkaian pertanyaan disampaikan melalui email dan saya mencoba menjawab wawancara jarak jauh ini di sela-sela pekerjaan saya yang sedang seru-serunya di bulan Oktober ini.
Terus terang, I'm really into this!
Semangaaat bangeeet :)..
Seringkali tidak kita sadari semangat untuk sembuh atas izin-Nya yang membuat kita bisa kembali sehat dan menjalani hidup yang lebih sehat pula.
Jika teman-teman berkenan, baca liputannya di link INI untuk bagian pertama dan link INI untuk bagian kedua
Kalau tidak keberatan, saya copy paste ya hasil tulisan Rangga Hargo Baskoro dari kartini.co.id berdasarkan wawancara dengan saya sebelumnya :).
Semoga bermanfaat, teman-teman..
MajalahKartini.co.id – Indah Nuria Savitri adalah seorang diplomat yang bekerja untuk Kementerian Luar Negeri. Ibu dua anak ini ditugaskan di Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York City. Indah merupakan salah satu perempuan yang survive dari kanker payudara.
Awal mula Indah menyadari bawa dirinya mengidap kanker payudara sejak timbulnya benjolan di payudara kiri pada tahun 2011. Aktivitas Indah yang padat sebagai seorang diplomat membuat dirinya baru menjalani serangkaian tes pada tahun 2014.
Hasil tes mamogram dan biopsi menemukan 3 benjolan di payudaranya. Indah mengaku tidak memiliki keluhan yang berarti sebelum hasil diagnosis menunjukan bahwa dirinya positif terkena kanker payudara stadium 1 C.
“Bisa dibilang tidak ada keluhan sama sekali. Energi level saya baik, tidak ada nyeri atau sakit, atau gejala lainnya. Ini yang berbahaya menurut saya. Karena kita sakit tapi tidak merasa 'sakit',” tutur Indah saat menceritakan pengalamannya kepada MajalahKartini.co.id.
Serangkaian proses pengobatan dijalani Indah, seperti menjalani mastektomi atau operasi pengambilan seluruh jaringan payudara di sebelah kanan. Indah juga harus menjalani 16 putaran kemoterapi yang terdiri dari 4 sesi dengan A/C setiap 3 minggu dan 12 sesi dengan Herceptin/Taxol setiap 2 minggu.
Efek samping pascakemoterapi merupakan fase yang sulit dijalani Indah. “Rasa mual yang berkepanjangan, lemas, tak bertenaga, rambut rontok, kuku menghitam, dan badan ngilu atau sakit walaupun hanya bersifat sementara,” ujar Indah. Setelah kemoterapi ia diharuskan untuk beristirahat total selama 4-5 hari.
Selain serangkaian proses pengobatan, ada faktor lain yang membuat dirinya kuat dalam menjalani hari-harinya yang sulit. (bersambung ke bagian 2) Indah Nuria, Tak Pernah Menyerah pada Kanker Payudara (Bagian 2)
MajalahKartini.co.id – Setelah menjalani kemoterapi, Indah harus beristirahat selama 4-5 hari. Semua pekerjaan rumah seperti mengantar dan menjemput anak-anak sekolah, menyiapkan perlengkapan sekolah anak-anak, membantu anak-anak mengerjakan PR, masak, mencuci piring dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya dikerjakan oleh sang suami.
“Suami saya pun turut berjuang, andilnya besar sekali dalam proses penyembuhan saya, terutama saat menjalani masa kemoterapi yang tidak mudah. He is my rock!," tutur indah.
Indah beserta suami juga memberikan pemahaman kepada kedua anak mereka tentang penyakit yang ia derita. “Saya dan suami menjelaskan kepada anak-anak secara sederhana penyakit apa yang saya derita, sehingga anak-anak mengerti jika saya benar-benar tidak bisa diganggu,” ujar Indah.
Ia menceritakan usaha yang ditunjukan suami untuk menghibur dirinya ketika menjalani kemoterapi. “Suami saya juga ikut mencukur habis rambutnya, it's really a huge support for me, karenanya saya bisa tetap tersenyum meskipun kehilangan rambut,” tutur Indah.
Selain itu dukungan juga mengalir melalui keluarga Indah yang berada di Indonesia. “Kami (ia dan keluarga besar) rajin berkomunikasi melalui facetime untuk saling memberikan kabar. Pimpinan dan rekan kerja di kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) juga sangat mendukung kesembuhannya.
“Izin sakit diberikan dan jadwal pekerjaan saya disesuaikan dengan kondisi kesehatan saya saat itu.I really appreciate it!” tutur Indah.
Menjalani hari-hari sebagai survivor kanker sudah pernah dialami Indah. Hal tersebut membuat dirinya turut aktif mengampanyekan kesadaran tentang kanker payudara lewat gerakan yang disebut “Making Strides”.
Gerakan tersebut mampu mengumpulkan dana sebesar jutaan dollar yang digunakan untuk membantu para pasien kanker payudara maupun riset terhadap kanker payudara.
Permasalahan biaya pengobatan dan deteksi dini kanker payudara memang tidak murah, untuk itu dirinya berharap agar pemerintah Indonesia dapat memfasilitasinya.“Seringkali perempuan mundur teratur untuk melakukan pemeriksaan karena terbentur biaya,” kata Indah.
Ia juga berpesan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk melakukan pemeriksaan dini lewat program “Sadari”. Menjaga pola hidup dan makanan yang sehat juga dapat membantu menghindari wanita dari bahaya kanker payudara. “Jangan lupa jalani hidup sehat dengan menjaga asupan makan dan berolahraga, yang terpenting adalah hindari stress,” ujar Indah. (Foto: Dok. Indah).
Semoga bermanfaat ya teman-temaaaan.
Dan jangan lupaaa...masih ada waktu untuk ikutan #giveaways #kampanye #finishthefight #gopink #breastcancerawarenessmonth akuuu yaaa :)
Bertabur hadiah untuk mereka yang berkenan berpartisipasi lhooo :)
See you there soon..