Showing posts with label shoes. Show all posts
Showing posts with label shoes. Show all posts

Mari Berburu Sepatu Pria

Okay, my husband loves shoes!

Nothing’s wrong with that, right.
And that makes us equal, as I am crazy about shoes as well.
As crazy as I am for lipsticks, purple stuff and comics!

And I just realized that he has a lot of them!
Different kinds, different colors, for different ocassions.




Jadi ceritanya begini.
Kami akan segera kembali ke tanah air karena tahun depan, saya dijadwalkan pulang ke Jakarta.
Rencana kembali yang semula bulan Februari berubah menjadi bulan Juli karena Dubes saya meminta saya untuk diperpanjang hingga kampanye pencalonan Indonesia sebagai Negara Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB selesai di bulan Juni 2018.
Karena waktunya sudah tidak lama lagi, aku sudah mulai packing dong!
Bebenah segala pernak-pernik dan ‘harta karun’ yang kami ‘kumpulkan’ selama 4 tahun tinggal di New York City.
Dan belum apa-apa, aku sudah berhasil mengumpulkan 20 kardus besar, yang isinya mostly oleh-oleh dan sepatu!

Oh I gotta remind you. Salah satu godaan terbesar di sini adalah BELANJA!
Well, godaan pertama: belanja. Godaan kedua: belanja. dan godaan ketiga: belanja.
Iya, belanja, alias shopping.
Apa pun itu bentuknya.
Be it online, directly at the flagship store, visiting the department store, thrift store alias toko pre-loved, maupun belanja via telpon, katalog, dan bahkan iklan di TV!
Nakutin ya, haha #garukgarukkepala.

Dan kalau virus SALE sudah merajalela, kami pun hanya bisa berdoa #sambillirikdompet. 

Kalau saya lemah hati di beauty products (dan juga tas, sepatu, baju plus pernak-pernak rumah lucu warna ungu :)), suami saya ngga tahan *NGGA TAHAN* sama sepatu.

So, mari kita  berburu sepatu pria!

You know what you want?
What's your favorite? 
Boat? Oxford? Chelsea? or Wing tip?
Or loafer? monk strap? Brogue? or Derby?

Are you familiar with all those names and terms?
Or just like me, I swear I don't know many of them!

Aku pikir itu tadinya nama tempat (dan memang ada yang seperti nama kota kan ya). Ternyata, saudara-saudari, itu adalah nama jenis sepatu laki-laki.
Iyaaa.
I learnt that from my hubby, who obviously learnt it from Mr. Google.
Mau liat seperti apa model sepatu yang aku sebut di atas?
Here's what I found in Pinterest!

got it  from pinterest :)


See, there are obviously tons of them.
In term of the models, they also have the one with lace, or whole cute, plain toe, cap toe or wing tip
Dan saya mulai pegangan. 
Pusiiing, cyin!

Yang pasti, jenis sepatu pria biasanya dibedakan antara untuk setingan formal atau informal. Untuk acara formal pun jenis sepatu yang disarankan pun bermacam-macam, meskipun rata-rata klasik seperti Oxford, Brogued cap toes, atau opera pump.
Tergantung apakah akan menggunakan black tie, suits atau pasangan jas, atau dress trousers yang juga sering dikenal sebagai two-tone karena warna jas dan celananya berbeda.
Kalau  untuk informal atau casual, pilihannya lebih banyak lagi.
Dan kalau aku intip, they come up with shoes such as espadrilles, blucher mocs, chukkas, or plimpsolls.
Okay, somebody explains this to me, please!


Untuk sepatu laki-laki, aku dengan manisnya hanya tau boots, sneakers dan pantofel.
Paling ditambah dengan sepatu olah raga (yang juga berbeda untuk lari, jogging, tenis, basket, naik sepeda, main bola, yoga, panjat tebing, dan kawan-kawannya)
Udah itu aja.  
Well, mentok-mentok tau dan punya juga jenis loafer dan oxford yang memang banyak tersedia untuk perempuan juga.

Walhasil, saat packing beberapa pasang (atau tepatnya berkardus-kardus) sepatu suamiku tercinta, saya baru sadar kalau Rudi ternyata sama gilanya dengan saya untuk urusan sepatu!
Aneka bentuk, aneka bahan, aneka warna.
Well, mostly in black, grayish black, tan, dark brown charcoal, navy blue, white, and dark (and neon) green. 

Dari segala jenis sepatu yang disebut di atas, ternyata Udi punya banyak chunky sneakers, boat shoes, Chelsea boots, black Oxford, Wingtip boots, Penny loafers and sport shoes, terutama untuk lari dan naik sepeda.

Penuh cinta dia bersihkan semua sepatu itu satu per satu, menggunakan agen pembersih dan alat pembersih khusus sesuai jenis sepatu, dan juga diganjel dengan alat khusus yang menjaga bentuk sepatu agar tidak berubah , sebelum semuanya masuk kardus-masing-masing dan disimpan untuk kami bawa pulang ke Indonesia.

Dan sama seperti alasan saya yang perlu gonta-ganti sepatu setiap hari (dan setiap ganti baju, tas, or event yang akan saya datangi), Rudi, my hubby, pun bilang kalau dirinya pun sama! Setiap ocassion dan kostum yang digunakan perlu sepatu yang sesuai. Dan bahkan dengan PDnya dia menenangkan aku, kalau sepatu-sepatu ini nantinya bisa diwariskan ke Bo yang memang sudah menunjukkan tanda-tanda akan memiliki kaki besar :).
Saya cuma bisa tepok jidat, dan sadar diri kalau sebenarnya  I am doing exactly the same thing! So, who's laughing now. 



Sebelnya, sambil asyik bebersihan, dia pun sibuk ingatkan aku untuk lakukan hal yang sama karena sepatu-sepatu kami tercinta ini akan mengalami perubahan iklim dan kelembaban yang besar potensinya akan merusak kondisi sepatu-sepatu ini. Tapi, dia ngga mau bantu aku membersihkan sepatuku yang bejibun itu, hiks. Malah wanti-wanti kalau tidak segera dibersihkan nanti sepatunya tambah rusak, jadi tidak bisa diwariskan ke Obi. 

Well-noted, Pak!

Next time, aku cerita soal drama koleksi sepatuku deh!

Dan pssst...virus doyan sepatu ini sepertinya sudah menular ke Obi >_<

Jadi, sudah siap berburu sepatu pria (lagi)!
Which one is your favorite?