Showing posts with label diplonote. Show all posts
Showing posts with label diplonote. Show all posts

Wonderful Wednesday with My Purple World, Oh My Heartsie Girls and Friends

President of Indonesia, H.E. Joko Widodo, addressed the UN General Assembly

It has been a busy week for me and my family.

Work wise, I have been attending meetings here and there, even from several hotel premises. The office is closed due to the pandemic but our deadline continues and pressing. 

As you now, as September kicks in, the 'storm' at the UN is coming in the form of UN General Assembly. The High Level Week to be precise. Nevertheless, this year is special because of two things. First, Our President, Joko Widodo, attended the meeting and delivered the national statement through a pre-recording message. Second, the event is conducted in a hybrid way, half online and half offline.  So we have a combination of pre-recorded messages, on-site meetings with limited attendance and many virtual meetings. Never ever the UN has such an arrangement in its 75-year existence. Oh..and the UN is celebrating its 75 year anniversary. We will definitely have a lot of commemoration and discussion about what the UN can do more in the future. The future we want, the UN we need.

President of Indonesia, H.E. Joko Widodo, addressed the UN General Assembly

Btw, the delegation from outside of New York City is obliged to follow 2-week quarantine arrangement, no matter what ranks are you. It means, even the head of government/state and ministers have to go through the same procedures. Moreover, one state can only be represented by 2 person inside the UN headquarters. So unlike previous years, we stay in Jakarta and work from home. Again, working from home does not mean we have less works. It is actually the opposite. Well, we can do it! We certainly can!

Now, it's party time! Ready to join our Wonderful Wednesday with My Purple World, Oh My Heartsie Girls and friends? Hop in!

We would also appreciate letting us know in comments you are following us so we can follow you back! All posts are welcome, Linky Parties & Giveaways are as well! We hope you will visit our hostess's features and leave comments as well!

Oh-My-Heartsie-Girls-WW

❢❢ Would you please share our Party Banner on your blog to grow the party And Please Feel Free To Pin A Few Features From Original Source Be Notified When Our Parties Start Each Week Add Your Email Unsubscribe Anytime ❢: [...]

Wonderful-Wednesday-Hosts.OMHGWW-Hostess-Linky-Party-225

Karren Haller // Oh My Heartsie Girl Autumn Shopping Giveaway Ends 10/19 Twitter | Bloglovin | Facebook | Pinterest | Instagram

Indah Nuria Savitri // My Purple World Kanoman Palace, Cirebon, West Java, Indonesia Twitter | Facebook | Pinterest | Instagram

Clearissa Coward // Command Center Bring Warmth To Your Home With Flower Arrangements For Fall Twitter | Instagram | Facebook | Pinterest

Kaycee Mason // My Crafty Zoo Language is Fun: Silent Vowels & A Giveaway Hop Twitter | Instagram | Facebook | Pinterest

Suzan White // Country Crafting Banana Split Dessert No Bake Twitter | Instagram | Facebook | Pinterest

Wonderful-Wednesday-Linky-PartyEarly-Fall-Apple-Themed-Tiered-Tray

Feature Chosen by Clearissa // Clearissa Coward's Command Center The House on Silverado // Early Fall Apple Themed Tiered Tray

  30-Surprising-Ways-to-Use-Borax-Around-the-House.30-Surprising-Ways-to-Use-Borax-Around-the-House.30-Surprising-Ways-to-Use-Borax-Around-the-House.

Feature Chosen by Kaycee // My Crafty Zoo Fluster Buster // 30 Surprising Ways to Use Borax Around the House

  Chocolate-peanut-butter-pumpkin-truffles-super-easy-fall-autumn-cake-or-brownie-balls

Feature Chosen by Suzan // Country Crafting Seasonal and Holiday Recipes // Chocolate Peanut Butter Pumpkin Truffles

  10-Amazing-DIY-Gift-in-a-Jar-Ideas.

Feature Chosen by Indah // My Purple World Keeping It Real // 10 Amazing DIY Gift in a Jar Ideas! Coconut-Cream-Pie

Feature Chosen by Karren // Oh My Heartsie Gil Mom The Lunch Lady // Coconut Cream Pie from Scratch This-weeks-fashion-feature-on-Oh-My-Heartsie-GirlFallin-for-Tie-Dye-September-Stylish-Monday-Link-Up

Feature Chosen by Karren // Oh My Heartsie Gil // Fallin' for Tie Dye September Stylish Monday Link Up

But Before You Get Started and it is not required but in order to be considered for a feature, would you take a moment to Comment and Share its appreciated, All the buttons are here. Lets Party!!

 You are invited to the Inlinkz link party!

Memaknai Gotong Royong di Tengah Badai Corona

MEMAKNAI SEMANGAT GOTONG ROYONG 
DI TENGAH BADAI CORONA

“Terima kasih, Menteri Luar Negeri Indonesia untuk dukungan Anda dan Pemerintah Indonesia bagi WHO. Saya sangat setuju, kita harus bersatu untuk melawan musuh bersama, lebih dari sebelumnya. Hanya dengan solidaritas kita bisa melawan #COVID19 dan menjaga dunia tetap aman”, cuit Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur-Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization yang biasa disingkat WHO, menghiasi jagad maya lewat Twitter beberapa waktu lalu. 

Di tengah polemik dan tuduhan dari suatu negara terhadap badan dunia tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno Marsudi, telah sampaikan dukungan kepada badan kesehatan dunia dan sistem multilateralisme dalam upaya mengatasi krisis akibat pandemi COVID-19 saat memberikan pernyataan pada Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Alliance for Multilateralism yang dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh 30 negara dan diprakarsai Jerman beberapa waktu lalu.



Selain fokus pada penanganan COVID-19 di tanah air, Indonesia terus mengambil berbagai inisiatif dan melakukan upaya menggalang solidaritas serta kerja sama dengan berbagai negara maupun pihak – pihak terkait dalam upaya mengatasi pandemik virus Corona dan segala ramifikasinya. Semangat gotong royong, yang selama ini menjadi salah satu atribut kebanggaan bangsa, menjelma nyata dalam bentuk solidaritas antarbangsa yang disampaikan di berbagai mekanisme dan kesempatan.

MAKNA GOTONG ROYONG

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan gotong royong sebagai kata kerja yang bermakna “bekerja bersama-sama, tolong menolong, bantu-membantu.” Berakar dari bahasa Jawa, kata gotong berarti pikul atau angkat, sedangkan kata royong berarti bersama-sama. Karenanya, gotong royong berarti mengangkat bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Gotong royong merupakan bentuk nyata kepedulian dan partisipasi orang Indonesia dalam menyelesaikan suatu masalah atau tantangan yang dihadapi kelompok atau lingkungannya, termasuk melalui kedermawanan dalam membantu sesama.

Tidak heran jika Indonesia sempat mendapat predikat “Negara Paling Dermawan” lewat the 2018 World Giving Index yang dikeluarkan oleh British organization Charities Aid Foundation (CAF) beberapa tahun silam.

Meski banyak yang mengatakan bahwa semangat gotong royong mulai memudar dari tatanan sosial masyarakat Indonesia, namun nilai ini tetap tak bisa terpisahkan dari budaya negeri Merah Putih ini. Paling tidak saat bangsa ini menghadapi tantangan, ancaman, atau bencana besar, naluri gotong royong dan saling membantu kembali menyeruak.

Tidak terkecuali saat pandemi Corona ini. Di tengah hiruk – pikuk upaya pemerintah untuk mengambil tindakan tegas guna menyediakan pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi mereka yang positif terpapar dan memutus rantai penyebaran COVID-19, termasuk memastikan ketersediaan APD dan masker yang sangat dibutuhkan para tenaga medis, berbagai dampak sosial dan ekonomi akibat virus Corona mulai terasa di kalangan masyarakat. Cerita kelu para pengemudi online dan taksi, pengusaha kecil, pedagang harian, buruh lepas dan para pekerja sektor informal lainnya yang kehilangan sumber pencaharian menjadi viral di mana – mana. Di saat – saat genting seperti ini, berbagai gerakan gotong royong dari aneka lapisan masyarakat dan organisasi saling bahu membahu, mengetuk hati masyarakat untuk saling membantu saudara sebangsa setanah air yang kurang beruntung. Tidak kurang seniman, selebritis, tokoh agama, organisasi kemanusiaan, hingga remaja dan masyarakat umum, dengan caranya masing – masing, bergotong royong mengumpulkan donasi, perlengkapan medis, hingga sembako dan makanan gratis untuk mereka yang membutuhkan akibat terkena dampak COVID-19. Gotong royong pun digaungkan dalam bentuk himbauan untuk tetap di rumah, bersama – sama menjaga diri serta orang lain dengan mengurangi resiko penyebaran luar virus Corona.

NAFAS GOTONG ROYONG DALAM SOLIDARITAS INTERNASIONAL

Semangat yang sama diusung Indonesia di ranah internasional. Solidaritas, kolaborasi dan kerja sama internasional ini juga yang menjadi nafas Resolusi Majelis Umum PBB pertama dalam merespons COVID-19 yang disahkan di awal April 2020 lalu. Resolusi bertajuk solidaritas global untuk memerangi COVID-19 ini diusung Indonesia bersama Singapura, Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Ghana. Resolusi ini antara lain menggarisbawahi peran penting Organisasi Kesehatan Dunia dalam menangani krisis kesehatan global serta mengajak negara – negara mengintensifkan kerja sama internasional untuk mengurangi, memitigasi dan mengatasi pandemi, termasuk melalui tukar menukar informasi, ilmu pengetahuan dan praktik terbaik dalam penanganan pandemi, serta aplikasi berbagai panduan yang dikeluarkan oleh WHO. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara daring karena kantor pusat PBB di kota New York pun ditutup akibat pandemi tidak menghalangi disahkannya keputusan yang didukung oleh 188 dari 193 Negara Anggota PBB.

 
We have to work together!
Dalam kerangka ASEAN, saat KTT Istimewa ASEAN Plus Three tentang COVID- 19 yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Indonesia juga tekankan kerja sama kongkrit untuk ciptakan resiliensi dalam penanganan pandemi maupun resiliensi ekonomi, kelancaran lalu lintas barang, perlindungan warga negara ASEAN, dan kerja sama dengan mitra ASEAN. Indonesia juga sambut baik pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund yang fokus pada pembelian peralatan medis dan obat-obatan.

Selain itu, Menteri Luar Negeri juga tegaskan peran penting perempuan dalam penanganan pandemi maupun upaya tak henti mengatasi segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, baik terkait akses kesehatan, pendidikan, dan bantuan ekonomi, di saat sulit seperti sekarang. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri perempuan maupun pertemuan virtual Regional Action Group for Asia –Pacific di bawah kerangka Forum Ekonomi Dunia.

Masih banyak peran aktif Indonesia di berbagai forum lainnya, termasuk Ministerial Coordinating Group on COVID-19 dan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN – Amerika Serikat.

CUKUPKAH SOLIDARITAS INTERNASIONAL INI?

Tentu saja pernyataan solidaritas dan himbauan peningkatan kerja sama internasional tidak cukup untuk mengatasi masalah global yang dialami dunia saat ini.

Solidaritas, kerja sama dan kolaborasi memang menjadi kunci penting untuk keluar dari kungkungan badai Corona, namun semuanya harus diikuti oleh kebijakan dan aksi kongkrit. Sebagaimana gotong royong yang tidak hanya berupa niat, namun diikuti kerja nyata.

Setiap negara mengalami permasalahan pelik yang dapat dikatakan serupa dalam mengatasi penyebaran virus yang luar biasa cepat dan mematikan bagi sekelompok orang. Kebijakan ‘me first’, yang mengedepankan kepentingan nasional masing-masing negara, sangat terasa lewat berbagai kebijakan yang bersifat protektif, kaku dan membatasi, mengakibatkan antara lain terputusnya rantai perdagangan yang melumpuhkan banyak industri dan ekonomi di berbagai negara, termasuk untuk industri strategis seperti alat – alat kesehatan, yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi pandemi ini. Dan itu hanya satu contoh saja,di luar komplikasi lainnya.

Lewat berbagai kesepakatan dan komitmen politik di forum – forum internasional ini, Indonesia harus dapat meminta masyarakat internasional untuk benar – benar wujudkan langkah nyata yang membantu mengatasi pandemi.

Tindak lanjut, baik di tingkat bilateral, kawasan maupun multilateral, perlu dilakukan segera, untuk pastikan kesempatan ini menjamin pemenuhan kebutuhan mendesak, seperti persediaan alat medis yang esensial, alat perlindungan diri, obat-obatan, maupun kebutuhan vaksin, yang masih terus dikembangkan. Selain itu, isu teknis terkait hak paten dan hak kekayaan intelektual dalam memproduksi alat medis, obat-obatan, dan vaksin, yang selama ini kerap mengganjal hubungan berbagai negara, dapat diterapkan secara fleksibel kepada negara – negara berkembang maupun least developed countries (LDCs), sehingga dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Hal mendesak lain yang perlu mendapat perhatian adalah terkait fasilitasi pergerakan dan alur barang yang perlu dipastikan agar dapat terus mendukung industri barang strategis yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi, maupun untuk menopang perdagangan dan rantai pasokan global (global supply chain) serta mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi. Setelah itu, kita pun masih menghadapi tantangan besar dalam menyikapi the new normal yang mengubah begitu banyak kebiasaan, tata kelola pemerintahan dan bisnis, serta kehidupan masyarakat dunia.

Masih panjang daftar pekerjaan rumah yang harus diselesaikan saat dan setelah pandemi COVID-19 berlangsung. Namun semangat gotong royong, yang diwujudkan dengan solidaritas, kolaborasi, dan kerja sama internasional, bisa menjadi langkah bersama dunia untuk keluar dari kemelut ini.

Now, what have we done to help addressing this pandemic?

*Artikel ini merupakan salah satu written assignment dalam program pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI angkatan 64 tahun 2020.

WW: Back to Bali


Never ending Bali!

Early morning at Tanjung Benoa!

That seems to be the theme of my end-of-the-year schedule at the office.

In less than a week, I visited Bali twice and will be back again next week for another round of meetings.

So, here are some snaps I took in between meetings and seminar in Bali.
As always, Bali is awesome!



I went to Uluwatu to see the cliff, the temple and the monkeys :)


Cheers from Uluwatu

The temple

Join us in (almost) Wordless Wednesday and have fun with the weekly link party.

Solo yang Selalu Dekat di Hati



“Bapak dan ibu yang terhormat, sebentar lagi pesawat akan mendarat. Pastikan anda menggunakan sabuk pengaman, menegakkan kursi, melipat meja dan sandaran kaki”.
Saya terbangun dari tidur sekejap sejak pesawat berangkat dari Jakarta. Tidak sampai 1 jam, kami sudah siap - siap mendarat. Saat mata memandang ke jendela, pemandangan hijau kota Solo terlihat jelas. Kenangan saya kembali saat pertama tiba di kota ini. Sebelumnya, kami bersama beberapa teman ingin mengeksplorasi kota cantik ini. Kami sempat cek jadwal kereta dari Jakarta ke Stasiun Solo Balapan. Stasiun kereta  terkenal yang ada lagunya.
Terbayang serunya naik kereta ke Solo ramai - ramai, menikmati pemandangan cantik sepanjang jalan sambil mengatur rencana perjalanan. 

Then tepukan lembut tangan pramugari pesawat terbang yang aku tumpangi membuat saya kembali ke masa kini. Ia mendekat untuk ingatkan agar kursi saya dapat ditegakkan karena pesawat akan segera mendarat. Selesai  melakukannya, pandangan saya kembali melihat ke jendela. Aku pun langsung tersenyum seraya berbisik.
Solo, I'm coming back.

Once upon a time...Mangkunegaran Art Festival, Solo, 2013


Solo has always been special for me.


Kota damai sarat budaya ini punya tempat yang istimewa di hatiku.
Bagaimana tidak istimewa.
Di sinilah dunia blogger terbuka luas untuk pertama kalinya.

Asean Blogger 2013.

That’s the meeting that I attended to.
Karena tugas dari kantor untuk menjadi MC dan juga pembicara untuk isu kebebasan berekspresi, khususnya di internet, saat acara ASEAN Blogger, aku jadi bertemu teman - teman blogger keren dan kondang di acara ini. Tidak tanggung - tanggung..bukan hanya blogger dari tanah air, tapi juga mereka dari beberapa negara ASEAN lainnya. Seru? Bangeeet! Kami mengikuti serangkaian kegiatan terkait dunia blogger dan perkembangannnya di ASEAN sekaligus mengenal Solo lebih dekat dengan berbagai kegiatan budaya dan kunjungan ke museum yang seru.

Well, untuk teman - teman yang sudah kenal aku sejak lama, mungkin tau kalau mulai serius ngeblog sejak tahun 2013. Tapi jangan salah.. aku mulai menulis buku harian digital sejak jaman Friendster dan Multiply. Il Mio Diario dan Indah's Burrow adalah blog /catatan plus album foto digital aku di Friendster dan Multiply, platform yang pernah jaya pada masanya.Semua bermula dari perkenalan dengan teman - teman anggota Kumpulan Emak - emak Blogger (KEB) dan blogger lainnya. Langsung deh aku daftar dan resmi menjadi anggota komunitas blogger. Super bahagia! Dan asyiknya lagi,  pertemanan kami masih berlanjut sampai sekarang.


Dan di tahun 2019 ini, aku beruntung banget bisa kembali mengunjungi Solo.
Kali ini masih dalam kerangka kerja di mana Indonesia melakukan dialog HAM dengan salah satu negara mitra kita di Asia. Solo terpilih sebagai tempat penyelenggaraan dialog karena banyak inisiatif dan fasilitas keren yang menjadi contoh nyata pemenuhan HAM bagi masyarakat Indonesia, seperti taman pintar untuk anak - anak dan fasilitas pelatihan bagi penyandang disabiitas maupun pemberdayaan perempuan. 

Kali ini kami juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat budaya untuk memperkenalkan Indonesia kepada counterparts kami. Mau tau kami mampir ke mana saja? Check it out!.

Pura Mangkunegaran

Rasanya kunjungan ke Solo akan kurang lengkap jika tidak mengunjungi Pura Mangkunegaran yang sangat terkenal sebagai istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegara dan kerap menjadi pusat aneka kegiatan, terutama kebudayaan. 

Welcome to the Mangkunegaran Palace
Ada beberapa tempat yang bisa dilihat oleh publik dan ada beberapa bagian yang privat di istana yang dibangun oleh Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said yang menjadi  Pangeran Adipati dengan gelar Mangkunegaran I.

Foto by my friend Vienna

Sebelumnya saya juga sempat menghabiskan waktu di salah satu pendopo yang terbuka saat Mangkunegaran Art Festival digelar. 



Berbagai tarian tradisional cantik dipersembahkan olhe para penari yang cantik dan keren. Bener- bener menyenangkan deh! Karena acaranya diselenggarakan secara profesional dan tarian serta kesenian yang ditampilkan pun juara!



I love this one as well!

Museum Keris Surakarta

Sudah ada yang pernah mampir ke sini? 
Saya baru tau kalau Solo punya Museum Keris yang lumayan lengkap dan unik.
Saat ke sini, terasa sekali kalau museum ini memang baru dibuka.
Di museum ini kita bisa mengetahui sejarah keris yang merupakan bagian budaya Jawa yang sangat erat eksistensinya dengan masyarakat Jawa. Oh ya, Keris juga telah resmi menjadi UNESCO  Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity! Membanggakan sekali ya! Keris telah menjadi salah satu karya seni budaya yang menjadi warisan budaya kemanusiaan lisan dan nonbendawi.



Selain itu, kita bisa melihat proses pembuatan keris dari awal saat jaman dahulu, penyebaran keris di berbagai wilayah Indonesia maupun kawasan Asia Pasifk,  dan berbagai jenis keris yang unik dan kerap 'berisi', untuk mereka yang percaya.


Some of the traditional Indonesian Keris

Kalau ada kesempatan, jangan lewati museum yang satu ini ya.

Banyak hal menarik yang bisa dilihat.

Belanja Batik dan Souvenir tradisional

Solo dan Batik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Meskipun banyak tempat di Jawa yang juga terkenal dengan batiknya, Solo memiliki kekhasan tersendiri untuk warna dan pola Batik yang dihasilkan. Bahkan Solo juga kerap menggelar Karnaval Batik Solo yang makin terkenal karena keunikannya.

Kami sempat mampir di beberapa toko sepanjang Kampung Batik Lawean dan Kaumna. Buat kalian yang cinta Batik, siap - siap kalap yaaa karena banyak sekali kain Batik cantik yang rasanya sayang dilewatkan. Selain itu, kami juga belanja beberapa souvenir khas dan makanan asli Solo seperti intip dan serabi Solo. Pokoknya enak-enak semua juga!

So, that's my little story tentang Solo yang selalu dekat di hati.
Rasanya ingin segera kembali lagi ke kota cantik ini.
Dan kali ini, mungkin perjalanan dengan kereta api akan menyenangkan. 
Yuk cek jadwal kereta dari Jakarta ke Stasiun Solo Balapan dan mari kita kunjungi Solo.


Cheers!


WW: DiploFest Semarang 2019

Hello, Semarang!

Public Lecture with Menlu Retno
We finally come to Semarang for the last leg of DiploFest.
What is DiploFest anyway?
It’s the diplomacy festival where you can see, learn and even try some real works of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia, my office, up close and personal.
We set up booths where people can learn about negotiations, participation in UN Security Council (through simulation in a specially made-up room just like in UN HQ :)), safe travel, citizen protection, and many more.


We had the public lecture with the Minister herself at the Diponegoro University, while other high rank officials spoke in various universities about various topics as well.


At the end of the event, we had the concert with Danilla and Afghan, the local famous singers. 

Check out more photos from the event here.

public lecture at Diponegoro University

Welcome

The simulation of the UN Security Council meeting

Mr. President :)

The wishing wall..interesting to read 

All in all, it was a great event and we had so much fun! Especially since I got to meet some fellow bloggers from Semarang and shared some times with them!



Cheers
Me with dearest blogger friends from Semarang )
And now join us on our (almost) Wordless Wednesday and have fun with the Linky Party.