Showing posts with label My munchkin and I. Show all posts
Showing posts with label My munchkin and I. Show all posts

No one said it would be easy...

"Will you marry me?"

Pertanyaan itu menghentakku...

Suatu sore, di sudut internet cafe di Den Haag yang saat itu masih dipenuhi dengan bunga yang bersemi, pertanyaan sederhana itu langsung masuk ke hati :D..

Dengan muka yang bersemu merah, - sambil celingak celinguk kanan kiri, mataku langsung fokus pada sosok familiar di layar komputer...
My munchkin .... yang kurindukan...

koleksi foto jadul yang dulu dibawa ke mana-manaaa :)
Beberapa bulan menjelang, saya memang dijadwalkan pulang setelah selesai menjalankan program kursus dan magang kota keju ini. Dan setelah lebih dari 8 tahun (lama ajaaa ya :) ) mencoba saling mengenal dan menjadi lebih dekat, mungkin memang sudah saatnya kami serius memikirkan pernikahan...

Menikah.
Ya, menikah...
Hidup bersama dengan orang yang kita cintai, pilihan hati. 
Menjalani perintah-Nya dan mendapat pahala menjalani keluarga yang sakinah, mawahdah, warahmah. 
Saling berbagi dalam suka dan duka. 
Menerima dan memberi dalam hidup.... 

masa muda sebelum menikah...

Hmmmm...sounds like a great plan! Just like in the movie...as well as those episodes told in many romantic novels I've read. Well, at least that's what I have in mind.

Singkat cerita, setelah kembali ke tanah air, rasanya waktu berjalan begitu cepat. Kesibukan di kantor,  pekerjaan yang tertunda dan jadwal kegiatan yang penuh membuat saya baru kembali ke rumah dua hari menjelang akad nikah.

Ya, dua hari...

Jangan ditanya gedubrakan nya seperti apa hehehe. Sebelumnya, kami punya waktu sekitar 2.5 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari rembukan dengan orang tua (karena udah deket lebih dari 8 tahun kita berdua yakin banget bakal disetujui :)), nyiapin undangan, merancang acara dan segala detailsnya, sampai menyiapkan baju pengantin. 

Dari segitu banyak yang perlu diberesin, hanya satu yang sudah selesai lebih awal, belanja seserahan!  Kalau untuk urusan yang satu ini, saya minta izin untuk belanja sendiri hihii...Hanya tinggal tanya budgetnya aja dan sisanya boleh saya yang atur. Mumpung lagi di Eropa dan summer sale, jadiiii deh saya menikmati banget mencari barang seserahan :). Untungnya my munchkin juga santai aja dan bilang terserah untuk urusan yang satu ini. Alhamdulillaaah...memang rezeki menikmati super diskon :p.

Persiapan lainnya heboh? Pastinyaaaa...
Apalagi saya posisi di Jakarta dan Udi plus keluarga di Lampung. 
Tapi alhamdulillaaaaah semua persiapan berjalan lancar, super duper lancar malaaah. Hampir setiap saya bisa, saya pulang ke Lampung. Jadi mulai dari urusan pilih katering dan menu (ada tekwan, pempek, dan dureeen lho :) ) sampai memastikan tenda yang akan dipakai semuanya warna ungu (surprise surpriseee). Plus milih bunga segar yang memang sudah menjadi favoritku. Thanks to my auntie, bunga lili yang cantik dan wangi bangeeet sukses memeriahkan rumah, buket tangan dan resepsi pernikahanku.  Tentu aja saya dibantu mama dan papa juga, soalnya pulang weekend doang bener-bener ngga kekejer untuk kontak semua. Untuk undangan, alhamdulillah desain dan percetakannya dibantu temen di Jogja (merci beraaat ya Ipong :)...). 

Yang paling seru kayaknya urusan baju. Karena seperti biasaaaa, tukang jahit langganan pastiiii penuh aja dan saya maksa jahit di situ karena cuttingnya memang enak bangeet. Dengan segala daya upaya, rayuan maut saya berhasil jugaaa...Baju jadi menjelang mepet saya berangkat tugas dan harus langsung dibawa karena saya ngga akan mampir lagi ke Jakarta dan akan langsung pulang ke Lampung. Walhasil, karena mote manik-manik yang dipasang belum maksimal (menurutkuuu ya), saya pun semangat dooong nambahin sendiri. Yuuup...di kamar kos kami yang imut, di kantor, di saat meeting break, dan di kamar hotel, sedikit demi sedikit saya menambahkan jajaran mote warna putih di baju akad nikah dan mote ungu muda di baju untuk resepsi. Niat? Bangeeeet dong...this will be my big day!

ini penampakan baju akad nikah...sayang detainya ngg terlalu keliatan yah hehehe :)

Dilalahnya, menjelang menikah, saya harus berangkat ke Jogja untuk acara interfaith dialogue antara RI dan Australia yang dihadiri Presiden RI (tugas jadi MC pulaaa :)) dan selesai acara di Jogja lanjut ke Bali untuk Bali Regional Meeting. Ih, saya sampai masih ingat dengan details ya kedua acara ini, soalnya persis sebelum kami menikah. Tentu saja saya sudah minta izin dengan (calon) suami dan orang tua sebelumnya. Bukan rahasia lagi kalau ada semacam kepercayaan di kita kalau menjelang menikah calon pengantin perempuan biasanya dipingit dan membatasi keluar rumah. Well, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi alhamdulillah...perjalanan saya semua berjalan lancar tuh, berkat doa dan kepercayaan dari calon suami dan keluarga besar tentunya. Lagi-lagi, Udi orangnya sederhana dan sangat logis, jadi semua itu membuat segala persiapan bisa selesai dengan baik.

Aaah, rasanya masih banyaaak bangeeet cerita menjelang pernikahan. Tapi untuk episode tahun berikutnya aja yaaa :)

Singkat cerita, akhirnya, tanggal 12 Desember 2004, exactly on the 29th birthday of my munchkin, we were officially husband and wife. Jangan ditanya kenapa milih tanggalnya pas hari ulang tahun Udi juga hehehe..karena panjang lagi nanti ceritanya :)

And now, 10 years after, our love remains strong.
No, it gets stronger indeed...

Sudah banyak sekali yang kami lalu bersama sebagai suami dan istri, sebagai mama dan bapak. And I can never thank the Almighty enough for sending me one of his angels. Penyelamat jiwa saya, tepatnya.  Bukan hanya masa -masa bahagia yang kami lalu bersama, tapi juga saat  gelap dan melelahkan yang membutuhkan ketabahan dan kesabaran tingkat dewa untuk melaluinya. 

things might get cold, but not our love ya munch :)
Dan semua itu, kita lalui dengan baik...tanpa huru-hara yang tidak penting. Knowing my hot headed nature, learning how patience is indeed a valuable virtue from you is one of the best things I have ever got from you. Apalagi di tahun terakhir ini, ketika Sang Maha Segala memberiku hadiah untuk lebih mensyukuri nikmat-Nya dan menghargai hidup. Rasanya segala ketenangan dan ketabahan untuk berjuang melawan kanker payudara yang saya derita banyak ditularkan oleh Udi :). 

di balik gaya sangarnya, my munchin is supeeeer sabaaar...

And how we are blessed with our bundles of joy...
Bo et Obi...
Both were showered with Udi's endless love and attention, since the very first second of their lives...

Bo when he was 1 month-old...
Obi when she's 1 month-old...

Dan sekarang, di salah satu sudut dingin Astoria, kami berdua merayakan 10 tahun perjalanan cinta kami. 
12-12-2004 - 12-12-2014
Ten magical years...


Tidak ada perayaan meriah, tidak ada pesta dan makanan mewah, hanya berkumpul dan menghabiskan waktu dengan Bo dan Obi. 
Precious...
How simple things exemplify the true beauty of it.





Happy 10th anniversary, my munchkin..and a very joyous birthday!

Our love and prayers for more fabulous years to come...

"No one said it would be easy but no one thought we've come this far" - Sheryl Crow



#MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #3 the Palaces

Hai haiii...

Jangan maraaah yaaa...karena saya baru bisa menepati janji yang sudaaah lama ini untuk berbagi lagi tentang La Alhambra yang cantik.

Mungkin masih ingat cerita saya tentang jejak indah dan bersejarah Islam di tanah Iberia yang sekarang menjadi Spanyol. Baca  #MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #1 di sini and  #MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #2 Alcazaba di sini.

Akhirnya, saya bisa langsung melanjutkan seri #MyItchyFeet in Espana, terutama di Granada, dan lebih spesifik lagi...La Alhambra..

Subhanallah....

You know what, whenever I mention that place, rasanya hati ini berdesir, membayangkan keindahan dan keagungannya. 


Sejak kecil, saya biasa memelototi salah satu buku koleksi Kokak, kakekku tercinta, termasuk buku tentang Alhambra. Buku itu pemberian tante Mira, yang telah lebih dulu mengunjungi tempat bersejarah ini dengan suami dan keluarganya saat mengunjungi ibu mertua yang saat itu memang tinggal di Granada. Mungkin karena sejak kecil sudah begitu ingin mengunjungi tempat ini, secara tidak sadar semesta pun mendukung :). Sang Khalil dengan rencana indahnya pun mengarahkan hati dan sepasang kaki gatalku ke sini. Alhamdulillah. .

Setelah kebiasaan 'menyiksa' diri sendiri tidak terpuaskan dengan hanya browsing sana-sini (ya iyaaaah...info gratisan kalii :D). saya pun akhirnya mempersenjatai diri dengan buku panduan. Well, memang terlihat mini, tapi isinya maksi...pas kan dengan prinsip kita untuk tetap hemat tapi mendapatkan apa yang kita mau :D.

Setelah daerah sekitar la Alhambra dan Alcazaba, alias si benteng megah (baca ceritanya di sini), kali ini beneran saya akan mengajak teman-teman menyusuri Istana Nasrid, alias Nasrid Palace yang keindahannya begitu memukau.

This place is also famously knows as the First Palaces..Why the first? because we also have Charles V Palace, built after the fall of Islam in Granada. 

at the Comares....

Who's looking down behind that window....

Why Palaces? because this complex is the home of several  palaces, including the Nasrid Palace (my fave); the Comares Palace; and the Palace of Lions (where the famous fountain resides).

Now, let's see the Nasrid Palace first, then Comares Palace.




Sesuai dengan jadwal, saya baru bisa memasuki Nasrid Palace pada pukul 14.30. Ini merupakan satu bukti keseriusan Pemerintah Spanyol dalam menjaga kelestarian tempat yang kaya akan cerita dan sejarah. Jumlah orang yang berada tempat ini dibatasi sesuai dengan kapasitas yang tidak mengganggu keutuhan dan keselamatan bangunan ini. Banyak yang sudah antri dan satu per satu dengan tertib kami memasuki tempat indah. Once you are in there, you usually can stay longer and it really suited us as we really took our time to admire every corner of this palace and took pictures of it.




by the pillars :)..don't blame me from taking pictures again and again..
The Palace was built by Abu I-Waleed Ismail, the fifth king in Nasrid Dynasty. Well, the record before could not be found but there were possibilities that this historical palace has been founded even before that.

If you see the pillars and the surrounding, you will definitely be amazed by their intricate details. Sepintas seperti sarang lebah, dengan ukiran yang bernuansa arabesque. cantik sekali. Saya sering bertanya, apa maknanya? mengapa seperti sarang lebah? Apakah karena lebah hidup dalam komunitas yang serba teratur dan tertib dalma menjalankan ritual sehari-harinya so umat Muslim diharapkan juga demikian? Entahlah...

The more we wandered around the Palace complex, the more awed we were..It's really mind blowing to think how advance the architecture at that time. To think all these majestic corners were built by hands with no intervention of modern machinery... Impressive! 
Let's take a look at those details...most photos were captured by my hubby, Udi and some by me...

the beehive structure I've mentioned before...
one of the doors of Nasrid Palace...

the ceiling...

the reflection on the water just makes the Palace looks more beautiful...


Lucky me, my hubby just couldn't get enough of taking the pictures..so although I had my own camera with me, but I was more than happy to be his amateur model...together with Bo of course...:)


looking at Albaycin through the window of Nasrid palace...and look who's busy taking pictures too besides me..Bo :)

The windows at Nasrid Palace...


Then in the Comares Palaces, everything is as amazing as the other parts of the Palaces.... The façade of the Comares Palace was built for Sultan Muhammad V back in 1370..almost 650 years ago...

cheers from Bo et mommy ...

The Veranda...breathtaking...


One of the lovely doors...

Look at the details...


The beehive ceiling ...
So, bear with me, while I'm trying to get more details on the captions...
Hope you enjoy it as much as we did...
I have to warn you though, that I will come back with more stories, details and photos for sure for another part of this beautiful huge complex :)

Cheers et viva #MyItchyFeet :)

Ramadhan Kareem ...

Ramadhan...

Bulan penuh rahmah yang senantiasa dirindukan umat Islam di seluruh dunia...
Bulan di mana Sang Maha Penyayang memberi begitu banyak keistimewaan bagi umat-Nya yang paham dan takwa..
Bulan di mana ayat-ayat suci Al-Quran diturunkan..
Bulan saat malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari 1000 bulan, menjadi bagian darinya...
Bulan ketika setan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga terbuka lebar..
Bulan yang insya Allah menjadi saat ketika doa yang dipanjatkan akan dikabulkan yang Sang Khalik... 
Bulan yang membuat saya merindukan almarhum papa dan keluarga besar saya the most..


Begitu istimewanya bulan ini, sehingga segenap umat Islam menyambutnya dengan penuh suka cita. 
Tidak terkecuali kami sekeluarga.

Setelah menikmati bulan yang penuh rahmat dan maghfiroh di tanah air tercinta, tahun ini, untuk yang kesekian kalinya, kami harus menjalaninya di tempat baru...

Tempat yang terpisah jarak dan waktu dari keluarga besar tersayang, tanah air tercinta dengan segala kemudahan dan keistimewaannya saat menjalani bulan suci ini.
Sahur yang meriah dengan panggilan dari masjid yang mengingatkan untuk bangun...
Penganan berbuka yang memenuhi pasar dan bahkan jalan raya...
Azan dan lantunan ayat suci yang terdengar merdu dari setiap sudut kota...
Buka puasa bersama dengan teman-teman dan keluarga besar yang juga menjadi ajang reuni...
Taraweh bersama-sama di masjid dekat rumah...
Malam takbiran yang heboh dengan parade bedug..
Tradisi mudik yang penuh huru-hara namun selalu dijalani dengan suka cita... 
Sholat idul fitri di lapangan terbuka ...
Memohon ampun dan saling bermaaf-maafan dengan orang tua, sanak keluarga dan handai tolan..

Aaaah, selalu jadi kangen kalau begini :)...

Ramadhan kali ini, kami kembali diberi kesempatan untuk menjalaninya di negara di mana umat muslim menjadi minoritas...
Azan tidak terdengar kecuali dari hp or komputer milik pribadi dan ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri di antara warga lain yang tengah menikmati musim panas ini secara maksimal :)..
Kali ini, waktu subuh kami adalah pukul 3.48 pagi dan maghrib tiba pukul 20. 32 waktu setempat...
Pekerjaan berjalan seperti biasa, sidang di UN tetap penuh dan semua berjalan sebagaimana biasanya...

Tapi tentu saja ini semua tidak mengurangi niat kami untuk menunaikan kewajiban ini. Malah tantangan ini mudah-mudahan bisa membantu kami membersihkan diri. 
Lagi pula, keluarga besar baru, umat muslim yang ada di sini, akan menjadi saudara-saudara baru yang memberikan bantuan, pertemanan, dan kehangatan yang tidak kalah luar biasa. 
Bo yang usianya telah beranjak 8 tahun pun melanjutkan latihan berpuasa dan memenuhi kewajiban sholatnya, dengan Obi yang sangat suportif :). Saya pun insya Allah bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan my precious...

Alhamdulillah...

Memang benar...
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan...
Dan betapa kita benar-benar dilimpahi berkah dan rahmah-Nya..senantiasa..

Selamat menunaikan ibadah puasa, teman-teman..

Mohon maaf lahir dan batin...


pic was taken from HERE

If....





If a picture paints a thousand words,
Then why can't I paint you?
The words will never show the you I've come to know.

If a face could launch a thousand ships,
Then where am I to go? 
There's no one home but you,
You're all that's left me too.


And when my love for life is running dry,
You come and pour yourself on me.

If a man could be two places at one time,
I'd be with you.
Tomorrow and today, beside you all the way.

If the world should stop revolving 
spinning slowly down to die,
I'd spend the end with you.

And when the world was through,
Then one by one the stars would all go out,
Then you and I would simply fly away



I really love this song by Bread...remember it vividly when I learnt how to play its tunes by guitar with the help of my late-father and my-husband-to-be :D...
To those who celebrate love with your other-half, this song is for you....

Manhattan, May 2014

Gondronger

Hehehehehehe...

Dari judulnya aja udah kebayang kaan aku bakal nulis apa :D..

Ceritanya bermula dengan penemuan foto jadul saat lagi beberes ini  dan  itu sebelum berangkat ke NY...

My three precious...
Gara-gara liat foto ini, saya jadi senyum-senyum sendiriiii..
Untung bukan di tempat rame ya, kalau ngg orang-orang yang melihat bingung dan bisa berpikir lain :).

Seneeeeng banget liat foto ini...bukan karena Udi (dan Bo juga) ngg pake kaos (#eeeeh...#salahfokus), tapi karena mereka gondrong, saudara-saudara...Yuuup, gondrong :)

I just love boys (and men) with long hair #blushing.

Beneraaan..

Walaupun banyak orang (terutama orang tua ya kayaknya ) yang somehow mengasosiasikan cowok gondrong dengan cowok 'ngga bener' alias bandel, suka 'ngobat', urakan, preman pasar, ngga lulus kuliah, super cuek dan sederetan 'kejahatan' lainnya, saya tetep sukaa tuh ama cowok gondrong...or in this case, gondrongers :).

Ngg tau kenapa...

Somehow I feel kalau mereka tuh lebih ekpresif, berani dan nyaman menjadi diri sendiri. Tampil beda is not really a problem, bahkan kesannya rebellious gitu. 
Most of my gondrong friends memang nyeni..entah dia itu anak band, jago puisi, ahli teater, or simply anak UKMBS (sounds familiar? itu lhoooo ..Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni). Some of them are also pretty romantic lho...

Dan akibatnya .... jangan salahkan saya kalau saya sering sekali dekat dengan para gondrongers itu. Banyak teman yang bilang saya malah punya kecenderungan senang dengan bad boys alias para gondronger ini. Dan saya langsung protes berat, karena ngga semua gondrongers itu bad boys.

Pernah punya pengalaman dinyanyiin Can't Help Falling in Love with You  di tengah keramaian or dibacain puisi romantis khusus untukku yah dengan para gondronger ini. Some of them are very gentleman as well.  Treat woman properly and nicely, at least to me. And full of surprises :).

Saya bilang begini bukan berarti cowok berambut cepak or rapi ngga baik lhooo...mostly cowok baik-baik pasti penampilannya rapi kan. Tapi kalau ada 2 laki-laki keren yang dijejerin, satu gondrong, satu berambut rapi, aku pasti pilih yang gondrong hehehe...

Haaa ....intinya I really have a soft spot for gondrongers :D..

My munchkin used to be gondrong as well...atau tepatnya, at one point of time, he will keep his long, wavy hair. Waktu kami menikah, my munchkin sih rapi jali, tapi saat kami tinggal di Melbourne having our prolonged honeymoon, my gondronger was back :)

preggy with Bo and my munchkin had his long hair again..yaay..@Sydney, 2006




jaman duluuuuu...mainnya ke laut juga hihihi...

Dan dilalahnya, virus gondrong ini menular ke Bo, jagoanku.
Waktu di Jenewa, Bo sempet gondrong ajaa...he seemed to be comfy with that dan sekolahnya pun tidak mempermasalahkan rambutnya yang tergerai itu. Walhasil, hingga pulang ke Indonesia tahun 2011, rambut hitam Bo pun saya biarkan panjang. And boy, he's so cute!




 
my lil' gondronger :D...

Well, sekarang sih kedua pria istimewaku ini sedang berambut pendek...selama di Indonesia mereka memang rutin potong rambut karena panas dan lembab, plus Bo harus berambut rapi di sekolah. But who knows, here in our place now, they might want to grow their hair again :)...Just wait and see....

#RomantikaJakarta: Nostalgia Gedung Pancasila..

Okaaay... The clock is ticking for me! 
Selalu begini, sadar bahwa masih begitu banyak yang ingin saya lihat di ibukota tercinta ini..
Begitu banyak gedung-gedung sarat sejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sayang untuk dilewati begitu saja...

And I should start from the nearest one... 
Yang hampir tiap hari kerja dilewati, berkali-kali di foto, dan bahkan berkali-kali melewati berbagai kejadian penting di dalamnya :)


di depan Gedung Pancasila saat Penutupan Diklat Sekolah Staff  Dinas  Luar Negeri  Angkatan LVIX :D


Yuuup, I  am talking about Gedung Pancasila.. 
Have you ever heard that? Or perhaps, Gedung Vollkstraad sounds more familiar?

Temen-temen tau Gedung Pancasila di mana? 
Letaknya di kompleks kantorku, Kementerian Luar Negeri.




To those who are not familiar with what Pancasila is, then I should probably start with a brief explanation on this.

Burung Garuda Pancasila



Five principles of Indonesian State philosophical foundation, our Founding Fathers had formulated these notions in a series of important events. Panca means five and Sila means foundation, both in ancient Sanskrit. 

Composed of our believe in one Supreme God; Just and civilized humanity; The unity of Indonesia; Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations arising amongst representatives; and social justice for all, Pancasila has long been dearly adhered by Indonesians in living their lives. All of these principles are also the reflections of Indonesians norms and values, richly wrapped in cultures and traditions.




Well, that's Pancasila.

How about Gedung Pancasila or Pancasila Building itself? What's the story?

Taken in one evening before heading home...


To start with, perhaps it is important to note that this richly historical premise is listed as one of the historical building in capital city Jakarta. But as it is located in the premise of my office, Ministry of Foreign Affairs, the preservation and management of the building falls under the responsibility of the Ministry. Out Foreign Afffairs Minister frequently conducted meetings and high-level events here in Gedung Pancasila, with the presence of ministers as well as our President, and other high-ranking officers.

This building was built years ago..I bet everyone knows that hahaha..
I have to admit, it's a bit tricky to find out the real history of this building. Elegantly built as Volksraad or People's Representatives Building, there is no formal record quoting the exact year when this building was built. Some literatures say that building was approximately built in 1830 as the residence of the Governor General of the Nederlandsch Indie or Hindia Belanda.

Wanna know more about its tantalizing history? stick around theeen :D..





#MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #1

Oke....saya harus ngaku..

Selesai baca buku #99CahayadiLangitEropa (hadiah menang kuis #SB2014 KEB via twitter...yipeeee), saya langsung ingin berbagi kisah perjalanan saya menyusuri negara di selatan Eropa yang memang menyimpan banyak sejarah (manis maupun kelam) Islam...Kalau kata Pakdhe Abdul Cholik, this version is inspired by others...In this case, Mba Hanum S. Rais dan Mas Rangga :)..Lagipula, novel cantik itu tidak dilengkapi dengan foto-foto (narsis), so tanpa mengurangi rasa hormat, kami ingin (mencoba) menggambarkan kekaguman kami akan hebatnya dan indahnya Islam dan peninggalan-peninggalannya.

Sudah lama sebenarnya saya ingin berbagi...tapi karena DL (sok sibuuuk euuuy) serta ini dan itu (alesaaaan teruuus), baru kesampaian sekarang.

But swear...I wrote the first part of our trip #HolaEspana in May 2013 (cek di sini, sini dan sini untuk first three parts of our visit to Barcelona and awesome Gaudi Tour :p ). So that means, I haven't immortalized our road trip to Madrid, Toledo, Cordoba, Granada and Valencia. Hah...a lot to work on!

And as I as previously, it all started with our dream to see La Alhambra...
Sounds familiar, rite....but waaay before the aforementioned novel was published. Yup, the journey took place in 2010.

Oke..sekarang kita mulai dari mana yaa....
Langsung ke La Alhambra aja?
Siapa takuuut :D...

...."a most picturesque and beautiful city, situated in one of the loveliest landscapes that I have ever seen," admited Washington Irving, on his biography written by Jones in 2008.



La Alhambra in the evening...seen from Albaycin...


How many hearts have been thrilled and captured...
How far imagination has wildly wandered.. back to the glorious past..

Termasuk kami...tiga orang Indonesia (saat itu Obi belum lahir :D) yang niat menempuh perjalanan panjang dari Jenewa, Swiss, demi melihat salah satu peninggalan Islam yang dijamin membuat hati bergetar karena keindahannya.

Alhamdulillah...

How lucky we are to witness one of the magnificent masterpieces of mankind...


La Alhambra..

As we have said before on the previous album, this is the main reason why we were coming to Spain..to see Alhambra with our own eyes...and how we were amazed by its timeless beauty ..


Bermodalkan budget airlines EasyJet (thanks for taking us there...), kami berangkat dari Jenewa menuju Barcelona, kota hip di Spanyol yang menjadi 'rumah' Antonio Gaudi dan karya-karya nyelenehnya yang mendunia (baca yang ini yaaa :D..). Sebelumnya mama Bo et Obi sudah pernah ke Madrid et Toledo di tahun 2004, tapi kali ini lain karena Bapak Udi dan Bo ikut :p

Karena mama Bo et Obi memang ambisius (didukung Bapak Udi dan Bo tentunyaaa :p), kami pun menyewa mobil (via novacarhire.com untuk Alamo Rent-A-Car) untuk 9 hari perjalanan kami di Bumi El Toro ini. Untuk 7 hari sewa mobil Citroen C4 1.6 4DR Manual with AirCon - or similar Compact, kami haru membayar kurang lebih 400 Euro kala itu (mahal jugaaa yaaa ternyata #barusadar)...Tapi dengan pertimbangan 7 hari keliling Spanyol dengan anak kecil dan melihat La Alhambra, asliiii ngg rugi...

Ya, soalnya kami memang berencana menjejakkan kaki di Madrid, Toledo, Sevilla, Cordoba, Granada, Valencia, dan balik ke Barcelona. Tuh, banyak aja kaaan...kebayang ribetnya kalau mengandalkan moda transportasi umum (walaupun sebenarnya bisa siiih :D ). Jadi, roadtrip kali ini memang diawali dengan bismillahirrahmanirrahim dan dipenuhi dengan doa agar kami bertiga selamat di jalan hingga tujuan akhir. Plus si garmin tercinta yang setia menjadi penunjuk jalan :D...

Singkat cerita (Madrid, Toledo, dan Cordoba kita 'loncati' dulu yaaa...janji akan diceritain jugaa kooook :D ), tibalah kami di Granada....Kota kecil yang memang tipikal kota-kota di Spanyol. Dari Cordoba kami berangkat siang agak menjelang sore ...setelah memacu mobil sesuai batas maksimalnya (Bapak Udi memang supir Lampung sejati :D) sambil sesekali menikmati pemandangan yang dipenuhi ladang olives dan jeruk, kami sampai di Granada diiriingi gerimis.

Ternyata, setelah tiba di Granada, tidak mudah untuk langsung menuju hotel. Mau tau email yang dikirim oleh Antonella, resepsionis Hotel Plaza Nueva tempat kami menginap?

If you came to Granada with your own car, please, send us, before the
check-in date, the following datas: name and passport number of the owner
of the car and the plate’s number, in order to send this information to
the traffic police and avoid a fine. If you are going to rent a car, do not forget to give these datas once you get the car.

There are some streets: Recogidas, Reyes Católicos and Gran Vía de Colón
where the access is forbidden for private cars from 07:30 to 22:00, seven
days per week. Avoid these streets because you will be fined. And there is
no option for the hotel to send the car datas to the police as they will
not take care of them. The Calle Elvira and Calle San Matias, had restricted access, but you are ALLOWED to drive as a hotel’s client.


Oke, intinya, parkir bayar lagi, dan hotel kami terletak di tengah-tengah zona pejalan kaki :D...Tapi hotelnya enak bangeeet...so inspired by La Alhambra. Dan resepsionisnya supeeer ramah...yang asyiknya lagi, semua dijelaskan secara details, supaya klien tidak terjebak, terbukti dari email yang dikirim! Coba, kalau di tempat laiiiin.....

Anyhow, menlewati malam kami di Granada, kami memutuskan untuk mencari makan malam yang yummy et mengenyangkan..Maklum, abis perjalanan jauh dari Madrid ke Cordoba dan lanjut ke Granada. Seperti biasa, restoran China, atau Restaurante Chino dalam bahasa Spanyol, menjadi andalan. Untuuuung...menu kesukaan Bo alias telur, juga tersedia di sana.  Kenyang makan, kami memutuskan untuk beristirahat dan bersiap untuk one full day in La Alhambra and Granada...

Dan pagi puuun datang (ini nulisnya aja ngg sabar..kebayangkan the real situation :D)...huuup huuup sarapan, dan kami pun siap berangkat...La Alhambra, kami dataaaang....

Berbekal email konfirmasi pembelian tiket masuk kami:

indah nuria,

You have purchased tickets for: www.servicaixa.com
Event  Visita General Diurna
Venue  Alhambra y Generalife, Granada
Day  Wednesday, 06 January 2010
Session  visita general diurna
Quantity  2(standard) 
Entry time Nasrid Palaces 14:30h





13 Euro per person (2010) and you better book in advance to avoid long queeing..you can choose whether you wanna visit in the morning or in the afternoon..

Asli, karena semangat '45, kami asli kepagian tiba di La Alhambra....
Untungnya tiket sudah dibeli, tinggal dicetak di mesin. Tapi karena belum buka, kreatiflah mama Bo et Obi, Bapak Udi dan Bo mengitari areal sekitar La Alhambra...


Albaycin...seen from the outer wall of La Alhambra...it was a risky shot, as Udi has to stand with one leg with cliff on the other side ..but the picture is breathtaking...

haaaaiiii...Bo was still fresh...it was a cold morning..but we were warm enough :D...

one of the inner wall of La Alhambra, seen from outside...
still..the outer wall...can you feel the aura...


Dan.... even seeing the neighborhood outside of the wall, we were amazed already by the natural landscape of this place!

Gimana saat melihat the real La Alhambra nanti coba....
Dari hasil 'terawangan' di Mbah Google, kompleks bersejarah ini luas dan besaaaar....
Consists of La Alcazaba, the fortress; t
he fortified Alhambra; the first Palaces which includes the Nasrid Palace; the Comares Palace; the Palace of the Lions; Charles V Palace; and of course the beautiful Generalife garden. Surely a lot to see :D....

So, bear with me, and get more details on my next post...which will be posted soon as well...


Meanwhile, here are some 'teasers' :D..most of the photos were beautifully and passionately taken by Udi, my beloved hubby :D...


La Alcazaba in winter... 

Albaycin in the background..happily posed for my hubby :D...

One part of the Palace of the Lions...we'll take you there :D..

So, stick around....Be right back with more and more.....


Untuk perjalanan lain di Spanyol, mungkin ada yang mau dolan ke sini :D..monggooo...