Showing posts with label Ramadhan in NYC. Show all posts
Showing posts with label Ramadhan in NYC. Show all posts

Wonderful Wednesday with Oh My Heartsie Girls

It has been a very interesting week for me and my family.
The holy month of Ramadhan is here and we are fully observing it. We are blessed that we still have the chance to once again observe it solemnly.



Summer days are long but we managed to get used to it, particularly since we have practiced it since last years and while in Geneva. Even Bo has started to have more full fasting days.
I am so proud that he manages to go to school and do his usual activities, although involving less energy-consuming ones.  He also joined the annual dance festival at his school :).



On a lighter note, I was privileged to see the World Tour Formation concert of Beyonce Knowles last week. Yes, Queen B was coming to NYC and what a night :).
Will give more stories on that on my next post.



And now we have our weekly linky party, as always, packed with great and inspiring links.

Are you ready?   

"Welcome to Oh My Heartsie Girls "Wonderful" Wednesday's Linky Party #106!

Oh My Heartsie Girls WW  

You Will Want To Join Us as a Hostess During The Month of June ⇒ ⌊ Read More---Or Signup

What Our Hostesses Have Been Up To On Their Blogs

Hostess Linky



We Hope While You Party With Us, You will follow our Hostesses!

Divider 989321gyey13hzit 
Karren Haller | Oh My Heartsie Girl | Tw | BL | G+ | FB | Pin | In
Christine Mello | Must Love Home | Tw | Bl | In | FB | Pin
Evija Roberts | From Evija With Love | Tw | Bl | G+ | Fb | Pin | In
Donna Wirthlin | Two Chicks And A Mom | Tw | Bl | Fb | Pin | In
Ashleigh Wright | Simply Wright | Fb | G + | Pin | In | Bl
Susan Mead | Susan B Mead | Tw | Bl | Fb | In | Pin
Kelly LaFollette | Raising Samuel's Home-School | Tw | Fb | In | Pin
Indah Nuria Savitri | My Purple World | Tw | Fb | Pin | In
Maxine White | Studio Paint Design | Tw | Fb | In | Pin | BL
Paola Ayers | Do It With Heart | Tw | Fb | In | Pin
Amy Lyon | Country Mouse City Spouse |Tw | Bl | In | FB | Pin
Karyl Henry | Karyl’s Kulinary Krusade | Pin | TW | In | FB
Our Hostesses Picks From Last Weeks Entries

SlideShow



We Love If You Would Pin Your Favorite - Opens In A New Window

Deco Art Blog Painted Patio Table ( Pin It )
Grandma’s House DIY Build Your Own Kitchen Sink Base (Pin It )
Busy Being Jennifer Red Velvet Cookies ( Pin It )
Curtains in My Tree Little White Desk ( Pin It )
The Purple Hydrangea $5 Office Chandelier Makeover ( Pin It )
Frugal Foodie Momma Summer Fruit Pizzas ( Pin It )
Special Feature ⇒ Crystal & Co. 25 Red White and Blue Recipes ( Pin It )
Pinterest



Giveaway, is Open to US/WW & Ends 6/30 Enter Often
PayPal
Congratulations To Our
Last Months Winner Tammy Carlson
Disclaimer for OMHGWW 

But Now.....Open for a Week you are welcome to share all posts, YES, Linky Parties and Giveaways. Comments Are Welcomed after Linking Up!!
Let us know that you are following us so we can do the same. Tweet Our Party To Help Us Grow! Thank you!
But Now.....Let's Party!!…. 

Party Linky

Ramadhan Kareem


Duhai Ramadhan....

Bulan mulia berselimut rahmat dan kemudahan mendekat pada-Nya 
Bulan istimewa dengan segala rizki dan cinta-Nya
Bulan untuk buktikan bahwa musuh terbesar ada di dalam diri
Bulan luar biasa bersalut ampunan, maaf dan janji 
untuk hamba-hamba-Nya 
yang terus saja bergelimang sesal dan dosa


Selalu ada rindu mengembang di dada
Dan sedih yang menyeruak rasa
ketika mendera jejak diri di bulan yang lebih baik dari seribu bulan
jauh dari yang tersayang

Tapi cinta untuk-Nya ada di hati
tanpa jarak...tak bertepi


Ramadhan Kareem
to all my beloved families and friends
wherever you are...



Till we meet again, Ramadhan

Pagi itu saya terhenyak... 

Dalam perjalanan menuju kantor, di sela-sela deru kereta subway yang membawa saya ke Manhattan dan cuaca mendung New York yang melegakan, saya tau hari itu lain dari biasanya.

Hari itu adalah hari terakhir Ramadhan...
Masya Allah, begitu cepat bulan penuh rahmat ini terlalui. 



Ya Gusti... Semoga saya bisa menjadi salah satu dari hamba-Mu yang tidak merugi... 
Yang bisa menghiasi hari-hari penuh berkah-Mu dengan melafazkan keagungan-Mu selalu. Yang penuh syukur atas segala rezeki dan karunia yang Kau selipkan di setiap hela nafasku. Yang penuh khidmat memohon ampun untuk segala dosa hanya pada-Mu, ya Rabb...

Seperti biasa, di akhir Ramadhan, selalu ada haru yang terselip di hati. 
Betapa pemurahnya  sang peniup roh kehidupan padaku. Pada keluargaku.. 
Teriknya matahari Kota New York yang betah berlama-lama tidak menyurutkan niat kami menunaikan ibadah puasa ini. Dan semua berkat rahmat-Nya yang tak terputus.
Jauh dari keluarga besar justru membuat kami lebih dekat, berkat teknologi yang memfasilitasi. 

Juga ada sesal yang menyeruak, ketika hari-hari di bulan yang lebih baik dari seribu bulan ini akan segera lepas dari genggaman. Diri dipenuhi tanya, sudahkah Ramadhan benar-benar menjadi penawar segala dosa dan membuat kita menjadi hamba-Nya yang lebih baik? Saya sadar, betapa lemahnya saya sebagai manusia, yang penuh excuse dan alpa untuk tidak segera bersimpuh saat adzan memanggil, atau tenggelam dengan kesibukan kantor dan keriwehan dunia yang tidak berkesudahan. Aaah...dunia. Semoga gemerlap dan rodanya tidak terus menggerus kita. 

Tidak terasa, saya sudah sampai di NYU Clinical Cancer Center. Pagi ini, agenda pertama saya adalah periksa darah, konsulatsi onkologist dan infus Herceptin. Kegiatan rutin yang selalu saya jalani per tiga minggu, paling tidak sampai Oktober ini. Alhamdulillah semua bisa saya lalui dengan lancar, pun ketika jarum infus kembali menghiasi lengan saya. Di bulan Ramadhan ini, 2 kali saya harus menerima Herceptin, obat terapi hormon untuk para penderita kanker payudara Dan saya tetap menjalankan ibadah puasa sebagaimana biasa.

                    


Seperti biasa, seluruh tim yang merawat saya begitu atentif dan telaten, satu lagi berkah dari-Nya yang membuat saya semakin ringan menjalani semua rangkaian pengobatan ini. Dan kurang dari 2 jam, saya selesai mendapat 'doping' menjelang hari raya. Alhamdulillah...

Di sela-sela infus, saya menyempatkan diri facetime dengan mama..yang kebetulan sedang kumpul dengan keluarga besar yang sudah banyak berdatangan dari Jakarta, Palembang dan juga Lampung. Serunyaaa... 
Berat rasanya ngobrol rame-rame terpisah ribuan kilometer, tapi keceriaan yang membalut suasana di rumah keluarga besar langsung menular ke saya yang masih mojok di sudut Infusion Center NYU Clinical Cancer Center. Hangatnya menjalar hingga ke hati, meskipun mata berkaca-kaca :).

kangen mamaaaaa :)

Kalau sudah begini, rasanya mau segera pergi ke bandara dan pulang ke tanah air :).
Tapi tugas dan kewajiban di NYC masih menunggu, jadi harus sabaaaar dan juga ikhlas berlebaran jauh dari keluarga besar, yang memang bukan untuk pertama kalinya. Semangaaat...

Dan sambil menyusuri tepi jalan Murray Hill, Manhattan menuju kantor, mata masih meremang mengingat dalam hitungan jam Ramadhan akan segera berakhir. 

Ya Allah, ampuni hamba-Mu yang masih jauh dari sempurna dalam memenuhi semua perintah-Mu. Satu doa terselip di dalam hati, agar diberi kesempatan bertemu kembali dengan bulan suci ini kelak.  

Untuk yang selalu kami rindu...Till we meet again, Ramadhan

Ngabuburit a la New Yorker (ala ala)

Tanpa terasa, Ramadhan yang penuh berkah ini sudah memasuki hari-hari terakhir.
Cepat sekali ya...
Rasanya baru kemarin kita memulai rangkaian ibadah puasa yang insya Allah penuh dengan rahmat-Nya dan kini sudah akan segera berakhir.


Ngabuburit a la New Yorker (ala ala )

Meskipun puasa kami di NY kali ini lumayan panjang, 17 jam saja, karena di tengah musim panas, namun Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, termasuk untuk Abang Bo yang hingga saat ini   baru 'bocor' 3 hari :).
Alhamdulillaaaah...

Selain tentunya memperbanyak ibadah, bulan  puasa adalah waktu yang paling baik bagi kita untuk mendekatkan diri pada Yang Kuasa. 
Namun seringkali, puasa juga diidentikkan dengan ngabuburit.
Bener ngga? :)
Puasa dan ngabuburit jadi seperti paket hemat yang tak terpisahkan. Ngabuburit, yang berakar dari bahasa Sunda, pada intinya adalah kegiatan yang biasa dilakukan menjelang maghrib atau waktu berbuka puasa. Correct me if I'm wrong, but that's exactly what I have in mind about ngabuburit :).

Saat ini pasti teman-teman di tanah air banyak yang sudah mudik atau tengah bersiap-siap untuk mudik. Berhubung kami tidak mudik, jadi share cerita ngabuburit aja deeeh...semoga belum terlalu terlambat :).


Kalau di Indonesia, saya dan Rudi suka ngabuburit di sekitar rumah.
Biasanya saat akhir pekan karena kalau hari kerja mostly kami berbuka di jalan. Maklum...balada para penghuni Jakarta yang harus menikmati kejamnya jalanan ibukota yang berjuta-juta kali lebih macet saat bulan puasa :). 
Di akhir pekan, biasanya kami 'berburu' jajanan untuk berbuka atau takjil. Dan Rawamangun, daerah tempat kami tinggal memang surganya jajanan. 
Aaaah, jadi kangen tahu jeletot, sate padang mak syukur, bakso gepeng, cakwe Medan dan teman-temannya :). 

Satu yang kami hindari selama di Jakarta adalah berbuka puasa di luar. 
Terutama di mall. 
Ya ampuuuun...sampai sekarang masih kebayang macet dan stressnya. Udah haus, lapar, lemes....mau parkir susah, cari makanan berbuka susah, duduk pun susaaaah :). Apalagi mau menunaikan sholat Maghrib. Tidak jarang antrian wudhu sangat panjang dan mushola pun penuh. Tapi percaya deh...ternyata semua ini kami rindukan lho :).


Karena New York bukan Jakarta :)  (ya iyalaaaah....)
Terus ..kalau sekarang bagaimana? 
Selama di New York, kami memang memiliki waktu yang lebiiiih panjang sebelum berbuka, terutama di akhir pekan. 
Jadi, kalau ngabuburit di NYC ngapain aja?

Banyak bangeeet...
Karena NYC memang penuh dengan berbagai pilihan menarik, baik yang berbalut budaya dan sejarah, wisata kuliner dari hampir segala penjuru dunia, budaya kontemporer yang hip, sampai pusat keramaian yang mungkin tidak ada di tempat lain.

Jadi...kesimpulannya kalau ngabuburit di NYC bisa ngapain aja?
Alriteee....untuk yang ingin tau tempat-tempat yang kami tuju untuk ngabuburit atau kegiatan yang bisa dilakukan, alias ngabuburit a la New Yorker (ala ala)check this one out..

Oh ya...sebelumnya disclaimer dulu kalau ini bukan berarti kami menobatkan diri jadi New Yorker sejati yaaa...karena (memang) masih ala ala :).

So, let's see what's in store...

Menikmati New York Public Library

Buat saya, ini tempat yang paling juara :). Karena suka sekali membaca dan NYC ID membuat saya sekaligus menjadi anggota NYPL, maka tidak salah tempat ini menjadi tempat favorit. Sudahlah adem (maklum di luar udara musim panas sudah sangat terasa), buku-buku yang bisa kita nikmati banyak sekali. Ditambah, tempat ini kereeeen banget buat foto-foto :). Jangan-jangan faktor terakhir yang buat saya rajin main ke sini hehehe...


The classic collection

Rose Reading Room

Abang lagi baca apaaa sih :)

Menjelajahi Grand Central Station dan Grand Central Market

Ini salah satu rute saya sehari-hari, setiap naik subway :). Maklum, di NYC, seperti juga di Jakarta, saya commuter sejati yang mencintai transportasi publik :).

Dan Grand Central Station adalah tempat cantik yang sayang untuk dilewati. Ingat film Men in Black II with Will Smith starring it? Ada salah satu scene yang menggambarkan dua agen tersebut menyusuri stasiun keren ini untuk mencari sang alien yang hilang :). 

Dan dengan model arsitektur yang begitu megah dan detail, saya selalu menikmati saat-saat berada di tempat ini. Believe me.. you will be wowed and amazed by the time you set your foot here :)


Grand Central Terminal
Grand Central Terminal, taken with my phone...mistakenly known as Grand Central Station :)


This historical site is truly a beauty... Representing the grandeur of American design, architecture and engineering as the plaque said it.
Meskipun hampir setiap hari lewat sini, tapi saya selalu menyempatkan diri mengambil foto lagi dan lagi di berbagai sudutnya. Karena memang stasiun ini sangat besar, dengan 44 platforms dan 67 tracks yang melayani para travelers yang menggunakan Metro-North Railroad dari Westchesters, Putnam dan Dutches counties di New York State plus kota lain seperti Fairfill dan New Haven di Connecticut. 

New York Transit Museum di Grand Central Terminal
Salah satu tempat favorit saya di sini adalah New York Transit Museum, yang sering menampilkan display sejarah transportasi publik di kota New York.  Saat ini sedang ada display mengenai NY's Transportation Landmarks dan sebelumnya, pernah ada pameran quilt dengan tema Grand Central juga. Keren deh..


                                    

Selain itu, di sini juga ada Grand Central Market, pasar seru yang banyak menjual makanan, minuman, bunga dan barang-barang khas NYC dan banyak resto asyik di dining concourse.


                                            


Ngantri seru di the Halal Guys

Ada yang sudah pernah mendengar nama The Halal Guys yang kondang ini? Buat yang sukaaa  dengan gyro and chicken (itu lho, makanan khas timur tengah yang seperti daging kebab lengkap dengan nasi, selada segar dan saos putihnya yang enak bangeeeet :), maka siap-siaplah antri di 53rd St. and 6th Avenue, NYC.  



Mau jam berapa pun ke sini, biasanya selalu ada antrian karena memang makanannya enak banget. Sudahlah enak, halal pula..pas banget untuk menu berbuka puasa :)


Tuh...udah malem aja masih banyak penggemarnya :)
Cari bukaan makanan khas Indonesia di Elmhurst, Queens


Sudah bukan rahasia lagi kalau masyarakat Indonesia banyak yang bermukim di Elmhurst, Queens. Jadi tidak heran kalau restoran Indonesia pun banyak dijumpai di daerah ini. 

mie bakso komplit di Java Village...bikin ngileer :)
Kalau sedang malas masak, saya, Rudi dan anak-anak selalu ke daerah ini. Ada banyak restoran favorit, antara lain Java Village, Sky,  Asian Taste dan Upi Jaya. 


sate padaaang...

Yang terakhir khusus jualan masakan Padang. Jadi, kalau kangen dendeng balado, ayam pop atau sate padang selama di NY, amaaaaan :). Mantaaaap kan...

ada yang mau?
Jalan santai di Central Park dan Rockefeller Center


Rasanya kalau sudah mampir ke Central Park, selalu bahagia deh. Soalnya memang taman luas kebanggaan sekaligus jantungnya NYC ini memang asyik untuk didatangi. Walaupun puasa, duduk santai sambil menikmati hijaunya pepohonan rindang dan danau buatan yang ada di banyak sudut Central Park tetap menyenangkan. 

bisa tidur-tiduran di Central Park :) 
Atau menemani Bo et Obi bermain di Alice in Wonderland statue plus berfoto ria di Belvedere Castle. Pokoknya, Central Park pas bangeeet buat ngabuburit :).

Belvedere Castle :)

Selesai dari Central Park,  bisa jalan ke arah Rockefeller Center. Kalau ada waktu bisa juga naik ke Top of the Rock observation desk. Atau stay di sekitar Rockefeller Center juga asyik...Kalau musim dingin, di tengah ada ring untuk ice skating, tapi saat summer banyak tempat lain yang bisa dilihat, termasuk Lego Store yang besar banget :). Makanya jangan salahkan Bo et Obi kalau tempat ini menjadi favoritnya mereka.


                                 

Bersepeda ria di Astoria Park

Ini jadi salah satu kegiatan favorit Bo dan Udi akhir-akhir ini.
Walaupun sedang berpuasa, namun mereka berdua sering menghabiskan waktu bersepeda di Astoria Park yang memang memiliki track khusus untuk sepeda dan hanya berjarak 2 blok dari rumah kami.


Foto-foto cantik di Astoria park yuuuk :)
Biasanya mereka mulai bersepeda dari jam 7 malam hingga jam 8 malam. Jadi udara sudah tidak terlalu panas dan bersepedanya punya hanya sebatas 1 jam saja. Pulang ke rumah pas menjelang berbuka :).

Mau lihat betapa Bo menikmati bersepeda ria di sini? Ada videonya nih :)




Menikmati Unisphere dan Corona Park, Flushing Meadows



Kalau tempat yang satu ini, sudah sempat saya post beberapa waktu yang lalu. Bisa dibaca di sini. Dan Corona Park memang salah satu tempat yang ramai dikunjungi, di segala musim. Taman yang satu ini sering kita datangi karena tidak terlalu jauh dari rumah dan di bawah Unisphere adalah tempat paling asyik untuk berscooter ria. Bo et Obi really enjoy their scooter rides :).

Pastinya ada banyaaaak sekali tempat asyik yang bisa dikunjungi dan dinikmati di NYC selagi menanti waktu berbuka. Beberapa tempat yang saya tulis di atas hanya sebagian kecil saja. Nanti saya sambung dengan tempat-tempat asyik lainnya yang bisa dikunjungi di sini :).

Kalau kamu, ngabuburitnya ke mana ajaaa?




17 Jam Saja...



Ramadhan Kareem


"Mommy, is it the time yet?..."
Waktu sudah menunjukkan pukul 8. 20 malam. Dan langit mulai memperlihatkan semburat lembayung.
"Eleven more minutes, Bang...and better get yourself ready ...

Alhamdulillaaaah...
Sebentar lagi sudah waktunya berbuka...
Tidak sabar rasanya mendengar bedug.

Eh, nanti dulu...denger bedug di mana? 


Selamat menunaikan ibadah puasa yaaaaa :)

Tidak terasa, kita sudah memasuki hari ke-delapan di bulan suci Ramadhan kali ini.
Tahun kedua bagi kami untuk menjalani bulan penuh berkah ini jauh dari tanah air.

Seperti biasa, Ramadhan selalu membuat saya sukses menjadi melankolis.
Yah, agak-agak cengeng sedikit :)..
Soalnya rindu pada keluarga dan tanah air makin tak terperikan.
Berbagai hal sederhana yang biasa kita lakukan bersama di Indonesia memang hampir dikatakan sulit ditemui di New York, termasuk merdunya suara bedug yang bertalu-talu menandakan waktunya berbuka. 
Atau bunyi kentongan pak satpam di tiang listrik sambil teriak sahuuur sahuuur untuk membangunkan kita. 
Juga suara azan yang berkumandang dari speaker masjid di depan rumah, lengkap dengan bunyi kresek-kresek saat mikenya dinyalakan maupun hela nafas sang muadzin.
Belum lagi serunya ngabuburit, berburu takjil, atau taraweh bareng di masjid atau mushola dekat rumah.

I know... di jaman canggih seperti sekarang kalau hanya mau mendengar bedug atau azan, kita bisa mendapatkannya di smartphone kita. Berbagai aplikasi canggih bisa memberikan itu semua.

Tapi tetap tidak ada yang menggantikan syahdunya suasana Ramadhan di Indonesia. 

Don't get me wrong...
I'm not trying to complain about this holy month that only comes once a year. 
On the contrary, I feel so blessed to have the opportunity to devour myself again to all the goodness and blessings Ramadhan brings.

Tapi Ramadhan di luar tanah air memang berbeda, jika tidak bisa dibilang menantang :).
Misalnya Ramadhan kali ini.
Kebetulan di belahan bumi tempat saya berpijak saat ini tengah memasuki musim panas.
Musim di mana matahari bersinar dengan gagah dan senang berlama-lama menyapa kita.
Ya...siangnya panjaaaang aja :).
Walaupun banyak tempat lainnya, seperti negara-negara Eropa dan Skandinavia, misalnya, yang mengalami siang yang lebih panjang, tapi lumayan juga puasa di New York. Hampir 17 jam..atau tepatnya sekitar 16 jam 43 detik, kalau berdasarkan chart di bawah ini :)


NY urutan berapaaa yaaa...
pic is taken from here
Buat kita yang sudah terbiasa berpuasa, insya Allah kuat kok. 
Memang sepintas rasanya panjang sekali yaaa 17 jam, but once you are on it, you'll get used to it. 

Tapiiii...(kok tapi lagi sih ;p)...panjangnya waktu siang bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi. 
As you all know, di sini muslim memang minoritas, walaupun komunitas muslim sendiri banyak menyebar di seantero NYC, termasuk komunitas muslim Indonesia. Selama Ramadhan, kegiatan sehari-hari pun terus berjalan, termasuk bekerja, sekolah dan rutinitas lainnya. 

Di kantor saya sendiri ada penyesuaian jam kerja, menjadi jam 10 pagi - 5 sore. Buat saya, ini tidak begitu berpengaruh karena jadwal jam sidang di UN tetap samaaaa tuh :).  Jadi, meskipun teman-teman yang sedang tidak ada sidang pulang pukul 5, kami jam 6 sore masih berjuang :). Tapi di satu sisi, saya merasa terbantu karena waktu jadi terasa berjalan lebih cepat. Paling tiba-tiba merasa kenapa badan jadi lemes ya? Ternyata memang sudah malam walaupun masih terlihat terang benderang.

Kalau melihat orang makan atau minum mungkin tidak begitu mengganggu ya, paling tidak untuk saya. Untuk Abang Bo, seringkali ini menggoda sekali dan terlihat bahwa dia mencoba untuk menahan diri dari rasa lapar dan hausnya. Kebayang kalau sedang lunch break di sekolahnya. Hmmm...

Selain itu, mengingat sekarang tengah musim panas, pemandangan 'cantik' juga makin bertebaran, seiring dengan makin minimnya pakaian yang dikenakan oleh banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan. Buat saya, mungkin hal ini tidak begitu mengganggu karena saya memang jarang memperhatikan. Tapi suami saya sudah wanti-wanti untuk tidak (terlalu sering) mengajak dia jalan-jalan  untuk mengurangi godaan yang satu ini. Bukan karena dia suka ngintip-ngintip yang seksi-seksi, tapi karena memang mereka yang banyak berseliweran di depan kita :).
I will definitely support you on this, my munchkin.

Satu lagi tantangan yang cukup 'berat' untuk suamiku adalah melihat dan berada dekat orang yang merokok. 
Walaupun sebenarnya saya senang sekali kalau Rudi bisa total berhenti merokok, tapi ternyata yang satu ini masih perlu waktu #alasanaja. 

Godaan berikutnya yang dihadapi adalah cuaca yang tidak selalu bersahabat. 
Minggu lalu, cuaca tembus 90 derajat Farenheit atau sekitar 32 derajat Celcius. Kalau di Indonesia rasanya biasa aja ya cuaca segini, tapi di sini kok rasanya panas bangeeet. Jalan di atas aspal tuh seperti menyusuri oven yang tengah memanggang brownies (lebay bangeet yaaah :)). Jadi ingin ikut meleleh rasanya #eeeh. Mudah-mudahan ke depan panasnya agak lebih bersahabat. Pernah beberapa hari sempat hujan, tapi yang ada malah jadi sumuuuuk banget. Hehehe...ini kok tidak ada bersyukurnya ya :). Maaf ya Rabb...

Untuk Bo, bujangku yang berumur 8.5 tahun, puasa kali ini dan juga tahun lalu memang lumayan terasa. Apalagi Bo masih harus bersekolah hingga 26 Juni ini, baru kemudian libur panjang. Di sekolah Bo, ada beberapa murid yang juga berpuasa dan guru mereka sangat menghormati anak-anak yang tengah menjalani ibadah di bulan suci ini. Mereka diberi kebebasan untuk mengurangi kegiatan fisik mereka. Selama sekolah, Bo sudah 'bocor' dua kali. But other than that, Bo selalu menjalani puasanya dengan penuh. Alhamdulillaaah...juga lebih rajin sholatnya. 



Alhamdulillah juga Bo tidak pernah sulit bangun untuk sahur, paling tidak sampai saat ini :). Walaupun makannya tidak seberapa banyak, namun paling tidak no drama at dawn :).
Tapi seperti cerita saya di bagian awal, kalau sudah injury time alias makin sore, Bo juga makin rajin bertanya kapan waktu berbuka. Tidak jarang dia menjadi 'alarm berjalan' kami..karena rajin lihat jam dan bilang "yaaay...satu jam lagi.." atau.."yaaay, 5 menit lagi buka.." :). Dan ada yang lari duluan ke meja makan ketika azan berkumandang dengan merdu dari ponsel kami :p.

Bagaimana dengan Obi? 
Obi belum mulai puasa nih...walaupun kami sudah mengenalkan apa itu puasa dan mengapa kita menjalankan ibadah puasa. Berkali-kali Obi memang sudah bertanya puasa itu apa sih mah. Untungnya Obi juga tidak jail menggoda abangnya yang sedang puasa dengan makanan dan minuman. Mudah-mudahan Obi bisa segera mencoba berpuasa di bulan Ramadhan kali ini yaaa...Perjuangan kita mulai dengan membangunkan Obi sahur tanpa 'huru-hara' :)

So, bagaimana triknya menjalani ibadah puasa jauh dari tanah air dan keluarga besar tercinta? Boleh yaaa saya berbagi sedikit tips sederhanayang kami jalani selama di bulan suci yang penuh berkah ini.

1. Kuatkan niat..

Niat, niat, dan niat. Semuanya bermula dari niat. 
Hanya karena niat kita untuk bertakwa dan mohon ampun pada-Nya.
Kalau karena puasa kita menjadi lebih sehat, lebih kurus, dan lebih tenang, itu semua adalah bonus-Nya.
Hal ini juga yang saya coba camkan kepada anak-anak, untuk tidak lupa membaca niat berpuasa sebelum tidur, juga menjelang sahur. Dan tanamkan dalam hati bahwa kita berpuasa karena niat kita untuk menjalankan perintah-Nya dan mengharap ridho-Nya.

Seringkali teman-teman non-muslim saya, termasuk dokter di klinik kanker saya, tidak habis pikir bagaimana kita bisa kuat berpuasa di tengah musim panas seperti saat ini. Rasanya tanpa niat yang teguh ini, kita pasti kesusahan untuk menunaikan ibadah puasa.

2. Banyak minum air putih

Ini penting sekali...apalagi di tengah cuaca yang panas. Walaupun saya seringkali tidak bisa memaksakan minum air putih yang banyak saat sahur. Kalau waktu berbuka tidak begitu bermasalah karena waktu yang tersedia panjang. Biasanya saya mengakalinya dengan bangun lebih awal untuk sahur. Ini memberi waktu cukup untuk kami minum cukup air tanpa terburu-buru sehingga perut pun tidak kembung :). Saya juga selalu mengusahakan minum dengan alkaline water atau air dengan pH basa tinggi. Rasanya tubuh jauh lebih fit :).

3. Konsumsi buah-buahan dan sayuran segar

This is my favorite. Pernah coba berbuka dan sahur dengan buah-buahan segar?
Super duper yummy...
Biasanya saya mempersiapkan banyak buah-buahan dan sayur segar untuk sahur dan berbuka. Favorit kami adalah mangga, semangka, kiwi, rasberries, dan strawberries. Alhamdulilah saat ini sedang musim dan rasanya manis dan segar.

Saat sahur, saya mulai dengan buah-buahan segar, tunggu sekitar 15 - 20 menit, baru kemudian menyantap sayuran segar. Seringkali saya seling pula dengan protein. Saya memang mencoba menjalani food combining walaupun masih suka bandel :). Dengan tidak makan nasi atau karbohidrat saat sahur serta memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran yang kaya serat, saya justru tidak begitu merasa lapar lho :). 
Bener deh...silahkan dicoba :).

4. Sesuaikan aktivitas fisik

I go a little easy on myself during Ramadhan. No more running around chasing the subway atau grasak grusuk dan becicilan sana-sini :). Saya masih terus naik transportasi publik kok di sini, yang artinya akan naik turun tangga, pindah stasiun dan sebagainya. Tapi tidak lagi lari-lari atau mengejar bus yang sudah kelihatan mendekat, misalnya. Jadi, walaupun kita menjalani banyak aktivitas, tapi disesuaikan dengan level energi kita yang agak terbatas. 

5. Lindungi diri dari sinar matahari terik

Saat musim panas seperti ini, sepertinya susah ya menghindari terik matahari. Tapi bisa koook :). Meskipun terlihat aneh karena orang di sini justru sangat menikmati sinar matahari yang mentereng sementara kita berjalan di pinggir dan mencari tempat teduh, saya mencoba menghindari kejamnya sinar matahari yang biasanya langsung sukses membuat kita haus :).

6. Tetap toleran

Saat kita berada di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, maka banyak teman-teman non-muslim yang tenggang rasa dan toleran dengan kita. Saat kita menjadi minoritas, saya kok merasa kita yang perlu tetap toleran. Maksud saya, jangan mentang-mentang sedang puasa terus sebel dengan orang yang asyik makan minum di depan kita  atau gregetan liat rok mini bertebaran di subway. Dengan tetap menjaga hati dan berpikiran positif, kita malah bisa berpuasa dan beribadah dengan lebih khusuk.

Banyak warga non-muslim di NYC yang juga menghargai kita yang tengah berpuasa, walaupun banyak juga yang tidak begitu aware. Namun saat kita jelaskan, mereka biasanya mengerti. Dan tidak sedikit yang kagum, kok bisa kuat menahan lapar, dahaga, dan nafsu lainnya di tengah musim panas seperti saat ini :). Bukannya mau sok-sokan yah atau berbangga diri ya, tapi memperkenalkan segala perbedaan dan makna puasa ini justru membuat mereka pun menaruh respek pada Islam yang damai. Alhamdulillah saya tetap mengantar Obi menghadiri ulang tahun temannya yang non-muslim dan mengikuti graduation ceremony tanpa masalah. Hanya breakfast meeting saja yang lewat...soalnya kepagian :).

7. Nikmati ibadah puasa ini 

Kalau ini, saya serahkan kepada teman-teman untuk cara terbaik menikmatinya. 
Dan tentu saja memaksimalkannya dengan baik., dengan perbanyak ibadah, mendekatkan diri pada-Nya dan juga orang-orang tercinta. Aaah..saya jadi makin kangen dengan mama, adik-adik dan semua :).

Saya yakin bahwa kita bisa menjalani ibadah puasa kali ini dengan lebih baik dan lebih baik lagi dari Ramadhan sebelumnya. Setuju?

Selamat berpuasa yaaa semuaaaa...
Semoga kita semua bisa kembali fitrah usai menunaikan ibadah puasa di bulang yang lebih baik dari seribu bulan ini.