Showing posts with label work work. Show all posts
Showing posts with label work work. Show all posts

#4000salamASEAN....semangat 'bumikan' Komunitas ASEAN 2015...

15 September 2013...

Pagi yang cerah di Monas....

"Daaaaan.....rekor MURI untuk 4000 orang melakukan Salam ASEAN mengelilingi Monas pun terpecahkaaaan...

Selamaaaaaat....."

Sayup-sayup terdengar suara MC dari panggung mengumumkan bahwa hajat besar hari ini  akhirnya tercapai ....rekor nasional, dan bahkan dunia, untuk 4000 orang mengelilingi Monas sambil bersalaman a la ASEAN dipecahkan  ...

Tau kan salam a la ASEAN :D? tangan kanan disilang ke kiri, tangan kiri disilang ke kanan lalu salaman dengan orang di sebelah kita yang melakukan hal yang sama...memang salam yang unik dan rasanya membuat kita lebih dekat dan akrab dengan rekan di kanan dan kiri kita..coba deh kalau tidak percaya :D...Salam unik ini antara lain melambangkan keterbukaan dan keinginan negara-negara anggota ASEAN untuk hidup bersama berdampingan dengan damai, harmonis dan sejahtera..sungguh bukan sekedar salam, tapi juga menjadi simbol yang kuat dari karakter ASEAN..



Senang, bangga, haru menjadi satu...

Senang karena bisa menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini...apalagi saya bergabung dengan pasukan Bo, Obi et mba Hesti :D...

Bangga karena untuk pertama kalinya rekor nasional dan bahkan dunia untuk 4000 orang bersalaman a la ASEAN mengelilingi Monas berhasil terpecahkan....

Haru karena dari seluruh negara anggota ASEAN, of all the ASEAN Member States, INDONESIA yang menginisiasi dan melakukan pemecahan rekor ini...luar biasa kaaan...

Perasaan nano-nano ini juga diiringi dengan harapan agar Indonesia juga bisa menjadi anggota yang mumpuni dalam Komunitas ASEAN, yang kelak akan secara resmi dibentuk pada tahun 2015.

Pasti pernah dengar Komunitas ASEAN 2015 dong...

Komunitas negara-negara Anggota ASEAN yang rencananya akan menjadi lebih terintegrasi di tahun 2015...
10 negara anggota yang terdiri dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Viet Nam ini  sepakat untuk bersama merapatkan barisan menjawab berbagai tantangan global dengan meningkatkan kekuatan kerjasama kawasan yang memang memiliki nilai geopolitik yang sangat strategis dan potensi ekonomi yang sangat strategis...

Saya ingat, ASEAN pernah mengesahkan ASEAN VISION 2020 di tahun 1997, yang merupakan upaya ASEAN untuk memfokuskan strategi pembangunan ekonomi dan integrasi kawasan kita tercinta, Asia Tenggara, agar bisa tumbuh dan berkembang dengan merata dan berkesinambungan. Nah, visi ini dijabarkan kembali dalam Bali Concord II, yang tujuannya antara lain membentuk Komunitas ASEAN di tahun 2020. Namun, dengan berbagai perkembangan terakhir yang sangat positif, para pemimpin ASEAN pun sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN di tahun 2015. Percepatan ini disetujui secara aklamasi melalui Deklarasi Cebu tahun 2007 yang lalu.

Tentu saja, bukan perkara mudah menyatukan 10 negara dengan berbagai perbedaan...mulai dari sistem politik, kondisi ekonomi, maupun keragaman budaya dan struktur sosial...namun kemitraan strategis yang telah dimulai sejak ASEAN berdiri tahun 1967 idealnya membawa 'berkah' untuk semua negara anggotanya..dan hal ini telah diproyeksikan oleh para pendiri dan pemimpin ASEAN kini dapat terwujud melalui pembentukan suatu komunitas yang solid dan dekat di hati ....

And here we go...ASEAN COMMUNITY 2015 alias Komunitas ASEAN 2015 pun digagas dan seluruh negara anggota, tanpa terkecuali, tengah bersiap-siap agar soon proses penyatuan negara-negara ASEAN ini dapat berlangsung smooth, terutama di tingkat akar masyarakat...

Dengan tiga pilar yang diusung, yaitu pilar ekonomi, politik-keamanan, dan sosial budaya, komitmen para pemimpin ASEAN pun telah beberapa kali dipertegas dalam Konferensi Tingkat Tinggi. Dengan tantangan yang ada, baik di tingkat nasional, kawasan, maupun internasional, kebutuhan untuk memiliki komunitas yang solid memang makin terasa mendesak.

Dan kita memang berpacu dengan waktu...2015 sudah di depan mata...

Apakah kita, Indonesia, sudah siap?

Mungkin sebagian besar dari kita akan menjawab tidak, sebagian menjawab ya namun dengan keraguan...

Mengapa? karena memang perlu lebih banyak usaha reaching out atau merangkul masyarakat untuk 'membumikan' Komunitas ASEAN 2015...karena tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta...

Mungkin itulah salah satu alasan mengapa kita berkumpul di Monas sejak pagi :D...

Aktif mengikutsertakan para bloggers, setelah menyelenggarakan serangkaian kegiatan seminar, pelatihan hingga festival bloggers, kali ini Diplomat Muda lulusan Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) angkatan ke-37, yang bernaung di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri, bekerjasama dengan Direktorat Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sekretariat ASEAN dan  Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, bahu membahu menggaungkan Komunitas ASEAN 2015 lewat cara yang tidak biasa....

Pemecahan rekor 4000 orang berjabat tangan a la ASEAN mengelilingi Monas? siapa takut ...

Apalagi perhelatan akbar ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati  ulang tahun ASEAN yang ke-46...benar-benar sesuatu yang patut dirayakan kan....

It took around 2 hours to ensure that the record was broken...

Saya tiba dengan Abang Bo, Obi dan Hesti di Monas pukul 7.20 WIB...matahari sudah tidak malu-malu lagi menyapa kita semua alias panaaas...Dengan segala gembolan, kami pun semangat menuju panggung yang penuh dengan umbul-umbul ASEAN Community 2015 dan persis menghadap Stasiun Gambir..acara tampaknya sudah dimulai dengan senam atau mungkin pemanasan bersama...lagu latin dengan irama yang menghentak semangat terdengar kencang...

Sebelumnya, saya dan teman-teman juga banyak yang sudah broadcast dan menyebarluaskan informasi mengenai acara ini...dan kita pun sukses janjiaaan kopdar dengan beberapa teman Blogger :D..Tak kurang dari Makpuh tercinta dari Kumpulan Emak Blogger, Mak Indah Juli Sibarani, pun akan ikut bergabung....can't wait, can't wait....

spanduk yang menyambut kita dan jadi salah satu spot favorit....


Setelah tiba di tengah lapangan, kami pun diarahkan untuk mendaftar...lumayan ramai juga lhoo...ada yang diundang resmi melalui sekolah dan kampus, ada yang melalui media sosial, ada juga yang berpartisipasi langsung di tempat aliasright on the spot...pokoknya target 4000 harus tercapai, bahkan terlampaui.....



Setelah mendaftar, kami pun mendapat tali warna-warni bertuliskan serangkaian nomor  yang nantinya bisa ditukarkan dengan makanan ringan dan jika beruntung, menjadi pemenang door prize...acara memang dijadwalkan dari pukul 7 pagi hingga 11 siang...

semangat mencari peserta tambahan :D...

Dan akhirnya, beberapa orang panitia, menginformasikan bahwa acara pemecahan rekor akan segera dimulai..

Kami yang sedang asyik ngobrol dan 'membantu' panitia untuk mengajak masyarakat umum bergabung pun bergegas menuju lingkaran untuk mempraktikkan salam ASEAN...banyak yang latihan dulu lho, termasuk saya, abang Bo dan Obi...

latihan duluuuu...:D....

Peserta di kanan kiri kami pun tak mau kalah...tangan disilang, jabat erat sebelah kanan dan kiri...ah, memang salam unik yang mendekatkan siapa saja..termasuk kami yang saat itu berada di Lapangan Monas dan boleh jadi tidak kenal dengan 'tetangga' sebelah yang ikut bersalaman....Dari obrolan singkat kami (sambil menunggu aba-aba panitia yang sedang menghitung jumlah peserta), terungkap bahwa memang masih banyak publik yang belum sepenuhnya paham dengan Komunitas ASEAN 2015...apa itu Komunitas ASEAN, apa manfaatnya, bagaimana kesiapan Indonesia dll pun akhirnya kita diskusikan ...


Banyak sosok ternama yang ikut memeriahkan acara ini...termasuk Bapak Wimar Witoelar...

Akhirnya, setelah kurang lebih 30 menit menunggu dan asyik ngobrol sana sini, sambil terus senyum lebar dan cekikan karena ternyata salam a la ASEAN itu susah - susah gampang, akhirnya kami pun berhasil memecahkan rekor..

semangatnya para peserta :D...sumber foto: ASEAN Secretariat facebook page


Lega dan bangga pastinya...tidak lupa saya, abang Bo, dan Obi tepuk tangan yang keras dan semangat...sambil mendekat ke arah panggung utama yang tidak kalah semarak...

Acara pun dilanjutkan dengan serangkaian sambutan termasuk dari wakil Dirjen ASEAN Kemlu dan ASEAN Secretariat. Semua menyambut gembira pemecahan rekor Salam ASEAN dan pentingnya terus membangun kesadaran masyarakat tentang Komunitas ASEAN 2015 agar semangat dan tujuan ASEAN untuk membangun komunitas solid dengan satu visi, satu identitas dan satu komunitas.

Dari Kemlu, Bapak Rahmat Pramono semangat menyampaikan sambutan

Tidak kurang dari Deputy Secretary General ASEAN, Mr. Mochtan, ikut memberikan sambutannya..."Bersama, negara-negara  anggota ASEAN akan lebih kuat..,"
Dubes/Watap RI untuk ASEAN, H.E. Ngurah Swajaya, turut bergabung...

Dubes Hazairin Pohan dan beberapa panitia dari Sekdilu 37 dan Pusdiklat Kemlu


Di sela-sela acara, tak lupa twitter pun dicek dan dicek lagi untuk pastikan janji ketemu kopdar bisa terwujud...dan alhamdulillaaah...setelah bertemu mak Meity, tidak lama MakPuh Indah Juli dari Kumpulan Emak Blogger pun hadir..belum lagi para 'sesepuh' dari Kompasiana, seperti Ayah Dian Kelana dan teman-teman ASEAN bloggers yang lain...


say cheeers.....para jawara blog berkumpul :D...yaaay...


cheeers lagiiii.....


Semarak acara pemecahan rekor makin terasa dengan selingan flasmob, games, live music, bahkan poco-poco ....

Tak kurang dari Leo Mokodompit dan Band Sekdilu37 turut meramaikan panggung.....pokoknya rame, heboh dan seru...tidak heran kalau masyarakat yang masih berada di Monas pun ramai berkumpul di sekitar panggung..


asyik menikmati buletin ASEAN sambil menunggu games selanjutnya...



ayo kita poco-pocoooo....


Leo Mokodompit et Band Sekdilu37....kereeeen et asyik...

makin siang makin ramai niiiih...


Memang harus kita akui bahwa banyak yang pernah mendengar tentang ASEAN yang memang sudah diajarkan di bangku sekolah...kalau tidak salah, sejak SD malah..paling tidak waktu jaman saya SD... :D...

Tapi sekedar tahu kapan ASEAN berdiri dan siapa saja anggota ASEAN sekarang tidak cukup untuk 'menyelami' makna menjadi komunitas ASEAN yang sesungguhnya..bukan rahasia kalau perseteruan antarnegara anggota ASEAN masih kerap terjadi, mulai dari isu batas negara hingga  klaim seni budaya


Untuk menyatukan visi dan membangun identitas ASEAN yang solid, perlu banyak upaya bersama yang melibatkan seluruh masyarakat, termasuk komunitas ASEAN Blogger, komunitas blogger lainnya dan komunitas-komunitas lain yang tersebar luas di mana-mana... Bahkan, sejalan dengan berbagai upaya Pemerintah, Ditjen Kerja Sama ASEAN, terus melakukan terobosan untuk menyebarkan nilai-nilai dan manfaat ASEAN Komunitas 2015...dan pemecahan rekor salam a la ASEAN ini patut mendapat apresiasi yang tinggi...tidak sabar rasanya menunggu terobosan lainnya :D...

rapatkan barisan bersama ASEAN blogger community...


Maju terus Indonesia...
Bersama, kita melangkah mantap dan penuh percaya diri menuju Komunitas ASEAN 2015



Menangani isu multilateral sangat menyenangkan....

Dini hari, saat iseng-iseng browsing, I found this 2008 article that I wrote for Tabloid Diplomasi ..

It was about my first posting as Third Secretary at the Indonesian Mission to the United Nations Office in Geneve, World Trade Organization and other International Organizations...






How I miss Geneve....





Anyway....I don't even remember this article, but it certainly thrilled me :D...one of my early, amateur pieces of writing :D...as I re-read it, I just realized that I was involved in so many organizations during that time...Precious time indeed, with invaluable experiences and great circle of friends...


Assembly Hall, Palais des Nations, UN Office in Geneve...
Wanna check it out? here it is...


Indah Nuria Savitri

Sekretaris III PTRI JENEWA

"Menangani Isu Multilateral Sangat Menarik"Saya resmi bertugas di Perwakilan Tetap RI (PTRI) Jenewa sejak tanggal 24 November 2007. Sehari setelah tiba dari Indonesia, saya langsung bertugas untuk mengikuti sidang 30th International Conference of ICRC. Tugas dan tanggung jawab utama PTRI Jenewa adalah mewakili kepentingan Republik Indonesia di PBB, WTO dan organisasi internasional lainnya di Jenewa. Isu-isu yang menajdi tanggung jawab PTRI antara lain menyangkut isu keamanan internasional; perlucutan senjata; hukum internasional; hak atas kekayaan intelektual; hak asasi manusia, sosial dan kemanusiaan; ilmu dan teknologi; ekonomi perdagangan dan pembangunan; lingkungan hidup; kerja sama Selatan-Selatan; perdagangan internasional; kesehatan; ketenagakerjaan; migrasi; telekomunikasi dan meteorologi.

PTRI juga terlibat secara aktif pada beberapa organisasi internasional di mana Indonesia memiliki kepentingan dan komitmen yang sama, seperti ASEAN melalui ASEAN – Geneva Committee, G-15, G-33, G-20, ITCB, Gerakan Non-Blok dan Organisasi Konperensi Islam. Pada intinya PTRI menangani isu multilateral dan hal ini yang membedakan PTRI dengan KBRI, karena KBRI menangani isu bilateral dengan negara terkait.

Sebelum ditugaskan di PTRI saya bertugas di Direktorat Diplomasi Publik, jadi tidak memiliki pengalaman multilateral yang merupakan core task dari PTRI Jenewa. Tapi justru di situ sisi menariknya bertugas di PTRI Jenewa, karena saya harus belajar semua dari awal. Seperti punya pacar baru, you are eager and thrilled to learn the rope. Another interesting thing here is your circle of friends. Saat ini posisi saya sebagai Sekretaris Ketiga untuk Politik II, yang antara lain bertugas menangani isu HAM dan kemanusiaan, di antaranya Dewan HAM dan seluruh special procedures dan mechanism, UNAIDS, UNOCHA dan mekanisme PBB lainnya di bidang kemanusiaan dan bencana alam.

Perwakilan Tetap RI Jenewa (PTRI) memiliki tugas utama menangani isu-isu multilateral di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kemanusiaan pada Dewan HAM (DHAM) termasuk seluruh special procedure dan mechanism terkait, UNAIDS, UNOCHA, UN CERF, ICRC dan UNISDR. 


Bidang Politik II pada prinsipnya menangani isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan kemanusiaan, yang dibahas di berbagai forum PBB maupun organisasi internasional lainnya. 

Sepanjang tahun 2007 – 2008 bidang politik II telah melaksanakan tugas-tugas diantaranya mempersiapkan bahan pernyataan, intervensi maupun dokumen terkait untuk Delri dalam berbagai sidang sesi regular maupun sesi khusus DHAM dan seluruh special procedures dan special mechanism yang terkait di dalamnya, the Joint UN Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA), termasuk Relief Web, IRIN, dan UN Central Emergency Relief Fund (CERF), International Committee of the Red Cross (ICRC), serta UN International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR).

Di samping itu, kami juga harus menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pertemuan formal, informal, maupun side events yang diadakan dalam kerangka DHAM, termasuk segmen Universal Periodic Review (UPR), Durban Declaration and Plan of Action (DDPA), Durban Review Conference (DRC); Special Procedures, termasuk CEDAW, CAT, Convention on Disabilities, serta optional protocol; the Joint UN Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA), termasuk Relief Web, IRIN, dan UN Central Emergency Relief Fund (CERF),serta UN International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR).[]



Batiment A, Palais des Nations, Geneve

Myanmar, the Land of Gold: #Shwedagon Pagoda..

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbagi cerita tentang pengalaman mengunjungi Myanmar, salah satu anggota paling muda ASEAN.

Dan seperti biasa, banyak sekali yang ingin diceritakan. But again, baru sempat menulisnya setelah jeda sekian lama :D..tidak ada maksud lain selain sharing pengalaman berinteraksi dengan penduduk asli seraya menikmati keindahan alam di sana.

So....No excuses, I said to myself. Ayo kita menulis dan lanjuuuut kita mengunjungi Myanmar :D.

After finishing a fruitful Bilateral Dialogue between Indonesia and Myanmar at ministerial level, I finally got a chance to see more of Yangoon..

As always (hiks), I only have a very limited time and of course I managed to visit the famous Shwedagon Temple although I just got a chance to visit it at night.


Myanmar is indeed potential in terms of tourism .
And visit to Shwedagon Pagoda is indeed a must when you come to Yangon, Myanmar.
Coined as the landmark of Myanmar, the Pagoda is situated in Singuttara Hill..no wonder you can easily spot this jewel-studded pagoda even from afar...

Built firstly by King Okkalapa looong long time ago, a shrine believed to house the holy hair pieces of Buddha, has continuously  expanded into one of the holy places for Buddhists.

one of the Buddha statues in Shwedagon.... 
It is incredible.

As you stepped in, you would line up for tickets, took off your shoes and went through a 'tunnel' before welcoming yourself in a huge courtyard full of beautifully adorned temples, statues, and relics. As it is a highly sacred ground, no shoes, socks, and sandals are allowed.

It opens from 4 AM in the morning (definitely for monks and those devoted prayers) until 9 PM, but I guess the foreigners can only visit this place starting from 6 AM.

Here are some photos I took during my visit there.


lines of golden Buddha statues...



send a little prayer here...


gold gold and more gold...
everything is beautifully gold...






sleeping Buddha in one spot...

It was a great visit indeed.


Apalagi setelah tau bahwa stupa yang ada di Pagoda ternyata terbuat dari lebih dari 8000 batang emas!  Ada sekitar 10 ribu batu mulia, mulai dari berlian, safir,merah delima, giok dan topaz! Another wooow indeed. No wonder this stupa is incredibly famous for beautifully capturing the ray of the sun, particularly during sunrise and sunset... too bad I missed it.





Many people were flocking..and the Temple itself is more like a huge Buddhist  complex with so many temples with different sizes, details and adornment...as most of the temples were covered with gold (originally as well as plated :D), it was very grandeur and flashy at the same time.



locals and tourists, young and old...all gathered in Shwedagon...

Coming there with some friends, we stayed around to see people praying as well as gathering cheerfully with families..some of them even had a picnic. 

In one spot, people devotedly prayed, they burnt incense, followed the monks and chanted.


While in another corner, people were happily chatting, eating, sitting and enjoying the surroundings, spending some quality time with family, with one another.

gold...gold...and gooold....

It was a mixed feeling for me.

Knowing that this is a holy ground as well as public space where people spend time relaxing.

I myself try to observe and respect the holiness of this site, including by refraining myself from talking aloud and laughing, as well wearing modest clothes.

   
Well, as you can see in the pictures, it was quite a crowd we have here.




I was trying to communicate with local people while visiting the temple...asking here and there, trying to get more information on some details or asking for help in translating the scripts written on the wall. Well, most of them returned back to me with huge smiles and said 'no English"...some have been kind enough to talk to me in their local English..some of them were flocking near me and saying nothing but local lingo, and some even asked their friends to take pictures with me hehehe....never mind, I still enjoyed my conversations with them :D.



solemnly praying....


more Buddha....


with friends....it was an enjoyable visit indeed....


I really love the details on the roof...


one part of the roofs....


ceramic depicting the story of Buddha...


Burmese elephant :D...












































All in all, it was quite an experience.
I guess I need to go back to explore more of this ASEAN  fellow member country and enjoy  more of the beauty of Myanmar..


enjoying Thai food in Yangoon...well well....


while waiting for my flight to Yangoon :D...monks are the priorities :D...



Anybody wants to take me back there?




ASEAN BLOGGER FESTIVAL INDONESIA 2013 #3

Alriteeee......it's my 3rd piece now already ... related to ASEAN Blogger Festival Indonesia 2013..

I know it takes ageeees to complete what I have in mind (and notes) regarding our one-of-a-kind event, but please, please, please bear with me :D...

Anywaaaay....

Let me talk a lil' bit about Solo.

I love this city...

Being famously known as the Spirit of Java, Solo is indeed the perfect choice for hosting this event. With its vibrant artistic environment and deeply-rooted cultural lives, Solo definitely has a lot to offer to bloggers. Even the theme for ASEAN Bloggers Festival Indonesia 2013, Re-inventing the Spirit of Cultural Heritage of Southeast Asia, perfectly reflecting the thrust of this lovely city. Wherever you look, wherever you go, Solo will cater you thirst for everlasting cultural values and principles.

My short conversations with many Soloensis (if I may call them that way :D) or Solonese clearly
reflected their pride and unconditional love towards their traditional values and rich cultures.

And as we packed ourselves for a 3-intensive-day meeting during ABFI, we had the honour, and privilege, to witness the beauty of those generations-long inherited traditions during the Mangkunegaran Art Festival.

Regularly conducted, The Mangkunegaran Performing Art truly entertained us. Through dances and operette, we vividly enjoyed these arrays of beautiful moves depicting the gracefulness as well as grand philosophies of their lives.


Enjoying tari Golek Sukoreno, Tari Kupu, Tari Sobra and Timun Mas or Golden Cucumber operette, I was fully absorbed to the richness and colorful world of Solonese....Breathtaking...


How could you not enjoy it....lovely Gamelan composition, graceful moves and beautiful ladies and girls....


Aren't they beautiful....

during the preparation....


si timun mas :D....

I do envy these girls....they are sooo graceful...



Even Sodra Dance is sooo funny, yet still energetically and gracefully performed by boys with cool attire..perfect mix between traditional costumes with modern touch..I loveee those shades :D...

And of course....the Mangkunegaran Palace itself is quite a place...


And bloggers? we enjoyed it sooo much...

cheeeers.....

See....it doesn't take much to fall in love with Solo...first impression and you'll be smithen...
So,  come and visit Solo then ... feel the vibe and get ready to fall for it :D...

Till we meet again, Solo...