UMROH - never ending journey to reach His blessings
Alhamdulillaaah .. Umroh Perdana dan Mandiri the Frakarsas |
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah..
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Sang Maha Segala yang sangat baik dan telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya kepada kami, kepada kita semua.
After all those time, we finally made this umroh pilgrimage journey in 2025! Alhamdulillah, the Almighty gave us the opportunity to be the guests to His remarkable house, to Mecca.
Saya dan suami sudah tiba kembali di Jakarta, setelah dari tanggal 11/4 berangkat umroh hingga 25/4 tiba Jakarta. Ceritanya memang #latepost tapi semoga tidak mengurangi esensi perjalanan hati yang kami lalui.
Sungguh pengalaman umroh perdana yg luar biasa dan kami bahagia karena putuskan untuk melakukannya mandiri, walaupun nekad karena keputusan diambil last minutes dan belum ada pengalaman sebelumnya selain membaca berbagai kisah perjalanan teman - teman yang sudah melakukannya terlebih dahulu.
Alhamdulillaaah.... |
For this, Alhamdulillah kami mendapat banyak bantuan, informasi, updates dan semangat plus dukungan teman - teman dari WAG khusus untuk Teman - teman yang menjalankan ibadah umroh mandiri maupun group Syawal, khususan mba Gusti Yeni, Mba Ayu, Dr. Cucuk dan all the ladies in Syawal group (love all the tips, tricks, spills & chats, ladies 💜, syukrooon ya 🙏)
Saat ketemu lagi dan breakfast bareng sama mba Gusti Yeni, sesama blogger dan penikmat perjalanan alias traveling, di awal Feb 2025 di Jakarta, kita ngobrol banyak soal umroh mandiri. Kita baru sadar kalau terakhir terakhir ketemuan di Wellington, New Zealand bulan Februari juga ya, tahun 2023 . Waktu itu mba Gusti Yeni dan sekeluarga mampir ke rumah kami di Khandallah, New Zealand 💜 karena sedang perjalanan ke Wellington serta berbagai kota lain di Selandia Baru, plus mba Yeni menawarkan jasa titipan barang dari Indonesia yang disambut hangat oleh kami dan teman - teman di NZ. Saya lupa berapa koper ya barang yg kita titipkan, sepertinya sekitar 4 koper kalau tidak salah hehe.
![]() |
menikmati Wellington dari atas bersama Mba Yeni, Mas Rangga dan anak - anak |
So long story short, Alhamdulillah Aku sama suami makin yakin dan putuskan untuk umroh mandiri saja. Meski Perdana dan walaupun belum pernah sama sekali melakukan perjalanan religious ini, kami langsung nekad putuskan untuk lakukan perjalanan umroh selama 14 hari; 7 hari di Madinah, 7 hari di Mekkah. Super excited!
Frankly speaking, kami nekad untuk umroh mandiri karena beberapa kali niat kami untuk umroh kerap tertunda. Sejak tahun 2013 hingga sekarang, sudah belasan tahun kami meniatkan menjadi tamu Allah SWT. Padahal kami sudah Tinggal di 4 Negara yang berbeda selama penugasan dan mengunjungi lebih dari 60 negara selama ini. Malu rasanya niat umroh dan berhaji belum bisa terwujud setelah sekian lama.
So far, perjalanan kali ini rewarding banget, termasuk drama & kelucuannya 😇😅🥳 Jadi agak nyeseeeeel kenapa ngg dari dulu - dulu umroh mandiri saja🙏. Semoga kita diberi rezeki-Nya untuk bisa kembali lagi dan lagi.
Alhamdulillah.. persiapan dilakukan di tengah jadwal kegiatan pekerjaan yang justru makin banyak pasca cuti lebaran yang cukup panjang. Untungnya lancar dan kami sehat walafiat. Saya membeli tiket umroh saat sedang bertugas di Jenewa, di tengah - tengah sidang Dewan HAM sesi ke-58. Yang lainnya, seperti visa, booking hotel, tiket kereta, dan lainnya, dilakukan bergantian bersama dengan suami. But then again, atas berkah-Nya, semua urusan ini satu persatu beres.
So here it is...sedikit catatan Perjalanan kami umroh perdana dan mandiri. Nanti insya Allah catatan perjalanan yang lebih details akan aku share lebih lanjut.
Long story short, kami berangkat tgl 11/4 dengan Turkish airlines. Dengan TK, kami terbang via Istanbul dan dapat bagasi 2x23 kg per orang. Tiket dapat 15jt /person/pp karena saat membeli sudah di akhir bulan Februari 2025, untuk keberangkatan minggu kedua April. Tiket sempat reschedule utk pastikan bisa masuk KSA sebelum tanggal terakhir, tambahan kena 10jt. Jadi tiket menjadi 20jt/person/pp. Masih cukup mahal tapi alhamdulillah Allah SWT cukupkan rezeki kami untuk membayar tiket ini.
alhamdulillah.. mendapat upgrade flight bisnis dari Istanbul - Jeddah |
Flight JKT - IST lancar, alhamdulillah sempat istirahat di lounge. Rezeki umroh, flight kami dari Istanbul ke Jeddah di upgrade ke kelas bisnis. Lumayan 4.5 perjalanan sangat nyaman. Alhamdulillah ya Allah.
Visa umroh juga alhamdulillah cepat keluar walaupun baru apply tanggal 1 Maret. Visa keluar di hari yg sama. Kita pakai agen rekomendasi KJRI Jeddah. Biayanya 5 juta Rupiah berdua. Sebelumnya saya sempat bertanya ke teman- teman yang lain, yang sudah agak sangsi bisa keluarkan visa umroh karena waktunya sudah mepet. Biasanya teman - teman apply beramai- ramai dan saya sempat disarankan mengambil tiket bus bersama kalau tidak salah. Akhirnya kami mencoba via Agen yang disarankan Pak Konjen Jeddah, senior kami di kantor.
Di Jeddah, kami landing dengan mulus dan lancar, koper alhamdulillaaah langsung keluar semua dan bertemu teman-teman KJRI. Kami memang menitipkan 1 koper besar dan 1 koper kabin kosong karena kita berencana naik HHR rute Jeddah - Madinah. Salah satu persyaratan naik HHR ada jumlah dan ukuran koper yang dibatasi, hanya 1 koper ukuran 24’ per orang plus 1 tas kecil bawaan.
menikmati akuarium jumbo di bandara internasional Jeddah |
Tiba di terminal 3, kami menikmati airport luas yang ada aquarium besar dan prototype mobil GP Formula One 😇 saat itu. Kami sempat menikmati pula kopi hits, Spanish Latte, di Juju Barn di Jeddah dan take away Albaik (kita pilih chicken nuggets Dan shrimp/seafood) untuk dimakan di kereta. Stadium HHR dekat sekali dengan area arrival Jeddah intl Airport, jadi tinggal turun ke peron dan naik kereta. Perjalanan 2.5 jam dan berjalan lancar. Kami sempat foto - foto perjalanan dan banyak bershalawat, mengucap syukur untuk semua kelancaran perjalanan kami sampai saat itu.
penampilan HHR atau kereta cepat Jeddah - Madinah |
Tiba di Madinah HHR station, kami langsung pesan uber ke hotel dengan fee SAR 30. Karena menggunakan Uber, kami terbantu untuk mendapat titik alamat yang sesuai. Keluar stadium ada, banyak juga taksi hijau/teal yg bisa disewa juga. Cukup banyak tanda atau signage yang bisa kita lihat sebagai petunjuk pembantu.
kamar kami di Hotel Waqf Outhman bin Affan |
Di Madinah, kami stay di Hotel Waqf Outhman bin Affan (nanti kami review secara terpisah yaaa). Alhamdulillah dapat kamar luas, booked untuk berdua namun dapat kamar untuk berempat. Breakfast is great, favorite kami salad bar yang komplit dan banyak sayuran segar. Akses ke masjid Nabawi dekat, terutama ke pintu 326 menuju pintu 13 di Western Female praying area.
wajah sumringah suami saat menuju Masjid Nabawi untuk pertama kalinya
Ke mana - mana juga walkable, termasuk tempat makan seru (bolak - balik Al Faris kesukaan suami dengan nasi onta-nya dan Karak Express), perfume corners dan tempat oleh-oleh. Untuk 5 malam, kami bayar Rp 11.800.000an.. agak naik sedikit karena nilai tukar IDR melemah saat itu.
![]() |
nasi Onta Al Faris kesayangan suami |
Kami book kamar ini via Agoda. Thanks to tips mba Yeni dan info mba Ayu, booking awal saya yang senilai Rp 14 juta dan free cancellation, saya ganti dengan bookingan baru yg lebih murah di tempat yang sama untuk tanggal yang sama. Alhamdulillaaah hemat Rp 3 juta dari sini 🙏. Alhamdulillah kembali karena ada begitu banyak kemudahan.
Ceritanya bersambung yaaaa...
No comments:
Post a Comment
Welcome! Thanks for visiting My Purple World. I am delighted to have you all here in my blog.
If you like what you read, feel free follow this blog through the button on the right side of the blog and hope you can leave some comments too. Nevertheless, all comments with direct links will be deleted.
Terima kasih sudah mampir ke blog aku ya. Selamat menikmati dan semoga suka. Komentar akan sangat dihargai, tapi link hidup dan spam akan langsung saya hapus ya.
Happy Blogwalking and enjoy 😘