Traditional Market at Rawamangun, East Jakarta |
Brand new year and how I long for colorful, kinder world.
During the social restriction, which seems to be never ending, we are restrained from going to gatherings and public spaces with lots of people on it. For sure, masks and physical distancing should always be applied.
On one of the first days in 2021, I just walked around to catch some sunlight and get more exercise. I then stopped at the traditional market near our house in Rawamangun. Although it was only a brief stop, I was happy to see those fresh veggies, fruits, fish and more.
all the greens |
The vibe, the spirit, the joy.
I feel so rich to be surrounded by Indonesia's treasures like its fresh produce, indigenous spices and herbs, local meat and seafood products, as well as traditional munchies.
I feel like there will be hopes we all can cling on to no matter how daunting our days are. And that my friend, is what we need for 2021.
Check out some of these photos I took.
Do you like to visit traditional market as well?
Join us on (almost) Wordless Wednesday and enjoy the link party!
The ginger at the Indonesian market looks amazing! I just wanted to pop in your blog and thank you for choosing my Time to Shine New Years Vignette as a feature on the Wonderful Wednesday blog hop.
ReplyDeleteDear Kristie... happy happy new year and wishing you all a blessed year! Fresh spices we have here indeed Kristie
DeleteIt's nice to see these traditional markets opening back up. Most of ours are still closed locally, but I am hoping we get things under control by summer so we can resume visiting them again. Thanks for sharing your pictures. It gives me hope that we are on the cusp of normalcy soon!
ReplyDeletewe only have a small part of it open, many are still closed. But indeed we have to welcome the new year with hope and enthusiasm. With health protocol in place for sure
DeleteSaya mah bukan suka lagi Mbak. Emang adanya di kampung mah pasar tradisional. Jadi ga ada pilihan suka atau tidak. Hehehe ... Malah di kampung saya tempati ini, pasarnya seminggu cuma ada dua kali hari Selasa dan Jumat aja. Jadi kalau belanja sekaligus buta dua atau tiga hati gitu...
ReplyDeleteSaya mah bukan suka lagi Mbak. Emang adanya di kampung mah pasar tradisional. Jadi ga ada pilihan suka atau tidak. Hehehe ... Malah di kampung saya tempati ini, pasarnya seminggu cuma ada dua kali hari Selasa dan Jumat aja. Jadi kalau belanja sekaligus buat dua atau tiga hari gitu...
ReplyDeleteHhahaaa suka juga tapi sesekali,soale kalo belanja suka sekalian. Dan seringnya mangkal di tukang itu tuh ditempat cireng, kulit lumpia,baso, cipuk dll hahhaa seneng soale buat bikin cemilan di rumah, biasa jajanan ala Bandung, bikin seblak dllnya.
ReplyDeleteRumah mamaku belakang Pasar Induk gedebage, jadi suka sekalian mampir pasar kalo pas nengokin .
As a vegetarian I think I'd have so much fun trying out all those veggies and fruits I've never heard of before!
ReplyDeleteMba...fotonya cakep-cakep deh..sangat mewakili kondisi pasar kita yg kaya dg beragam produk pilihan..
ReplyDeletewah aku udah lama ga kepasar mbak, sejak pandemi aku belanja sayur dan dagingnya online soalnya :( kalau butuh banget baru ke supermarket di dekat rumah
ReplyDeletePasarnya rapi dan bersih banget ya mba, beda jauh sama disini. Bahan yang dijual juga kelihatan segar
ReplyDeleteAku salfok sama hasil foto2nya Mba Indah..keren banget, aku lagi belajar nih tapi masih pakai yang hape hehe...
ReplyDeleteAku hepi banget kalo belanja ke pasar tradisional itu Mba. Seger-seger ya barangnya apalagi sayur. Mbaaa fotomu pake hendphone apa sih cakep banget hasilnya.
ReplyDeleteaku senang sebetulnya kalau ke pasar. Apalagi kalau lihat banyak sayur mayur yang segar seperti ini mba.
ReplyDeleteswru juga ya foto2in pasar kaya gini. kelihatan semua barang yang dijual dikenal sama para ibu2. Apalagi ada sayur, telor, ayam, bumbu dapur dan rempah2 dll. mba indah ga lewat los daging dan ikan ya? lengkap deh kalau ada itu. jadi pengen ke pasar.
ReplyDeleteAku suka seminggu sekali ke pasar tradisional mba hehehe emang sukanya neytok ke pasar yang deket dibanding supermarket di sini jauh soalnya
ReplyDeleteMasya Allah, lihat foto-fotonya jadi kangen belanja ke pasar. Sudah lebih dari 6 bulan nggak belanja ke pasar tradisional. Masih ingat dengan kesan dan kenangan sejak kecil yang melekat sehingga ke pasar itu malah membuat perasaan menyenangkan.
ReplyDeleteLengkuasnya seger seger banget! Aku sudah hampir setahun ga ke pasar due to pandemic dan hamil. Kangeeeeennn!
ReplyDeleteUdah sejak pandemi, aku gak ke pasar, kak INdah.
ReplyDeleteKarena rumornya bermacam-macam mengenai pasar di Bandung, terutama pasar dekat rumah kami. Dan ini membuatku semakin nyaman dengan pesan makanan online.
Hihii~
Salah satu yang bikin aku ga kuat masuk pasar kadang-kadang ada bau amis yang kuat banget, mam. Aku kan memang ga tahan bau ikan dan daging mentah yang tertumpuk dalam jumlah banyak itu. Paling seneng masuk yang bagian sayur-sayuran dan buah, segeeer gitu liatnya.
ReplyDeletedisini adanya pasar modern kak, pasar tradisional yang disulap lebih modern, aku beberapa kali kesana untuk cari stok ayam kampung.
ReplyDeleteAgendaku mba setiap minggu ya ke pasar hehehe karena lebih dekat juga dibanding supermarket dan udah punya langganan deh
ReplyDelete