"Will you marry me?"
Pertanyaan itu menghentakku...
Suatu sore, di sudut internet cafe di Den Haag yang saat itu masih dipenuhi dengan bunga yang bersemi, pertanyaan sederhana itu langsung masuk ke hati :D..
Dengan muka yang bersemu merah, - sambil celingak celinguk kanan kiri, mataku langsung fokus pada sosok familiar di layar komputer...
My munchkin .... yang kurindukan...
Beberapa bulan menjelang, saya memang dijadwalkan pulang setelah selesai menjalankan program kursus dan magang kota keju ini. Dan setelah lebih dari 8 tahun (lama ajaaa ya :) ) mencoba saling mengenal dan menjadi lebih dekat, mungkin memang sudah saatnya kami serius memikirkan pernikahan...
Menikah.
Ya, menikah...
Hidup bersama dengan orang yang kita cintai, pilihan hati.
Menjalani perintah-Nya dan mendapat pahala menjalani keluarga yang sakinah, mawahdah, warahmah.
Saling berbagi dalam suka dan duka.
Menerima dan memberi dalam hidup....
Hmmmm...sounds like a great plan! Just like in the movie...as well as those episodes told in many romantic novels I've read. Well, at least that's what I have in mind.
Singkat cerita, setelah kembali ke tanah air, rasanya waktu berjalan begitu cepat. Kesibukan di kantor, pekerjaan yang tertunda dan jadwal kegiatan yang penuh membuat saya baru kembali ke rumah dua hari menjelang akad nikah.
Ya, dua hari...
Jangan ditanya gedubrakan nya seperti apa hehehe. Sebelumnya, kami punya waktu sekitar 2.5 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari rembukan dengan orang tua (karena udah deket lebih dari 8 tahun kita berdua yakin banget bakal disetujui :)), nyiapin undangan, merancang acara dan segala detailsnya, sampai menyiapkan baju pengantin.
Dari segitu banyak yang perlu diberesin, hanya satu yang sudah selesai lebih awal, belanja seserahan! Kalau untuk urusan yang satu ini, saya minta izin untuk belanja sendiri hihii...Hanya tinggal tanya budgetnya aja dan sisanya boleh saya yang atur. Mumpung lagi di Eropa dan summer sale, jadiiii deh saya menikmati banget mencari barang seserahan :). Untungnya my munchkin juga santai aja dan bilang terserah untuk urusan yang satu ini. Alhamdulillaaah...memang rezeki menikmati super diskon :p.
My munchkin .... yang kurindukan...
koleksi foto jadul yang dulu dibawa ke mana-manaaa :) |
Menikah.
Ya, menikah...
Hidup bersama dengan orang yang kita cintai, pilihan hati.
Menjalani perintah-Nya dan mendapat pahala menjalani keluarga yang sakinah, mawahdah, warahmah.
Saling berbagi dalam suka dan duka.
Menerima dan memberi dalam hidup....
masa muda sebelum menikah... |
Hmmmm...sounds like a great plan! Just like in the movie...as well as those episodes told in many romantic novels I've read. Well, at least that's what I have in mind.
Singkat cerita, setelah kembali ke tanah air, rasanya waktu berjalan begitu cepat. Kesibukan di kantor, pekerjaan yang tertunda dan jadwal kegiatan yang penuh membuat saya baru kembali ke rumah dua hari menjelang akad nikah.
Ya, dua hari...
Jangan ditanya gedubrakan nya seperti apa hehehe. Sebelumnya, kami punya waktu sekitar 2.5 bulan untuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari rembukan dengan orang tua (karena udah deket lebih dari 8 tahun kita berdua yakin banget bakal disetujui :)), nyiapin undangan, merancang acara dan segala detailsnya, sampai menyiapkan baju pengantin.
Dari segitu banyak yang perlu diberesin, hanya satu yang sudah selesai lebih awal, belanja seserahan! Kalau untuk urusan yang satu ini, saya minta izin untuk belanja sendiri hihii...Hanya tinggal tanya budgetnya aja dan sisanya boleh saya yang atur. Mumpung lagi di Eropa dan summer sale, jadiiii deh saya menikmati banget mencari barang seserahan :). Untungnya my munchkin juga santai aja dan bilang terserah untuk urusan yang satu ini. Alhamdulillaaah...memang rezeki menikmati super diskon :p.
Persiapan lainnya heboh? Pastinyaaaa...
Apalagi saya posisi di Jakarta dan Udi plus keluarga di Lampung.
Tapi alhamdulillaaaaah semua persiapan berjalan lancar, super duper lancar malaaah. Hampir setiap saya bisa, saya pulang ke Lampung. Jadi mulai dari urusan pilih katering dan menu (ada tekwan, pempek, dan dureeen lho :) ) sampai memastikan tenda yang akan dipakai semuanya warna ungu (surprise surpriseee). Plus milih bunga segar yang memang sudah menjadi favoritku. Thanks to my auntie, bunga lili yang cantik dan wangi bangeeet sukses memeriahkan rumah, buket tangan dan resepsi pernikahanku. Tentu aja saya dibantu mama dan papa juga, soalnya pulang weekend doang bener-bener ngga kekejer untuk kontak semua. Untuk undangan, alhamdulillah desain dan percetakannya dibantu temen di Jogja (merci beraaat ya Ipong :)...).
Yang paling seru kayaknya urusan baju. Karena seperti biasaaaa, tukang jahit langganan pastiiii penuh aja dan saya maksa jahit di situ karena cuttingnya memang enak bangeet. Dengan segala daya upaya, rayuan maut saya berhasil jugaaa...Baju jadi menjelang mepet saya berangkat tugas dan harus langsung dibawa karena saya ngga akan mampir lagi ke Jakarta dan akan langsung pulang ke Lampung. Walhasil, karena mote manik-manik yang dipasang belum maksimal (menurutkuuu ya), saya pun semangat dooong nambahin sendiri. Yuuup...di kamar kos kami yang imut, di kantor, di saat meeting break, dan di kamar hotel, sedikit demi sedikit saya menambahkan jajaran mote warna putih di baju akad nikah dan mote ungu muda di baju untuk resepsi. Niat? Bangeeeet dong...this will be my big day!
Dilalahnya, menjelang menikah, saya harus berangkat ke Jogja untuk acara interfaith dialogue antara RI dan Australia yang dihadiri Presiden RI (tugas jadi MC pulaaa :)) dan selesai acara di Jogja lanjut ke Bali untuk Bali Regional Meeting. Ih, saya sampai masih ingat dengan details ya kedua acara ini, soalnya persis sebelum kami menikah. Tentu saja saya sudah minta izin dengan (calon) suami dan orang tua sebelumnya. Bukan rahasia lagi kalau ada semacam kepercayaan di kita kalau menjelang menikah calon pengantin perempuan biasanya dipingit dan membatasi keluar rumah. Well, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi alhamdulillah...perjalanan saya semua berjalan lancar tuh, berkat doa dan kepercayaan dari calon suami dan keluarga besar tentunya. Lagi-lagi, Udi orangnya sederhana dan sangat logis, jadi semua itu membuat segala persiapan bisa selesai dengan baik.
Aaah, rasanya masih banyaaak bangeeet cerita menjelang pernikahan. Tapi untuk episode tahun berikutnya aja yaaa :)
Singkat cerita, akhirnya, tanggal 12 Desember 2004, exactly on the 29th birthday of my munchkin, we were officially husband and wife. Jangan ditanya kenapa milih tanggalnya pas hari ulang tahun Udi juga hehehe..karena panjang lagi nanti ceritanya :)
And now, 10 years after, our love remains strong.
No, it gets stronger indeed...
Sudah banyak sekali yang kami lalu bersama sebagai suami dan istri, sebagai mama dan bapak. And I can never thank the Almighty enough for sending me one of his angels. Penyelamat jiwa saya, tepatnya. Bukan hanya masa -masa bahagia yang kami lalu bersama, tapi juga saat gelap dan melelahkan yang membutuhkan ketabahan dan kesabaran tingkat dewa untuk melaluinya.
Dan semua itu, kita lalui dengan baik...tanpa huru-hara yang tidak penting. Knowing my hot headed nature, learning how patience is indeed a valuable virtue from you is one of the best things I have ever got from you. Apalagi di tahun terakhir ini, ketika Sang Maha Segala memberiku hadiah untuk lebih mensyukuri nikmat-Nya dan menghargai hidup. Rasanya segala ketenangan dan ketabahan untuk berjuang melawan kanker payudara yang saya derita banyak ditularkan oleh Udi :).
And how we are blessed with our bundles of joy...
Bo et Obi...
Both were showered with Udi's endless love and attention, since the very first second of their lives...
Dan sekarang, di salah satu sudut dingin Astoria, kami berdua merayakan 10 tahun perjalanan cinta kami.
12-12-2004 - 12-12-2014
Ten magical years...
Tidak ada perayaan meriah, tidak ada pesta dan makanan mewah, hanya berkumpul dan menghabiskan waktu dengan Bo dan Obi.
Precious...
How simple things exemplify the true beauty of it.
"No one said it would be easy but no one thought we've come this far" - Sheryl Crow
Apalagi saya posisi di Jakarta dan Udi plus keluarga di Lampung.
Tapi alhamdulillaaaaah semua persiapan berjalan lancar, super duper lancar malaaah. Hampir setiap saya bisa, saya pulang ke Lampung. Jadi mulai dari urusan pilih katering dan menu (ada tekwan, pempek, dan dureeen lho :) ) sampai memastikan tenda yang akan dipakai semuanya warna ungu (surprise surpriseee). Plus milih bunga segar yang memang sudah menjadi favoritku. Thanks to my auntie, bunga lili yang cantik dan wangi bangeeet sukses memeriahkan rumah, buket tangan dan resepsi pernikahanku. Tentu aja saya dibantu mama dan papa juga, soalnya pulang weekend doang bener-bener ngga kekejer untuk kontak semua. Untuk undangan, alhamdulillah desain dan percetakannya dibantu temen di Jogja (merci beraaat ya Ipong :)...).
Yang paling seru kayaknya urusan baju. Karena seperti biasaaaa, tukang jahit langganan pastiiii penuh aja dan saya maksa jahit di situ karena cuttingnya memang enak bangeet. Dengan segala daya upaya, rayuan maut saya berhasil jugaaa...Baju jadi menjelang mepet saya berangkat tugas dan harus langsung dibawa karena saya ngga akan mampir lagi ke Jakarta dan akan langsung pulang ke Lampung. Walhasil, karena mote manik-manik yang dipasang belum maksimal (menurutkuuu ya), saya pun semangat dooong nambahin sendiri. Yuuup...di kamar kos kami yang imut, di kantor, di saat meeting break, dan di kamar hotel, sedikit demi sedikit saya menambahkan jajaran mote warna putih di baju akad nikah dan mote ungu muda di baju untuk resepsi. Niat? Bangeeeet dong...this will be my big day!
ini penampakan baju akad nikah...sayang detainya ngg terlalu keliatan yah hehehe :) |
Dilalahnya, menjelang menikah, saya harus berangkat ke Jogja untuk acara interfaith dialogue antara RI dan Australia yang dihadiri Presiden RI (tugas jadi MC pulaaa :)) dan selesai acara di Jogja lanjut ke Bali untuk Bali Regional Meeting. Ih, saya sampai masih ingat dengan details ya kedua acara ini, soalnya persis sebelum kami menikah. Tentu saja saya sudah minta izin dengan (calon) suami dan orang tua sebelumnya. Bukan rahasia lagi kalau ada semacam kepercayaan di kita kalau menjelang menikah calon pengantin perempuan biasanya dipingit dan membatasi keluar rumah. Well, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi alhamdulillah...perjalanan saya semua berjalan lancar tuh, berkat doa dan kepercayaan dari calon suami dan keluarga besar tentunya. Lagi-lagi, Udi orangnya sederhana dan sangat logis, jadi semua itu membuat segala persiapan bisa selesai dengan baik.
Aaah, rasanya masih banyaaak bangeeet cerita menjelang pernikahan. Tapi untuk episode tahun berikutnya aja yaaa :)
Singkat cerita, akhirnya, tanggal 12 Desember 2004, exactly on the 29th birthday of my munchkin, we were officially husband and wife. Jangan ditanya kenapa milih tanggalnya pas hari ulang tahun Udi juga hehehe..karena panjang lagi nanti ceritanya :)
And now, 10 years after, our love remains strong.
No, it gets stronger indeed...
Sudah banyak sekali yang kami lalu bersama sebagai suami dan istri, sebagai mama dan bapak. And I can never thank the Almighty enough for sending me one of his angels. Penyelamat jiwa saya, tepatnya. Bukan hanya masa -masa bahagia yang kami lalu bersama, tapi juga saat gelap dan melelahkan yang membutuhkan ketabahan dan kesabaran tingkat dewa untuk melaluinya.
things might get cold, but not our love ya munch :) |
di balik gaya sangarnya, my munchin is supeeeer sabaaar... |
And how we are blessed with our bundles of joy...
Bo et Obi...
Both were showered with Udi's endless love and attention, since the very first second of their lives...
Bo when he was 1 month-old... |
Obi when she's 1 month-old... |
Dan sekarang, di salah satu sudut dingin Astoria, kami berdua merayakan 10 tahun perjalanan cinta kami.
12-12-2004 - 12-12-2014
Ten magical years...
Precious...
How simple things exemplify the true beauty of it.
Happy 10th anniversary, my munchkin..and a very joyous birthday!
Our love and prayers for more fabulous years to come...
so sweet mak indah,,,bener2 ur munchkin yg luar biasa, sabarnya...subhanallahh...semoga langgeng terus sampe nanti ya mak, bisa bertemu di surga Nya,,,amiiien
ReplyDeleteaamiiin aamiiiin...makaaasiiiih mak :)
DeleteHappy 10th annyversary ya Mbak. Semoga mbak dan munchkinnya bahagia selalu, dan saling menguatkan, baik di masa-masa yang mudah, dan juga masa sulit. Tetap semangat :) senang baca tulisan mbak yang selalu beraroma semangat dan ceria
ReplyDeleteterima kasiiiih mba...aamiiin...semoga semangat yang sama juga bisa mba dapatkan yaaa :)..cheers..
Delete8 tahun yaaa... saya udah pacaran hampiiiir 6 tahun, pengennya kayak Mbak...nikah sama pacar :)
ReplyDeletesemoga langgeng teruuus...bahagia teruuusss...
semoga segera sampai jodohnya heheehehe...aamiiin aamiiin..
Deleteuuuhhh co cwwitt mbaa, hikss
ReplyDeletemoga langgeng yaa, 10 tahun perjalanan yang luar biasa :)
10 tahun yang begitu penuh warna memaaang :)..makasih..
DeleteMama Bo, so sweet banget ceritanya dan bener2 niat ya masang mote-motenya, kalo aku males bener dah. Secara juga ngga bisa msang mote2 dengan rapi hihihi
ReplyDeleteiyaa mak irits, aku juga ngg tau kesambet apaan samapi semangat banget pasang mote hehehe...tapi memang itulah seninyaa :)
DeleteHappy anniversary... semoga langgeng ya..
ReplyDeletemakasih mak..aamiin..
DeleteMbak Indah cantik bgt..sayangnya yg baju ungu ga begitu kliatan..jauh fotonya...
ReplyDeleteBarakallah mbak semoga selalu jd keluarga samara..bahagia smp kakek nenek... amiinn :)
makasiiih ya maak :)
DeleteAaakkk....happy anniversary mama bo....langgeng selalu mmmuuahhhh
ReplyDeleteaamiiin yra :)
DeletePasangan yang sederhana , selamat mak Indah semoga langgeng dan barokah aamiin
ReplyDeleteterima kasih yaaa maaak :)
DeleteHappy 10th anniversary mama Bo et Obi.....
ReplyDeletejoyeux-anniversaire-ma-soeur-est-belle (sumpah ini copas dari google, soalnya akika ga bisa bahasa Perancis)
merci beaucoup, ma cherie :)
DeleteWoow..Bunda suka banget liat foto-fotonya. Melihat semua itu jadi teringat juga nih sama kenanganku semasa muda, hehe... Btw ternyata both of you semakin bertambah usia semakin cantix and guanteng lho. Your endless love will never melt (till the rest of your life.) Regards to your beloved husband and kids, even though they've never met me.....LOL.
ReplyDeletethank you sooo very much bundaaa :)
DeleteHappy wedding anniversary ya mak, bahagia selaluuuu
ReplyDeletethanks yaaa
DeleteManis sekali mbak :')
ReplyDeleteterima kasiiiih yaaa mba
Deletehalo mama bo et obi..ih seru yah ceritanya...knp gak dibahas semuanya aja...aku doain semoga langgeng ya sampai maut memisahkan.bahagia selalu ya ^_^
ReplyDeleteaamiiin...makasiiih ya doanyaaa :)
DeleteCongrats Mak Indah..semoga langgeng sampai nanti....ah 10 tahun emang gak berasa yaaa..aku 15 tahun juga berasa Mak...tau2 udah tua aja hehehehe
ReplyDeletePokoke hepi besde buat Bapaknya Bo et Obi juga..makin sayang dan di sayang Mak Indah
Bahagia selalu yaaa..
Foto terakhirnya lhooo...keren et sangar hehehehe
hehehehehe,..makasiiih mak lies..salam kangeeeen pake bangeet :)
Deletehappy anyersary mak indah..., saya baru separo mak indah...semoga happy selalu.....
ReplyDeleteMak Indah, kece banget sama potongan baru. aku suka suka suka <3 Long
ReplyDeleteSemoga langgeng mak, so sweet banget :')
ReplyDeleteSuatu saat nanti kepengen menikah sama orang yg benar-benar kita cintai :)
Tulisan Mak Indah selalu penuh dengan semangat.
ReplyDeleteSemoga selalu berbahagia dengan keluarga ya, Mak..
Happy 10th anniversary, Mak Booooooo et Obi. :)))))
ReplyDeleteYou both look great together! 10 years is great! We're on our 11th. Pretty close to you and your husband.
ReplyDeleteHappy 10th anniversary. Here's to a million more :)
ReplyDeleteLanggeng dan bahagia sampek bisa ngerayain sepuluh-sepuluh tahun berikutnya. :D
ReplyDeletePasangan yang keren! Semoga langgeng dan bahagia, Mak. :)
ReplyDeleteHappy anniv Maaaakkk.
ReplyDeleteSemoga langgeeeeeng terussssss ^_^
Salam buat Bo et Obi
Dan Munchkin nya :)))
Pelukkk...
Oiya.
ReplyDelete*balik lagi*
AKU SUKA BANGET FOTOMU YANG TERAKHIR ITU...
*capslock jebol*
:)))))
Aku sukaaa yang pakai kebaya itu. Cantiiiik imuuuut *hug
ReplyDeleteAduuuh... mengharu biru bacanya. Manis sekali.. Moga langgeng sampe jadi buyut yah.. dan dikaruniai keturunan yang super baik dan luar biasa ^^
ReplyDeleteYou two are such a beautiful couple! Happy anniversary and wishing you many, many more years of wedded bliss :)
ReplyDeletehappy anniversary *maaf telat ngucapinnya
ReplyDeleteSemoga langgeng selalu. Pasangan yang keren, Mak! :)
Baru baca ini dan nangis di pojokan Excelso, Kota Kasablanka. Literally di pojokan :)). Sakinah, mawadah warahmah selalu ya mak... :'D
ReplyDeletemakasih banyaaak ya mak :)
DeleteSuka deh kisah pernikahan yang satu ini..
ReplyDeleteSemoga selalu sakinah mawadah warahmah.. Semoga keluarga selalu ada dalam lindungan Allah.. :)
Alhamdulillah ya Mak..
ReplyDeleteSemoga langgeng sampai kakek nenek :D
Aamiin..
Ya ampun, saya membacanya terharu sekali Mba, sesekali deg-degan..aplaagi mas jahit montenya.... gak kebayang
ReplyDeletehappy aniversaary semoga langgeng
ReplyDeleteMeskipun posting lama.. dr sekian posting ini palinh menarik buat saya.. nyenengin yang baca.. bawa semangat.. dan keyakinan akan masa depan *tsahhhh..
ReplyDelete