Memaknai Gotong Royong di Tengah Badai Corona

MEMAKNAI SEMANGAT GOTONG ROYONG 
DI TENGAH BADAI CORONA

“Terima kasih, Menteri Luar Negeri Indonesia untuk dukungan Anda dan Pemerintah Indonesia bagi WHO. Saya sangat setuju, kita harus bersatu untuk melawan musuh bersama, lebih dari sebelumnya. Hanya dengan solidaritas kita bisa melawan #COVID19 dan menjaga dunia tetap aman”, cuit Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur-Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization yang biasa disingkat WHO, menghiasi jagad maya lewat Twitter beberapa waktu lalu. 

Di tengah polemik dan tuduhan dari suatu negara terhadap badan dunia tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno Marsudi, telah sampaikan dukungan kepada badan kesehatan dunia dan sistem multilateralisme dalam upaya mengatasi krisis akibat pandemi COVID-19 saat memberikan pernyataan pada Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Alliance for Multilateralism yang dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh 30 negara dan diprakarsai Jerman beberapa waktu lalu.



Selain fokus pada penanganan COVID-19 di tanah air, Indonesia terus mengambil berbagai inisiatif dan melakukan upaya menggalang solidaritas serta kerja sama dengan berbagai negara maupun pihak – pihak terkait dalam upaya mengatasi pandemik virus Corona dan segala ramifikasinya. Semangat gotong royong, yang selama ini menjadi salah satu atribut kebanggaan bangsa, menjelma nyata dalam bentuk solidaritas antarbangsa yang disampaikan di berbagai mekanisme dan kesempatan.

MAKNA GOTONG ROYONG

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan gotong royong sebagai kata kerja yang bermakna “bekerja bersama-sama, tolong menolong, bantu-membantu.” Berakar dari bahasa Jawa, kata gotong berarti pikul atau angkat, sedangkan kata royong berarti bersama-sama. Karenanya, gotong royong berarti mengangkat bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Gotong royong merupakan bentuk nyata kepedulian dan partisipasi orang Indonesia dalam menyelesaikan suatu masalah atau tantangan yang dihadapi kelompok atau lingkungannya, termasuk melalui kedermawanan dalam membantu sesama.

Tidak heran jika Indonesia sempat mendapat predikat “Negara Paling Dermawan” lewat the 2018 World Giving Index yang dikeluarkan oleh British organization Charities Aid Foundation (CAF) beberapa tahun silam.

Meski banyak yang mengatakan bahwa semangat gotong royong mulai memudar dari tatanan sosial masyarakat Indonesia, namun nilai ini tetap tak bisa terpisahkan dari budaya negeri Merah Putih ini. Paling tidak saat bangsa ini menghadapi tantangan, ancaman, atau bencana besar, naluri gotong royong dan saling membantu kembali menyeruak.

Tidak terkecuali saat pandemi Corona ini. Di tengah hiruk – pikuk upaya pemerintah untuk mengambil tindakan tegas guna menyediakan pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi mereka yang positif terpapar dan memutus rantai penyebaran COVID-19, termasuk memastikan ketersediaan APD dan masker yang sangat dibutuhkan para tenaga medis, berbagai dampak sosial dan ekonomi akibat virus Corona mulai terasa di kalangan masyarakat. Cerita kelu para pengemudi online dan taksi, pengusaha kecil, pedagang harian, buruh lepas dan para pekerja sektor informal lainnya yang kehilangan sumber pencaharian menjadi viral di mana – mana. Di saat – saat genting seperti ini, berbagai gerakan gotong royong dari aneka lapisan masyarakat dan organisasi saling bahu membahu, mengetuk hati masyarakat untuk saling membantu saudara sebangsa setanah air yang kurang beruntung. Tidak kurang seniman, selebritis, tokoh agama, organisasi kemanusiaan, hingga remaja dan masyarakat umum, dengan caranya masing – masing, bergotong royong mengumpulkan donasi, perlengkapan medis, hingga sembako dan makanan gratis untuk mereka yang membutuhkan akibat terkena dampak COVID-19. Gotong royong pun digaungkan dalam bentuk himbauan untuk tetap di rumah, bersama – sama menjaga diri serta orang lain dengan mengurangi resiko penyebaran luar virus Corona.

NAFAS GOTONG ROYONG DALAM SOLIDARITAS INTERNASIONAL

Semangat yang sama diusung Indonesia di ranah internasional. Solidaritas, kolaborasi dan kerja sama internasional ini juga yang menjadi nafas Resolusi Majelis Umum PBB pertama dalam merespons COVID-19 yang disahkan di awal April 2020 lalu. Resolusi bertajuk solidaritas global untuk memerangi COVID-19 ini diusung Indonesia bersama Singapura, Swiss, Norwegia, Liechtenstein dan Ghana. Resolusi ini antara lain menggarisbawahi peran penting Organisasi Kesehatan Dunia dalam menangani krisis kesehatan global serta mengajak negara – negara mengintensifkan kerja sama internasional untuk mengurangi, memitigasi dan mengatasi pandemi, termasuk melalui tukar menukar informasi, ilmu pengetahuan dan praktik terbaik dalam penanganan pandemi, serta aplikasi berbagai panduan yang dikeluarkan oleh WHO. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara daring karena kantor pusat PBB di kota New York pun ditutup akibat pandemi tidak menghalangi disahkannya keputusan yang didukung oleh 188 dari 193 Negara Anggota PBB.

 
We have to work together!
Dalam kerangka ASEAN, saat KTT Istimewa ASEAN Plus Three tentang COVID- 19 yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Indonesia juga tekankan kerja sama kongkrit untuk ciptakan resiliensi dalam penanganan pandemi maupun resiliensi ekonomi, kelancaran lalu lintas barang, perlindungan warga negara ASEAN, dan kerja sama dengan mitra ASEAN. Indonesia juga sambut baik pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund yang fokus pada pembelian peralatan medis dan obat-obatan.

Selain itu, Menteri Luar Negeri juga tegaskan peran penting perempuan dalam penanganan pandemi maupun upaya tak henti mengatasi segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, baik terkait akses kesehatan, pendidikan, dan bantuan ekonomi, di saat sulit seperti sekarang. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri perempuan maupun pertemuan virtual Regional Action Group for Asia –Pacific di bawah kerangka Forum Ekonomi Dunia.

Masih banyak peran aktif Indonesia di berbagai forum lainnya, termasuk Ministerial Coordinating Group on COVID-19 dan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN – Amerika Serikat.

CUKUPKAH SOLIDARITAS INTERNASIONAL INI?

Tentu saja pernyataan solidaritas dan himbauan peningkatan kerja sama internasional tidak cukup untuk mengatasi masalah global yang dialami dunia saat ini.

Solidaritas, kerja sama dan kolaborasi memang menjadi kunci penting untuk keluar dari kungkungan badai Corona, namun semuanya harus diikuti oleh kebijakan dan aksi kongkrit. Sebagaimana gotong royong yang tidak hanya berupa niat, namun diikuti kerja nyata.

Setiap negara mengalami permasalahan pelik yang dapat dikatakan serupa dalam mengatasi penyebaran virus yang luar biasa cepat dan mematikan bagi sekelompok orang. Kebijakan ‘me first’, yang mengedepankan kepentingan nasional masing-masing negara, sangat terasa lewat berbagai kebijakan yang bersifat protektif, kaku dan membatasi, mengakibatkan antara lain terputusnya rantai perdagangan yang melumpuhkan banyak industri dan ekonomi di berbagai negara, termasuk untuk industri strategis seperti alat – alat kesehatan, yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi pandemi ini. Dan itu hanya satu contoh saja,di luar komplikasi lainnya.

Lewat berbagai kesepakatan dan komitmen politik di forum – forum internasional ini, Indonesia harus dapat meminta masyarakat internasional untuk benar – benar wujudkan langkah nyata yang membantu mengatasi pandemi.

Tindak lanjut, baik di tingkat bilateral, kawasan maupun multilateral, perlu dilakukan segera, untuk pastikan kesempatan ini menjamin pemenuhan kebutuhan mendesak, seperti persediaan alat medis yang esensial, alat perlindungan diri, obat-obatan, maupun kebutuhan vaksin, yang masih terus dikembangkan. Selain itu, isu teknis terkait hak paten dan hak kekayaan intelektual dalam memproduksi alat medis, obat-obatan, dan vaksin, yang selama ini kerap mengganjal hubungan berbagai negara, dapat diterapkan secara fleksibel kepada negara – negara berkembang maupun least developed countries (LDCs), sehingga dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Hal mendesak lain yang perlu mendapat perhatian adalah terkait fasilitasi pergerakan dan alur barang yang perlu dipastikan agar dapat terus mendukung industri barang strategis yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi, maupun untuk menopang perdagangan dan rantai pasokan global (global supply chain) serta mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi. Setelah itu, kita pun masih menghadapi tantangan besar dalam menyikapi the new normal yang mengubah begitu banyak kebiasaan, tata kelola pemerintahan dan bisnis, serta kehidupan masyarakat dunia.

Masih panjang daftar pekerjaan rumah yang harus diselesaikan saat dan setelah pandemi COVID-19 berlangsung. Namun semangat gotong royong, yang diwujudkan dengan solidaritas, kolaborasi, dan kerja sama internasional, bisa menjadi langkah bersama dunia untuk keluar dari kemelut ini.

Now, what have we done to help addressing this pandemic?

*Artikel ini merupakan salah satu written assignment dalam program pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI angkatan 64 tahun 2020.

16 comments:

  1. Jadi Mbak Indah ini seorang diplomat ya? Saya kenal beberapa rekan di Kemlu karena kebetulan pekerjaan saya di salah satu instansi pemerintah terlibat dalam beberapa perundingan perjanjian bilateral.

    Banyak pandangan negatif memang dari beberapa kelompok warga negara kita terhadap posisi Indonesia dalam situasi pandemi Covid-19 ini, apalagi bagi mereka yang "anti WHO" dengan berbagai teori konspirasinya.

    Saya sendiri mendukung segala upaya pemerintah dalam membina kerja sama dengan negara lain dan organisasi internasional dalam menanggulangi pandemi ini karena banyak manfaat yang dapat kita terima dari mereka, termasuk mencontoh bagaimana cara mereka menangani pandemi di negara mereka dan mengadopsinya di negara kita sehingga upaya kita untuk bergotong royong dalam pergaulan internasional bisa sejalan dengan upaya kita menangani pandemi di dalam negeri.

    Salam kenal, Mbak.

    ReplyDelete
  2. Seneng banget sejujurnya ada kolaborasi internasional seperti ini. Semangat gotong royongnya juga bisa bikin warga lebih tenang dan nyaman. Tapi, masyarakat memang harus diedukasi dengan lebih baik. Warga juga harus lebih sadar kalau mereka adalah bagian dari gotong royong tersebut sehingga kita semua bisa sama-sama menanggulangi pandemi COVID-19 ini.

    ReplyDelete
  3. Terlepas dari politik, memang semangat gotong royong secara kemanusiaan membuat seluruh negara menjadi saling terhubung ya mbak Indah.

    Tidak kebayang betapa pentingnya saling bahu membahu, terutama memulihkan situasi ekonomi.

    Dalam skala kecil, sedih membayangkan banyaaak sekali yang terdampak langsung, tidak punya kerjaan tetap dan harus mengandalkan uang harian. Dalam skala global, jalannya roda perekonomian tanpa saling bekerja sama adalah hal yang mustahil.

    ReplyDelete
  4. Kayaknya memang jiwa gotomg royong ini buat org Indonesia dah jadi kebudayaan yg ga bs lepas ya. Bawaannya mau bantu aja. Bersama2. Jadi beban seberat apapun, apalagi disaat kondisi wabah begini, akan terasa ringan

    ReplyDelete
  5. Selalu ada hal baik bertumbuh subur dalam kondisi sulit. Walau banyak orang mengeluhkan ini itu, nyatanya orang baik masih banyakkkk.

    ReplyDelete
  6. Sebenarnya jiwa gotong-royong masyarakat Indonesia ini sudah ada sejak dahulu kala. Kalau sekarang sepeelrtinya mulai berkurang apakah mungkin karena keegoisan diri dan unsur politik? Bqgusnya sih memang kolaborasi WHO dan pemerintah negara kita satu suara terutama dlm penanganan covid-19 sekarang ini.

    ReplyDelete
  7. Saya masih yakin semangat gotong di Indonesia itu masih ada. Meskipun rasanya gemas kalau lihat keadaan ini

    ReplyDelete
  8. setuju sih gotong royong di kala pandemi ini makin terlihat. baik sesama warga negara Indonesia maupun dengan negara lain

    ReplyDelete
  9. Setuju mbak, nafas negara kita ini gotong royong ya, dalam kesulitan apapun Alhamdulillah saling tolong menolong, semoga lebih disiplin lagi agar Corona cepat lenyap aamiin

    ReplyDelete
  10. KOndisi pandemi ini memang amat mempengaruhi berbagai sektor ya mam. Banyak orang terdampak dengan kondisi yang terjadi saat ini. Gotong royong dari berbagai sektor amat dibutuhkan untuk mengatasi krisis yang terjadi akibat pandemi Corona ini.

    ReplyDelete
  11. Aslinya saya merasa gimana gitu saat masyarakat kurang percaya dengan adanya wabah ini dan menganggap enteng dengan tetap pergi keluar rumah, secara berbondong-bondong. Tapi alhamdulillah semangat gotong royong masih kuat sehingga meringankan banyak pihak yang terdampak juga

    ReplyDelete
  12. Nah ini, bener banget masih panjang daftar PR yang harus diselesaikan saat dan setelah pandemi COVID-19. Karena covid-19 tidak seperti wabah semusim spt hama wereng yang begitu bisa dibasmi, clear enough. PAndemi ini dampaknya multi aspek, butuh kerjasama yang solid dari berbagai pihak dan elemen mansyarakat untuk menghadapi covid-19, saat dan nanti pasca pandemi.

    ReplyDelete
  13. Mba, menyimak berbagai informasi, terkhusus kitannya dengan WHO, dan segala tudingan teori konspirasi, jujur... aku sempat bingung. Bertanya2, apakah benar seperti yang dituduhkan? Tapu kemudian aku kembali berpikir, sudahlah, biarkan itu jadi tugas para pemangku di negeri ini. Tugasku sebagai rakyat, sebagai pegiat literasi digital, lebih baik terus mengobarkan semangat gotong royong sesuai dengan nila2 Pancasila. Apapun politiknya, kita adalah bangsa yang kuat, dan semoga dengan adanya pandeminini, kita semakin kuat, dan juga terus menebarkan kebaikan. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.

    ReplyDelete
  14. Jadi flash back, ketika di awal-awal pandemi ini, kita semua gotong royong untuk membantu penyediaan masker, APD untuk nakes, juga bahan pokok untuk yg terdampak lgsg virus ini.

    ReplyDelete
  15. Saya tetap respect sama WHO namun sejak membaca buku mantan menkes RI ibu Siti Fadilah pkrn saya jd meragukan WHO, tp smga saja tdk saat ini, smga kt smua bsa bersatu melawan Corona

    ReplyDelete

Welcome! Thanks for visiting My Purple World. I am delighted to have you all here in my blog.
If you like what you read, feel free follow this blog through the button on the right side of the blog and hope you can leave some comments too. Nevertheless, all comments with direct links will be deleted.

Terima kasih sudah mampir ke blog aku ya. Selamat menikmati dan semoga suka. Komentar akan sangat dihargai, tapi link hidup dan spam akan langsung saya hapus ya.

Happy Blogwalking and enjoy 😘