Showing posts with label Umroh. Show all posts
Showing posts with label Umroh. Show all posts

Umroh Perdana dan Mandiri - Never Ending Journey to Reach His Blessings - part 2 Madinah



Nabawi mosque - Madinah
Umroh Perdana dan Mandiri - Never Ending Journey to Reach His Blessings  - part 2 Madinah 

Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Semoga semua baik - baik dan sehat ya. Lanjut share perjalanan Umroh perdana dan mandiri kami, allow me to share more on our days in Madinah, the beloved city of Prophet Muhammad SAW.

one of the minarets in Nabawi mosque

Masih dari Madinah, kota yang kami singgahi langsung dari Jeddah. Kota indah kecintaan Nabi Muhammad SAW yang penuh kedamaian dan membuat saya dan suami, instantly fall in love. Sungguh satu perasaan tiada dua yang membuat saya dan suami sering terdiam terpaku, dengan senyum mengembang sambil berdoa agar bisa kembali ke sini. 



Selama di Madinah kami selalu usahakan sholat lima waktu di Masjid Nabawi yang indah dan sangat menyejukkan. 



Masya Allah... rasanya masih terasa di hati dan tak terasa air mata menggenang karena terbayang damainya saat beribadah di sana dan keinginan untuk kembali ke sini.  



Mulai dari courtyard yang diteduhi payung - payung cantik, baab atau pintu megah yang dipenuhi untaian kalimat suci dari Al Quran, suasana di dalam masjid, karpetnya yang cantik dan nyaman, jajaran air zamzam yang bisa kita nikmati, dan banyak hal lain yang membuat ibadah begitu nyaman, termasuk aroma yang begitu istimewa. Bikin kangen! 

suasana di dalam Rawdah

Dan tentu saja kami bersyukur mendapat kesempatan mengunjungi Rawdah, mengucapkan salam langsung kepada Baginda Rasulullah kecintaan kita semua, memanjatkan segala doa terbaik. 

Assalammualaika ya Rassulullah ...

Alhamdulillah cukup lama juga kami bisa berdoa di Rawdah usai sholat subuh, di hari kedua kami di Madinah. 

Ingin berlama - lama tentunya tapi karena menggunakan aplikasi Nusuk, sudah ada waktu yang terjadwal untuk masuk dan juga untuk berdoa di dalam. Saya dan suami masuk dengan jadwal yang berbeda, sesuai dengan availibility yang kami dapatkan via aplikasi Nusuk tadi. Saya mendapat jadwal ba'da subuh, suami agak siang sedikit. 

Penampilan aplikasi Nusuk

Untuk teman -teman yang akan menjalan ibadah umroh dan haji, jangan lupa untuk menggunakan aplikasi Nusuk ya. Saat kami berangkat umrah lalu, aplikasi ini belum menjadi semacam kewajiban, walaupun untuk mendaftar dan mendapat jam kunjungan ke Rawdah sudah harus menggunakan aplikasi ini. Sekarang, bahkan untuk pemesanan hotel, kendaraan dan banyak hal harus dilakukan di aplikasi Nusuk ini.

Untuk mendaftar masuk Rawdah, kita harus pastikan ada jadwal yang tersedia. Saya sempat ‘war’ karena di bulan Syawal (dan juga bulan - bulan lainnya ya) masih banyak jamaah yang ingin masuk ke Rawdah. Saat Kami mencoba booking, kami menggunakan pilihan tanggal dalam bulan Syawal, bukan bulan April. Ternyata ini berpengaruh kepada bookingan kita. Kami juga menggunakan perangkat Android, karena ternyata menggunakan iPhone somehow gagal terus. Jangan lupa, setelah kita booking nanti ada tanggal tertentu di mana kita harus konfirmasi ya. Jangan sampai terlewat, karena nanti bookingan kita hilang deh.

Tampilan booking code Nusuk

Alhamdulillah, we managed to get the chance to visit Rawdah.  Again, it gave us an indescribale feeling saat berada di dalam rawdah. 

mihrab di dalam Rawdah

Begitu dekat dengan Nabi junjungan umat Islam, panutan kita semua, rasa haru betul - betul tidak bisa saya tahan. 

Ramainya jamaah yang ingin melakukan ziarah ke Rawdah

Sambil menunggu masuk ke area rawdah, saya lakukan berbagai sholat sunnah seraya memanjatkan doa yang tiada henti. Air mata saya tiada henti mengalir, karena perasaan takjub, bahagia, takut, khawatir karena ingat dosa dan khilaf, tapi juga lega serta bersyukur menjadi satu diberi kesempatan untuk datang langsung ke tempat ini. Selama di dalam, saya juga mendapat kesempatan mendekat ke pilar yang ditandai khusus, mihrab serta mimbar tempat Nabi Muhammad SAW biasa berikan khotbah. Alhamdulillah, bahagia rasanya bisa melihat  semua ini. Rasanya ingin berlama - lama tapi tentu saja sudah harus bergantian dengan jamaah yang lainnya. semoga ada kesempatan berikutnya untuk mampir ke sini lagi. 

Here are some photos I took inside.










Selama di Madinah, kami tinggal di Hotel Waqf Outhman bin Affan. Letaknya tidak jauh dari pintu 366 Masjid Nabawi, yang dekat sekali untuk pintu perempuan. Nanti saya cerita terpisah ya mengenai hotel ini. 


Selama di Madinah, selain menghabiskan waktu di Masjid Nabawi, kami sempat berziarah dan  mengunjungi masjid - masjid bersejarah lainnya. Ada banyak masjid bersejarah dan juga memiliki arsitektur yang indah di Madinah. Beberapa yang kami kunjungi adalah Masjid Quba, Qiblatain, Abu Bakar, Bilal dan Usman Bin Affan. Nanti saya coba share lebih details secara terpisah yaaa. 

Thank you and see you on the next post.

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.


Umroh Perdana dan Mandiri - Never Ending Journey to Reach His Blessings - photo album Madinah 1

Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Semoga teman - teman semua selalu dalam lindungan-Nya di mana pun berada.

Sambil menunggu lanjutan cerita  Umroh Perdana dan Mandiri kami #thefrakarsas , boleh ya share beberapa photos yang kami tangkap dan rekam selama menjalani perjalanan ibadah ini.

As I have indicated in the title, it's truly a never ending journey to reach Allah's blessings. One that never fails to amaze me and my munchkin.


Again, stopping first at Madinah was the best decision we made as we started our maiden journey to Haramain, Mecca and Madina. 




Such a tranquil, peaceful city, holding a special place in the heart of our beloved Prophet Muhammad SAW and where he finally rested in love and peace.




Its courtyard with those amazing umbrellas is indeed a unique view for those who are lucky enough to come and visit this place, while the architectures and the details of Nabawi mosque are exquisite. 





And of course, Rawdah... there are no words can describe the feeling as one steps into this sacred part, where our beloved Prophet Muhammad SAW rests in peace. 



Its green dome is indeed iconic and inside is truly a paradise garden on earth, bestowed with His blessings and rahmah. 







My hubby and I certainly hope we can go back again here soon.
Insya Allah ...








So, there we go... 

I hope you do enjoy some of the photos of our spiritual journey.

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Umroh Perdana dan Mandiri - Never Ending Journey to Reach His Blessings - part 1

UMROH - never ending journey to reach His blessings


Alhamdulillaaah .. Umroh Perdana dan Mandiri the Frakarsas


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah..


Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Sang Maha Segala yang sangat baik dan telah memberikan begitu banyak nikmat-Nya kepada kami, kepada kita semua.


After all those time, we finally made this umroh pilgrimage journey in 2025! Alhamdulillah, the Almighty gave us the opportunity to be the guests to His remarkable house, to Mecca.


Saya dan suami sudah tiba kembali di Jakarta, setelah dari tanggal 11/4 berangkat umroh hingga 25/4 tiba Jakarta. Ceritanya memang #latepost tapi semoga tidak mengurangi esensi perjalanan hati yang kami lalui.


Sungguh pengalaman umroh perdana yg luar biasa dan kami bahagia karena putuskan untuk melakukannya mandiri, walaupun nekad karena keputusan diambil last minutes dan belum ada pengalaman sebelumnya selain membaca berbagai kisah perjalanan teman - teman yang sudah melakukannya terlebih dahulu.


Alhamdulillaaah....

For this, Alhamdulillah kami mendapat banyak bantuan, informasi, updates dan semangat plus dukungan teman - teman dari WAG khusus untuk Teman - teman yang menjalankan ibadah umroh mandiri maupun group Syawal, khususan mba Gusti Yeni, Mba Ayu, Dr. Cucuk dan all the ladies in Syawal group (love all the tips, tricks, spills & chats, ladies 💜, syukrooon ya 🙏)


Saat ketemu lagi dan breakfast bareng sama mba Gusti Yeni, sesama blogger dan penikmat perjalanan alias traveling, di awal Feb 2025 di Jakarta,  kita ngobrol banyak soal umroh mandiri. Kita baru sadar kalau terakhir terakhir ketemuan di Wellington, New Zealand bulan Februari juga ya, tahun 2023 . Waktu itu mba Gusti Yeni dan sekeluarga mampir ke rumah kami di Khandallah, New Zealand 💜 karena sedang perjalanan ke Wellington serta berbagai kota lain di Selandia Baru, plus mba Yeni menawarkan jasa titipan barang dari Indonesia yang disambut hangat oleh kami dan teman - teman di NZ.   Saya lupa berapa koper ya barang yg kita titipkan, sepertinya sekitar 4 koper kalau tidak salah hehe.


menikmati Wellington dari atas bersama Mba Yeni, Mas Rangga dan anak - anak

So long story short, Alhamdulillah Aku sama suami makin yakin dan  putuskan untuk umroh mandiri saja. Meski Perdana dan walaupun belum pernah sama sekali melakukan perjalanan religious ini, kami langsung nekad putuskan untuk lakukan perjalanan umroh selama 14 hari; 7 hari di Madinah, 7 hari di Mekkah. Super excited!


Frankly speaking, kami nekad untuk umroh mandiri karena beberapa kali niat kami untuk umroh kerap tertunda. Sejak tahun 2013 hingga sekarang, sudah belasan tahun kami meniatkan menjadi tamu Allah SWT. Padahal kami sudah Tinggal di 4 Negara yang berbeda selama penugasan dan mengunjungi lebih dari 60 negara selama ini. Malu rasanya niat umroh dan berhaji belum bisa terwujud setelah sekian lama.


subuh di Madinah yang syahdu


So far, perjalanan kali ini rewarding banget, termasuk drama & kelucuannya 😇😅🥳 Jadi agak nyeseeeeel kenapa ngg dari dulu - dulu umroh mandiri saja🙏.  Semoga kita diberi rezeki-Nya untuk bisa kembali lagi dan lagi. 


Alhamdulillah.. persiapan dilakukan di tengah jadwal kegiatan pekerjaan yang justru makin banyak pasca cuti lebaran yang cukup panjang. Untungnya lancar dan kami sehat walafiat. Saya membeli tiket umroh saat sedang bertugas di Jenewa, di tengah - tengah sidang Dewan HAM sesi ke-58. Yang lainnya, seperti visa, booking hotel, tiket kereta, dan lainnya, dilakukan bergantian bersama dengan suami. But then again, atas berkah-Nya, semua urusan ini satu persatu beres. 


So here it is...sedikit catatan Perjalanan kami umroh perdana dan mandiri. Nanti insya Allah catatan perjalanan yang lebih details akan aku share lebih lanjut.


Long story short, kami berangkat tgl 11/4 dengan Turkish airlines. Dengan TK, kami terbang via Istanbul dan dapat bagasi 2x23 kg per orang. Tiket dapat 15jt /person/pp karena saat membeli sudah di akhir bulan Februari 2025, untuk keberangkatan minggu kedua April. Tiket sempat reschedule utk pastikan bisa masuk KSA sebelum tanggal terakhir, tambahan kena 10jt. Jadi tiket menjadi 20jt/person/pp. Masih cukup mahal tapi alhamdulillah Allah SWT cukupkan rezeki kami untuk membayar tiket ini. 


alhamdulillah.. mendapat upgrade flight bisnis dari Istanbul - Jeddah

Flight JKT - IST lancar, alhamdulillah sempat istirahat di lounge. Rezeki umroh, flight kami dari Istanbul ke Jeddah di upgrade ke kelas bisnis. Lumayan 4.5 perjalanan sangat nyaman. Alhamdulillah ya Allah.


Visa umroh juga alhamdulillah cepat keluar walaupun baru apply tanggal 1 Maret. Visa keluar di hari yg sama. Kita pakai agen rekomendasi KJRI Jeddah. Biayanya 5 juta Rupiah berdua. Sebelumnya saya sempat bertanya ke teman- teman yang lain, yang sudah agak sangsi bisa keluarkan visa umroh karena waktunya sudah mepet. Biasanya teman - teman apply beramai- ramai dan saya sempat disarankan mengambil tiket bus bersama kalau tidak salah. Akhirnya kami mencoba via Agen yang disarankan Pak Konjen Jeddah, senior kami di kantor.


Di Jeddah, kami landing dengan mulus dan lancar, koper alhamdulillaaah langsung keluar semua dan bertemu teman-teman KJRI. Kami memang menitipkan 1 koper besar dan 1 koper kabin kosong karena kita berencana naik HHR rute Jeddah - Madinah. Salah satu persyaratan naik HHR ada jumlah dan ukuran koper yang dibatasi, hanya 1 koper ukuran 24’ per orang plus 1 tas kecil bawaan.


menikmati akuarium jumbo di bandara internasional Jeddah 


Tiba di terminal 3, kami menikmati airport luas yang ada aquarium besar dan prototype mobil GP Formula One 😇 saat itu. Kami sempat menikmati pula kopi hits, Spanish Latte, di Juju Barn di Jeddah dan take away Albaik (kita pilih chicken nuggets Dan shrimp/seafood) untuk dimakan di kereta. Stadium HHR dekat sekali dengan area arrival Jeddah intl Airport, jadi tinggal turun ke peron dan naik kereta. Perjalanan 2.5 jam dan berjalan lancar. Kami sempat foto - foto perjalanan dan banyak bershalawat, mengucap syukur untuk semua kelancaran perjalanan kami sampai saat itu.


penampilan HHR atau kereta cepat Jeddah - Madinah

Tiba di Madinah HHR station, kami langsung pesan uber ke hotel dengan fee SAR 30. Karena menggunakan Uber, kami terbantu untuk mendapat titik alamat yang sesuai. Keluar stadium ada, banyak juga taksi hijau/teal yg bisa disewa juga. Cukup banyak tanda atau signage yang bisa kita lihat sebagai petunjuk pembantu.


kamar kami di Hotel Waqf Outhman bin Affan

Di Madinah, kami stay di Hotel Waqf Outhman bin Affan (nanti kami review secara terpisah yaaa). Alhamdulillah dapat kamar luas, booked untuk berdua namun dapat kamar untuk berempat. Breakfast is great, favorite kami salad bar yang komplit dan banyak sayuran segar. Akses ke masjid Nabawi dekat, terutama ke pintu 326 menuju pintu 13 di Western Female praying area.


wajah sumringah suami saat menuju Masjid Nabawi untuk pertama kalinya

Ke mana - mana juga walkable, termasuk tempat makan seru (bolak - balik Al Faris kesukaan suami dengan nasi onta-nya dan
Karak Express), perfume corners dan tempat oleh-oleh. Untuk 5 malam, kami bayar Rp 11.800.000an.. agak naik sedikit karena nilai tukar IDR melemah saat itu. 


nasi Onta Al Faris kesayangan suami

Kami book kamar ini via Agoda. Thanks to tips mba Yeni dan info mba Ayu, booking awal saya yang senilai Rp 14 juta dan free cancellation, saya ganti dengan bookingan baru yg lebih murah di tempat yang sama untuk tanggal yang sama. Alhamdulillaaah hemat Rp 3 juta dari sini 🙏. Alhamdulillah kembali karena ada begitu banyak kemudahan.

Ceritanya bersambung yaaaa...