Showing posts with label self-breast exam. Show all posts
Showing posts with label self-breast exam. Show all posts

And I will continue my fight against breast cancer...

Hello again...

Mind if I come back and share more stories about my continued battle with breast cancer? I hope you don't...as I feel like sharing is caring and I sincerely believe there are a few points which are beneficial for all us. 

Besides, October is the breast cancer awareness month!
So raising awareness on breast cancer and how we can fight it is indeed one of my priorities now :).


Again....What do you have in mind when you hear that you have cancer? 
Am I going to die? Is it the end of the world? How about my kids and my family..how much time do I have left....how long can I live...

Satu pertanyaan dengan beribu pertanyaan lanjutan...

Tak terasa, sudah 7 minggu saya selesai menjalani mastektomi. 


Checkin' in....

Yuuup...mastectomy.  
For those who miss the first two parts of my stories, including steps on early detection of breast cancer,  feel free to click them here

Saya sempat share awal terdeteksi kanker payudara dan beberapa langkah awal pencegahan di sini dan di sini

Diagnosed with breast cancer in July 2014, I have to to go through series of procedures to prepare for my mastectomy. As yo know, surgery is one of the most common treatment for breast cancer. Either removing part of or the whole breast, surgery is done to take out all the cancer cells.

For me, mastectomy is the choice. Although my breast cancer is detected quite early, I have 3 spots with 2 cancer cells and 1 pre-cancer cell on my right breast.

Mastektomi sendiri adalah tindakan operasi yang mengangkat seluruh bagian payudara...untuk saya di sisi kanan saya yang terdeteksi terkena kanker. Karena ada dua sel kanker yang ketahuan dan satu pre-cancer cell yand sudah siap berubah menjadi sel kanker, mastektomi yang menjadi pilihan. Selain mastektomi, ada pula metode lumpectomy, di mana operasi yang dilakukan hanya sebatas sel kanker yang yang terdeteksi dan area sekitarnya, sehingga bagian lain dari payudara yang tidak terkena dapat tetap dipertahankan. Mengingat saya memiliki 3 spot yang menyebar di payudara kanan, dokter menyarankan mastektomi dan it proved to be the right decision

Pasca operasi,  tepatnya minggu keempat, saya sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Saya sudah masuk ke kantor dan kembali aktif dengan sidang dan proses negosiasi di PBB. Alhamdulilaaah. ..proses rekuperasi berjalan lancar dan semangat saya untuk sembuh terus membara. Rasanya lega bahwa satu proses sudah berhasil dilalui, walaupun my road to recovery is still long and winding :)

Saya masih ingat saat duduk berkonsultasi dengan Dr. Amber Guth, M.D, Associate Professor at the NYU Hospital,  breast and surgical oncology Associate. Wit my initial pathology report from the biopsy, we discussed a lot about my situation, possible treatments that I might have and the way forward.  It all was based from my USG, mammogram, biopsy and pathology test.

Again, I was diagnosed with invasive moderately differentiated duct carcinoma with focal micropapillary features. 

Rasanya masih tidak percaya bahwa saya menderita kanker payudara. 
Betapa benjolan kecil itu benar-benar merubah hidupku.

Sebelum saya menjalani operasi, beberapa tahapan pemeriksaan harus saya lalui. Termasuk CT-scan dan MRi. Semua itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyebaran sel kanker ini ke bagian tubuh saya yang lain. Rasanya gimanaaa waktu mendengar ada kemungkinan penyebaran yang tidak diketahui. Saya hanya bisa memohon yang terbaik pada-Nya, agar saya diberikan kekuatan untuk menghadapi ini semua.

Hasil CT-scan yang baik membuat saya lega...namun saat pihak RS mengabarkan bahwa ada sel yang mencurigakan di payudara kiri saya selesai melihat hasil MRi, saya pun hanya bisa istighfar. Karena sisi kanan saya positif terkena kanker, saat hasil MRi menunjukkan spot yang mencurigakan di sisi kiri, pihak dokter pun tidak mau mengambil resiko. Sangat masuk akal mengingat jika memang ternyata sisi kiri pun terdeteksi, maka operasi yang dilakukan bisa sekaligus. Saya sempat mempertanyakan mengapa hal ini tidak terdeteksi saat saya mamogram. Dijelaskan bahwa MRi memberikan hasil yang lebih akurat karena foto yang dihasilkan benar-benar hingga tingkat sel tubuh. Akhirnya, saya pun menjalani MRi-guided biopsy di payudara sisi kiri. Karena letaknya yang jauh di dalam dan tidak terlihat oleh sonogram, maka metode ini yang dipakai. 

Bayangkan saja...saya harus telengkup di mesin MRi, difoto dan ditandai bagian yang dicurigai dan biopsi diakukan dengan bius lokal. Karena posisi telungkup untuk MRi, jarum yang dipakai kurang lebih panjangnya 15 cm untuk mencapai sel yang mencurigakan itu. Alhasil, kedua payudara saya bengep berwarna keunguan...just like my favorite color :). Alhamdulillah, hasil biopsi menunjukkan bahwa sel tersebut bukan sel kanker, hanya pengapuran atau calsification. Tidak henti-hentinya saya bersyukur...


Dan tanggal 14 Agustus, 3 hari setelah merayakan ulang tahun yang ke-37, saya pun siap diperasi.
my operating procedure sheet...

Operasi dilakukan di NYU Langone Medical Center, located on 55o First Avenue, NYC. I will be operated by Dr. Amber Guth, and Dr. Nolan Karp, my breast surgeon, as I also opt for breast reconstruction. 


Day surgery floor at the NYU Langone Hospital...

Malam sebelumnya, saya sudah mulai puasa dan hanya boleh minum air putih sampai pukul 6 pagi. saya dijadwalkan dioperasi pukul 10 pagi, setelah sebelumnya saya harus menjalani lymphoscintigraphy, yang merupakan bagian dari nuclear medicine procedure karena lymph nodes atau kalenjar getah bening saya yang ada di ketiak pun akan diperiksa dan diambil sampelnya. Cairan nuklir yang aman tersebut disuntikkan ke tubuh untuk membantu menandai bagian tubuh yang terdeteksi dengan sel kanker maupun hal lain yang mencurigakan. Selain itu, seluruh vital sign pun diperiksa, mulai dari tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen di dalam tubuh, dan lain sebagainya.

Setelah itu, saya pindah dan menunggu di ruang day surgery. Sempat berfoto dengan Bo et Obi, saya dan Udi tidak hentinya meminta kepada Yang Kuasa agar apa pun yang dilakukan hari ini dapat berjalan lancar.


cheeers....
Saat menunggu, saya diminta untuk berganti pakaian operasi dan menyimpan seluruh barang-barang saya. And you know what, this hospital is mostly adorned with purple things...Makes me feel at home indeed :)



It's purpleeee....

getting myself ready....on my operating gown...
While waiting for everything to be ready, my kids were taken care of by my friends from the office. Thanks a million, Dodo, Nona et Yvonne :). I have explained to them that I will have to stay in the hospital for one night and Bo was not so happy about it. But I said they can see me here so they were not that sad anymore. I also managed to consult my breast surgeon and doctor handling my anesthesia. Everything is explained in details, including all the risks of the procedure I have to go through that day.

Then it's the time. 
I was wheeled to the operating room and had a nice chit chat with my doctor. I admired her lovely earrings and she was happy to see me look great with my lipstick on for the operation :). Well, I need to feel good about everything...She also explained in details what we would go though that day...

After the happy juice, I mean the anesthesia :), kicks in,  I just simply prayed and left it the hands of my Creator and my doctors. Then I'll come back with more stories after I woke up, okay :). Masih banyak yang ingin saya share dari proses ini...terutama setelah alhamdulillah operasi mastektomi saya berhasil. Saat ini saya juga saat ini mencoba pengobatan herbal dengan minum air rebusan daun sirsak sambil menjalani kemoterapi. More details are certainly coming here :)

I know we have so much information we need to know about cancer, particularly breast cancer. Google it..it all is just a click away. Kecanggihan ilmu kedokteran saat ini sudah benar-benar membawa kemajuan yang luar biasa bagi pengobatan kanker. Namun ini semua tidak langsung mengurangi kerisauan saya akan segala proses yang harus saya jalani. 

So I guess sharing my own experience will hopefully bring some personal insights that might be missing from those technical pages we found online. And I found that all my personal consultations, comforting chats or phone calls from all those brave fighters and survivors of breast cancers I've met in such a short course of time have helped me endured this painful journey.

My fear, my worries, my restless nights as well as my hopes and prayers for the nearest future are here..

And I will continue my fight..

Related post:

And I'm a fighter
Early detection...as easy as 1,2,3  


Early Detection...as easy as 1,2,3...

Healthy food, regular exercise and no stress....
Sounds familiar?
It's the super recipe for a healthy life...

"Jangan lupa jaga makanan...olah raga yang rajin, dan jangan stress ya..."

Rasanya hampir semua orang sering mendengar nasihat yang sama. Mau itu dari keluarga, teman kantor, kekasih, atau dokter. 

Seandainya  dunia ini sempurna...Rasanya kita semua ingin hidup sehat, makan teratur, menikmati olah raga dan hidup tanpa stress! Dan saya, pasti udah duluan daftar di dunia ideal ini.:)...

Tapi, nothing is perfect...Although we have strived to life better and better everyday, but anything can happen.  That includes my new fight with cancer. 

Meski hidup penuh dengan pilihan yang bijak dan benar, seringkali kita memilih yang rute yang 'salah' simply karena kita pengen aja. Makan sembarangan, menggampangkan olahraga dan seringkali larut dengan pekerjaan yang berbalut stress.

Well, setelah sedikit intro dari saya mengenai 'kado' teranyar dari Penciptaku, bahwa saya positif menderita kanker payudara, life must go on!

Of course it will...Life must go on...
With or without my breast cancer,  I will continue to embrace it with hope, love and joy ♡♡♡. Nothing works better and magical than having the positive energy from within and your surrounding. And for that, I am totally blessed with such supportive family, encouraging friends and colleagues as well as people around me. Alhamdulilaaah. ..

But  before I continue my story on a rather painful tone towards recovery - remember, no pain no gain :) - perhaps its good to share some early detection steps this time.




Never forget, cancer can happen to anyone, any women.


Bukan bermaksud menakuti-nakuti, tapi kanker payudara memang bisa terjadi pada setiap perempuan. Walaupun perempuan dengan sejarah kesehatan dan kondisi tertentu biasanya memang memiliki resiko lebih tinggi.

Beberapa perempuan yang memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara antara lain:

- perempuan dengan sejarah keluarga dekat (ibu, tante, wa, nenek dan keluarga dekat yang menderita kanker payudara, serviks, maupun kanker lainnya dari keluarga dekat laki-laki.

- perempuan yang memiliki inherited changes or keturunan pada gen yang terkait dengan kanker payudara (biasanya disebut gen BRCA 1 dan BRCA 2)

- perempuan dengan breast tissue yang padat atau memiliki kondisi tertentu sehingga terjadi pertumbuhan sel yang berlebihan pada breast tissues

- perempuan yang pernah terkena kanker dan kankernya tumbuh kembali atau menyebar ke daerah lain.

- perempuan yang pernah melakukan terapi radiasi di daerah dada sebelumnya

- perempuan yang menjalani terapi hormon pasca menopause jangka panjang dengan menggunakan estrogen dan progesteron (bias dikenal sebagai kombinasi PHT).

Beberapa faktor yang dianggap turut meningkatkan resiko kanker payudara adalah:

- perempuan yang memulai sirkulasi mens di usia muda
- perempuan yang mendapat menopause di usia relatif senja 
- perempuan yang tidak memiliki anak 
- perempuan yang mengalami kehamilan pertama saat usia di atas 30 tahun
- perempuan yang kelebihan berat badan
- perempuan dengan gaya hidup tidak sehat (junk food lovers, merokok, minum alkohol, stress)

Namun demikian, ini hanya indikator yang kerap menjadi pola yang menentukan rendah atau tingginya resiko seorang perempuan terkena kanker payudara. Banyak kasus di mana faktor-faktor di atas tidak selalu terpenuhi, namun tetap terkena kanker payudara.

Then can we prevent it? How to detect it at the earliest stage?

Apakah kita bisa mencegahnya? Bagaimana mendeteksinya sejak dini?

Ada beberapa langkah yang bisa diambil tentunya.
And prevention - or at least early detection will always be best!

Pertama SADARI...atau periksa payudara sendiri. 
Breast self-exam will be a great help! Check your own breast. 
Frankly, I've seen the leaflet and postur of this in many hospitals and clinics. 

Tapi jujur saja, saya hanya baca sepintas dan tidak selalu mempraktikkannya. 
Padahal sederhana teman....Saat mandi atau menjelang tidur, raba PD dengan jari sambil merasakan apakah ada benjolan atau jaringan padat yang lain dari sekitarnya. Memang seringkali terlewat karena kita pikir hanya jaringan otot biasa atau kalau teman-teman yang pernah menyusui, rasanys seperti kelenjar susu namun agak padat dan tidak berpindah. 

Posisi untuk memeriksanya akan lebih mudah jika kita berbaring  dan tangan diangkat ke atas. Check all areas, termasuk seluruh bagian PD, menuju ke arah leher, ketiak,  bagian tengah dada hingga sisi dekat tulang rusuk. Payudara memang dekat dengan berbagai posisi kalenjar getah bening, salah satunya di ketiak, yang berpotensi membawa sel2 berbahaya ini ke daerah lain di tubuh kita.

The reason why I got suspicious is because I find one lump on my right breast, but none in my left one. Kalau kanan ada tapi di kiri ngg, or the other way around or even both, berarti lebih baik periksa lebih lanjut.

So next, contact you doctor for a breast exam. Periksa ke dokter atau klinik. Jika dokter spesialis susah jadwalnya, dokter umum pun bisa membantu memeriksa. Jika berusia 40 tahun ke atas, periksa setiap tahun. Jika berusia 20an or 30an, periksa setiap 3 tahun. Dan biasanya, jika ditemukan benjolan atau sel yg mencurigakan,  Maka akan direkomendasikan untuk dirindaklanjuti.

Beberapa pertanyaan yang diajukan ke saya saat dokter melakukan breast-exam antara lain:

- apakah saya baru selesai menstruasi atau akan segera memulai siklus menstruasi? ini penting karena payudara cenderung membengkak karena ada perubahan hormon sehingga bisa memberikan hasil yang kurang akurat. Jadi lebih baik memeriksa di saat sedang tidak menstruasi. Namun jika benjolan tetap terasa sesudah maupun sebelum mentstruasi, lebih baik segera diperiksa.

- apakah benjolan yang dirasakan menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman? jika menimbulkan rasa nyeri atau sakit, diindikasikan ada sesuati yang serius. Dalam kasus saya, saya tidak merasa sakit atau nyeri sama sekali, hanya terasa ada benjolan atau penebalan.

- apakah sering merasa cepat letih atau gampang capek padahal tidak melakukan kegiatan berat? ini merupakan salah satu tanda-tanda adanya perubahan sel tubuh. Saya sendiri tidak merasa ada perubahan yang berarti dan tetap sehat serta segar menjalani kegiatan sehari-hari.

- apakah ada cairan atau discharge yang keluar dari puting? Jika ada, ini juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Saya sendiri tidak mengalami hal ini.

- apakah ada perubahan warna (menjadi kemerah-merahan) atau tekstur kulit  (berkerut seperti kulit jeruk misalnya) di sekitar daerah benjolan atau payudara secara umum? Ini pun menjadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai. Lagi-lagi, saya tidak mengalami hal ini meskipun benjolan terasa di payudara kanan.

Another step that can help is take mammogram.  Biasanya, perempuan tanpa keluhan atau kondisi khusus seperti di atas disarankan untuk mamogram setelah usia di atas 40 tahun. Di bawah usia itu, jaringan massa di PD memang lebih padat dan mammogram menggunakan radiation tingkat rendah jadi tidak diajukan kecuali memang perlu. 

The good thing about mammogram is that it can detect even a very small lump or cancer. Bahkan pre cancer cell.  Ini yang membedakan mamogram dengan USG atau sonografi. Seringkali kita baru bisa merasakan benjolan jika ukurannya sudah agak besar dan semakin besar ukurannya, semakin tinggi resiko yang dihadapi.

So, those where some steps that we can take to detect Breast Cancer at the early stage.

As I quoted up there on our best defense, "when breast cancer is found in its earliest stages, the chance for successful treatment is greatest." 

And I will soon be back with my own my breast cancer story.
Meanwhile, stay healthy people..
Enjoy life and be grateful :)..




Artikel ini diikut sertakan pada

Written from various resources and booklets from American Cancer Society, including my own experience.