Jakarta during the Pandemic

National Monument or Monas, one of Jakarta's landmarks, which looks deserted.
Hi, everyone.


Hope you all are okay!


I believe you are staying at home to ensure you are safe and healthy during this hard time.

COVID - 19 is still out there and addressing pandemic is not that easy at all.
We are forced to change the way we live and not all the changes are easily managed.
But we have to stay optimistic and positive.. that we can fight the virus back.


Indonesia is no exception.

We have seen the soaring numbers of confirmed cases lately as we have more tests being conducted.  It is better to know those who have been exposed to people suffering from the infection and treat patients under investigation with the full protocol. But of course, stronger discipline is the key. 


We have many new policies being in place in order to ensure that the spread of Corona virus is not getting worse and worse. Stay at home, work from home and study from home are all effective now. All my diplomatic training sessions, including all the tests are conducted online and still packed with sessions and papers or assignments.

It was quite a big adjustment for almost everyone but that's the best we can do at this point.


In Jakarta, PSBB or Pembatasan Social Berskala Besar, literally translated as Large Scale Social Restrictions, has been implemented since Friday, April 10, 2020.

Although it was a long weekend, as Easter starts to be celebrated, the streets was mostly empty and quiet. Only limited business sectors (14 sectors if I'm not mistaken) are allowed to open during this two - week curfew, including food and beverages (only takeaways, no dine in), groceries, hospital and pharmacies, gas station, and important services. Strict implementation of physical distancing, even in the car, is strictly imposed as well. 

The parking lot...which is never empty before..
I still have to go to my clinic and hospital for my monthly check up and get my medicine.
We have similar appointment method but we also have to follow a strict procedure at the hospitals, particularly as they become the centers of treatment for COVID - 19 patients.
I guess with social distancing, they significantly reduce the number of appointments in a day as it make the hospital less crowded as well.


I am on my way to my doctor.

Mask has to be worn and social distancing is strictly practiced, including in the waiting lounge and at the elevator.
Hand sanitizers are provided but you are encouraged to wash your hands properly with soap and running water and bring your own hand sanitizers in case of low supplies at the health clinic or hospital.
Chairs are clearly marked to give enough distance among the patients and less direct contact is made while processing documents or medicine.


At the elevator...keep your distance.
And I go out to get groceries once in a week or two, depending on our supplies.
Once we went out to go to the hospital and  get my medicine and we passed Gambir train station as well as my office and the surrounding areas.
It was almost deserted.




The gates at Gambir Train Station are locked


I have never seen Jakarta, the capital city, like this before.
The streets are almost empty.
Of course we still have a few people on the streets, many of them are the officers, but still it is eerily empty.
We passed the streets which were always be the worst traffic spots during regular time, like Pramuka, Pemuda, Cikini, Gambir Station, Pejambon, Medan Merdeka, and the surrounding areas.

Aku sebelumnya ngga pernah lihat Jakarta sesepi ini.
Bahkan saat lebaran, di mana jutaan penghuni Jakarta mudik ke kampungnya masing - masing pun tidak pernah sesepi ini.
Paling tidak, jalanan masih dipadati orang - orang yang memang sengaja menikmati kelengangan ibukota.
Tapi kali ini terasa sangat lain.
Sepi yang mencekam.
Tanpa bermaksud lebay, aku malah agak sedih melihat Jakarta yang sunyi senyap seperti ini karena terbayang banyak mereka yang dirugikan dengan kondisi sekarang.

Tugu Pembebasan Irian Barat in Lapangan Banteng..so empty!


But I have to admit I love to see the clear blue sky!
With less traffic, the sky is returning to its prime state and it will certainly benefit everyone.
I sincerely with we will be able to keep this beautiful sky even after the pandemic.
Can we do that? I honestly don't know.

Yang pasti aku sangat menikmati langit biru, udara yang relative lebih bersih dan juga jalanan tanpa macet. Nyaman sekali memang, walaupun sekarang ada ancaman virus yang tak terlihat mata. Semoga sesudah pandemik ini berlalu kita bisa tetap menjaga keindahan dan kesegaran alam Indonesia.
In front of my office, Jl. Taman Pejambon

Rawamangun Bus Terminal. Also empty..

So sad to see how horrible the impact of Corona virus to many of us.
Especially to those who are depending their lives on daily basis.
I mean, Jakarta is no longer suffering from crazy traffic which is good of course, but it also means that people are having issues staying at home without any assuring income for their family.
I am glad the government is working extra hard to make things better.
Although of course it might not please everybody but at least helps and assistances are provided to those in need. I really hope those programs will work.

I also sincerely hope the pandemic will end soon and we all can enjoy our healthy and social lives again. Let's fight it together!

Stay safe and healthy everyone, wherever you are!



59 comments:

  1. Waaah...terpukau dengan keadaan Jakarta yang lengang.
    Aku sejak anak-anak diliburkan, belum pernah keluar rumah lagi, kak.
    Ada perasaan sedih, tapi ini demi kebaikan bersama.

    Yeeah,
    Let's fight it together!

    Sehat selalu untuk kak Indah dan keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak Indah,
      Ada banyak sekali kepentingan masyarakat yang tidak berjalan sebagai mana normalnya.

      Tapi,
      membaca postingan temen-temen mengenai virus yang gak bisa dianggap enteng ini, PSBB memang langkah pemerintah yang paling bijak.

      Semoga segera ditemukan cara yang tepat untuk menanggulangi pandemi ini.
      Aamiin~

      Delete
  2. Jakarta keadaannya udah lengang sekali ya mbak. Di kota aku masih lumayan ramai. Ya walau Nggk seramai biasanya juga sih.
    Semoga kita dijauhkan dari pandemi ini, di manapun kita berada
    Aminnn

    ReplyDelete
  3. Ya Allah..terasa sekali bedanya y mba.. jadi miris rasanya. Semoga pandemi ini segera berakhir dan suasana normal kembali. Aamiin..

    ReplyDelete
  4. One of my cousins is a taxi driver. He turned to be our 'reporter'. He would share what he saw in WA group.

    He lives in Bekasi, but, yes, he used to explore Jakarta as well.

    One sad thing he told us was it's hard to find place to do duha prayer. Almost all masjids are closed down. He had to go to SPBU to find toilet and musholla to pray.

    ReplyDelete
  5. Jakarta terkenal dengan macetnya sekarang jadi lengang dan hampir aktivitas berhenti ya mbak. Semoga wabah ini cepat berakhir dan buat mbak indah tetap jaga kesehatan.

    ReplyDelete
  6. Satu yang saya suka dari pandemic ini adalah, langit biru terlihat lagi. Jarang deh lihat langit jernih di Tangerang dan Jakarta selama ini. Lengangnya juga menyenangkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seriusan yah...
      Kondisi bumi jauh berbeda..?
      Bener-bener jadi heal the world yaa...

      Delete
  7. Semoga pandemi ini cepat berlalu yah kak. emang bener yang dikatakan orang kalau sejak pandemi suasana lebih segar kurang dari polusi gitu. Tapi aku berdoa kak smoga semua berlalu

    ReplyDelete
  8. Semoga sehat selalu ya, Mbak. Apalagi masih harus bolak-balik ke rumah sakit. Semoga aja pandemi segera berlalu. Aamiin

    ReplyDelete
  9. Sehat selalu Mbak Indah. Saya pun berdoa semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin. Sedih dengan kondisi masyarakat kita saat ini. Kebanyakan kelas menengah ke bawah... Sedih ..

    ReplyDelete
  10. Sedih ya. Suamiku kantornya di Jakarta tapi buru2 balik sebulan yg lalu pas keadaan tambah nggak kondusif. Yang balik akhir2 ini prosedurnya panjang lapor kepala dusun daerah tujuan. Kakak iparku tertahan di rumah anaknya di Jakarta karena masalah yg sama,kudu lapor itu. AKu terakhir ke Jakarta tahun baru 2020. Nggak kebayang sepinya sekarang. Semoga sehat selalu mbak.

    ReplyDelete
  11. Hikmahnya banyak dari wabah ini, sudah sebulan beneran di rumah ga kmana mana. Sedih rasanya ngeliat jalnan sepi sunyi gitu yaa. Berapa lama lagi kami harus menunggu?
    Hanya berharap semoga segera berlalu.

    ReplyDelete
  12. saya juga di ceritain sama temen di jakarta mba, polusinya jauh berkurang dan langitnya kembali biru ya :) puji Tuhan ada efek positif dari semua kejadian ya mbak

    ReplyDelete
  13. Hikmah dari pandemi ini jalanan sepi tanpa kemacetan, udara bersih dari polusi kendaraan tapi jadi gak bisa mudik deh, semoga wabah corona ini segera berlalu dan keluarga yang jauh dapat berkumpul kembali

    ReplyDelete
  14. Semua jalanan di Jakarta jadi lengang gini ya mbak, salah satu menguntungkan adalah udara semakin segar di ruang terbuka. Semoga wabah ini berlalu dan orang-orang mengerti nikmatnya udara segar juga jadi lebih peka terhadap lingkungan.

    ReplyDelete
  15. Jakarta sepi banget, biasanya yang macet ya Mba
    alhamdulillah langitnya biru sekali, sebuah hikmah positif di tengah pandemi ini.
    sehat selalu kita.

    ReplyDelete
  16. aku ngga berani keluar rumah kak bukan sekedar takut atau gimana tapi ngga kuat menahan pilu membayangkan para pedagang yang biasa ramai ditepi jalan, apalagi bapak2 tua yang nunggu penumpang tak kunjung datang huhuhu

    ReplyDelete
  17. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua dalam keadaan sehat. Amin.
    Namun, kita bisa mengambil hikmahnya bahwa Tuhan tak mungkin memberi cobaan tanpa ada balasannya

    ReplyDelete
  18. MBak, senang loh lihat langit Jakarta yang biru warnanya, biasanya kan kelabu ya. Tapi kalo mengingat pandemi, jadi sedih. SEmoga pandemi ini lekas berlalu. Sehat sehat untuk mba Indah sekeluarga

    ReplyDelete
  19. Gunung Salak apah ya katanya sampai kelihatan karena langit Jakarta bersih dan biru, benarkah? Aku lihat di IG siapa gitu.

    Sedihnya nih, ada tetanggaku yang pulang dari Jakarta, iya sih langsung periksa, lapor, tapi malah kelayapan. Sudah diingetin malah nggak peduli. Akhirnya kami tetangganya deh yang membatasi banget.

    ReplyDelete
  20. Iya mencekam bgt ya Mba Indah.
    Semoga wabah ini segera berakhir ya

    ReplyDelete
  21. Selalu ada hikmah di balik musibah. lihat langit membiru begitu jadi ada perasaan seneng juga walau tetep sedih kalau ingat orang2 yang terdampak... huhu..

    ReplyDelete
  22. Semarang juga sunyi sepi mam. Aku lihat dari postingan teman aja yang nyobain keliling kota di malam hari, itu pun tidak bisa masuk jalur protokol karena udah ditutup. Bayangin aja mam Simpang Lima ditutup. Biasanya padat tak terkira sekarang lengang. Ada rasa sedih campur ngeri sebenarnya kalau melihat suasana akhir-akhir ini ya. Semoga segera berlalu deh wabah Corona ini. Semoga Allah mengampuni hambanya dengan segera membebaskan bumi dari serangan Corona.

    ReplyDelete
  23. Situasi Jakarta di tengah PSBB sangat lengang ya.. semoga upaya ini benar benar memutus mata rantai penyebaran virus corona ya mbak dan kita semua bisa kembali beraktifitas seperti biasa.. stay safe juga untuk mba indah dan keluarga

    ReplyDelete
  24. PSBB menjadikan Jakarta sangat lengang di akhir pekan kemarin ya Mbak Indah. apa boleh buat, ya semua harus mematuhinya. Semoga saja pandemi ini segera berlalu.

    ReplyDelete
  25. Berkat tulisan kakak, aku bisa "lihat" sesepi aja jakarta kini. Soalnya aku bener2 patuh stay at home. Keluar rumah cm ke minimarket kalo stok pangan menipis. Sisanya belanja online 😅

    ReplyDelete
  26. Bukankah Jakarta yang sepi ini yang dirindukan masyarakat? Tapi karena perih juga yang kita rasakan mending macet tapi sehat semua ya mbak, huhuu. Etapi tetap harus bersyukur juga karena lingkungan lebih bersih sembari berdoa semoga pandemi ini segera berakhir. amiin

    ReplyDelete
  27. Jakarta sudah lengang, Bandung pun begitu. Semoga wabah ini cepat berlalu dan aktivitas kembali normal. Namun berharap juga makin banyak yang mau bersepeda atau lebih banyak yang memakai transportasi publik biar segernya terus ada hehehe. Sehat2 terus ya, Mbak

    ReplyDelete
  28. We are also doing our part to keep ourselves and others safe, only leaving for groceries and medical needs. Thankfully, we have enough home projects that need worked on to keep us busy, and warmer weather finally means we can get out and do a little yard work too.

    Stay safe, my friend!

    ReplyDelete
  29. Jakarta sekarang kelihatan lebih asri, sejuk dan berkurang polusi udaranya. Karena banyak orang yang di rumah aja otomatis kendaraan tidak dipergunakan. Kalau masker sih aku pakai dari bahan kain. Hand sanitizer ga beli. Pakai sabun biasa aja.

    ReplyDelete
  30. same with me Mba Indah I have never seen Jakarta so empty, nothing activities in the day even along day, maybe this time earth to recover from human

    ReplyDelete
  31. Surabaya juga di ebebrapa areal lebih sepi.
    Warga jadi super parno dan nutup/blokir pintu masuk perumahan/gang

    ReplyDelete
  32. Begitu ya mba kondisi Jakarta saat ini selama masa himbauan Di Rumah Saja? Lenggang..tapi lenggangnya bukanlah hal yang membahagiakan ya. Sedih melihatnya

    ReplyDelete
  33. Wah beneran sepi yaa Jakarta. Bener, banyak yang posting nih kondisi langit Jakarta yang cerah dan biru. Tapi keadaan ini tetap membuat dilema

    ReplyDelete
  34. Suamiku yang di Jakarta cerita hal yang sama, langit Jakarta lebih biru.
    Semoga pandemi ini segera berlalu ya, ku sudah kangen banget dengan Jakarta.

    ReplyDelete
  35. Sehat sehat ya Mba, Jakarta jadi sepi dan langitnya biru bersih gitu ya

    ReplyDelete
  36. dunia ini sedang menyembuhkan dirinya sendiri yah kak.. sebelumnya manusia terlalu tamak, polusi di mana2.. semoga pandemi ini segera berakhir, stay safe kaak..

    ReplyDelete
  37. Sedih banget liatnya :(
    Memang keadaan seperti ini terlihat mencekam banget ya. Hanya bisa berdoa semoga situasi bisa kembali normal lagi.

    ReplyDelete
  38. Akhirnya ngerasain jalanan sepi juga ya.. tapi tetep harus pake masker pas berpergian

    ReplyDelete
  39. Jakarta sudah lelah dengan semua kebisingan dan kesibukan di atasnya selama ini. Pandemi hadir memberi kesempatan pada kota ini untuk istirahat sejenak utk kembali memulihkan dirinya. Smg setelah ini Jakarta kembali memberi kesempatan pada warganya untuk beraktivitas seperti biasa dalam suasana yang lebih baik.

    ReplyDelete
  40. Jadi seperti itu ya kondisi jakarta saat ini. Lebih adem ya keliatannya. Tapi semoga cepat pulih ya jakarta.❤

    ReplyDelete
  41. Baru ini aku melahap penampakan Jakarta selama PSBB.
    Sudah lama puasa berita tentang corona.
    Too much already!
    But I have to agree with you, Jakarta is so so different during pandemic.
    Pollution totally decreased, I assume.

    ReplyDelete
  42. Penjelasan mba semalam terkait pandemi covid19 beneran membuka wawasan dan memahami bahayanya virus ini yang emang ada dan menghantui kita semua. Makanya harus jaga kesehatan, daya tahan tubuh, dan paling penpenting di rumah aja

    ReplyDelete
  43. Pandemi Covid-19 itu benar-benar membuat kita harus jaga kesehatan, kebersihan dan jaga jarak antar sesama. Kalau enggak urgent juga, gak usah keluar ya, Mbak.

    Bahkan mampu 'menyulap' Jkt menjadi lengang 3 hari kemarin karena PSBB. Dan ya, memang seharusnya begitu ya.. saling menjaga.

    Semoga wabah ini segera berlalu.

    ReplyDelete
  44. Jakarta sepi... semoga hati2 manusia yang tinggal di sini tidak ikutan sepi.. dan saya yakin bahkan kini banyak yang berseri... Semoga masa sulit ini segera berlalu, biar tak ada tangisan, tak ada kesedihan, tak ada duka, tak ada lara...

    ReplyDelete
  45. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  46. I really sad with our condition. Many people confuse and worry about their life and health. But somehow I always happy when I see clearly blue sky everyday. I always pray (and I believe so many people do) this pandemic will be go away soon. Aamiin.

    ReplyDelete
  47. Jakarta dan (bahkan) bumi laiknya orang yang nggak pernah nurut ketika diimbau untuk "istirahat." Baru mau istirahat setelah sakit parah... hiksss.. semoga cepat sembuh jakarta dan bumi kita

    ReplyDelete
  48. Jakarta yang biasanya macet dan padat terlihat lengang begitu ya, Mbak. Tetapi demi keselamatan dan kesehatan bersama kita semua harus patuh dan tetap berada di rumah.
    Semoga pandemi ini segera berlalu, aamiin.

    ReplyDelete
  49. Seneng liat lengang gtu walau di bebrapa titik masih ada keramaian. Moga semua masyarakat bisa menyadari betapa bahayanya korona ini :(
    Tapi terus terang kalau harus milih, inginnya Jkt rame lagi, tentunya dalam kondisi yang lbh baik, heuheuheu,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sedih juga ya melihat Jakarta selengang itu. Kayak enggak biasanya gitu. Semoga saja kondisi ini segera berakhir ya. Masyarakat biar bisa menjalankan aktivitasnya lagi secara normal.

      Delete
  50. A beautiful place during an ugly time. Be well and be safe. We are all in this together and we will get though it. Thanks for sharing and for co-hosting at #omgww. Be well and be safe

    ReplyDelete
  51. So lovely to see Jakarta during PSBB. Meskipun aku tau banget banyak pihak yang merugi karena tidak bisa mencari nafkah. Semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.

    ReplyDelete
  52. gak nyangka dalam waktu sekitar sebulan, suasana udah berubah bgt yaa. semoga segera berakhir pandemi ini, sedih liat suasana kek gini sekarang. mudik juga batal Hiks..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
  53. Biasanya rame hiruk pikuk ga karuan ya mba. Sekarang sepi :")

    Semoga segera normal kembali. Coronaaaaa go awaaaay

    ReplyDelete
  54. Gambir biasanya rame banget. Sekarang makin sepi ya mba. Padahal sebukan lalu, masih ke Gambir dan rame. Sekarang udah sepi ya. Semoga pademi cepat berlalu.

    ReplyDelete
  55. Our lockdown has been extended twice since March 18th. Over here, we call it the Perintah Kawalan Pergerakan.

    ReplyDelete
  56. Stay safe at your monthly visits. I just got done with an allergy shot appointment. I get them done monthly as well. I wore a mask. They did say on a sign that they'd take your temperature. I stood there, but they never took it. I was thinking it would be best to have drive through windows, one to take insurance and one to put your arm in for a shot.

    ReplyDelete

Welcome! Thanks for visiting My Purple World. I am delighted to have you all here in my blog.
If you like what you read, feel free follow this blog through the button on the right side of the blog and hope you can leave some comments too. Nevertheless, all comments with direct links will be deleted.

Terima kasih sudah mampir ke blog aku ya. Selamat menikmati dan semoga suka. Komentar akan sangat dihargai, tapi link hidup dan spam akan langsung saya hapus ya.

Happy Blogwalking and enjoy 😘