Romantika Jakarta: TransJakarta oooh TransJakarta..

Hallo semuaaa....

Semoga banjir tidak 'menghanyutkan kita semua yaa...
Saya yang sekarang tinggal di Jakarta masih terus berjuang dengan genangan air dan banjir 'mini' di sana sini. Sebagai bonus, traffic di jakarta yang sudah parah, menjadi semakin luaaar biasaaa akhir-akhir ini. Dan saya banyak terbantu dengan moda transportasi favorit saya saat ini, TransJakarta. Bener-bener 'penyelamat' di kala macet sudah out of lineee...


segini ngg maceet lhoo...

Mungkin, tidak berlebihan jika saya bilang bahwa ikon Jakarta kini bukan hanya Monas, Bundaran HI (patung  maksudku), dan bajaj . Perhaps, TransJakarta can be counted in :D, at least in my humble opinion :D.


Well, why not?
TransJakarta sekarang dapat ditemui di berbagai sudut ibukota. Memang moda transportasi yang satu ini dimaksudkan untuk membantuk mengurangi kemacetan Jakarta. Membantu yaaa...karena ngg mungkin rasanya Jakarta akan bebas dari kemacetan #sedihmodeon...





Buat saya yang sudah berbulat tekad untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengurangi pengeluaran dan biaya stress nyupir di Jakarta, TransJakarta menjadi pilihan. Well, kalau dipikir- pikir, ada beberapa opsi yang bisa saya ambil, termasuk naik kopaja, patas AC maupun angkot dan ojek.

Tapi teuteuuup...Transjakarta menjadi pilihan terbaik karena akses yang cukup mudah dari rumah saya dan lumayan 'tertib' dibandingkan angkutan umum lainnya. Terus terang saja, saya suka mangkel kalau melihat kopaja, metro mini, angkot dan teman-temannya yang asyik nyerobot kanan kiri dan berhenti di mana saja mereka mau! Belum lagi resiko diberhentikan di tengah jalan untuk dipindahin ke mobil yan lain dan harus bayar lagi! Ditambah cerita-cerita seram terkait tindak kriminalitas yang tampaknya kok maskin sering terjadi di angkutan umum. Tidaaaak...rasanya macet di jalan aja udah cukup bikin pusing, jangan ditambah dengan drama-drama lainnya T_T..

Dan lagi, dengan jalur yang cukup banyak, TransJakarta cukup mengakomodasi kebutuhan para warga Jakarta dan sekitarnya 

Dengan bermodalkan tiket Rp2.000,00 jika dibeli sebelum pukul 7 pagi dan Rp3500,00 dari jam 7.01 pagi hingga malam, TransJakarta melayani banyak rute. Dari Kali Deres hingga Harmoni, Pulogadung sampai Dukuh Atas, juga Lebak Bulus, Ragunan, Blok M dan Kampung Rambutan. Benar-benar banyak rute yang dilayani oleh TransJakarta, sehingga memudahkan kita  yang perlu singgah di berbagai tempat. Hingga saat ini, total ada 12 koridor yang dibuka dan beroperasi, walaupun memang ada beberapa jalur yang sementara terputus karena jalannya tergenang air akibat banjir. Juga ada satu dua halte yang ditutup karena pekerjaan proyek MRT.


foto diambil dari sini
salah satu bus gress yang 



Apalagi sekarang makin banyak bus baru yang beredar...
Yesss! Beberapa di antaranya nyaman bangeet, (soalnya masih baru, bersih dan wangi :D>), juga double-bus (is that the right term? I guess..:D), jadi banyak yang bisa diangkut. 


Mobil-mobil baru ini umumnya juga disabled-people friendly, jadi bisa digunakan oleh teman-teman kita penyandang disabilitas. Walaupun tangga naik dan akses ke halte TransJakarta harus disesuaikan lagi agar bisa diakses teman-teman penyandang disabilitas.


tuh...insya Allah disabled-people friendly, asal toolboxnya disingkirkan..tangganya aja yang belum semua ada ramp niiih..

Belum lagi angkutan penghubung transportasi Busway  or Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang menjadi feeder bagi penumpang yang jalurnya belum langsung dilewati oleh TransJakarta. Kalau tidak salah, APTB dengan rute Bogor dan Bekasi sudah mulai beroperasi.

idealnya, rute yang banyak dan jumlah armada yang mencukupi bisa membuat TransJakarta menjadi pilihan warga Jakarta untuk menggunakan moda transportasi ini. Yah, seperti saya yang lakukan sekarang. Didrop di salah satu halte TransJakarta di dekat rumah, lalu lanjut dengan TJ hingga ke tempat tujuan.

Tapiii...ada tapinya niiih...
Saya suka sediiiih, ya ketawa juga, dan kadang miris kalau naik TransJakarta...adaa aja kejadian menarik yang selalu saya catat. Walaupun memang ngga semua menyenangkan :D. Mau tau apa aja? 

1. TransJakarta masih suka ngaret...

Beneraaan :D. Well, saya mengerti banget kalau transJakarta memang sepertinya tidak punya jadwal yang fixed. Kebayang macetnya jalanan di jakarta yang selalu penuh kejutan. kandang-kadang cepaaat dan lancar, lebih seringnya maceet ngg jelas. Namun seringkali ada 2 atau bahkan 3 bis yang datang beriringan, lalu intervalnya bisa lamaaa sebelum bis berikutnya lewat. Saya pernah rekor nungguin TransJakarta paling lama 40 menit dari satu bis ke bis berikutnya. Memang sih karena hujan dan ada bis yang mogok waktu itu, tapi tetap saja nelangsa nunggunya. Dan pastinya, kalau sudah lama begini, penumpang akan bertumpuk di satu halte. Saya selalu berharap jadwal TJ bisa terus diperbaiki dan disempurnakan, supaya TJ bisa benar-benar diandalkan.

2. Penumpangnya terlalu banyak


ini lhoooo..pemandangan bumper to bumper....



Ini yang paling membuat TransJakarta tidak nyaman. Peminatnya terlalu banyak...or, mungkin karena pengaturan jadwal bus yang lewat yang belum pas sehingga banyak calon penumpang yang menumpuk di satu halte, sehingga saat bus tiba, semua jadi 'beringas' dan berebut ingin naik. Ampuuun..kalau sudah begini, saya merasa beruntung dikarunia tubuh besar tinggi (bilang aja gendut, Indaaah :D), jadi ngga kalah berebutan masuk. Tapi yang ngg enaknya, setelah masuk, kita bener-bener seperti ikan sarden (kayak yang udah pernah ngerasain aja jadi ikan sarden :D) . Bumper to bumper, alias empet-empetan. 



Seringkali saya tidak perlu lagi pegangan karena depan belakang kanan kiri sudah didorong oleh penumpang lain.  Selain tidak nyaman, bahaya copet pun mengintai. Yah, alhamdulillah saya selalu waspada dan insya Allah petugas on board  yang menjaga pintu TransJakarta selalu mengingatkan barang bawaan kita, terutama HP dan dompet, untuk selalu diperiksa sebelum turun dari bus. Satu lagi yang meresahkan, resiko tertular penyakit juga besar, sangking intimnya kita dengan penumpang yang lain :(..yah, seandainya rasio penumpang dan kapasitas bus dapat dijaga dengan baik, resiko di atas pasti bisa diminimalisir.

3. Jalan TransJakarta tidak steril




jalur TJ yang steril...sayang tidak semua..


Walaupun sudah ada peraturan yang melarang pengemudi kendaraan selain TransJakarta melewati jalur TK, tapi tetap sajaaa jalur TransJakarta tetap saja diminati semua. Idealnya, jalus busway yang steril bisa memperlancar laju moda transportasi ini. 













Tapi kenyataannya....yah, mobil, motor dan bus lain numplek di sini. Beberapa waktu yang lalu, kita sempat mendengar bahwa mereka yang melanggar dan menggunakan jalur TransJakarta tidak semestinya, akan didenda maksimal 1 juta Rupiah. Awalnya sih banyak yang ditangkap lalu didenda. Tapi sekarang seperti makin jarang..walaupun sesekali saya melihat polisi masih menilang para pengendara yang bandel itu. Seandainya saja jalur TJ benar-benar hanya digunakan oleh TJ, alangkah bahagianyaaaa..


4. Antri doooong...

Ini lagi ..penyakit kita yang paling akut sepertinya. Susaaah banget antri dengan tertib, sesuai jalur masing-masing. Memang di halte-halte TransJakarta yang pernah saya singgahi ada pemisahaan antara antrian perempuan, laki-laki dan penumpang prioritas (orang tua, ibu hamil, perempuan dengan anak kecil). Tapi yah lagi-lagi, banyak dari penumpang yang 'bandel'..tidak mau antri di tempatnya dan akhirnya jadi malu sendiri karena ditolak petugas atau diteriakin penumpang lain yang sudah susah-susah antri di tempat lain. Tidak sekali dua saya melihat para penumpang yang beradu mulut dengan petugas atau penumpang lain karena ngg mau antri. Ada yang malu, lalu balik arah kembali ke tempat antri yang benar...ada yang cueeek dan berbalas 'pantun' dengan penumpang lain, ada juga yang 'diantarkan' petugas ke tempat yang benar. Tapi ada juga beberapa petugas yang berhati 'lembut' dan membiarkan penumpang-penumpang nakal itu main serobot. kalau sudah begini, petugasnya deeh yang disoraki para penumpang :D.


antrinya bergerombol...rusuuuh...


5. Bonus lain-lain

Kalau urusan 'bonus' saat naik TransJakarta, saya suka senyum-senyum sendiri. Kalau hanya sekedar 'aromatherapy', mau pagi, siang, sore or menjelang malam, ada saja limpahan bonus ini. Apalagi kalau TJ penuh sesak :D. Saya juga sering mendapat limpahan curcol seru yang dilakukan 2 orang penumpang. Biasanya sih anak-anak ABG tanggung, yang lagi galau-galaunya :D. Mulai dari naksir cowok, rencana wisata, gaya pakaian masa kini sampai grup band Korea yang namanya ngg pernah saya dengar (kemana ajaaa Mama Bo et Obi :D). Pernah pula saya mendengar seorang ibu 'kantoran' yang sedang 'nego' dengan seseorang di ujung sana (via telpon) untuk bisa mengeluarkan sertifikat tanah lengkap dengan nominal uang pelicinnya. Pernah satu ketika, saya 'menguping' (sebenarnya ngobrolnya sih keraas bangeet :D) seorang gadis belia dari daerah yang berkenalan dengan seorang pria yang juga belia yang (kebetulan) juga dari daerah yang sama. Aaah, saya mendengar romansa di halte TransJakarta, lengkap dengan semburat merah jambu sang gadis dan bisik malu-malu si abang :D. Hehehe...bonus-bonus ini bisa jadi bahan blog yang asyiiik :D...


di tengah desak2an ini, banyak cerita yang mengalir :D...


halte favorit, karena rampnya sedikit :D



Bonus lain yang saya nikmati adalah olahraga teratur yang lumayan...Coba deh, naik tangga ke atas, melintasi semua ramp hingga ke halte dan tempat beli karcis, lalu pindah halte..saya sih lumayan ngos-ngosan :D...Apalagi jika saya memilih halte Sunan Giri, saya harus stop di Matraman, pindah halte ke arah Senen, turun di Senen dan pindah halte Harmoni untuk bisa berhenti persis di halte Deplu. Otherwise, saya harus naik dari halte Pulomas yanglebih jauh, namun ngg perlu ganti-ganti lagi..Untuk pulang, saya ada pilihan naik bajaj ke halte Senen, atau jalan kaki dari kantor ke halte Senen. Saya sering berjalan kaki jika cuaca mengizinkan. Bonus sehat ini tak ternilai lho harganya...



Oh ya, satu lagi yang suka saya perhatikan, penumpang kita sepertinya pelit berterima kasih! Iya, jarang banget ada yang bilang terima kasih kepada petugas on board yang sudah ikut desak-desakan dan membantu kita keluar atau pun masuk ke bus. Yang lucunya, kalau saya bilang terima kasih kepada mereka, penumpang lain malah melihat saya dengan heran :D. Ah, betapa saya sungguh-sungguh berterima kasih karena TransJakarta benar-benar membantu saya menghindari stress karena macet di jalan dan cara hemat untuk bepergian dari rumah dan kantor terutama.

Beneran lho....meskipun badan pegal, waktu habis, dan perjuangan masih berlanjut, tapi saya teruuus saja naik TransJakarta. Somehow, naik TransJakarta masih lebih cepat dibandingkan naik mobil sendiri dan terjebak macet. 
Kesimpulannya,TransJakarta berpotensi besar untuk menjadi angkutan moda favorit, namun masih banyak yang perlu dibenahi. Semoga, manajemen TransJakarta akan membaik seiring dengan waktu dan pengalaman. 


Ayo TransJakarta..kamu bisa :D...

14 comments:

  1. kalo di jakarta aku jg suka naik trans jak, lbh aman menurutku.. soal rute tinggal tanya petugas :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul maak..ini favoritku..soalnya rute banyaak dan kalau lancar, cepet bangeet :D...kalau ke jakarta bilang-bilang yaa...

      Delete
  2. 1 lagi, Mak. Harus hati2 kalau bawa anak-anak naik Trans Jakarta. Antara halte dan bis, suka kurang mepet. Bahkan buat anak kecil jaraknya agak kelebaran. Saya harus menggendong Nai untuk masuk Trans Jakarta. Karena langkah kakinya masih kurang panjang. Malah pas waktu itu ada anak kecil yang nyaris kejeblos. Untung cuma sendalnya aja yang akhirnya beneran kejeblos. Anaknya keburu kepegang

    ReplyDelete
    Replies
    1. betyl mak Myra...saya belum memasukkan peringatan 'mind the gap'...jaraknya memang jauh antara halte dan bus..kita yang dewasa aja musti lompat yaah...moga2 segera diperbaiki nih maaak..

      Delete
  3. heummm,,beneran,jadi ngiler naik trans mbk...q belum pernah ke jakarta lagi pas gede,,waktu kecil sering hehe......eh,itu benerah harganya 3500 mbk???murah bagettttt..... ^^

    ReplyDelete
  4. Blogger sejati. Pengamatan dan analisisnya ciamik.
    Budaya jam karet dan anti antri masih sukar dieliminasi ya Jeng. Akibatnya kenyaman dan keamanan menjadi berkurang.
    Semoga kedepan transportasi kita semakin membaik.
    Thanks reportasenya.
    Salam hangat dari Surabaya

    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  5. huaa kompliit... bentar lagi jadi buku yaak "Romansa di trans Jakarta" yeeeaaayyyy!

    ReplyDelete
  6. Terkahir naik transjakarta waktu pascal umur 2 tahun, duh sdah lama juga ternyata

    ReplyDelete
  7. wuiiih lengkap bangeeets, semoga semakin hari trans jakarta bisa semakin baik ya.Kalo boleh jujur saya malah belum pernah naik trans jakarta, hehe jadi malu, nanti deh kalo ke Jakarta mau icip-icip naik. hihihi

    ReplyDelete
  8. Belum pernah naik Transjakarta Mak...denger2 kayaknya mau 24 jam ada ya ?

    Tar kalo ke Jakarta icip2 Trans Jakarta ah !

    ReplyDelete
  9. Aku masih lebih suka naik Commuter Line sih, tapi TransJakarta juga favorit. Koridor favorit yang Blok M - Kota, bisnya bagus-bagus, hihihi XD tapi rutinnya sih 2 kali seminggu naik Melayu-Ancol. Semoga makin banyaaak busnya, biar antre engga lamaaaa...

    ReplyDelete
  10. Rampnya sedikit ... hahaha

    dulu waktu saya masih berkantor di Pacific Place ... kalau jalan-jalan siang saya selalu memakai Bus Way ... entah ke Ratu Plaza atau ke tempat-tempat lainnya ...

    And yess ... rampnya ... puanjang-puanjang ... kalo di sepanjang Sudirman ... Thamrin ...

    Yang jelas Bus Way membuat saya tidak perlu repat repot cari parkir ... waktunya cuma sedikit soale ... mosok cuma habis buat cari parkir tok ... kan ndak lucu ...

    Salam saya Mak ...

    (5/2 : delapan belas)

    ReplyDelete
  11. pada hari biasa transjakarta memang asyik bgt, tpi pernh pas msa liburan padetnya minta ampun di harmoni wktu itu, ampe susah gerak ama napas deh hahahah ya, dr bogor ada aptb k rawamangun tjuan akhirnya, yg kul di unj kebantu bgt tuh hhhe aku jg suka koleksi "bonus" hahhahah

    ReplyDelete
  12. Aaaaah ! Kalau berbicara transJakarta saya capek menunggunya mbak :|

    Apalagi musim hujan begini, sudah gitu selalu full mulu.

    ReplyDelete

Welcome! Thanks for visiting My Purple World. I am delighted to have you all here in my blog.
If you like what you read, feel free follow this blog through the button on the right side of the blog and hope you can leave some comments too. Nevertheless, all comments with direct links will be deleted.

Terima kasih sudah mampir ke blog aku ya. Selamat menikmati dan semoga suka. Komentar akan sangat dihargai, tapi link hidup dan spam akan langsung saya hapus ya.

Happy Blogwalking and enjoy 😘