Alhamdulillah..
Ramadhan is soon coming.
This holy month blessed with so many beautiful pahala and deeds, given to those who dedicate their niat or willingness, as well as their deeds and action only for Allah SWT the Almighty. Ramadhan is not only about refraining from eating, drinking and conducting intimate intercourse. Or stop gossiping and It is also the perfect time for us to reflect upon everything we have done and redeem ourselves, trying to be a way better person. Ramadhan will be the high time for us to restrain from unnecessary and consuming greed, to share more to others and to get closer to our Creator.
This year, we have our Ramadhan in Wellington, New Zealand.
Our first time ever.
Selalu ada saat pertama untuk banyak hal dan kali ini, kami puasa untuk edisi perdana di Wellington, Selandia Baru. Well, tentu saja hal ini menambah keistimewaan bulan penuh berkah yang selalu kita tunggu. Selandia Baru menjadi negara ke-lima untuk saya yang menjadi 'rumah' dan tempat menjalankan ibadah puasa. Selain Indonesia, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk menikmati Ramadhan di Melbourne, Australia; Brussels, Belgia; Geneva, Swiss; New York City, AS; dan Wellington, Selandia Baru. Along with me, Udi my hubby menggenapi pengalaman saya di 4 negara, sementara untuk anak - anak, ini kali ketiga mereka berganti tempat tinggal. Tentu saja, tempat yang paling menyenangkan untuk menjalankan ibadah ini tak lain dan tak bukan adalah di tanah air tercinta.
Bukan bermaksud untuk sombong tapi kami benar - benar mencatat dan menikmati kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada kami sekeluarga. Tentu saja banyak suka duka yang dialami saat menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan jauh dari keluarga besar dan tanah air kesayangan. Ada banyak kerinduan yang terasa di dada. Nanti aku cerita lebih lanjut deh mengenai keseruannya ya, terutama dari the land of the Kiwis.
Now, let's see how Ramadhan is here in Wellington, New Zealand. Since we started it at the end of summer and the beginning of fall or autumn, the length of time for our fasting is pretty much similar to that of Indonesia. We start the fasting from 5.15 AM and end it t 6.15 PM. So more or less it's 13 hours. Really manageable. Especially since the weather here is also friendly now. Well, it's still cold but that's way better than if it is too hot. we are so privilege as we have got the experience of doing the fasting month in summer. Long hours, hot weather, regular work schedule and school were really huge challenges for us while fasting in Geneva and in New York.
We follow the announcement from FIANZ or the Federation of Islamic Association of New Zealand. FIANZ has a special working group dealing with the sighting of new moon to confirm the start of Ramadhan. Based on FIANZ memo, Ramadhan starts on April 4th, 2022 in New Zealand. So, that's Monday for us.
So far, we don't really have preparation in particular besides making sure that we have our resolute commitment to be a much better, more righteous follower.
Untuk puasa kali ini, kami tidak memiliki persiapan khusus kecuali meluruskan niat dan meneguhkan hati untuk bisa terus memperbaiki diri dan menjadi hamba-Nya yang lebih taat. Jujur saja, saya pribadi merasa ada begitu banyak kekurangan diri yang rasanya membuat saya malu untuk bersimpuh pada-Nya dan banyak meminta. Saya harus mengakui bahwa berbagai tanggung jawab di dunia kerap membuat saya alpa akan prioritas pada akhirat. Sementara anak - anak yang beranjak dewasa juga menyadarkan saya dan suami betapa cepat waktu berlalu dan masih banyak PR yang harus kami kerjakan sebagai orang tua sesuai ajaran-Nya dan teladan dari junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga semua niat baik, puasa, ibadah, doa, permohonan ampun dan sujud kita pada-Nya bisa menjadi peluruh dosa - dosa kita dan membuka pintu surga untuk kita kelak.
Marhaban yaa Ramadhan.
Kami sekeluarga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan mohon maaf lahir dan batin ya teman -teman.
Have a solemn Ramadhan.