Morning Sunshine


Rise and shine, people...


We have been enjoying early morning exercise lately. Wakking with the kids to school, then jogging around Astoria Park before going back home and getting ready for work. 
How I love it! 
Although it was only for 30-45 minutes, but it proves to be so refreshing.

And I am super lucky to have my munchkin by my side. He's a great sport and he never fails to support and encourage me to live healthier and do more with our lives. He makes me enjoy this morning exercise, where we jog and talk a lot about things: our kids, our passion, our future plans.

It might only be short in terms of time but it means a lot us :). It makes us closer and happier, as we manage to share some precious time together.


As Rumi said:

"Set your life on fire.
Seek those who fan your flames."


This week has been wonderful as well here in New York City.
Perfect Fall weather.
Not to hot, not to cold.. Just nice.
I keep pausing to take a few snaps while jogging as Astoria Park looks so beautiful.


Some days were a bit gloomy.
But still the sky is picture-perfect!

yellowish trees..

And it never fails to remind me how lucky I am... 
To me, magnificent sky and morning sunshine are beautiful reminders of the Almighty's presence 



Do you prefer morning walk as well?


Join us on Skywatch Friday and enjoy magnificent skies from many corners of the world.


Ikhlas yang selalu berbuah manis...




"Ikhlas..."

Pasti teman-teman juga sering mendengar kata sakti ini.


Ikhlas.

Mudah melafalkannya, namun tidak semudah itu untuk benar-benar meresapi makna dan menjalaninya setulus hati.

Dari kamus besar yang aku jumpai di dunia maya, ikhlas diartikan sebagai "bersih hati, tulus hati"...dan ketika ia menjadi kata kerja, mengikhlaskan, maka ia bermakna "memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati, merelakan"...


Hmm... 

Again, I took a deep breath and thought that it will not be that easy to ...

Biasanya, saat kita tertimpa suatu musibah, mendapat cobaan atau kehilangan sesuatu, banyak yang menyarankan kita untuk mengikhlaskan kejadian naas yang menimpa kita tadi. 

Merelakannya.
Melepasnya.

"Sudah, ikhlasin ajaaa.....toh barangnya udah ilang, nanti juga ada gantinya..

Relakan deeh...mungkin dia memang bukan jodohmu..
Kalau kita ridho dan ikhlas, insya Allah Yang Kuasa akan  selalu memberikan yang terbaik"

Sounds very familiar riteee...


Dan itu yang membuat saya berpikir lagi, apakah saya sudah bisa benar-benar ikhlas dalam menjalani hidup.

Sesungguhnya, saya memang masih terus dan akan terus belajar untuk ikhlas. 

Bukan hanya sekedar rela, tapi belakangan ngedumel atau dalam hati ngomel karena memang pada dasarnya belum rela-rela banget. Tapi memang beneran rela yang sesungguhnya. Tulus memberikan, menerima dan menjalani apa yang memang sudah menjadi jalan dan takdir-Nya serta tidak mengharapkan suatu apa kecuali apa yang dikarunai oleh-Nya.


Waktu awal-awal saya didiagnosa kanker payudara, saya sempat stress berat. 

Tidak habis pikir dan batin selalu bertanya kenapa saya, kenapa kanker payudara, kenapa sekarang! Rasanya tidak ikhlas ketika tahu saya, yang bisa dibilang jarang sekali sakit, yang penuh semangat meniti karir di negara baru dengan segala keseruannya, harus mengubah semua rencana dan prioritas ke depan. Meskipun sempat sedih yang mendalam, namun suami dan mama selalu ingatkan saya untuk mengikhlaskan semua.

IKHLAS.
Sincerely let things go and ready to be purified. To be refined and have faith that the Almighty givea you nothing but the best.
As simple as that.

Dan amboi...betapa indahnya balasan dan pahala bagi orang-orang yang ikhlas.

Seperti yang diceritakan dengan manis oleh Ade Anita via novel Islaminya, Lukisan Hati.

Sudah pada kenal mba Ade kan? Mama cantik yang awet muda dan super funny ini memang super special, termasuk di grup Whatsapp kami yang super seru dan menjadi salah satu sumber kebahagiaan buatku :).

Dengan berlatarbelakang adat budaya Sumatera Selatan, novel ini dengan lugas menyampaikan serangkaian peristiwa yang menimpa  Solasfiana dan Sofyan, dua tokoh sentral dalam novel ini, beserta keluarga mereka.

Kalau teman-teman sempat membaca novel pertama, Yang Tersimpan di Sudut Hati, novel ini adalah lanjutan dari kisah cinta Solasfiana dan Sofyan yang penuh dengan suratan takdir yang diakhiri dengan a twist of fate yang penuh kejutan. Mulai dari kematian keluarga tercinta, diusir dari kampung sendiri, sampai tinggal di kandang kambing dan berkirim surat serta bertukar kabar di bawah pohon istimewa. 

Teman-teman langsung baca sendiri ya novelnya, as I am not going to spoil it.

Menariknya, hal-hal kecil yang merupakan khas tradisi wong kito atau orang Sumatera Selatan juga diselipkan di sini, seperti bahasa dengan logat khas Palembang serta aneka makanan khas Sumatera Selatan (yang aku sukaaa banget dan asli bikin kangen). 



My apologies mba Ade Anita kalau saya baru bisa selesai membaca bukumu ini, yang diberikan saat kita bertemu di salah satu ajang pemberian penghargaan bagi perempuan-perempuan istimewa. Sampai aku bawa ke NYC dan sering ikutan sidang di UN lho, untuk aku baca di sela-sela lunch break. 

Ditunggu buku berikutnya yaaaaa :).


WW: Boo! Enjoy Your Halloween

I know many of you had a blast this weekend for Halloween.



Kids are probably excited about the chocolate and candy, while us, adults, are pretty much into the costumes :).
And that goes with me as well LOL.




This year, it's a bit tricky that Halloween was celebrated on Monday.
School day the next day, so we only celebrated it shortly. 



Till next Halloween!

Join us on (almost) Wordless Wednesday and have fun bloghopping :)



Wonderful Wednesday with Oh My Heartsie Girls

Do you have a spook-tacular week?
We do indeed...


Boo!
Halloween was definitely one of the highlights of the week and I bet many of us have so much fun enjoying the festivity.

It was cold so we managed to walk briefly in SoHo and see the annual parade shortly. It was school day as well, so kids gotta go back home before 9 :).



New York City has been surprisingly warm and friendly again so that we decided to go rowing last weekend on the Lake at Central Park.
It was hilarious indeed!



I will definitely share more stories on our excursion in Central Park.

But now, PARTY TIME!

Ready for another wonderdul Wednesday with #OMHGWW ?

“Welcome to Oh My Heartsie Girls “Wonderful” Wednesday’s
This is our 43rd Linky Party in 2016 and it our purpose to share with you some great blogs that linked up with us from last week's party. And this week we have so great fall ideas and recipes and Halloween ideas and we hope you will enjoy! Then for you to join us and share what you have going on your blogs.
Oh-My-Heartsie-Girls-WW 200x200

We Hope While You Party With Us, You will follow our Hostesses!
Julie Follow me On Twitter
[Tweet "Here is Your Invitation to Join Us To Linkup #OMHGWW"]

Feature Picks From Last Weeks Entires
[xyz-ihs snippet="OhMyHeartsieGirlPinterestforWW"]

We Would Love It If You Would Pin Your Favorite - Opens In A New Window

Home-Depot-Wheelbarrow-Chatfield Court

Host Featured Blogger Picks For The Week Home-Depot-Wheelbarrow-Chatfield Court (Re-Pin To Share)

Divider sze0g
Disclaimer for OMHGWW

But Now.....Open for a Week you are welcome to share all posts, YES, Linky Parties and Giveaways. Comments Are Appreciated after Linking Up!!

Let us know that you are following us so we can do the same! You Are Welcome To Link your DIY Projects, Tablescapes, Garden Ideas, Recipes, Reviews, Giveaways or Challenges, As many as you like. Tweet Our Party To Help Us Grow! And Thank you!
If you missed our party last week you can check it out Here 10/25/2016

Oh My Heartsie Girls Wonderful Wednesday


But Now.....Let's Party!
PARTY LINKY


#WeTalkAboutCancer: Breaking the News



Hello, people...

Semoga semua selalu sehat ya.
Masih di #breastcancerawareness month. Kita ngobrol soal kanker lagi yuk.

Kok... Seneng banget sih ngobrolin soal kanker? Like it was something fun to talk about.

Well.. Kanker memang selalu terdengar menakutkan. Bikin parno!

Dulu, sebelum saya divonis menderita kanker payudara, saya selalu meringis kalau mendengar kata kanker. Setelah kanker hinggap di badan saya, saya justru makin tau dan 'akrab' dengannya.

Kanker ada bukan untuk ditakuti.
Tapi untuk diperangi!

Itu sebabnya saya dan Yervi Hesna, sesama penyintas atau survivor kanker payudara, sepakat untuk ngobrol soal kanker di blog kami.

#WeTalkAboutCancer bercerita tentang seluk beluk kanker payudara yang kami alami dan pengalaman kami berjuang memeranginya. Semoga bermanfaat ya untuk teman-teman semua.

Salah satu pertanyaan yang banyak saya dapatkan adalah bagaimana perasaan saya saat pertama kali diberi tau bahwa saya menderita kanker.

Takut?
Kaget?
Sedih?
Panik?
Khawatir?
Tidak bisa menerima?
Bingung?

Atau semua di atas?

Saya sempat cerita pengalaman saya saat pertama kali mendengar kabar bahwa hasil tes mamogram, sonogram dan juga patologi saya menunjukkan bahwa saya positif menderita kanker di postingan sebelumnya.

Baca: #WeTalkAboutCancer: Berkenalan dengan Kanker 

Selesai ditelpon oleh dokter pribadi saya dan segera mengatur referral atau surat rujukan agar saya bisa segera berkonsultasi dengan onkologist, saya sempat bingung.

It took a while for me to digest the fact that I had breast cancer. Positively diagnosed with breast cancer.

The first thing I did was caling my hubby.
Breaking the news.
And I was crying... as the new realities set in.

Yang pertama saya telpon adalah suami.
Mencoba tegar saat menyampaikan bahwa hasil tes mamogram dan patologi saya jelek.
Dan saya positif menderita kanker payudara.

Saya ingat.. Saat sampaikan berita itu, rasanya masih tidak percaya. Awalnya seperti orang yang pikirannya hampa, lalu ketika sadar apa arti telpon dokter sebelumnya, saya pun menangis.

Menangis sesegukan tanpa bisa dicegah.
Entah karena takut, sedih, bingung, panik, atau kombinasi semuanya.

Untungnya Rudi, my hubby, bisa menenangkan. Meyakinkan bahwa saya bisa melawannya dan segera mencari pengobatan terbaik. Saat itu, saya memang masih blank karena belum terbayang apa yang akan saya lalui. Tapi Rudi tegaskan bahwa apapun yang terjadi, saya harus fokus pada pengobatan dan 

he's always be there for me :)

Sebelum Rudi menjemput saya dari kantor, saya pun memutuskan untuk segera memberitahu atasan saya, Duta Besar Desra Percaya, saat itu.

Dan lagi, saya tidak kuasa menahan tangis saat menyampaikan berita yang sama. 
Rasanya sedih dan juga khawatir dengan masa depan yang akan saya jalani. Meskipun belum memahami dengan jelas semua prosedur yang harus saya tempuh selama pengobatan, namun saat itu yang terbayang oleh saya adalah kemungkinan yang terburuk.

Begitu pula saat saya menelpon mama di Lampung dan menyampaikan berita ini. Air mata kembali tumpah, namun dengan diiringi doa agar saya kuat menghadapi ujian ini, meskipun jauh dari orang tua dan keluarga besar.

And that's not even the hardest one.

Breaking the news to my kids proved to be the hardest.
Their innocent faces and inquiring eyes felt like an arrow to my heart.
When they said:"Are you going to die, ma?" with watering eyes, I could only hug them tightly and gathered myself, saying that I promised to fight it with all my power. 
Promising to ask the Almighty for extra energy, spirit and faith to combat cancer.

That's when I know deep down inside that I would never give up!

my kids are my source of energy to fight!


Saat bicara dengan anak-anak, saya mencoba untuk jauh lebih tegar.
Dan itu tidak mudah.
Pertanyaan mereka yang polos justru membuat saya semakin sedih, termasuk saat Bo bertanya apakah saya akan meninggal karena sakit saya ini. Bersama suami, kami jelaskan bahwa penyakit yang saya hadapi tidak mudah dan akan ada beberapa perubahan serta penyesuaian di rumah. Saya memang segera bersiap untuk mastektomi tak beberapa lama setelah hasil tes saya keluar dan kemoterapi setelah cukup kuat pasca mastektomi.

let's fight it..

Saya dan suami sepakat memberitahu anak-anak tentang kanker yang saya derita.
Saya mau mereka tau saya sakit dan akan ada masa di mana saya perlu istirahat dan tidak bisa mendampingi mereka seperti biasa. 
Dan saya juga ingin mereka membantu saya berjuang, melawan kanker di tubuh dan kembali pulih.

And I was so resolved...entering my new battlefield with so much hopes and high in spirit!
To fight cancer and to stay healthy!

Nantikan cerita kami selanjutnya dalam #WeTalkAboutCancer :)