Young and old, parents or kids, survivors or families, healthy or slightly unwell, with or without hair, we all were there to join the fight!
Kanker memang terdengar menakutkan.
No, let me rephrase it.
Kanker memang menakutkan!
Oh, how I shivered when I first found out that I had those bloody cells (excuse my language >_<) in my body.
Saya masih ingat dengan jelas air mata yang tumpah dan sesegukan yang tiada henti ketika kenyataan bahwa saya menderita kanker payudara akhirnya terbukti lewat hasil lab dan telpon dari dokter saya. Langsung terbayang keluarga kecil saya, plus rentetan prosedur yang harus dijalani, biaya yang tidak sedikit, serta dampak psikologis, fisik maupun lainnya.
Berat dan tidak mudah?
Pasti.
Namun saat kita tahu apa yang bisa kita lakukan untuk melawannya, maka kita pun akan punya kekuatan untuk berjuang.
Untuk mengenyahkannya dari tubuh kita.
Untuk terus berupaya hidup sehat.
Untuk tunjukkan bahwa kita tidak akan mengalah pada kanker sebelum berjuang sepenuh tenaga.
Semangat!
Keep the spirit high!
Mungkin ini adalah salah satu anugerah terbesar dari Gusti Allah kepada saya dan juga mereka yang saat ini masih terus berjuang untuk hidup lebih sehat dan bersih dari kanker.
 |
Introducing, Mba Yuni... |
 |
Kartini Next Generation 2015! |
Seorang Ibu sekaligus penulis buku dan blogger handal yang tidak pernah lelah berbagi dan memberi inspirasi
Lewat bukunya Kanker Bukan Akhir Dunia, saya seolah diingatkan dan diyakinkan bahwa kanker ada untuk diperangi!
Saya pertama kali kenal Mba Yuni lewat media Facebook. In the middle of my new 'battlefield', against breast cancer, Mba Yuni hadir dengan kobaran semangat dan inspirasinya yang luar biasa. Bahkan meskipun saya berada jauh di New York City, Mba Yuni dengan baiknya mengirimkan saya soft copy bukunya, Kanker Bukan Akhir Dunia.
Menderita kanker bukan berarti kita menyerah pada nasib. Menderita kanker bukan berarti masa depan kita otomatis kelam. Or as rightly pointed out by Mba Yuni, kanker bukanlah akhir dunia.
Satu pelajaran penting yang saya camkan baik-baik dari Mba Yuni adalah pentingnya ikhtiar, tidak menyerah, seraya selalu meminta yang terbaik pada-Nya, adalah cara terbaik untuk memerangi penyakit yang tercatat sebagai salah satu dari 4 penyakit tidak menular pembunuh utama di dunia.
Berjuang memang tidak mudah.
Please, saya bukannya hiperbola, melebih-lebihkan atau bahkan minta simpati atau dikasihani, namun berjuang melawan kanker dan berupaya untuk bisa sembuh memerlukan kekuatan hati, semangat, pikiran dan juga fisik.
Been there, done that!
Ada banyak prosedur yang harus kami lewati, mulai dari mastektomi, kemoterapi, radiasi dan serangkaian konsultasi lainnya. Itu hanya tindakan besar, di luar berbagai tes darah, sonogram, mamogram, biopsi dan rangkaian tes yang harus dilalui. Belum lagi aneka dampak pengobatan yang hingga kini masih saya dan banyak penderita kanker lainnya rasakan.
Luka bekas operasi, rambut rontok, kuku menghitam, kesemutan permanen, tulang keropos, kulit super kering, mood swings, berat badan naik, dan menopause dini hanya sebagian kecil dari dampak yang kami alami akibat berbagai prosedur pengobatan yang dijalani.
Banyak cerita dan pengalaman pribadi yang sempat saya tuliskan, sebagai bagian dari pembelajaran hidup maupun harapan agar apa yang saya tulis bisa membantu penderita kanker lainnya dan memberi informasi. Meskipun rangkaian tindakan tersebut dilakukan di New York, namun sedikit banyak terdapat beberapa kesamaan dengan tindakan yang dilakukan di tanah air.
Dan saya belajar banyak dari Mba Yuni, yang sudah membuktikan itu semua kepada kita.
Lewat tulisan di blog dan bukunya, Mba Yuni jabarkan dengan gamblang apa itu kanker dan apa saja yang akan dihadapi oleh mereka yang tervonis menderita kanker, dengan details pengalaman dan cerita yang sarat informasi, pelajaran dan inspirasi.
Lewat sharing pengalamannya, mba Yuni tularkan semangat yang tidak pernah padam dan ikhtiar yang tiada henti berkat rahmat-Nya.
Lewat guliran kata, Mba Yuni ingatkan pentingnya bersyukur dan selalu percaya bahwa Yang Maha Adil hanya memberi yang terbaik untuk hamba-Nya, bahkan ketika kita diuji oleh-Nya lewat penyakit.
Dan lewat kegigihan dan senyumnya, Mba Yuni yakinkan semua bahwa jika kita mau berusaha, Allah SWT akan memberi jalan-Nya.
Tidak salah kalau Mba Yuni pun sukses menyabet gelar Kartini Next Generation untuk tahun 2015.
Sederet penghargaan dan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak nasional maupun lokal.
Dan lewat akun media sosialnya, Mba Yuni tidak pernah letih berbagi dan menginspirasi.
To those who want to know more about her, jangan ragu untuk mengunjungi mba Yuni lewat berbagai akun media sosialnya yang truly inspiring dan sangat informatif.
 |
prestasi mba Yuni luar biasa... |
Bisa dicek di sini yaaaa...
●Facebook : Tri Wahyuni Zuhri
●Twitter : @triwahyunizuhri
●Instagram : Tri Wahyuni Zuhri
●Website : www.yunirahmat.blogspot.co.id, www.triwahyunizuhri.blogspot.co.id