#MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #3 the Palaces

Hai haiii...

Jangan maraaah yaaa...karena saya baru bisa menepati janji yang sudaaah lama ini untuk berbagi lagi tentang La Alhambra yang cantik.

Mungkin masih ingat cerita saya tentang jejak indah dan bersejarah Islam di tanah Iberia yang sekarang menjadi Spanyol. Baca  #MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #1 di sini and  #MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #2 Alcazaba di sini.

Akhirnya, saya bisa langsung melanjutkan seri #MyItchyFeet in Espana, terutama di Granada, dan lebih spesifik lagi...La Alhambra..

Subhanallah....

You know what, whenever I mention that place, rasanya hati ini berdesir, membayangkan keindahan dan keagungannya. 


Sejak kecil, saya biasa memelototi salah satu buku koleksi Kokak, kakekku tercinta, termasuk buku tentang Alhambra. Buku itu pemberian tante Mira, yang telah lebih dulu mengunjungi tempat bersejarah ini dengan suami dan keluarganya saat mengunjungi ibu mertua yang saat itu memang tinggal di Granada. Mungkin karena sejak kecil sudah begitu ingin mengunjungi tempat ini, secara tidak sadar semesta pun mendukung :). Sang Khalil dengan rencana indahnya pun mengarahkan hati dan sepasang kaki gatalku ke sini. Alhamdulillah. .

Setelah kebiasaan 'menyiksa' diri sendiri tidak terpuaskan dengan hanya browsing sana-sini (ya iyaaaah...info gratisan kalii :D). saya pun akhirnya mempersenjatai diri dengan buku panduan. Well, memang terlihat mini, tapi isinya maksi...pas kan dengan prinsip kita untuk tetap hemat tapi mendapatkan apa yang kita mau :D.

Setelah daerah sekitar la Alhambra dan Alcazaba, alias si benteng megah (baca ceritanya di sini), kali ini beneran saya akan mengajak teman-teman menyusuri Istana Nasrid, alias Nasrid Palace yang keindahannya begitu memukau.

This place is also famously knows as the First Palaces..Why the first? because we also have Charles V Palace, built after the fall of Islam in Granada. 

at the Comares....

Who's looking down behind that window....

Why Palaces? because this complex is the home of several  palaces, including the Nasrid Palace (my fave); the Comares Palace; and the Palace of Lions (where the famous fountain resides).

Now, let's see the Nasrid Palace first, then Comares Palace.




Sesuai dengan jadwal, saya baru bisa memasuki Nasrid Palace pada pukul 14.30. Ini merupakan satu bukti keseriusan Pemerintah Spanyol dalam menjaga kelestarian tempat yang kaya akan cerita dan sejarah. Jumlah orang yang berada tempat ini dibatasi sesuai dengan kapasitas yang tidak mengganggu keutuhan dan keselamatan bangunan ini. Banyak yang sudah antri dan satu per satu dengan tertib kami memasuki tempat indah. Once you are in there, you usually can stay longer and it really suited us as we really took our time to admire every corner of this palace and took pictures of it.




by the pillars :)..don't blame me from taking pictures again and again..
The Palace was built by Abu I-Waleed Ismail, the fifth king in Nasrid Dynasty. Well, the record before could not be found but there were possibilities that this historical palace has been founded even before that.

If you see the pillars and the surrounding, you will definitely be amazed by their intricate details. Sepintas seperti sarang lebah, dengan ukiran yang bernuansa arabesque. cantik sekali. Saya sering bertanya, apa maknanya? mengapa seperti sarang lebah? Apakah karena lebah hidup dalam komunitas yang serba teratur dan tertib dalma menjalankan ritual sehari-harinya so umat Muslim diharapkan juga demikian? Entahlah...

The more we wandered around the Palace complex, the more awed we were..It's really mind blowing to think how advance the architecture at that time. To think all these majestic corners were built by hands with no intervention of modern machinery... Impressive! 
Let's take a look at those details...most photos were captured by my hubby, Udi and some by me...

the beehive structure I've mentioned before...
one of the doors of Nasrid Palace...

the ceiling...

the reflection on the water just makes the Palace looks more beautiful...


Lucky me, my hubby just couldn't get enough of taking the pictures..so although I had my own camera with me, but I was more than happy to be his amateur model...together with Bo of course...:)


looking at Albaycin through the window of Nasrid palace...and look who's busy taking pictures too besides me..Bo :)

The windows at Nasrid Palace...


Then in the Comares Palaces, everything is as amazing as the other parts of the Palaces.... The façade of the Comares Palace was built for Sultan Muhammad V back in 1370..almost 650 years ago...

cheers from Bo et mommy ...

The Veranda...breathtaking...


One of the lovely doors...

Look at the details...


The beehive ceiling ...
So, bear with me, while I'm trying to get more details on the captions...
Hope you enjoy it as much as we did...
I have to warn you though, that I will come back with more stories, details and photos for sure for another part of this beautiful huge complex :)

Cheers et viva #MyItchyFeet :)

And I am blessed...


I just had a magical day...


Starting with midnight kisses and whispers

Then morning hugs and questions...
"Is today your birthday, mama?"
followed by more hugs and shy smiles..
Lovely morning...

Then life goes on, the world continues to revolve

But even works are filled with joy and spirit
Quite productive with all the works I have to endure
But the day seems to be so colorful
Showered with love, love and love...

Then dinner was a blast, too..
Enjoying family time with Bo, Obi et my munchkin
Over plates of good food
Endless laughter and joyous tease
That we are so grateful for..

So, I am again celebrating my birthday

Alhamdulillah...
Age might be nothing but number
For some of us
But to me, it's a constant reminder of how you have been blessed so far 
And how you will continue to live you life.

I know...
Many I have not accomplished
Promises unfulfilled
Blessings taken for granted
Precious time wasted
Unnecessary sorrows created

But I will not regret the past
Yet gather more strength and confidence
To seek forgiveness and repetence
To be closer to my one and only Creator
To venture the world
To embrace the future
On God's given world... 

And I sincerely hope I will have the chance
To be a better mom, a lovelier wife..
A better servant to my Rabb...

So, is it a special day?
Everyday is..
With every single breath that I take...
With every little step I make...
With every smile I have...

And I am blessed...always..


I hope you all are, too...

Bo et Obi's Story: Aku Bantuin Packing Ya Maah...

Ceritanya, weekend ini kami sibuk membongkar kardus-kardus yang sudah tiba sejak 3 minggu lalu...

Ah rasanya baru kemarin masa-masa penuh kardus mewarnai hari-hari kami di Jakarta sebelum berangkat :D...


Oh ya...aku belum cerita kan yaaaa :)

Mudah-mudahan belum basi walaupun sudah dua bulan kami berangkat meninggalkan negeri tercinta untuk melanjutkan tugas. Dan seperti biasa, kami pun harus bersiap untuk pindah rumah.

Kalau dihitung-hitung, sudah sekitar tujuh kali kami mengalami pindah rumah, baik di Indonesia maupun di luar. Waktu di Melbourne, kami sempat pindah dari studio ke shared house karena saya hamil. Di Jenewa juga pindah 2 kali, dari apartment yang all private ke apartemen yang lebih terbuka. Di Jakarta, kami pernah ngontrak di Cikini dan Rawamangun sebelum akhirnya mendapat rezeki punya rumah sendiri di Rawamangun.


So, konsekuensi dari sering pindah rumah adalah packing, packing dan packing :).


obi yang asyik beberes aksesoris mama saat packing :)

What do you have in mind when you hear this word?

Kardus-kardus? Rumah berantakan? pinggang dan kaki pegel? labelling? buat list? Ngg kelar-kelar? sorting barang? mendadak-dangdut-memori-daun-pisang muncul? berantem sama suami dan anak-anak karena 

Well, walaupun agak lebay..tapi memang bener semua tuuuh...paling tidak in my case :).

You know what, packing is never my cup of tea, but I have to admit I do enjoy doing it! Scarifying, isn't it :)


berantakaaaaan...

Setelah sukses diinformasikan pada pertengahan Februari lalu bahwa kami sekeluarga akan segera berangkat ke New York, terbayang sudah 'keseruan' kardus mengardus :p. 
Bukan apa-apa...saya orangnya  paling hobi belanja..apa aja. Jadi jangan heran kalau rumah penuh dengan barang-barang yang entah apa ceritanya. Ada yang oleh-oleh dari hasil keliling sana-sini, kain-kain tradisional koleksi, bric-a-brac hasil hunting di berbagai tempat, sampai peralatan dapur yang busyet dah banyak aja. 

Dan knowing me, rasanya semua mau disimpen, Sayang! semua barang ada storinya hehehe....Belum lagi kalau kenangannya spesial...waah, tambah dikekepin aja deeh tuh barang :). Pokoknya jangan kaget kalau packing bisa membuat kita mendadak romantis hihi.
siap dikirim...

Apalagi kalau kita punya anak kecil. 
Waaah...ini lebih seru lagi :) Dan saya mengalami banyak cerita lucu dengan Bo et Obi selama packing ini. Mulai dari barang-barang yang justru makin berantakan dan keluar dari kardus sampai mainan butut yang malah dibawa tidur dan ngg boleh dibuang. Satu ketika, Obi menemukan baju balerina kesayangannya waktu usia 1 -2 tahun. Memang kondisinya masih baguus banget dan salah satu favoritku dari Zara baby. Rencananya mau dikasih ke sepupu Obi yang masih 1 tahun namun belum sempat. Yang ada, Obi nangis-nangis minta bajunya dipakai lagi dan she wore that for 3 days in a row! Untung setelah dijelaskan baik-baik, Obi pun  akhirnya mau melepas baju balerina nan imut itu :)

Setelah berkali-kali berpacking ria, akhirnya saya mendapat banyak pelajaran :). 
Walaupun belum bisa dibilang sukses packing yang penting-penting aja (tahan lhoo berantem ama my munchkin urusan packing ini :) ), tapi mungkin sedikit tips bisa membantu, terutama kalau punya anak kecil dan packingnya 'dibantu' anak kecil :)...

Okay, here we go...

1. Sortir, let's sort them out...

Kita mulai dari yang paling susah dulu ya...sortir barang :). Buat saya, ini paling susah karena alesan memori daun pisang tadi hehehe. Seringkali barang atau pakaian yang sudah agak rusak pun masih disimpan karena berpikir ah, sayang dibuang, ntar coba diperbaiki, or simply pengen disimpen aja. Atau ada baju yang kekecilan dan selalu niat di hati akan menguruskan badan supaya muat lagi hehehe...Percaya deh, most of those things never happen :), again at least in my case. Jadi meskipun berat, lebih baik di sortir lagi, yang masih baik kondisinya bisa disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan..atau kalau memang masih layak, kenapa ngg garage sale aja? Saya sering lho...dan hasilnya lumayan :). Biasanya untuk baju anak-anak yang memang masih bagus dan kekecilan untuk Bo et Obi atau barang-barang saya yang hanya terpakai sekali dua kali. Ayoo...selamat memilih-milih :)

2. Ingat-ingat waktu, Keep the time
Jangan lupa waktu ...saya suka keasyikan packing sampai saat tukang dari freight forwarder dateng ke rumah dan saya masih sukses packing, bahkan masih kurang barang-barang yang penting cobaaaa :). Atau seringkali karena syik packing, beberapa hal yang harus dibawa dan perlu dibeli malah kelupaan.


3. Prioritas  
Packing yang perlu...ini juga perlu waktu panjang buat saya benar-benar bisa paham (dan sadar :) ) mana saja yang perlu, bukan mana yang saya suka saja atau mana yang saya ingin bawa. Biasanya saya akan mulai dari akan pindah ke mana, barang apa saja yang diperlukan, dan bakal ada (or mahal) ngg barang-barang tertentu yang kita butuhkan di tempat yang baru. Misalnya kalau pindah ke negara beriklim tropis, berarti perlengkapan tempur untuk musim dingin bisa ditinggal atau bawa secukupnya saja. Atau kalau beli kecap dan sambel aja harus pesan di negara tetangga, berarti boleh lah bawa ekstra di packingan kita. Sekedar bocoran, saya selalu bawa guling dan gayung ke mana-mana hehehe...seringkali susah mencari 2 barang ini di luar negeri. Kalau pun ada, fungsinya agak berbeda dikiiit :).

4. Jangan takut untuk membuang, just toss them away

Sungguh, ini juga susaaah lhooo....bukannya pelit atau apa, lagi-lagi perasaan sentimentil yang membuat kita selalu berpikir panjaaaaang untuk membuang barang. Atau jangan-jangan, ini hanya saya aja yaaa :)...Seperti misalnya lemari atau rak. Setelah beberapa tahun, biasanya kondisinya sudah tidak prima lagi, apalagi kalau dizalimi, alias dipakai secara maksimal. Biasanya, rak, lemari, atau furniture yang tidak begitu mahal dan sifatnya fungsi saja, selalu saya relakan :). Kecuali kalau barangnya dari jati atau koleksi vintage alias antik. Nah, itu lebih baik disimpan sajaaaa :).

5. Pertimbangkan waktu, biaya dan tenaga, try to avoid time-money-and energy consuming packing

Again, sebelum packing, harus dipertimbangkan, apakah barang-barang ini benar-benar perlu dibawa. Seringkali, lebih baik tidak bawa barang sama sekali atau sedikit saja sehingga bisa masuk koper, atau bawa sekalian. Plus perlu dicek biaya pengiriman dan lain-lain. Untuk pengiriman ke luar negeri misalnya, selain biaya freight forwarder, ada juga biaya lain-lain yang perlu dipertimbangkan, terutama jika mengurusnya door-to-port, yang notebene berarti kita harus mengurus trucking and administrasi pengeluaran barang sendiri. jadi ayooo..dicek-cek dulu semuanyaaa yaaa... 

6. Jangan lupa buat daftar, keep the list

Naaah, ini juga penting niiih...soalnya setelah baran-barang rapi dipack, pastinya akan dibuka di tempat tujuan kaaaan :). Kalau tidak ada packing list, bisa pusing sendiri mencari barang-barangnya nanti hehehe. Saya suka (ke)rajin(an) buat list yang komplit di buku catatan biasa, biasanya buku tukis Bo :). Kode kardus dimatch, isinya ditulis rinci. Yah, ngg perlu rinci bangeeet, yang penting yang perlu-perlu bisa teridentifikasi, misalnya alat-alat elektornik di mana, buku dan mainan anak-anak, or baju dalam :). ngg lucu kaaan gara-gara perlu pembuka kaleng terus semua kardus dibuka karena lupa ditarus di kardus yang mana :). Psst, it happened to me before, hehehe...

okay, kayaknya dah lumayan deh tip packingnya..sekarang, kalau packing bareng anak-anak bagaimana?

terus terang, seringkali kita berpikir kalau anak-anak tidak bisa membantu. Memang waktu packing yang lalu,  si Bo et Obi yang juga ngg mau kalah sibuk dan bebenah barang-barang mereka sendiri atau kepo dengan barang mamanya. So, biar beres dan anak-anak tetap happy, here's a little tip..



1. Libatkan si kecil, involve the kids..

Ini wajib, soalnya seruuuu lho ternyata :). Ditambah anak-anak kan paling ngg bisa liat ada kehebohan di sekitarnya tanpa ikut memeriahkan. well, at least that's how it works with. You can just simply ask whether they are willing to help. My kids instantly said yes :).

2. Beri kepercayaan, trust them

Saya banyak dibantu Bo dan Obi saat packing mainan mereka. Mulai dari sortir mana yang dibawa dan tidak, mana yang dibawa di koper dan mana yang masuk boks. This is really a big help. Apalagi mereka jadi tau persis mainan apa yang mau dibawa dan tidak mencari-cari saat mainannya tidak ada di koper karena memang masuk boks. Obi memang masih perlu dibantu, karena semua boneka diangkut dan masuk kopernya :). Akhirnya setelah diajak ngobrol dan dijelaskan baru deh Obi rela membagi bonekanya dan memisahkan mana yang mau dibawa atau tidak. I trust their judgment..dan Bo memilih membawa lego dan gasingnya yang tidak begitu memakan tempat, sementara Obi membawa sedikit cooking set dan 2 boneka kesayangan. See, they are really a big help.

3. Ucapkan terima kasih, always say thank you

Seringkali kita lupa dan menyuruh anak-anak untuk turut membantu namun tidak mengucapkan terima kasih. I try to remember that all the time :). Tidak sulit, namun kita cenderung mengabaikan. Padahal saya banyak dibantu mengambilkan spidol, mencari cellotape, menulis di buku, hingga menomori kardus. Thank you ya Bo et Obi :)

4. Tularkan kebiasaan baik

Saya selalu merasa bahwa sharing is caring. Kebiasaan baik ini bisa tersalurkan saat packing. Apa yang kira-kira kita tidak butuhkan lagi bisa diberikan kepada yang lain agar lebih bermanfaat. Termasuk barang-barang yang kita sayangi, namun sudah waktunya diganti :). Well, saat saya menyisihkan baju-baju layak pakai yang akan saya berikan ke orang lain, Obi juga ikut memilih bajunya yang sudah kecil untuk diberikan kepada yang lain juga. Simple example works :)

Well, meskipun tidak banyak, namun mudah-mudahan sharing pengalaman ini bisa bermanfaat buat teman-teman yang membutuhkan. Packing can be really and kids can be happily participated.

Hppy packing :).

@Obi@NYC: Endek Bali

Bits ets pics from our recent halal bihalal :)...It was a great gathering not only for us the adults, but also for the kiddos..

Many of them have just met at that day, but that didn't stop them from having fun :)

Obi and Kakak Rara, photo courtesy of Nona Gae Luna :)


Obi is wearing mommy-designed Endek Bali handwoven cotton ikat dress and fuschia satin and Princess Sofia Disney's sandals 

#MyItchyFeet: sehari seru di Pulau Tangkil, Lampung..

Ini judulnya edisi kangen kampung halaman :)...

Jangan boseeen yah kalau saya bercerita tentang Lampung dan segala keindahannya :). Bukannya apa-apa, walaupun Lampung jaraknya hanya 30-menit penerbangan dari Jakarta atau sekitar 8 jam - tergantung kemacetan :) - via darat, tapi rasanya belum semua orang tau tentang cantiknya propinsi di ujung Selatan pulau Sumatera ini. Ayoo...siapa yang belum pernah ke Lampung :)..

So, just before our departure to NYC, we traveled around Lampung to enjoy its endless beauty. This time our group is slightly different, as I took my mother-in-law and Udi''s sister and cousins with us. As Udi's mom is not that young anymore, we didn't travel that far. And we decided to go to Pulau Tangkil or Tangkil island.



Tangkil Island...

Bo et cousin Abin enjoying the water...

Pulau Tangkil terletak tidak jauh dari Pantai Mutun di  Pesawaran, lampung. naik mobil sekitar 30 - 40 menit dari Bandar Lampung, tergantung kondisi macet di jalan. Karena jalan yang dilalui memang kecil, jangan kaget kalau jalan menuju Pantai Mutun dan sekitarnya bisa macet terutama di hari libur.  Memang banyak kendaraan yang lewat, mulai dari angkot, mobil angkutan antarkota sampai truk pengangkut barang-barang dan hasil tambak maupun nelayan. Ditambah kualitas jalan yang sudah perlu segera diperbaiki...

Mutun beach...quite crowded on weekends :)


Mutun Beach...


Tapi semua perjuangan ini terbayar dengan jajaran pantai yang indah...

Otw to Tangkil island...

Pantai Mutun yang juga selalu ramai, terutama di akhir pekan dan hari libur, buat kami tidak terlalu nyaman untuk dinikmati. Makanya kali ini kami menyebrang ke Pulau Tangkil, yang asli bisa kelihatan dari Pantai Mutun.

on the boat otw to Tangkil Island...smileeeee....

It takes around 10 - 15 minutes to go toTangkil Island from Mutun Beach. You can take water taxi which are ready along the shore. The cost is Rp 5.000 - Rp 10.000 per person (app. USD 0.50 - 0.80) for this trip. You can pay extra if you want to explore the other side of the island.



welcome to Tangkil island...


Once you've arrived, you will have to pay another entrance ticket to this island. If I'm not mistaken, it was Rp 6.000,- (USD 0.60) per person. I was a bit upset that the  hut there was more expensive than the one in Mutun beach. We had to pay Rp 100.000,- for a temporary hut. Well, as I didn't want to spoil my holiday and we needed to have some rood under the scorching sun, we just paid it.


Then the kids were directly running around and jumping to the water. Well, I won't blame them...who can say no to that inviting cool and clear water. I can't :). So we spent so much time swimming around, snorkeling and enjoying the beach. 






did you see the parasailing above? :)


You can also try parasailing and other water sport too, like banana boat and jet ski. But we didn't try it. It was expensive I guess :). You'll see the choices down here on my photos :)




a lot to choose from...

I just simply love the beach...so serene...


Clear blue sky...

They also provide facilities like restrooms and changing rooms..quite clean..



We walked, or rather swam a bit further so that we had better spot for snorkeling. Then we found this cool spot and took many pictures indeed.


clear water..but you can see the strong current in there...








I also snorkeled a bit...and found some pipe fish and other interesting underwater creatures. 




The current was strong, though, so i couldn't stay still properly to take underwater pictures. The water was clear with good visibility, but the current was really problematic. Here's what I got...





1 ikan bendera nyempil :)...
I don't know what it is...
So, jangan lupa untuk bawa logistik yang cukup kalau ke Pulau ini yaaaa.

Walaupun banyak yang jualan, tapi mostly makanan yang ada adalah mie instant. Itu pula sepertinya yang membuat banyak terlihat sampah bekas mie instan di mana-mana...sebel bangeeet deh liatnya :(. Plus bawa air putih yang banyak, apalagi jika hari panas. Perlengkapan berenang pun lebih baik bawa sendiri, walaupun saya sempat melihat ada penyewaan ala-alat snorkeling. Tapi biasanya perlengkapannya cuma bikin emosi aja karena ngg bagus :).

All in all, it was an enjoyable day. After being under the sun for around 6 hours _ wheew, that's long! -, we called the water taxi and went back to Mutun beach where we parked our car.

Hope to see you around, Tangkil Island...

And to those who haven't been here, go and see it for yourself :)
Viva #MyItchyFeet :)



WW: Happy Eid

It was a glorious day filled with gratefulness, great friends and family, with amazing food and wonderful time. 

Besides the food, I'm pretty much enjoying the displays of Indonesian traditional handicrafts beautifully laid on the tables :)


the dancing couple...so sweet...


mini becak :)
Join me on Wordless Wednesday..It's a blog hop...so enter your name and link here and let's meet more WW lovers :)