Weekly Photo Challenge: Juxtaposition

I know it might be a bit late, but better late than never...

Yup...my first submission to Weekly Photo Challenge :D

This week, the magic word is "Juxtaposition".

As juxtaposition is described as " “the act of placing things side by side, especially for the purpose of comparison or contrast” , here's what I have in mind when it comes to this theme.


my fingers held tightly by Obi, my daughter,when she was 1-month-old..taken by my hubby, Udi..
Comparison and contrast can be seen from the size, but it is also clearly shown the beautiful bond between mother and her daughter..

As well as this one...




I was trying to compare the temple and its 'conquering' tree at Ta Phrom, Angkor Wat, Siem Reap, Cambodia..as you can see in the scenes of Angelina Jolie's Tomb Raider :D...And the winner is the dominant tree and its huge roots..

Well, what do you think?

Thanks to mak Lies Hadie for inspiring me to join this weekly photo challenge..
See you on the next post...


#MyItchyFeet " Diving Trip to Tanjung Putus and Pagaran. Lampung, Indonesia

Again...I have to confess how I miss diving...
I dunno how many time I have said it again and again in my blog.
But that's exactly what I feel whenever I saw my underwater photos :D.
I certainly hope I don't sound like a broken record....

By the waaay.....It's been a while since my last trip and finally, during xmas break last 2013, I finally had a chance to join my friends and DM, Pak Sinek, to have another diving trip in my homeland...

This time, we started our journey in a relaxing mood. Itas 11 of us in total, including my DM. Usually, the trip starts at 7 am, but as everyone was in jolly xmas mood (although I didn't celebrate it :D), we arrived at 9 am at Ketapang Port, in Hanura, Lampung.
After packing, getting all the logistics and taking a few shots, we were good to go..yaaay...

Destination: Tanjung Putus and Pagaran spots.

It took around 40 minutes to go to Tanjung Putus. I have written our snorkeling and islands hop-on-hop-off day trip before (feel free to check it here, Kampungku Lampung - Tanjung Putus ), but his time we'll try the diving spot.

Pagaran is even a bit further than Tanjung Putus, almost heading to Balak Island or in Lampungnese, means Big Island.






After around 40 minutes ride on our boat, we arrived on the spot and swiftly getting ready...Don't wanna miss more time as it was precious!


I decided to use my new 'toys', Canon G15 with Fantasea underwater casing. Well, as this is my maiden voyage with this new camera, I was still struggling to get my hands on it. Most photos were either blurred or unsaturated...so pale, or just simply blue :D..I used to have Canon D20, a point-and-shoot compact, which I loved soo much. But it was gone in Bali and I had this new baby from my last trip to NY. It was quite a bargain, as I bought them bundled with underwater flashlight as a bonus. Not bad :D!

First dive was so refreshing...after being out-of-deep-blue-sea for quite some times, I found my world again down here. Took a while to find my balance again, but it all felt like riding your bike, you'll never forget it :D.




So, down in Pagaran. we faced a deep wall with some weird 'boiling water spring' in around 10 metres deep. But the visibility was not that good, so I only managed to dive around and saw healthy corals here and there. 


my buddy near the wall at Pagaran...



Of course, there were so many fish, but I was struggling with my new handset and decided to let it go this time. Maybe I got luck on the second dive :D.


Balak Island, where we had our lunch :D...

Karena judulnya memang santai dan ngg ngoyo, jadi kami hanya sempat melakukan 2 dives, instead of 3..

Dan untuk makan siang, kami mampir ke Pulau Balak...Bahagianyaa...tidur-tiduran di pasir putih, sambil melihat langit biru yang luar biasa indah, dan mendengar suara ombak yang sayup-sayup...Syahdu!
Dan ini yang buat diving jadi nyandu...





underwater floral set...



One hour interval, we were ready to rumble again....This time, I asked my buddy's assistance on the camera settings. Well, apparently I got better luck this time...We started from the beach and headed to Tanjung Putus dock....better visibility this time, although I still have so 




Check out some of the patterns I found down there..Most of them are alive, and clapping :D...I was soooo fascinated by the groups of frond oysters flocking around the poles under the dock in Tanjung Putus. It was dominated by pale sandy color and red! I just loveeee them...


frond oysters, flocking on the dock's pole...captivating!

looks like a perfect set for an underwater pre-wed to me :D..
when you get near them, they are closed :D...


He prefers to stick around here I guess...

Then, we managed to go around the area...swam a bit further and simply enjoyed the surroundings. 

It felt so peaceful.... and my eyes! They feasted on the beauty of underwater world. Rich in colors and shapes ...I felt sooo grateful that God allows me to witness all this beauty!


Finally, I checked my oxygen thank and it was almost empty..
time to get up and call it a day, sadly...
On my last round, I managed to catch this....



On our way back, Allah SWT masih terus memanjakan kami dengan keindahan ciptaan-Nya. Semburat jingga menutup perjalanan kami kali ini. Subhanallah, luar biasa indahnya!

See you sooon.....


Well, I can never get enough of it...Semoga Tuhan YME berkenan memberikan kesempatan, kesehatan dan rezeki untuk terus menikmati dan mensyukuri nikmat keindahan ini....Amiiin..

Cheers from Lampung Bay.....



Sabtu merindu: haru biru dari dasar laut Indonesiaku....



Saya rindu diviiiiiing...

Alias menyelam...

Right to the point ya :D..

Sebenarnya banyaaaaak sekali yang saya rindukan....bukan hanya di hari Sabtu, tapi di hari-hari lainnya! Namun sesuai dengan tema yang digelar Pakdhe Abdul Cholik kali ini, Sabtu merindu (romantis bangeeet :) ), maka rasa rindu pada olahraga favorit saya tiba-tiba membuncah.

Kenapa? karena biasanya saya menyelam di hari Sabtu...

Memang, baru dua tahun terakhir saya mendalami olahraga yang penuh tantangan ini. Dan menyesalnya luar biasaaa. Kenapa baru sekarang divingnya? Padahal sejak kecil, saya lahir dan besar di Lampung yang dikelilingi pulau-pulau cantik dengan alam bawah laut yang indah. Kalau berenang, saya memang sudah melakoninya sejak kecil. Tapi menyelam, lain lagi cerita.

Long story short, akhirnya saya mendapat license tahun 2012 lalu. 


resmi sudaaah...walaupun baru one star :D...


Senangnyaaa minta ampun....setelah itu, semaksimal mungkin saya 'nyemplung' dengan klub saya tercinta, Corona Lampung maupun teman-teman diver lainnya yang satu DM alias Dive Master alias guru. Apalagi jika ada libur panjang atau weekend yang longgar. 


Nemo, nemo, nemo..Lelangga Island, Lampung


Biasanya, saya berangkat dari Jakarta Jumat malam, tiba di Lampung Sabtu subuh, istirahat sebentar, lalu bergabung dengan grup. Nyelam seharian, sore pulang dan Minggu siap kembali ke Jakarta. Niat banget yaah :D...Kalau ke daerah lain, harus libur lebih panjang, karena ada jeda yang harus saya jaga antara menyelam dengan terbang memakai pesawat. 


say hi to Mr. T..Bunaken, N. Sulawesi




Sungguh...saya tidak tau bagaimana mengungkapkannya...alam bawah laut itu indaaaah luar biasa...A totally new world, but as beautiful as, or even more, than the surface. 


Tak henti-hentinya saya mengucapkan takbir dan juga syukur kepada Sang Maha Pencipta, atas keindahan di depan mata saya dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menikmatinya. Subhanallah...



Mimic Octopus yang jago ganti-ganti rupa..Lembeh, North Sulawesi


La Rascasse...alias lion fish @Bunaken, Manado


Terus terang, masih banyaaaak sekali tempat-tempat yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang ingin saya kunjungi. Rasanya berpacu dengan waktu, karena begitu banyak tempat, namun waktu dan faktor lain seperti biaya perlu dipertimbangkan masak-masak. 





Memang olahraga ini tidak murah dan tempat-tempat yang tersebar di seantero Indonesia lumayan sulit dijangkau.


Tapi saya sudah niatkan, untuk bisa terus menyaksikan indahnya negeriku tercinta dan mengenalkannya kepada dunia!






Namun beberapa Sabtu terakhir, karena faktor cuaca dan load pekerjaan, saya harus menyimpan dulu perlengkapan menyelam ini.

Makanya, Sabtu merindu cocok banget dengan hatiku saat ini. Semoga Sabtu-sabtu mendatang, saya bisa kembali bercengkerama dengan para penghuni dasar laut Indonesiaku...


Tulisan ini diikutkan pada GA Sabtu Merindu dari the one and only Pakdhe Cholik :D


WW: the underwater world at Tanjung Putus Island, Lampung ..

The underwater world surely is the home of fabulous creatures....

I found these lovely group of frond oysters flocking under the dock of 
Tanjung Putus island, Lampung, Indonesia, during my last diving trip there.


lots of them....

it was open before I got near them...

more in other poles....


Love the patterns ... And they are alive as well...

For more underwater world pics, check  mon monde sous-marin

Have fabulous things to share? Link up and join me here yaaaa...




Teladan Pakdhe dan Emak dalam Liburan Enak Bareng Emak...


Waktu baca postingan ini,  Liburan Enak Bareng Emak, saya langsung membayangkan wajah sumringah Emak, dan juga Pakdhe :D. Terus terang, saya pilih artikel ini karena judulnya ada kata "liburan". My favorite! Awalnya saya pikir cerita kali ini akan mengupas perjalanan Pakdhe dan Emak ke suatu tempat dalam rangka liburan. Plus tips paten liburan enak khas Pakdhe yang singkat namun mengena.Ternyata saya kecele, karena bukan hanya itu isinya :D..Yah, ada penggalan sedikit pengalaman berlibur dengan orang tua yang justru traumatic sepertinya...gara-gara digelayuti anak-anak yang meminta uang hehehe. Waktu di Mesir sempet mengalami hal yang sama kan pakdhe :D...

Buat saya, cerita bertajuk liburan ini justru merupakan bukti cinta tak terbatas Pakdhe pada perempuan perkasa yang telah membesarkannya.  Sungguh, saya banyak menarik pelajaran dari artikel ciamik khas Pkadhe Guslik ini. Mau tau apa saja?

Pertama: kebahagiaan orang tua adalah sumber kebahagiaan kita yang utama. Cinta Pakdhe pada sang emak memang tidak usah diragukan lagi. Dan hadiah yang paling indah tidak melulu berbentuk materi dan barang, tapi juga perhatian, termasuk mengunjungi orang tua secara rutin. Menghabiskan waktu dengan mereka yang telah membesarkan kita pasti membuat semua bahagia. Bukan itu saja...semua itu juga merupakan sumber pahala dan rezeki yang insya Allah melimpah.  

Kedua: Liburan itu ngg harus selalu repot ke sana ke mari...Mengunjungi orang tua bukan hanya mendekatkan hati dan raga dengan orang-orang yang kita cintai, tapi juga menjadi kegiatan yang seru. Kebayang Pakdhe duduk berdua ama emak sambil makan pisang goreng dan minum kopi dan melihat wajah-wajah gembira anak-anak yang berenang. Joss bangeet deeh rasanya...

Ketiga: memberikan hadiah, ternyata bukan hanya membahagiakan orang tua tercinta, tapi membawa beribu manfaat bagi orang lain. Subhanallah...membangun kolam renang untuk warga kampung kelahiran. Seperti Pakdhe tulis di blog, manfaat yang didapat pastinya banyak...Warga memiliki sarana berolahraga yang bisa meningkatkan kondisi kesehatan mereka maupun hiburan dan tamasya bagi keluarga yang pasti menambah keceriaan, plus tempat latihan berenang untuk mereka yang tertarik menjadi anggota TNI atau Polri seperti Pakdhe. Benar-benar sarat manfaat....

Keempat: Jangan pernah lupakan orang tua ...seringkali kita alpa, begitu sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari maupun mengurusi keluarga kita sendiri. Saya juga demikian #ngakuajadeh. Tapi walaupun terpisah jarak, dan terkadang juga waktu, saya selalu mencoba untuk paling tidak telpon-telponan dengan mamah. Apalagi sejak papah ngg ada. Dan artikel ini makin mengingatkan saya untuk selalu mengingat hal penting ini.

Well, terima kasih untuk sharing-annya Pakdhe...insya Allah bermanfaat selalu...

Bo et Obi's Diary: Splish Splash Time...

How we loveeee swimming ;D..
And playing in the water as well..
I guess it runs in the family...as I still remember my countless trips to the pools and beautiful beaches in Lampung. At a tender age of 6, I joined swimming club already :D, with the help of my swimming athlete aunty. It was fun indeed... 

Well, saya pengen sharing cerita anak-anak saya yang hobi berenang. 

Bukan karena sekarang sedang musim hujan dan banjir di Jakarta  ya :(... Tapi kami sekeluarga memang nyaman bermain di air, dengan derajat kesukaan yang berbeda pastinya. Bahkan saya sukses menularkan hobi berenang dan main di pantai ke suami tercinta, padahal Udi ngg bisa berenang hehehe. Makanya, setiap minggu, saya selalu mencoba untuk meluangkan waktu dengan anak-anak dan suami...Apalagi kalau bukan berenang...atau sekedar main air dan in my case, membasahi insang :D...

Pengennya sih setiap saat minggu secara rutin kami bisa ke pantai (oooh...how I wish I could...), seperti pantai-pantai favorit kami di Lampung... Well, I have to admit that when I was living in Lampung, we managed to go to beaches and islands at least every two weeks. How I miss those times!


Marina beach, Kalianda, South Lampung...


Namun apa dayaaa...mengingat kami masih harus 'berjuang' di Jakarta dan sekitarnya most of the time, so pools are the best options.Dan untungnya kolam renang tersedia hampir di setiap tempat di Jakarta. Di dekat rumah kami, ada dua tempat favorit untuk anak-anak berenang. Satu adalah Kolam Renang Bojana Tirta, dan satu lagi Kolam Renang Tirta Mas, Pulomas. Satu lagi tempat favorit kami adalah tempat Oma Mira :D..Biasanya, sambil bersilahturahmi, anak-anak juga pasti ngajakin Oma Mira  dan Opa WIcher berenang. Dan kalau sudah  berenaaang, time really flies!


seeee....so happy to be in the water :D>..
Berenang memang bukan hanya sekedar main air. Banyak manfaat yang didapat dari berenang. Dari berbagai sumber yang saya baca di dunia maya, berenang memang olahraga ideal yang menggabungkan berbagai manfaat olahraga aerobik, sekaligus melatih, meregangkan dan memperkuat otot. Bo dan Obi jelas senang diajari berenang, karena awalnya mereka hobi main air. Selain itu, energi mereka yang berlimpah ruah pun bisa tersalurkan. Buat saya sendiri, berenang juga menjadi olahraga ideal, karena saya mendapat manfaat kardio tanpa harus bercucuran keringat dan kehabisan nafas :D. Apalagi kalau digabung dengan diving..aaah, bahagia berlipat ganda.

Buat kami sekeluarga, berenang juga menjadi salah satu aktivitas favorit yang mendekatkan hubungan kami. Maklum, semua doyan, jadi berenang selalu menjadi kegiatan family bonding yang bikin nyandu :D. Di saat-saat seperti ini pula saya mencoba menularkan sedikit keahlian berenang saya pada anak-anak, meskipun Bo juga sudah mulai ikutan ekskul berenang di sekolahnya. Terus terang, anak-anak memang sudah saya kenalkan dengan indah dan nyamannya dunia air sejak dini. Bo dan Obi sudah mulai berenang sejak bayi...well, tepatnya dikenalkan dengan kolam renang :D. Waktu di Jenewa, kami kerap mengunjungi heated pool yang memang menjadi pilihan terbaik di tengah cuaca dingin yang menggigit. Sayang saya tidak sempat mengabadikan momen-moen itu..abis bahagia banget bisa berenang di musim dingin :D.


judulnya latihan gaya bebas..tapi kakinya ajaaa...


Anak PAUD ngotooot ikut berenang di tempat dalem :p...


snapshot saat snorkeling di Tanjung Putus...

Mungkin karena sering diajak berenang sejak kecil, Bo et Obi juga menikmati pengalaman mereka di laut...baik di pantai maupun di pulau. Padahal terus terang, berenang di kolam renang dan berenang di laut memberikan pengalaman dan sensasi yang berbeda. Walaupun cenderung lebih repot, tapi berenang di laut tetap menjadi kegiatan favorit kami sekeluarga, terutama jika sedang berada di Lampung. 




Kalau saya sedang siap-siap trip diving, Bo, yang sulung, akan langsung bilang, "Mamaaa...aku ikut yaa....eh, tapi aku belum boleh ya? kapan sih aku bisa diving sama mama?"...Well, kalau sudah begini rasanya pengen aku ajak nyemplung, tapi untuk keselamatan Bo, kami harus menunggu minimal sampai Bo berusia 15  tahun.Memang banyak rambu-rambu dalam olahraga diving yang perlu dipahami dan dilaksanakan, terutama saat berada jauh di dalam air. Untuk itu, saat ini Bo masih harus berpuas diri diajak mamanya snorkeling :D. Itu pun harus diingatkan, kalau ngg bisa ngg selesai-selesai :D...



Bebe Obi malu-malu di ajak berenang..





Nah, itu Abang Bo....kalau  Obi bagaimana? 





Otw melihat lumba-lumba di Kiluan...pagi buta,naik jukung bareng Obi et Bo :D..

Obi di Kiluan...heboooh judulnya :D>.
Kalau Obi, lain lagi ceritanya. Putri mungilku ini awalnya agak reserved kalau di laut. Yah, malu-malu awalnya ...ngg mau berenang, tapi main pasir dong. Walaupun waktu tau abang Bo bakal snorkeling sama mama, Obi pun ngg mau kalah pakai perlengkapannya :D..Tapi setelah beberapa kali ke pantai, akhirnya Obi pun mau ikutan berenang ke tengah laut, bahkan ngg selesai-selesai berenangnya... Pelan-pelan saya ajak main di pantai, makin lama makin ke tengah. tentu saja dengan perlengkapan yang sempurna, agar Obi tetap nyaman dan aman walaupun berenang di tengah laut. Akhirnya, lama-lama Obi ngg jerit-jerit lagi kalau berenang, bahkan gantain Obi yang ngajak kami berenang di tempat agak dalam. Ini saat kami trip terakhir ke pulau Kelagian Kecil di Lampung :D.

Satu hal yang pasti, saya ngg pernah main-main dengan keselamatan anak-anak saat berenang, di mana pun itu. Perlengkapan berenang seperti pelampung, arm bands, jaket maupun ban selalu saya sediakan, tinggal anak-anak maunya pakai yang mana. Mereka juga selalu dalam pengawasan orang dewasa, bisa saya, bapaknya anak-anak, atau si mba maupun om dan tantenya. Pokoknya ngg pernah berenang sendirian. 

Teruuuus, supaya anak-anak tetap nyaman sesudah berenang, pakaian ganti, handuk, dan juga minyak telon or kayu putih harus selalu siap. Seringkali saya juga memberikan mereka tolak angin anak. Lumayan berkhasiat lho, paling tidak mencegah anak-anak masuk angin, apalagi jika kami tengah menyeberang ke pulau yang notabene menghabiskan banyak waktu di tengah laut. Walaupun tidak bisa selalu mandi, atau bilas, terutama jika sedang ke laut, paling tidak anak-anak tidak kedinginan sesudah berenang. Minyak telon or kayu putih really works their magic! Dan tentu saja...jangan lupa minuman dan cemilan hehehehe...penting ini :D. Karena pastiiiii abis berenang bawaannya lapar (itu sih mama Bo et Obi :D). Oh ya, perlengkapan perang lainnya yang perlu disiapkan adalah krim tabir surya. Bukan karena takut item yaaa, tapi untuk kenyamanan dan kesehatan kulit kita juga..apalagi kalau mau berlama-lama di bawah matahari.

Well, itulah cerita Bo dan Obi menikmati sesi berenang mereka di kolam renang maupun di laut. Kalau teman-teman bagaimana? suka berenang juga kaaan...





KEB di mataku: Semua Karena Cinta...


Ah, cinta memang bisa membuat semua menjadi indah. 
Dunia serasa penuh warna, semangat pun membuncah dan hati serta bibir selalu tersenyum.
Bahkan  deg-degan justru menambah seru rasa di dada...

Bukan, saya bukan lagi menceritakan masa-masa indah saya dan Udi, my munchkin (sampai sekarang masih suka deg-degan lhooo :D...#salahfokus). 
Tapi saya sedang mengungkapkan perasaan saya pada KEB :D...

Tau kan KEB? Yuuup...Kumpulan Emak Blogger, the one and only...komunitas para blogger perempuan indonesia yang digawangi oleh Mak Mira Sahid.

Semua berawal dari Solo...

Dan kota cantik bersalut budaya Solo menjadi tempat pertama kali saya bertemu, mendengar dan mengenal KEB. ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013 lah yang menjadi 'mak comblangnya', karena memang kebetulan saya dipercaya kantor untuk berpartisipasi dan menjadi salah satu pembicara untuk isu freedom of expressions. 

Tidak tanggung-tanggung...di sana saya langsung bertemu dengan Makpon Mira Sahid, Makpuh Indah Juli, Srikandi Blogger 2013 Mak Alaika Abdullah, dan anggota KEB keren lainnya seperti Mak Meti Mediya, Mak Nchie Hanie, Gigie Papaw, Mak Lusiana, Mak Idah Ceris, dan masih banyak lagi.

Seru? seru bangeeeet....Baru pertama ketemu, tapi sudah akrab dan nyaman sekali. Benar-benar duta KEB yang baik, hehehe... Dan langsung from the spot, saya daftar melalui FB Group KEB. Alhamdulillaaah, Mak Sary Melati meng-approve permintaan saya pada tanggal 11 Mei 2013. Yeeees....

And a brand new world opens for me...

Sungguh...from day 1, KEB sudah banyak membawa manfaat untuk saya.  

Tak terkira banyaknya inspirasi dalam kehidupan sehari-hari yang membuka mata hati dan jiwa saya dapatkan dari sini. Berbagai sumber berharga mengenai perkembangan anak, lika-liku sekolah, suka-duka membesarkan anak dan informasi terkini maupun ilmu baru juga ya dapatkan. Belum lagi ribuan (soalnya banyaaak bangeeet...) resep nikmat tapi juga mudah dan 'cookable' yang dishare para anggota KEB yang hebat-hebat ini.  Fenomena sosial dan kontribusi nyata di komunitas maupun masyarakat juga tidak luput dari perhatian para emak-emak KEB yang langsung dishare di grup. Not to mention, segudang artikel perjalanan dan wisata kuliner di berbagai pelosok negeri kita tercinta maupun di negara lain yang membuat #MyItchyFeet makin 'gatal' untuk melanglang buana. Dan KEB juga gudang rezeki lhoooo...berbagai giveaways,  kompetisi, kontes, sayembara dan apapun namanya banyak digelar dengan hadiah-hadiah yang menggiurkan. Juga buat teman-teman yang ingin 'membuka lapak', KEB telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga menjadi pangsa pasar yang menjanjikan. 

Kopdar dengan KEB, baik dalam acara khusus maupun  kopdar dengan beberapa anggota KEB di suatu kota, juga selalu menjadi cerita tersendiri. Pastinya penuh canda, kehangatan dan kebersamaan. Aaaah, jadi kangeeeen :D..

KEB juga membuat saya lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta, karena teman-teman KEB tidak pernah bosan untuk mengingatkan kita untuk bersyukur pada-Nya, untuk bersujud atas segala karunia dan menjadi hamba-Nya yang lebih baik. 

Well.....KEB luar biasa ya.... you name it, you got it here! 
Karena memang KEB benar-benar menjadi wadah gado-gado curahan hati dan goresan ide para emak Indonesia yang sukses menginspirasi semua.

Yang pasti, semangat menulis saya yang sempat drop (on et off karena ini dan itu, alasan A sampai Z) mulai timbul dan bahkan menjadi berlipat ganda. Saya yang begitu cinta bercerita, seolah mendapat rumah baru yang penuh dengan teman dan keluarga yang saling mendukung. This is the world where I belong, batin saya...dan hati memang tidak pernah bohong.

Tempat untuk menambah teman, menambah ilmu dan wawasan serta (insya Allah ) menambah pahala lewat berbagi dan berkarya, itulah  #KEBdiMataSaya. 
Masya Allah....sungguh suatu berkah luar biasa buat saya.

Dan hari ini, tanggal 18 Januari,  KEB merayakan ulang tahun yang kedua...

Joyeux  anniversaire!

Di usia yang lagi 'lucu-lucunya' ini, doa dan cinta saya untuk KEB semakin berjaya, semakin memberikan banyak manfaat dan terus menginspirasi kita semua, para emak dan calon emak, juga para 'punggawanya', alias para suami, calon suami dan bapak-bapak lainnya. Semua yang telah dibagi melalui komunitas ini merupakan bukti cinta kita semua pada keluarga, orang tua, teman, serta agama dan negara kita tercinta. Dan tentu saja, pada Sang Maha Pencipta,

Saya berharap, walaupun tidak seberapa, tapi saya juga (nantinya) bisa banyak dan terus memberikan kontribusi nyata melalui KEB.

Ah, tak habis cintaku untuk KEB...
Stay fabulous yaaa...
Dan buat yang mau gabuuuung....yuk, yuk...what are you waiting for..
Your journey starts here..



Makpuh dan sebagian Makmin...keep up the great work!....*kecuuuup...



Jangan boros-boros ya maaa...

Jangan boros-boros ya maaaa...

Rasanya ngg bosen-bosen deh my munchkin, suamiku tercinta, mengingatkan istrinya yang memang perlu diingatkan lagi dan lagi (dan lagi).

 Okeee...saya memang harus ngaku, kalau saya orangnya boros. Atau tepatnya, gampang tergoda. Tergoda apaan? apalagi kalau bukan belanja, apalagi SALE! Duuuh...untuk yang satu ini, saya memang gampang luruh kalau melihat tulisan 50% ke atas (bukan ke bawah...kalau itu masih bisa ditahan :D..). Ya baju, ya sepatu, ya makanan... #nundukkinmukadalem-dalem. Apalagi kalau ngeliat yang unguuuu...tambah pusing rasanya kalau ngg at least diliat (kalau ngg dibeli :D).


pengen bisa leburan terus ke tempat cantik seperti iniiii :D...



Tapi jangan salah. Saya juga paling jagoan kalau disuruh irit. Lho kok bisa? Kan kontradiktif dengan pengakuan di atas :D.



Jadi begini...biasanya, untuk mendapatkan sesuatu, harus ada usaha dan pengorbanan yang kita lakukan bukan?

Misalnya, kalau mau liburan....maka kita harus 'nabung' cuti dan juga nabung biayanya. Untuk bisa nabung, berarti kita harus pandai-pandai mengatur keuangan dan mengurangi pengeluaran. Yah, judulnya irit di satu bagian supaya dapet 'lebih' untuk bagian lain. Dan irit, bukan berarti pelit lhoo, seperti Kaka Akin righty pointed out!

Dan ternyata, setelah dipikir-pikir, saya lumayan berhasil ( dan konsisten ) untuk mengirit beberapa hal. Mau intip apa aja dan bagaimana? Here they are...

1. Hidup masaaaak

Urusan perut, saya memang ngg mau kompromi. Maunya makan enak teruuus dan nyobain ini itu (tapi ngg mau gendut #gubraaak :D). Dan kalau diturutin, bawaannya saya pengen jajaaaan aja #nyengirlebaaar. Dan jajan itu boros kan. Padahal in the end, makanan yang saya beli itu-itu aja. Lha wong kesukaannya mie, bakso, yang kuah-kuah, yang seger-seger. Walhasil, masak sendiri menjadi pilihan terbaik. Dan ini saya rasakan bermanfaat bangeeet waktu kami hidup jauh dari tanah air yang apa-apa mahal dan susah nyarinya (ya barangnya, ya halalnya). Daripada makan di luar yang paling sedikit menghabiskan CHF50 (kalau ditabung dan dijadiin Rupiah lumayan banget kan). Apalagi kalau rame- rame bareng keluarga, tambah hebooh deh. Syukurlah banyak resep enak dan gampang bertaburan di dunia maya, dan alhamdulillah, anak- anak et suami ngg protes makan masakan mamanya :D. Sehat, murah dan pastinya halal .

Kebiasaan ini masih berlanjut sampai sekarang lho. Walaupun harga makanan di Indonesia jauh lebih murah, tapi godaan makan ini dan itu di restoran maupun di mall jangan dianggap enteng. Niatnya lunch doang, tapi jadinya malah belanja belanji or main ama anak-anak di entertainment center (you know what :D). Boros kaaan.  Dengan 2 orang anak yang lagi lucu-lucunyaaa (peluk Bo et Obi "D), biasanya sekali makan keluar kami menghabiskan minimum Rp 200.000, belum plus-plus. Hayooo..keluarkan kalkulator

Plus poinnya dari masak di rumah juga adalah kesempatan untuk 'bermain' dengan anak-anak jadi lebih banyak. Bo et Obi memang suka 'ngerecokin' mamanya di dapur, tapi saya batasi untuk hal-hal yang ngg bahaya, seperti mencuci beras (sambil main air :D) dan memetiki sayuran atau mengaduk adonan. Buat saya, masak juga relaxing! Apalagi setelah masak, makan, dan kenyang :D.

2. Naik kendaraan umum? Siapa takut...

Sudah bukan rahasia lagi kalau Jakarta biangnya macet. Jarak pendek dari satu tempat ke tempat lain bisa lamaaaa. Buat saya macet = pusing = stress = ngabisin bensin  = boros! Ngga asyik kaaan. 

Dengan harga BBM yang cukup lumayan (plus Jakarta yang kebanjiran mobil murah @_@..tidaaaaak) saya dan suami sepakat untuk mengambil jalan tengah bagaimana supaya perjalanan ke kantor, ngedrop anak-anak, dan kulur-kilir kami  sehari-hari bisa tetap lancar tanpa merogoh kocek lebih dalam lagi. Daaaan.....kami memutuskan untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi, tapi lebih banyak memakai kendaraan umum. Bo akan didrop dengan sepeda motor sementara mama Bo et Obi naik kendaraan umum. Dan salah satu pilihan favorit saya adalah TransJakarta. 

Setiap pagi, saya akan didrop suami ke halte TransjJakarta terdekat yang memang lewat kantor dan nanti pulangnya dijemput lagi di halte TransJakarta tempat saya berhenti. Biasanya, saya berangkat dari halte Pulomas, tapi pulang turun di halte Sunan Giri. Dan memang, waktu tempuh ke kantor jauuuh lebih cepat. 30 menit saja...dengan catatan busnya banyak hehehe. Seringkali saya memang harus menyediakan waktu lebih banyak untuk antri dan menunggu bus, dan hal ini tergantung kondisi jalan dan cuaca biasanya.Kalau dengan mobil, paling tidak kami memerlukan waktu paling sedikit 1 jam hingga 1 jam setengah untuk sampai di kantor. Pakai macet (banget) dan kesel karena maceeet.

Dan tiga bulan terakhir ini saya sukses menjalaninya. Yah, penuh suka dan duka pastinya...termasuk kaki keram , tangan kaku (asyik gelantungan :D) dan pinggang pegal plus 'aromatherapy' kalau sedang 'mujur' hihihi. But at the same time, saya jadi lebih banyak bergerak (transit dan pindah halte berasa jugaaaa :D), jadi lebih sehat... Belum lagi, hobi saya mengobservasi orang juga tersalurkan hehehe...Dan ini adalah salah satu kontribusi nyata saya mengurangi kemacetan di Jakarta tercinta (cieeeee..tepuk tangan sendiri#boleeehkan)! Ada yang mau ikutan ngg..


asyiknya bergelantungan di transjakarta :D...


Alhamdulillah, pengorbanan upaya ini langsung terasa lhooo  dampaknya...dengan tiket Transjakarta yang hanya Rp 3.500,- per trip plus ongkos 1 kali naik bajaj (kalau kemaleman dan ngg sanggup jalan ke halte :D), kami yang biasanya isi BBM 2 kali per minggu (sekali ngisi at least Rp 200.000,- @_@ ), jadi irit hanya mengisi 1 kali seminggu. Ayooo coba dihitung, lumayaaaan kan...

3. Bawa botol air minum ke mana-manaaa...

Nah, ini salah satu kebiasaan sederhana tapi buat saya bermanfaat banget. Karena selain sehat, juga irit lho. Buat saya yang sering jalan ke sana kemari  dan gampang haus, nemuin botol minum air putih di tas bener-bener surgaaaa. 

Seringkali, kita harus sengaja mampir ke suatu tempat khusus untuk cari minum. Dan seperti biasa, kalau ke convenience store, harga minuman kemasan cenderung sedikit lebih mahal. belum lagi kalau hanya tersedia yang merek impor. Duuuh...Rp 12.000,- per botol imut rasanya gimanaaa gitu :D (padahal di tempat asalnya di Perancis sonooo...tnggal bawa botol berkerat-kerat dan isi langsung juga boleh lhooo...#jadikangen) . Walaupun seringkali, minuman ringan harganya lebih murah, tapi saya yang berhati-hati dengan konsumsi gula harus berpikir berkali-kali untuk membelinya. 

Saat traveling apalagi, tambah penting nih bawa botol minum air putih. Kebayang kan lagi di tengah laut atau di tengah hutan mau cari warung untuk beli minum :D...Buat yang suka traveling ke negara lain pun, botol minum yang kita bawa bisa jadi penyelamat di saat kehausan. Apalagi biasanya di negara maju, banyak potable water yang tersedia di berbagai sudut kota. Gratis! Kalau beli sendiri, harga memang bervariasi sih..biasanya botol air putih 600ml dibandrol dnegan harga CHF 1.5 atau € 1. Eh,bahkan lebih mahal...sekitar €2.5,  kalau di cafe atau di sekitar pusat keramaian. 

So, saya selalu berusaha untuk membawa botol minum sendiri. Di kantor, di hotel, di beberapa tempat kita bisa mengisi ulang botol air minum ini juga.  Selain irit dan sehat, juga ikut membantu menjaga lingkungan karena mengurangi sampah kaaan. Walaupun kecil, yang penting turut berkontribusi nyata :D.

Well, itulah sebagian upaya Mama Bo et Obi untuk irit mengirit tapi ngg pelit yang mudah-mudah membawa manfaat dan bikin hidup tetep asyik :D..

Makasih Kaka Akin untuk idenya dan sukseeeees yaaaa kontesnya....



WW: the beads of Kalimantan (with linky)


traditional beaded necklacefrom Pontianak, West Kalimantan



MyItchyFeet have taken me to Kalimantan, the land of our tropical jungles, several times.

And from time to time, I am smithen by their crafty skills in producing such high-quality and ingenious beaded products. Wanna take a look? Here are some of my collections..

can you guess what it is? it's one of the patterns in my pencil case...so rich in colors and shapes..




head piece, necklaces and pencil case...traditionally crafted in Kalimantan...


Wanna share your Special Wordless Wednesday?
Join me here yaaa....