get one now :D... |
"Kalian ngga akan pernah jadi besar kalau enggak terima kritikan!"
Lho...ada apa ini...kok belum apa-apa sudah marah-marah :)...
Tenaaang...saya lagi baca CineUs, besutan Evi Sri Rezeki...mau tau ceritanya ngga?
Come closer...and let the camera roll...
Picture this..
Tiga remaja belia, Lena (yang nama lengkapnya Lelatu Namira...how cool is that :D), Dania dan Dion.
Memiliki passion yang sama, yaitu dunia film, dan sepakat membentuk kegiatan ekskul di sekolahnya dengan mendirikan klub film. Dicap sebagai kelompok orang freak, klub film pun susah maju, karena peminatnya sedikit dan bahkan sempat dipermalukan majalah sekolah.
Cerita bergulir ketika Lena ditantang Adit, mantan pacarnya, untuk ikutan kompetisi Festival Film Remaja Indonesia (FFRI) dan menjadi juara untuk skenario dan film pendek terbaik. Dan mulailah potret usaha 'jungkir balik' Lena dan teman-temannya untuk memenangkan kompetisi ini bergulir. Cerita makin manis dan dramatis dengan hadirnya sosok Rizki, si misterius yang ternyata jagoan buat story board dan animasi, plus Ryan, si jago musik yang gape buat sound effect. Setelah ingredients untuk membuat dream team pembuat film lengkap, ternyata konflik lain justru muncul, yang membuat Klub Film malah jadi bubar jalan. Padahal, FFRI sudah di depan mata dan Lena jelas-jelas ngga rela mencuci kaki sang mantan dan jadi tukang gulung kabel selama setahun karena kalah taruhan. Ini semua ditambah dengan benih rasa suka yang mulai mewarnai hubungan Lena dan Rizki. Hohooo....kebayang kan serunya?
Kalau penasaran dan pengen tau akhirnya..go get the book :D
Terus terang, sejak awal saya penasaran...
Maklum, sebagai pecinta cerita, buku dan novel yang besar di jaman Laura Ingals Wilder, Lima Sekawan, Sersan Grung Grung dan teman-temannya (duuh, jadi kangen..buku koleksi saya pada kemana yaaa..), saya ingin tau seperti apa sih kegiatan para remaja Indonesia saat ini. Maraknya karya bergenre teenlit membuat saya ingin mencari yang 'lain'.
Maklum, sebagai pecinta cerita, buku dan novel yang besar di jaman Laura Ingals Wilder, Lima Sekawan, Sersan Grung Grung dan teman-temannya (duuh, jadi kangen..buku koleksi saya pada kemana yaaa..), saya ingin tau seperti apa sih kegiatan para remaja Indonesia saat ini. Maraknya karya bergenre teenlit membuat saya ingin mencari yang 'lain'.
Tidak melulu diisi dengan kisah cinta, kegalauan, ataupun 'gejolak kawula muda yang tipikal', CineUs sarat dengan potret perjuangan Lena dan juga teman-temannya untuk meraih mimpi ‘besar‘ yang memang tidak selalu mulus dalam perjalanan.
Boleh dong kalau saya bilang kalau buku ini tidak ‘biasa’ karena mengambil latar belakang remaja pencinta film. Evi bisa meramu cita, cinta dan canda dengan manis dalam novel remaja keduanya ini, dengan konflik dan karakter yang dibangun senatural mungkin.
Saya juga menikmati berbagai informasi baru seputar film, termasuk beberapa aspek teknis yang diangkat di novel. Plus berbagai isu penting yang diangkat seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD yang diidap oleh Dion, sahabat baik Lena. Maupun fenomena bullying yang sayangnya makin marak di Indonesia, termasuk di sekolah-sekolah. Plus, ilustrasi yang 'lucu' di setiap awal bab dan di tengah cerita...membantu kita pembaca membayangkan seperti apa Lena dan Klub Film :D.
Tentunya banyak 'nilai plus' yang bisa dipetik dari novel ini, seperti pentingnya kejujuran, kerja keras dan kegigihan dalam menggapai asa. Betapa impian dan cinta seringkali harus kita perjuangkan mati-matian. Juga, "kemenangan lahir dari proses, lahir dari perjuangan". Aaah, I like that...catchy, yet 100% correct.
Dan yang tidak kalah penting, sang pengarang punya imajinasi tinggi yang membuat saya sering senyum-senyum membaca novel ini. Mulai dari Ultraman, Power Ranger, bunker, jalan rahasia, sampai kelinci gila dalam dada ikutan jadi 'figuran' dalam novel ini :D.
Tapi, seperti nonton film, saya jadi suka rewind, stop, play, rewind lagi ...somehow ada beberapa plot dan nama yang terlupa sehingga saya perlu mengingat-ingat dan balik membaca beberapa bagian. Juga, konflik yang dibangun sepertinya cukup banyak sehingga tidak selalu tuntas, seperti masalah Dion dan keluarganya, ataupun hubungan Dania dan Dion. Terus, beberapa karakter kok kayaknya jahaaat beneeer....atau memang jaman sekarang begitu ya? (berasa tuaaa ..#sigh).
Kesimpulannya....Ternyata
susah ya jadi anak SMA...hahahaha...
Nooo...it goes beyond that of courseee...
Sekelumit ‘pelajaran’ yang saya dapat dari novel CineUs karya Evi Sri Rezeki telah saya sampaikan di atas dan all in all, novel ini sangat menyenangkan untuk dibaca.
I enjoy it! And I bet you will, too.
Happy reading...
Sekelumit ‘pelajaran’ yang saya dapat dari novel CineUs karya Evi Sri Rezeki telah saya sampaikan di atas dan all in all, novel ini sangat menyenangkan untuk dibaca.
I enjoy it! And I bet you will, too.
Happy reading...
PS : Btw, di SMA
sekarang banyak klub sineas ya (dasaar kuper nih mama Bo et Obi :D)...mau
dooong ikutan :D...
Judul Buku : CINE US
Penulis : Evi Sri Rejeki
ISBN : 978-602-7816-56-5
Penerbit : teen@noura, Lini Remaja Penerbit Noura Book, PT.Mizan Publik
Penata Aksara : Nurul M Janna
Perancang sampul : Fahmi Ilmiansyah
Penggambar Ilustrasi isi : Annisa Meilasyari
Tanggal Terbit : Cetakan pertama, Agustus 2013
Harga : Rp 48.500
Tebal : 304 halaman