"Karena Hidup adalah Belajar dan Berbagi"
Nunu Amir
Life is indeed a constant journey and adventure. A life-long process which should ideally lead us to be a better person.
Akhir-akhir ini saya dibombardir oleh banyak pekerjaan. Endless meetings, reports and statements and more. Not to mention my petit family to whom I indebted so much all these times. Saya juga masih rutin dan konstan memeriksakan diri ke dokter dan onkologist sebagai bagian dari observasi 5 tahun saya sebagai pejuang kanker payudara.
It ain't easy.
It takes so many efforts to juggle everything... To find the right balance of them all.
Dan saat letih atau jenuh tiba, saya mencoba menuliskannya di blog. Mencurahkan rasa dan juga asa dari semua proses yang saya jalani. Pahit manis hidup yang digariskan oleh-Nya. Pelajaran berharga yang kerap membuat kita justru lebih kuat, lebih sabar dan lebih berani dalam menghadapinya.
Karena hidup, in principle, adalah belajar dan berbagi.
Dan saya kembali diingatkan akan prinsip berharga ini oleh teman blogger baru, mba Nunu Amir.
This is one of the perks of having an extended network of blogger friends.
You learn a lot of new things every day!
You learn a lot of new things every day!
Dalam arisan blog kali ini, saya mendapat kesempatan untuk mengenal mba Nunu Amir lebih jauh.
Sudah mampir ke blognya mba Nunu yang sarat prestasi ini?
Mba Nunu kerap menang lomba blog lho.. Dan banyak tulisannya yang seru untuk dibaca.
Go click nunuamir.com
![]() |
tampilan blog mba Nunu dari nunuamir.com |
Seperti halnya blog saya, blog mba Nunu Amir pun penuh warna cerita gado-gado hidupnya. Mulai dari catatan berbagai kegiatan di hari-hari sibuknya, review buku dan film kesayangan mba Nunu, sampai review dan catatan mengenai aneka produk dan jasa yang pastinya bisa menjadi referensi bagus untuk kita semua. Ada aneka smartphone, laptop, sampai kafe, isi ulang pulsa dan masih banyak lagi.
Belum lagi pengalaman pribadi mba Nunu yang juga menarik untuk diikuti.
Penasaran bisa hidup dan menaklukkan ibukota Jakarta hanya 2 juta sebulan? Simak tulisannya yang berjudul 2 Juta Cukup untuk Hidup di Jakarta. Penting nih buat saya yang juga akan kembali ke ibukota tahun 2018 nanti :). Dan I just can't agree more... seberapa pun besar nya penghasilan kita, kalau dipakai untuk hidup pasti cukup. Tapi kalau dipakai untuk gaya hidup, pasti tidak. Tuh kan, another important lesson of life from mba Nunu.
Atau curhat seru soal ketakutan mba Nunu saat naik motor. Toss, saya juga punya ketakutan yang sama. Apalagi kalau naik ojek atau dibonceng orang lain. Padahal jaman dahulu kala, kerap dijemput Udi naik motor waktu di Lampung. Tapi naik motor di Jakarta is a huge challenge for me. Waktu baca postingan mba Nunu yang ini, kok saya bangeeet hehehe. Sayang sampai sekarang saya pun belum bisa menghilangkan rasa takut ini mba. Kalau dibonceng, seperti mba Nunu,saya pun berpegangan erat-erat. Suami saya pernah mencoba menyembuhkan ketakutan saya ini dengan membawa saya kebut-kebutan dengan motor! Dan hasilnya....tetap takut, saudara-saudara :).
Cerita seru dari kampung halamannya mba Nunu, Makssar, juga banyak lho :). Saya jadi kangen dengan Makassar, kota seru yang penah saya sambangi 2 kali tapi hanya transit pendek. Kurang puas rasanya menikmati Makassar yang bukan hanya terkenal dengan cotonya tapi juga wastra nusantara dan keramahan orang-orangnya. Indonesia memang tidak ada duanya.
See ... mengenal teman baru memang seru kan.
Jangan lupa main ke blognya mba Nunu yaaaa.
salam kenal mbak Nunu.. saya mampir juga ah ke blog nya :)
ReplyDeleteIya Goiq.. Silahkan mampir yaaa :)
Deletesangat sepakat jika memang hidup itu adalah berlajar dan berbagi, salah satu langkahnya adalah dengan ikut dan aktif arisan, semoga tali silaturahmi dari kegiatan ini semakin membumi yah...salam sehat dan ceria selalu.
ReplyDeletesaya udah follow lama blog ini, sudah follow balik belum kak?
Banyak banget blogger-blogger hebat yang saling membagi inspirasi.
ReplyDeleteBravo buat k Nunu. Ulasannya mba Indah bagussss... Sukaaa...
Warm regards,
Zia
temen baru apalagi kalaunantinya cocok emang seru ya :)
ReplyDeletewah,2 juta buat hidup di JAkarta....intip ah,aku belum kenal mbak nunu,sekalian kenalan^^
ReplyDeletejustru aku sekarang di Jakarta hanya 1,5 juta perbulan. Mana cukup untuk hidup gaya sehat. Teri dan sambal itulah teman karibku. Hidup adalah hidup dengan persoalan itu sendiri.
ReplyDeleteI could use a quiet place to think today. I get so over stimulated by students and my own children. I just need silence at times.
ReplyDeleteSalam kenal mbak Indah
ReplyDeleteTerima kasih buat reviewnya ^^
Eh iya bener mbak Indah. Aku inget pernah baca ttg 2 juta itu, super banget ya.
ReplyDeleteTapi emang sih ya pinter2 Dan niat sepenuh hati banget kalo kaya gitu ya mbak, abisan kita sering tergoda diskonan sih. Hehehe
Halo mbak Nunu... seneng deh kalau berkenalan dengan sosok inspiratif. Aku mampir ke blognya ah.. :)
ReplyDeleteI agree. It's so nice to have so many blogger friends to learn from each day. I would also love to find a great, quiet outdoor space to find peace in each day.
ReplyDeleteMelipir ke blog nya ahh nanti.
ReplyDeleteAku suka tulisannya mbak Indah *Love
Wah, teman baru. Aku pngen kenal ah sama mbak Nunu
ReplyDeleteSenang bisa berkenalan dengan mba Nunu . Nambah lagi deh teman blogger yang menginspasi ya mba
ReplyDeletejadi kenal lebih dekat dengan mba Nunu yaa, waktu pertama kali belajar motor, saya juga takut banget,toss ah mba Nunu
ReplyDelete