Bo et Obi's Diary: Di atas ada Allah, di samping malaikat...

"Di atas ada Allah, di samping malaikat...
Di depan Rasulullah, mari kita berdoa.."

Pagi itu, saya dan Obi menyanyikan lagi di atas...well, sambil menggerakkan tangan sesuai dengan syair lagu...Pertama tangan ke atas, lalu ke samping, kemudian ke depan dan terakhir menegadahkan tangan untuk berdoa, diawali dengan Al-fatihah...

Hari itu, Obi resmi menjadi murid PAUD Anggrek yang hanya berjarak 3 rumah dari kediaman kami.

Alhamdulillaaah...

Setelah beberapa bulan terakhir ini Obi rajin 'ngintip malu-malu' kegiatan di PAUD Anggrek, akhirnya anak perempuan kecilku ini bisa bergabung. Salah satu syaratnya memang berusia minimal 3 tahun, jadi pas dengan usi Obi sekarang.

Untungnya, pada saat bersamaan, mama Bo et Obi masih cuti..yaaaay...
Jadi bisa nganterin Obi deeh..

dateng-dateng langsung main puzzle..her favorite..


Dan, unsurprisingly, Obi pun malu-malu untuk berinteraksi dengan teman-teman baru dan guru-gurunya.  Padahal, 5 menit sebelum kelas untuk anak-anak di bawah 4 tahun dimulai, Obi hebooh bermain di luar dan (lagi-lagi) mengintip ke dalam kelas yang saat itu masih berisi anak-anak di atas usia 4 tahun. Walhasil, mama Bo et Obi duduk manis di dalam kelas dan ikutan nyanyi :D. Dua hari pertama (pas dengan cuti saya), Obi masih minta ditemani, walaupun di hari kedua, saya berhasil duduk di luar (tapi teuteup harus keliatan Obi :D) saat kelas sudah setengah jalan.

tuuuh...masih tegang bangeeet :D..

mengenal huruf...


Masa belajar di PAUD Anggrek memang pendek. Hanya 1 jam.


Biasanya diisi dengan gerak dan lagu di setengah jam pertama (bagian favorit mama Bo et Obi :D), dilanjutkan dengan latihan ketrampilan lainnya seperti menggambar, menggunting, dan menempel di setengah jam berikutnya.





Selain itu, anak-anak juga dibiasakan membereskan mainan, meja lipat, dan perlengkapan belajar yang sudah dipakai...


hari kedua sudah mau ditinggal :D..

bareng bunda Ika


Tak lupa diawali dan ditutup dengan doa. Seperti yang saya nyanyikan di atas..


Saya langsung ingat waktu Bo memulai fase yang sama di jardin d'enfants (setara dengan PAUD di Indonesia) L'arc-en-ciel di Swiss.

Dalam seminggu pertama, jadwal anak-anak dan kami, orang tua anak baru, sudah diatur sedemikian rupa.


Bo and his gank :D


Di minggu pertama, hari pertama dan kedua, kelas akan dilaksanakan selama 1 jam. Orang tua boleh ikut di dalam kelas.
Hari ketiga hingga kelima di minggu pertama, orang tua boleh menunggu, tapi di luar kelas.
Minggu kedua dan seterusnya, belajar akan dilaksanakan selama 2 jam dan orang tua tidak boleh lagi menunggu di dalam kelas, maupun di area jardin d'enfants. Jadi hanya mengantar dan menjemput.



Bahkan kalau anak kita menangis, guru-guru tetap menyuruh orang tua untuk pulang lho. Mereka akan meyakinkan kedua orang tua bahwa anak-anak tidak apa-apa, they're in good hands, dan pintu kelas ditutup :D..Tuh, saklek banget yaaah...


bareng Anouck in parents' day...



Hebatnya, semua ini telah diatur dan diinformasikan kepada seluruh orang tua murid dalam selebaran yang diberikan 2 minggu sebelum kelas dimulai. And they stick to that :D...

Yang diajarkan kebanyakan ketrampilan sehari-hari agar bisa mandiri...seperti pipis sendiri alias potty training (banyak yang masih pakai pampers karena mulai usia 2 tahun sudah bisa gabung), makan sendiri, buka baju dan pakai sepatu, sikat gigi, membereskan mainan...juga mewarnai, mengenal huruf, menggunting dan menempel. Plus manners...mengucapkan terima kasih, meminta sesuatu dengan sopan, meminta tolong, mengucapkan salam, tertib di kelas....Tambahan lagi, di saat break, anak-anak diperkenalkan dengan makanan sehat. Jadi cemilan yang disediakan sekolah antara lain, wortel, petites pois atau green peas, dan buah-buahan seperti jeruk, pir, strawberries, dan teman-temannya. Ngga ada jajanan ataupun tukang jualan di seputar jardin d'enfants.

Sebelum masuk sekolah, kami berdua diwawancara.
Baik di Indonesia maupun di Swiss. Yah, sebenarnya diajak ngobrol, mengenai kebiasaan anak di rumah, anak sudah bisa apa aja. Tapi ada perbedaannya juga. Formulir yang harus kami isi di Swiss panjaaang banget, karena pertanyaannya lumayan details. Selain informasi dasar, banyak informasi tambahan termasuk kebiasaan anak makan, suka buah apa, sayur apa, buah dan sayurnya makannya dipotong besar, kecil atau dijuice. Juga alergi apa aja, dan boleh diberi obat ngg kalau di sekolah (biasanya hanya obat ringan seperti penurun panas sambil menunggu orang tuanya menjemput).

These, I didn't find here...walaupun bukan berarti tidak diperhatikan yaaaa.

Kalau saya melihat,  secara umum apa yang dipelajari di pendidikan dini di tanah air maupun di Swiss ada kemiripan. Ketrampilan praktis, tata krama,  pengembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual diajarkan, walaupun tentu dengan metode yang berbeda. Juga, ketrampilan berkomunikasi, bersosial dan berimajinasi (ini yang penting) menjadi bagian utama dalam pendidikan dini ini.

Cuma ya karena budaya yang berbeda, banyak hal-hal prinsip yang juga berbeda. Misalnya, di sana panggil guru tercinta dengan nama depan, yang menunjukkan kedekatan. Di sini, Pak dan Bu  (atau Bunda waktu di TK dan PAUD :D) tidak boleh ketinggalan saat memanggil mereka. But don't get it wrong. Meski tanpa embel-embel, bukan berarti anak-anak tidak hormat pada guru maupun yang lebih tua. Selain itu, tidak ada seragam-seragaman, anak-anak bebas menyesuaikan.  Dan this is what I like best..anak-anak memiliki sesi 'imajinatif' alias bebas mau jadi apa ajaa...dan gurunya bener-bener dengerin dan bantuin. Misalnya: Bo mau jadi truk (kok truk sih naaak ...:D), maka Patricia, Monique, dan Anouck (guru-guru Bo), juga ikut menjadi truk, bergaya seperti truk, berbunyi seperti truk, termasuk parkir lama dan jalan pelan-pelan. Biasanya, anak-anak lain sekelas juga diajak untuk melakoni yang sama. Sekali saya dengar gurunya bercerita salah satu teman Bo ingin jadi pampers :D...yang ada sekelas bingung huahahaha...

Satu lagi catatan saya adalah soal disiplin. Iya, disiplin.
Sepertinya, di sini, kita cenderung lebih 'lembut' dan pengertian' saat mengajarkan anak-anak akan disiplin. Misalnya, kalau anak nangis karena orang tuanya di luar kelas, mereka boleh masuk kelas dan tunggu di dalam supaya anaknya tenang. Kalau anak-anak tidak membantu membereskan mainan mereka, guru akan mengingatkan tapi yah akhirnya mereka juga yang membereskan. Di sana, guru lumayan saklek. Walaupun anak nangis ngejer2  di awal sekolah, orang tua tetap dipersilahkan pulang dan minta anaknya ditinggal.  Selesai bermain, anak-anak diminta membereskan mainan hingga selesai, mereka yang sudah lari keluar duluan, dipanggil gurunya untuk mengembalikan mainan ke keranjang. Yah, memang contoh yang sederhana, tapi dampaknya lumayan untuk anak-anak. Demikian pula untuk tas, sepatu, bahkan troitinette (tricycle) yang dipakai anak-anak, semua harus dikembalikan ke tempatnya. Dan makanan harus dihabiskan. Setiap hari, guru akan tempelkan gambar makanan yang akan dinikmati saat break, jadi anak-anak tau apa yang akan dimakan. Jika mereka tidak begitu suka, maka ambil makanannya secukupnya, supaya benar-benar dihabiskan.

Saya bukan ingin membanding-bandingkan dan bilang bahwa pendidikan di luar Indonesia lebih baik. Tidak. Bukan itu maksud mama Bo et Obi. Ini hanya catatan kecil dari observasi saya terhadap proses belajar dua anakku. Semua ada plus dan minusnya. Yan pasti, pendidikan agama tidak diajarkan saat Bo sekolah di Swiss, karena memang negara itu sekuler banget. Ini elemen penting yang missing di sanaDan di sini, sekolah dimulai dan diakhiri dengan berdoa. Alhamdulillah....

Well, I sincerely hope Bo et Obi truly enjoy their school days...
For always...


The voices...



salah satu bagian asli langit-langit Masjid Agung Kordoba, Spanyol

And I can hear the voices of the past... 
          Lingering in its stone cold arches and lavish corners...
                     Whispering the words of the wisdoms...
 and shedding tears from God's forgiven creatures...


Mezquita–catedral de Córdoba

Masjid - Katedral Cordoba, Spanyol
yang menjadi saksi sejarah peradaban besar dua agama, Islam dan Katolik, di Bumi Andalusia, Spanyol

Foto ini diikutsertakan dalam 
Turnamen Foto Perjalanan edisi 33 (Rumah Ibadah ) 
yang diselenggarakan oleh www.ceritasikiky.wordpress.com

#MyItchyFeet: Pengumuman GA #MyItchyFeet

Hai haiiii...

Apa kabaaar semuaaa....
Masih terus menikmati awal tahun? pasti dooong...dan semoga hingga hari terakhir 2014 nanti kita akan senantiasa dikaruniai kesehatan, keselamatan, rezeki, dan berkah lainnya dari Yang Kuasa...amiiin..

Makasiiiih banget buat semua yang sudah ikutan GA #MyItchyFeet aku yaaa...alhamdulillah banyak teman yang menyempatkan diri untuk ikutan. I really appreciate it..dan semoga pertemanan kita di blog makin erat dan hangat kayak kalau berjemur di pantai.

Tulisan teman-teman begitu beragam.

Seru! Senang deh baca cerita perjalanan di berbagai pelosok negeri dan dunia, sendiri maupun bersama orang-orang tercinta. I pretty much enjoy it dan aku yakin Mak Nurul NOE, yang juga menjadi juri kali ini, merasakan hal yang sama :D

Memang benar, semua perjalanan pasti memiliki arti dan menjadi tak terlupakan..Apalagi ditambah dengan foto-foto yang mendukung. Banyak lho yang bikin saya mupeng, karena belum pernah mengunjungi tempat tersebut. My Itchy Feet haven't taken me there yet :D...


list cantik postingan teman-teman...

Untungnyaaa...kali ini saya dibantu oleh my partner in 'crime', mak Nurul NOE, yang sudah tidak diragukan lagi deh ngebolangnya :)..Berdua, bahu membahu kami menikmati artikel teman-teman.


Daaaaan...ini dia bagian yang paling susaaah. menentukan pemenang..or rather teman-teman dengan artikel yang paling seru dan foto paling asyik. Susaaaah lhooo ternyata :D...at least for me...

Setelah bertukar pikiran, diskusi ini dan itu, akhirnya sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa #eeeh, mendapatkan 17 nama teman-teman yang akan mendapat cinderamata sederhana dari Mama Bo et Obi...Memang, ada 4 pemenang tambahan dari 13 pemenang yang awalnya akan dicari. Dan untuk hadiah, karena banyak macamnya, dengan izin teman-teman, disesuaikan oleh sahibul hajat agar bermanfaat. Boleh yaaaa :D..




diskusi hangat kami berdua :D...
Oke (intronya panjaaang ajaaa ah :D)...Sesuai janji, setelah 2 minggu, inilah dia daftarnyaaaa.....

Untuk Kategori Isi

- Ika Koentjoro
  mendapatkan 1 buah kitchen set dari Swiss dan 1 buah hand sanitizer dari Bath and Body Works (BBW)

- Silviana Noerita
  mendapatkan dompet dari Thailand, mini shower gels, dan paket hand sanitizer   dari Bath and Body Works (BBW)

- Pakdhe Cholik
  mendapatkan 1 buah Kaos New York Taxi 

- Alaika Abdullah
  mendapatkan 1 buah paket Dutch Flower body set signature series ( shower cream, hand cream and body lotion)

- Febri Aming
  mendapatkan kain pantai, cardholder dan shooter dari UN HQ New York

- Vica Item
  mendapatkan dompet koin dari Atambua, body mist Morrocon Rose dari the  Body Shop, dan magnet NL, Turki, dan Swiss

- Sitti Rasuna
  mendapatkan pulsa 25 ribu dan 1 buah body lotion dari BBW

- Lianny H
  mendapatkan pulsa 25 ribu dan table  runner/selendang Tais dari Timor-Leste




Untuk Kategori Foto

- Myra Anastasia
   mendapatkan mini spa package, kalung kulit kerang dari New Zealand, dan      kaos I (heart) NY ukuran anak-anak

-Kartika Kusumastuti  
  mendapatkan dompet koin dari Istanbul dan magnet dari Turki serta Swiss

- Hariyanto Wijoyo
  mendapatkan piring souvenir dari Mesir dan 1 buah magnet dari Swiss

- Tuning Rahayu
  mendapatkan 1 buah dompet silk dan 1 buah notes Jim Thompson dari   Thailand plus  1 buah  magnet dari Swiss

- Elisa Koorag
  mendapatkan mini mug NY, cardholder UN dan satu buah hand sanitizer     BBW

- Muna Sungkar
  mendapatkan produk 1 buah  body lotion dan hand sanitizer dari Bath and Body Works

- Lozz Akbar
  mendapatkan kaos New York City

- Taufiq Firdaus
  mendapatkan pulsa 25 ribu dan magnet NY dan Swiss


Untuk Kategori khusus (sebagai pengirim pertama..yaay :D): 
Rodame Napitupulu, mendapatkan pulsa 25 ribu dan selendang Tais dari Timor-Leste

Sekali lagi terima kasih kepada semua teman-teman untuk partisipasinya yaaaa..
Yang belum mendapatkan oleh-oleh #MyItchyFeet bukan karena tulisannya ngg seru lhoooo....

Yang pasti, saya janji akan buat GA lagi, karena persediaan oleh-oleh masih cukup #lirikkardus :D, jadi pantengan ya woro-woro dari Mama Bo et Obi :D..

Jangan lupa teman-teman yang namanya di sebut di atas bisa mengirimkan nama lengkap (asli), alamat (di Indonesia yaa..), dan nomor telpon (untuk keperluan pengiriman hadiah, terutama hadiah pulsa) ke email indahnuria@gmail.com, atau melalui DM di @indahnuria atau FB Indah Nuria Savitri.

Ditunggu yaaa..


Semoga teman-teman ngg kapok ikutan GAku ..mohon maaf jika ada yang kurang berkenan..


Happy traveling et blogging!
Serunya berItchyFeet ria...kenali negeri dan dunia

#MyItchyFeet: Marvelous trip to Kawah Putih

Udah 2014 niiiih....
Alhamdulillaaaah....

Traveling already?
My answer is yeeees "D...

First days of 2014 were officially opened with our family vacation... Yaaaay...

Kemana? Ngg jauh-jauh kook....
Liburan (tepatnya cuti siiih :D) awal tahun 2014 kami isi dengan perjalanan seru ke Bandung dan sekitarnya.
Kenapa seru? karena ada 3 keluarga yang ikutan :p..jadi total ada 13 orang yang sruntulan bareng :).

Sebenarnya siiih...kami berangkat ke Bandung dalam rangka menemani Bapak Udi yang akan main sepeda di Cikole dengan grup downhillnya. Jadi, berhubung mainnya hanya di hari Sabtu dan mama Bo et Obi sudah kadung ambil cuti, kami pun berangkat hari Jumat pagi. 

Btw, pasti teman-teman sudah sering juga kan ke Kota Paris van Java ini?

Short trip to Bandung proved to be so much fun with three families gathering together! Selain jalan-jalan ke tempat favorit, seperti jajaran FO di jalan Riau dan Setiabudhi (ini sih bukan jalan-jalan maaah :D..protes Bo), jalan Braga, Dago dan sekitarnya, dan bahkan berkopdar ria dengan emaks2 cantik di Bandung (miss yaaaa ladies....), kami beramai-ramai memutuskan untuk mengunjungi Kawah Putih.




Yuuup...Kawah Putih...

Udah pada ke sana? Kami belum...makanya kami penasaran :D.
Apalagi akhir-akhir ini banyak teman dan keluarga yang sudah ke sana...bahkan foto-foto cantik pun banyak beredar di mana-mana. Tambah penasaran deeeeh...


Malam sebelum kami berangkat, suami tercinta masih bolak-bolak tanya. Beneran mau jalan ke sana? Yakin? ngg takut kalau macet? Terus sampai sana yang dilihat kawah doang...Kenapa ngg ke A aja? atau B?

Walhasil, mama Bo et Obi makin bertekad bulat untuk dateng ke Kawah Putih #keukeuhjudulnya :D

Dan memang, menuju Kawah Putih penuh perjuangan... 
Pertama, perjuangan bangun pagi hehe... Soalnya teman-teman sudah memperingatkan kalau kesiangan bisa kena maceeet di jalan. Untungnya, Bo et Obi lumayan bisa diajak bekerja sama. Setelah dibujukin untuk 'berenang' di bathtub aja, akhirnya kami puuun siah pagi-pagi.

Bermodalkan online GPS (koneksi kudu kenceeeng! :D), kami menyusuri tol Kopo menuju jalan raya Soreang dan jalan propinsi Ciwidey. Jalanan lumayan padat  karena memang inilah jalan satu-satunya menuju Kawah Putih. Di sepanjang, kami banyak bertemu dengan delman yg sesak dengan penumpang.


one of the Delman or horse-drawn carriage..

Lama? Lumayaaan... Berangkat jam 9 pagi (kesiangan hihi..), kami tiba di TKP jam 11.15. 

Not bad, rite...

It took around 2 hours from Bandung and people said we were lucky as the trip might take even longer than 3 hours when the traffic was bad. 

Jalan santai dengan rombongan keluarga besar ini sepertinya diberkahi, karena 'cuma' 2 jam lebih sedikit sajaaa sodara-sodara :D. Dan menyenangkan lhoooo...

Along the way, our eyes were feasted by lovely green sceneries, cool and clean air, as well as straberries here and ther :D.. Quite a scenic view, I can say...



jalan yang hijauuuu...


Jalan berliku yang kami lalui benar-benar memanjakan mata. Sawah yang menghijau, jejeran sayuran yang rapi dan siap dipanen, ranum strawberries yang 'menggoda'...

Belum lagi udara segar...sehingga kami pun mematikan AC mobil (supaya makin cepet nanjaknya hehehe..) 

Di beberapa tikungan, kita bisa melihat lembah hijau di sekeliling Gunung Patuha, Bumi Ciwidey.

Cantik!



jempol mama et jempol Obi buat Ciwideeey :D..
green sceneries on the way to Kawah Putih...

And...we finally arrived!
Rameeeee aja ternyata ;p..



Alhamdulillaaah...langsung parkir, toilet break, dan off we went up to this lake.

Kita masih harus naik ke atas dengan mobil sendiri atau kendaraan umum alias si ontang anting (yang memang akan 'membanting' kita selama kurang lebih 20 menit  menuju puncak Gunung Patuha :D)





Kawah Putih, or literally translated as white crater, is indeed a misty volcanic lake with a breathtaking view...

Kawah Putih itself is getting more and more famous nowadays, so it tends to be packed with people, particularly in weekends.

There are two ways to get to the crater. 

First, you can park your car and pay the entrance ticket (Rp 15.000,- / person for local and Rp 30.000,-/person for foreigners - if I'm not mistaken) plus return transport with mikrolet (minivan - or locally called ontang anting :D) which costs you Rp 13.000,-/ person.


penampakan si ontang-anting...kepotong euuy :D..
senyuuuum sambil diontang-anting mikrolet :D..
Or secondly, you can drive your car to the top (around 20 minutes up the curvy road), pay Rp 150.000,- (USD 12) per car  plus entrance ticket per person as mentioned above.

Lumayan juga sih kalau mau membawa mobil sendiri naik ke atas, kecuali memang 1 mobil isinya rame. In our case, meskipun rame, kami memilih naik ontang-ontang, supaya dapet pengalaman yang lengkap dan otentik  #apasih :D.







Oh ya....You can even have a pre-wed photo session here..
It costs Rp 500.000,- per session :D.
I've seen on web  many beautiful pre-wed pictures taken here.









So....We decided to take 'ontang-anting' and it was quite an experience..
Once you arrive on top, you need to climb up then down to the crater. 

Selesai dibanting-banting , ternyata kita masih harus nanjak lagi euuy. Dari terminal ontang-anting, kita jalan agak menanjak menuju puncak, lalu turun ke arah kawah. Tidak terlalu curam dan ada anak tangga serta pegangannya, jadi lumayan enak naik dan turunnya.
Sebelumnya, foto duluuu di depan tulisan Kawah Putih yang rameee aja...pokoknya antri deh kalau mau foto di sini :D


ini lhoooo tulisannya...dan I don't who's in this pic :D..asal jepret ajaah..

I saw this little pool on the way up to the  crater...love the reflection here...

Tangganya lumayan juga lhoo..Tapi karena diselingi dengan canda dan foto2, ngg kerasaaa tuh naik turunnya :D..Bo et Obi pun asyik-asyik aja...

rombongan heboooooh ;D...


it was quite crowded at that day...

When we were there, it was very misty and cloudy. And I loved what I saw..
Misty volcanic lake, with turquoise water...sandy gravel and shady trees..



It felt...mysterious...yet captivating...


so serene...

We have been informed that as Kawah Putih is a volcanic lake, the smell of sulphur is definitely unafoidable. Therefore, you are advised to be here no longer than 15 minutes, or even less than that if you start feeling dizzy or uncomfortable.

When we were ther, it was drizzling, so the smell of sulphur was not that strong. 

Oh ya, buat yang mau ke sana...siap-siap saja dengan perubahan cuaca...karena waktu kami di sana, dari cerah, terus mendung, lalu mendadak kabut turun dan gerimis...So better be prepared...pakai jaket dan bawa payung :D..

If you are not comfortable with the smell of sulphur, make sure you bring the mask, or you can buy it here for Rp 5.000,- 

For sure, we didn't miss the chance to have some photo sessions here :D..



Bahkan ngg selesai-selesai hihihi...


my cousin Baried :D..

Obi et Om Ajay...

Besides the turquoise-color lake, you can also see the 'Dutch Cave' or Gua Belanda, which is used to be the sulphur mine during the Dutch and Japanese colonial time. It is no longer open though, as I assume it is dangerous to get in there due to the possibility of landslide.



Gua Belandanya ditutup...

you better know where you're goiiing...


They said there were several old graves that you can visit if you are interested. We skipped that part..

So, setelah kurang lebih menikmati sang kawah selama 30 menit, kami pun kembali ke tempat awal. Naik ontang-anting, turun ke parkiran bawah, sholat, ganjal perut sebentar dan kembali ke Bandung..

Don't worry about the food...banyak jajanan di sana :D...mulai dari bakso, mie ayam, gorengan, sampai nasi rames lengkap a la RM Ampera ada :D...Bala-bala dan cireng harganya sarebuan, chips 10.000,- , mie bakso 15.000, nasi rames tergantung lauk :D...Oh ya...strawberry super manis cuma Rp 35.000,' per kilo..murah kan itu (di jakarta mahal bangeeet...)


gorengan bu Aan...abis 4 bala-bala sayaaah...

soook, dipilih laukna....nyaam nyaaam...

bakso...everyone;s favorite...


It was a great place indeed...really worth a visit..

Rasanya saya mau balik lagi ke sana dan foto yang 'serius' :D...
Ada yang mau ikut?


Cheers..

Indahnya negeriku, viva MyItchyFeet :D...
ps: all photos are taken using my smartphone..

WW: Kawah Putih, West Java, Indonesia (with linky)


Mystical Lake on the brink of Patuha Mountain, West Java, Indonesia
Kawah Putih or White Crater





Got a post for Wordless Wednesday? Share them hereee yaaa...

#MyItchyFeet: Hola Espana: La Alhambra #2 Alcazaba


Sisa-sisa Alcazaba




Saya punya kebiasaan 'menyiksa' diri sendiri kalau lagi traveling..
Setiap melihat suatu tempat peninggalan bersejarah, terutama yang begitu kolosal, indah dan efek 'wow'nya tinggi, saya akan langsung sibuk mereka-mereka..

Bagaimana gedung ini dibangun...
Berapa banyak orang yang terlibat dengan pekerjaan pembangunan ini...
Bagaimana mereka mengerjakannya dulu saat teknologi masih belum semaju sekarang..
Siapa yang mendesain bangunan ini.....
Apa ngg pegel ya tangan dan leher buat pekerjaan tangan yang begitu rumit..
Rajanya galak ngg ya supaya bangunan-bangun indah ini selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama..
Warna kesukaannya Ratu apa ya? sepertinya ungu ..#maksadeh..

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, meski kadang terdengar konyol, kerap kali terlintas. Tak terkecuali saat saya, Rudi dan Bo mengunjungi La Alhambra...Walaupun bukan ahli sejarah, apalagi ahli nujum, saya coba mengumpulkan cerita tentang Alhambra. Yah, tidak semua pertanyaan terjawab siiih, tapi paling tidak, I learnt many new things, particularly history, while traveling. Selain tentu saja menyalurkan energi #MyItchyFeet dan narsisme :p.

Inherited from the Hispano-Islam tradition, La Alhambra has stood the test of time as the perfect example of the golden age of Islam in Spain in the 12th century. Even some sources recorded that this complex was built far earlier than that (± 7th century), but the grandeur of Islam shone brightly during the reign of 

La Alhambra itself consists of several parts:
1. La Alcazaba, the fortress; 
2. The fortified Alhambra; 
3. The first Palaces which includes the Nasrid Palace; the Comares Palace; the Palace of the Lions; 
4. Charles V Palace; and of course 
5. The beautiful Generalife garden. 

A lot to see indeed :D....

So, wanna know more about La Alhambra?
Well...let me (try to) tell you the story..

La Alhambra, atau si benteng merah, nama aslinya adalah Qal'at al-Hambra. Sekarang, warnanya sepintas memang coklat kemerah-merahan...tapi duluuuu (katanya) aslinya berwarna putih :D. Kebayang betapa menonjolnya dan menterengnya kompleks ini di antara pepohonan hijau di sekitarnya maupun saat dilihat dari kota Albaycin dan Sacromento di bawahnya.

Awalnya, Alhambra dibangun untuk menjadi benteng militer.
Lho, kok benteng militer?  memangnya buat perang? Well, mungkin lebih tepatnya untuk mempertahankan diri.

Tidak heran memang...apalagi kalau melihat letak bangunan kompleks indah ini yang terletak sangat strategis, tapi cukup sulit untuk dijangkau. Dengan posisi di puncak bukit batu Sabika, dikelilingi sungai Darro serta hutan dan pegunungan, plus Sierra Nevada menjulang di kejauhan, La Alhambra memang terlihat gagah dan kokoh. Dan lagi, menjadi kerajaan Islam terakhir di wilayah Iberia pastinya tidak mudah...harus senantiasa siaga dari serangan musuh, baik dari jauh maupun dari dekat. Dan bangunan awal yang kerap diperkuat dan diperluas adalah kompleks La Alcazaba.

As I have previously mentioned here, kami tiba lumayan pagi di kompleks La Alhambra, sementara, waktu untuk masuk ke Nasrid Palace yang menjadi jantung keindahan Alhambra dijadwalkan pukul 14.30. So, keliling keliling, kami pun menyusuri bagian kompleks yang tertua, La Alcazaba.


Let us now start our mini tour to La Alcazaba, the Fortress..
Benteng perkasa ini memang menjadi bagian yang terlihat mendominasi kompleks La Alhambra. 
Satu kompleks lengkap yang bahkan menyerupai satu kota tersendiri atau kerap disebut sebagai Citadel. 



Alcazaba from above...luas dan terlihat kan bekas fondasi rumah dan bangunan kecil di sekitarnya...

Seperti gambar di atas, rumah dan barak yang dulunya digunakan oleh pasukan juga menjadi tempat penyimpanan senjata (Plaza de Armas) serta tempat latihan pasukan, termasuk pasukan elit penjaga Sultan. Sayangnya, saya tidak mendapat statistik mengenai jumlah pasukan yang ada. Pastinya banyaaaak yah..tempatnya aja besar begini.



Bapak et Bo at Alcazaba...

Kalau di peta terlihat berbentuk segitiga dan terdiri dari beberapa bagian juga, seperti Watch Tower yang berfungsi menara jaga, Homage Tower dan bangunan kecil pendukung lainnya. 

Saya ngebayangin beribu pasukan menempati kompleks ini, selalu bersiaga dan keliling kompleks naik kuda pakai baju zirah.Di satu bangunan, ada yang menempa pedang, di sisi lain ada yang lagi masak buat sekompi.#kebanyakannontonfilm. Duuh :D..





Kami bertiga harus memanjat tangga yang lumayan tinggi untuk mendapatkan 'birds' eyes view' dari Watch Tower...and the scenery was breathtaking indeed. Dari salah satu platform tinggi di Alcazaba, kami bisa melihat kota Albaycin yang cantik, dengan rumah-rumah khas Andalusia yang bertembok kapur putih dan coklat kemerahan.



posing at Alcazaba, with the city of Albaycin in the background...



Saat naik ke tower pun, kami begitu menikmati pemandangan sekitar.....cantik memang...


Albazcin dilihat dari salah satu tower Alcazaba....cantik yaaa,...


Kamera kami pun rasanya tak berhenti mengabadikan pemandangan unik ini...padahal hari lumayan dingin di awal Januari, walaupun matahari bersinar cerah...



punten numpang narsis :D...

Jajaran bendera Spanyol,  Uni Eropa, serta 2 bendera lain yang saya ngg tau :)..




Semakin kami berkeliling, semakin terlihat betapa gagahnya benteng ini...


Dindingnya yang sudah berusia ratusan tahun pun tetap terlihat kokoh. Lagi-lagi saya bertanya, bagaimana ya membuatnya saat itu?

another side of Albaycin, dilihat dari Alcazaba...salah satu gereja tua di Granada terlihat jelas dari sini...

Sebelum masuk ke kompleks benteng, kami sempat foto-foto juga di Plaza de los Aljibes. Luas dan lapang, di bawah lapangan ini, terdapat cistern (atau dalam bahasa Spanyolnya 'aljibes' :D) yang juga luas dan menampung air yang menjadi kebutuhan seluruh kompleks ini.

Plaza de los albijes...di bawahnya terletak cistern atau tempat penampungan air yang mengaliri kompleks ini...

Bo was having fun jumping around in the plaza :D...



dinding kokoh Alcazaba...yang mengitari Alhambra, sekaligus menghubungkannya dengan Granada...



Well, benar-benar benteng yang menakjubkan....walaupun toh akhirnya kerajaan Islam ini tunduk, namun sisa-sisa kejayaannya tetap berdiri kokoh.

Kalau bentengnya aja semegah ini...bagaimana istananya ya?

the Wine Gate..pintu masuk kompleks Alhambra...

one of the details from Nasrid Palace...wanna see more? :D...






Penasaran ngg? 
I'll be baaaack yaaaa :D.....


p.s.: most photos were taken by my hubby, Rudi Frakarsa. Bo et I were faithfully and cheerfully taking active roles as models :D..




WW: Welcoming 2014 with kiddos :D..

Happy New Year, everyone...

Bo, Obi, et Nda, my niece, were certainly excited to welcome the new 2014...
To see the fireworks near the apartment "D..


By the time the fireworks started, they just saw it for 1 minute then slept on the couch :D..




HAPPY 2014, FRIENDS...
HAVE A LOVEY AND PROSPEROUS YEAR

To a fabulous 2014...

To a fabulous 2014... 

365 hari terkadang terasa berlalu dengan cepat.
Walaupun di saat-saat tertentu, saya merasa waktu tidak bersahabat dan berjalan dengan sangat lambat. Perasaan (perasaan yaaa...) baru kemarin duduk manis melihat pergantian tahun 2013 dan sekarang, 2014 sudah hadir ke hadapan kita.

Bersyukur kepada Yang Kuasa adalah hal pertama yang saya lakukan.
Bersyukur untuk semuanya...
Untuk segala cinta dan kehangatan dari suami, anak-anak, keluarga, dan teman-teman.
Untuk semua kesempatan yang telah diberikan...kesempatan untuk mensukuri nikmat-Nya yang tak terdustakan, kesempatan untuk berkenalan dengan banyak teman baru yang luar biasa asyik (love you all emaks et bloggers :D...), kesempatan menjelajah bumi pertiwi dan dunia, kesempatan untuk lebih berbagi dengan teman-teman dan sesama...
Untuk semua perjuangan dan ujian untuk menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk untuk menghadapi berbagai tantangan dan cobaan yang diberikan Allah SWT di sepanjang 2013...

Saya jadi ingat...tahun 2013 yang lalu, awal tahun diwarnai dengan berbagai musibah...mulai dari banjir heboh di Jakarta maupun suami dan anak-anak yang sempet sakit parah dan diopname. Saya jadi sempet curcol di sini. Tapi, Allah SWT tidak pernah memberikan cobaan kepada umat-Nya melebihi kemampuan mereka. Dan saya juga merasa my Rabb makin sayang dengan saya dan keluarga lewat cobaan-cobaan ini.

Well, how about 2014?

Jawabnya...we'll see :D....

Terus terang, I AM SO EXCITED...

Rasanya, 2014 akan penuh dengan kejutan (manis...moga-moga :D).
For whatever that will come, I have no better choice but get myself ready for everything... 

Berarti pula, sudah 2 tahun 6 bulan kami kembali ke tanah air.
Bukan waktu yang sebentar, tapi juga tidak terlalu lama untuk lebih mengenal Ibu Pertiwi dengan lebih baik. #MyItchyFeet (or rather our itchy feet as it involves the whole family :D) should go more and further...On the other side, mungkin sudah waktunya saya bersiap-siap...Tanpa bermaksud mendahului takdir, sepertinya koper dan kardus-kardus sudah menanti untuk diisi kembali for the next chapter of our life adventure. Kemana? I dunno yet :D...

Entah sejak kapan saya tidak pernah mengkhususkan waktu dan diri untuk membuat resolusi.
Bukan karena yakin bahwa resolusi tersebut tidak akan terpenuhi semua (semangat waktu buatnya doang aaah...), tapi karena yakin bahwa hidup akan lebih 'seru' kalau dibiarkan mengalir. Niat pastinya ada, rencana juga sudah direka-reka, tinggal bagaimana eksekusinya nanti. Dan mungkin 2013 bisa menjadi contoh yang baik...soalnya, tanpa resolusi khusus, tanpa komitmen ini itu, life has shown its sweet, colorful face to me..

Rencana, niat dan cita-cita sudah dibisikkan dalam hati...semoga semesta dan Penciptaku mendukungnya!

Come, 2014...let's have fun...

Bismillahirahmanirahiiim...


Coretan awal tahun
#mumpungcuti :D>..

Happy New Year 2014...



Whispering all my hopes and prayers to 
the Almighty God
To a fabulous 2014...