"When I'm broken down and I can't stand
Will be man enough to be my man ...
.... I'll be the one to help you understand
Are you strong enough to be my man..."
9 tahun yang lalu....pertanyaan ini saya nyanyikan di hadapan para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan kami. Sheryl Crow memang salah satu penyanyi favoritku...dan lagu ini kok rasanya seperti khusus dinyanyikan untukku ;)
Are you strong enough to be my man?
Well, I have actually asked the same question again and again before we finally tied the knot :D
Jauh sebelum itu...tahun 1995, saya kenal Rudi Frakarsa, cowok pendiam yang menjadi seniorku di kampus plus satu gank dengan kakak sepupu yang memang juga satu kampus namun berbeda jurusan. And the opposite attractions really work its magic :D...Saya, yang berbeda A - Z dengan Rudi almost on every aspect, ternyata bertekuk lutut juga dengan kesabaran dan ketenangannya. Rudi, yang kalau ngg ditegor ngg bunyi, ternyata berjodoh dengan diriku yang aslinya punya 'built-in speaker' sangking heboh dan keras kalau ngomong :D. And things were not rose-colored
Sembilan tahun (ternyata) kami butuhkan untuk sama-sama yakin pada diri bahwa dia adalah pasangan yang sudah dipilihkan Tuhan untukku, demikian juga aku untuknya. Banyak orang bertanya, kenapa lama? Well, kenapa tidak? Untuk urusan hati yang satu ini, kami berdua memang betul-betul menunggu sampai siap, tak peduli sudah berapa banyak teman, keluarga dan juga orang tua yang bolak-balik tanya kapan. Jawabannya klasik, tunggu aja tanggal mainnya hehehe...
And singkat cerita, akhirnya kami memutuskan (juga) untuk menikah.
12-12-2004...
Bertepatan dengan hari ulang tahun Rudi yang ke-29.
Celebrating the joy of our unity as husband and wife on your blessed birthday is indeed double fun :D...
And no one said it would be easy...
The questions remain the same....are you strong enough to be my man?
I never meant to be selfish, but my work and the circumstances surrounding it demanded us to be adaptive. Our days in Melbourne, Geneve and Jakarta proved that. What a wonderful husband, loving father and great lover you are!
Suami sejati yang tidak ragu bangun tengah malam membantu istrinya merawat bayi di tengah musim dingin yang menggigit...
Yang tetap senyum dan sabar membawa berbungkus-bungkus barang belanjaan istrinya sambil menggendong bayi...
Yang mau menjemput istri yang bertugas hingga jam Cinderella menjadi Upik Abu di ujung-ujung dunia...
Yang rela mijitin istrinya yang teler setelah seharian berlarian ke sana ke mari di Palais des Nations..
Yang dengan bangga bilang bahwa sementara berhenti bekerja dan bertugas menjaga anak serta membantu istri..
Yang menjadi bapak yang selalu dicari-cari Bo et Obi karena jagoan ngegelitikin...
Yang dengan jujur bilang No is No, yang salah itu salah, dan baju yang aku pake ngg pantes :D...
Yang menjadi imamku di kala hati mulai digoda oleh rasa malas dan setan di dalam diri sendiri...
How lucky I am...
Alhamdulillaaah...
So, we made it so far...
Dan tidak terasa...sembilan tahun sudah kita menjadi suami dan istri, sembilan tahun berbagi suka dan suka, menjalani hari-hari penuh warna dan kebisingan indah dari kedua buah hati kami... Bitter sweet days come and go, but one thing stays..Our love..
Happy anniversary luv...and happy, happy birthdaaay to you as well..
May joy and happiness will always be bestowed to you and to us. May Allah the Almight and the Merciful lights our path with love and blessings.
I can never thank you enough for being my rock, my solid rock, all these years.
And forgive me for being such an #s*h&*e sometimes and for being your imperfect wife who loves you head over heels :)
I love you, always...
Will be man enough to be my man ...
.... I'll be the one to help you understand
Are you strong enough to be my man..."
9 tahun yang lalu....pertanyaan ini saya nyanyikan di hadapan para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan kami. Sheryl Crow memang salah satu penyanyi favoritku...dan lagu ini kok rasanya seperti khusus dinyanyikan untukku ;)
Are you strong enough to be my man?
Well, I have actually asked the same question again and again before we finally tied the knot :D
12 -12-2004
Jauh sebelum itu...tahun 1995, saya kenal Rudi Frakarsa, cowok pendiam yang menjadi seniorku di kampus plus satu gank dengan kakak sepupu yang memang juga satu kampus namun berbeda jurusan. And the opposite attractions really work its magic :D...Saya, yang berbeda A - Z dengan Rudi almost on every aspect, ternyata bertekuk lutut juga dengan kesabaran dan ketenangannya. Rudi, yang kalau ngg ditegor ngg bunyi, ternyata berjodoh dengan diriku yang aslinya punya 'built-in speaker' sangking heboh dan keras kalau ngomong :D. And things were not rose-colored
Sembilan tahun (ternyata) kami butuhkan untuk sama-sama yakin pada diri bahwa dia adalah pasangan yang sudah dipilihkan Tuhan untukku, demikian juga aku untuknya. Banyak orang bertanya, kenapa lama? Well, kenapa tidak? Untuk urusan hati yang satu ini, kami berdua memang betul-betul menunggu sampai siap, tak peduli sudah berapa banyak teman, keluarga dan juga orang tua yang bolak-balik tanya kapan. Jawabannya klasik, tunggu aja tanggal mainnya hehehe...
And singkat cerita, akhirnya kami memutuskan (juga) untuk menikah.
12-12-2004...
Bertepatan dengan hari ulang tahun Rudi yang ke-29.
Celebrating the joy of our unity as husband and wife on your blessed birthday is indeed double fun :D...
menjelang akad nikah... |
mojokan....dipaksa difoto nih hihihihi... |
our purple wedding-in-the-garden... |
And no one said it would be easy...
The questions remain the same....are you strong enough to be my man?
I never meant to be selfish, but my work and the circumstances surrounding it demanded us to be adaptive. Our days in Melbourne, Geneve and Jakarta proved that. What a wonderful husband, loving father and great lover you are!
Suami sejati yang tidak ragu bangun tengah malam membantu istrinya merawat bayi di tengah musim dingin yang menggigit...
Yang tetap senyum dan sabar membawa berbungkus-bungkus barang belanjaan istrinya sambil menggendong bayi...
Yang mau menjemput istri yang bertugas hingga jam Cinderella menjadi Upik Abu di ujung-ujung dunia...
Yang rela mijitin istrinya yang teler setelah seharian berlarian ke sana ke mari di Palais des Nations..
Yang dengan bangga bilang bahwa sementara berhenti bekerja dan bertugas menjaga anak serta membantu istri..
Yang menjadi bapak yang selalu dicari-cari Bo et Obi karena jagoan ngegelitikin...
Yang dengan jujur bilang No is No, yang salah itu salah, dan baju yang aku pake ngg pantes :D...
Yang menjadi imamku di kala hati mulai digoda oleh rasa malas dan setan di dalam diri sendiri...
How lucky I am...
Alhamdulillaaah...
So, we made it so far...
Dan tidak terasa...sembilan tahun sudah kita menjadi suami dan istri, sembilan tahun berbagi suka dan suka, menjalani hari-hari penuh warna dan kebisingan indah dari kedua buah hati kami... Bitter sweet days come and go, but one thing stays..Our love..
Happy anniversary luv...and happy, happy birthdaaay to you as well..
May joy and happiness will always be bestowed to you and to us. May Allah the Almight and the Merciful lights our path with love and blessings.
I can never thank you enough for being my rock, my solid rock, all these years.
And forgive me for being such an #s*h&*e sometimes and for being your imperfect wife who loves you head over heels :)
I love you, always...