Hai haiii semuaaa..
Salam #MyItchyFeet dan serunya jalan-jalan...
Well, well....maafkan kalau saya jadi tersendat-sendat update blog karena sedang konsentrasi menikmati cantiknya Indonesia dan 'bercanda' dengan kardus menjelang keberangkatan yang makin dekat #alesaaan...
Tapi beneran lho, rasanya kalau memungkinkan kaki ini ingin terus melangkah, melakukan perjalanan dan melangkah lebih jauh, menyelam lebih jauh...
Aaah, jadi pengen jalan lagiiiii....
Rekaman perjalanan yang indah ini pun jadi banyak.
Dan alhamdulillah, photo perjalananku yang bertema 'Danau' terpilih oleh mba Messa di Turnamen Foto Perjalanan Ronde 40 yang bertema Danau :D..Yaaaaay...makasiiiih yaaa...si angsa dan bebek lucu di Lac Nantua, Prancis, sepertinya memang membawa hoki :).
Sooo, dengan senang hati, izinkan saya menjadi host untuk Turnamen Foto Perjalanan Ronde 41 yang akan mengambil temaaaaa...WASTRA..
 |
Tenun tais Atambua, NTT...truly love the colors! |
Yuuuup....cantiknya kain nusantara yang kaya details, warna dan makna, selalu berhasil menarik dan menyita perhatian saya....I can't get enough of it!
Wherever I go, saya selalu menyempatkan diri untuk melihat kecantikan wastra daerah setempat dan pulang tergopoh-gopoh karena keasyikan dan sibuk menenteng koleksi kain terbaru hehehe...
Soooo...teman-teman..mudah-mudahan ada yang punya minat dan perhatian yang sama seperti saya terhadap wastra...Foto terkait wastra nusantara, atau pun kain khas suatu daerah atau negara lain, yang dijumpai saat di perjalanan bisa diikutkan dalam ronde kali ini..
Aku tunggu yaaaaaaa....dan aturan mainnya, silahkan dicek di bawah iniii :D...
Aturan main Turnamen Foto Perjalanan
1. Masa submisi : 23 – 30 April 2014 jam 23.59 WIB.
2. Foto HARUS merupakan hasil jepretan alias karya kamu sendiri.
3. Host foto “WASTRA“ hasil karyamu di situs masing-masing yaaaa..... Apapun platformnya monggo...bisa Web, blog, Flickr, Picasa, Photobucket, dan teman-temannya....terserah aja.
4. Submit foto pada kolom comment/komentar artikel ini dengan format berikut :
- Nama/nama blog (akun Twitter bila ada)
- Link blog
- Judul/keterangan foto (maksimal 1 paragraf)
- Link foto (ukuran foto maksimal 600 pixel pada sisi terpanjang)
5. Ada kemungkinan foto yang kamu kirim akan di-rehost di web tuan rumah. Terutama kalau terlalu besar atau bermasalah.
6. Submisi lebih cepat lebih baik, sehingga fotomu bisa tertampil seatas mungkin.
7. Foto yang tidak patut, tidak akan di-upload disini, sesuai kebijaksanaan tuan rumah (misal : mengandung kebencian, SARA, nyeleneh, menghina pihak lain).
8. Foto tidak diperkenankan dalam bentuk kolase.
9. Pengumuman pemenang : 2-3 hari setelah batas masa submisi.
10. Foto akan dipampang di dalam post setiap harinya berdasarkan antrian comment/komentarpost ini.
Turnamen Foto Perjalanan untuk Traveler Indonesia – FAQ
Mengapa mengikuti Turnamen Foto Perjalanan?
- Ajang sharing foto. Bersama, para travel blogger Indonesia membuat album-album perjalanan yang indah. Yang tersebar dalam ronde-ronde turnamen ini. Untuk dinikmati para pencinta perjalanan lainnya.
- Kesempatan jadi pemenang. Pemenang tiap ronde menjadi tuan rumah ronde berikutnya. Plus, blog dan temamu (dengan link ybs) akan tercantum dalam daftar turnamen yang dimuat di setiap ronde yang mendatang. Not a bad publication :D .
- (Travel) blogger – Tak terbatas pada travel blogger profesional, blogger random yang suka perjalanan juga boleh ikut.
- Setiap blog hanya boleh mengirimkan 1 foto. Misal DuaRansel yang terdiri dari Ryan dan Dina (2 orang) hanya boleh mengirim 1 foto total.
- Pemenang berkewajiban menyelenggarakan ronde berikutnya di (travel) blog pribadinya, dalam kurun 1 minggu. Dengan demikian, roda turnamen tetap berputar.
- Panduan bagi tuan rumah baru akan diinformasikan pada pengumuman pemenang. Jika pemenang tidak sanggup menjadi tuan rumah baru, pemenang lain akan ditunjuk.
Nggak punya blog tapi ingin ikutan?
- Boleh ngg yaaaa.....boleeeh kok....Oke deh, ga apa-apa, kirim sini fotomu ke email: indahnuria@gmail.com. Tapi partisipasi hanya sebatas penyumbang foto saja yaaaa. Kamu nggak bisa menang karena kamu nggak bisa jadi tuan rumah ronde berikutnya.
- But then....mungkin ini saatnya kamu punya blog :D....bener lhooo...kenapa nggak bikin travel blog baru aja sekalian? WordPress, Tumblr, dan Blogspot gampang kok..beneraaaan :)
Hak dan kewajiban tuan rumah:
- Menyelenggarakan ronde Turnamen Foto Perjalanan di blog-nya.
- Memilih tema.
- Melalui social media, mengajak para blogger lain untuk berpartisipasi.
- Meng-upload foto-foto yang masuk.
- Memilih pemenang (boleh dengan alasan apapun).
- Menginformasikan pemenang baru apa yang perlu mereka lakukan (panduan akan disediakan).
Ronde Turnamen Foto Perjalanan:
- Laut – DuaRansel
- Kuliner – A Border that breaks!
- Potret – Wira Nurmansyah
- Senja – Giri Prasetyo
- Pasar – Dwi Putri Ratnasari
- Kota – Mainmakan
- Hello, Human! (Manusia) – Windy Ariestanty
- Colour Up Your Life – Jalan2liburan
- Anak-Anak – Farli Sukanto
- Dia dan Binatang – Made Tozan Mimba
- Culture & Heritage – Noni Khairani
- Fotografer – Danan Wahyu Sumirat
- Malam – Noerazhka
- Transportasi – Titik
- Pasangan – Dansapar
- Pelarian/Escapism – Febry Fawzi
- Ocean Creatures – Danar Tri Atmojo
- Hutan – Regy Kurniawan
- Moment – Bem
- Festival/Tarian – Yoesrianto Tahir
- Jalanan – PergiDulu
- Matahari – Niken Andriani
- Burung – The Traveling Precils
- Sepeda – Mindoel
- Freedom – Pratiwi Hamdhana AM
- Skyfall – Muhammad Julindra
- Jembatan – Backpackology
- Tuhan – Efenerr
- Gunung – Elisabeth Murni
- Batas – Ayu Welirang
- Jejak – Daru Aji
- Sungai – Omnduut
- Rumah Ibadah – Sikiky
- Kampung – Monda
- Museum – Avant Garde
- Taman – Ari Murdiyanto
- Pencakar Langit – Dede Ruslan
- Terminal/Stasiun – Sy Azhari
- Hujan – Diah
- Danau – Messa
- Wastra - Indah
Foto para peserta bisa dilihat di siniii yaaaa....
1. Avant Garde / djangki / @isna_saragih

Tangan terampil seorang ibu paruh baya tengah melukis batik motif biduk, salah satu motif tradisi batik tulis khas Jambi
2. Monda / @monda6
Kain adati (wastra) dari seluruh Indonesia sungguh cantik dan variatif. Aku sangat suka mengagumi keindahannya dan sangat memuji usaha para perajin untuk terus berkarya di tengah minimnya minat para generasi muda . Pameran wastra nasional sepanjang tahun terus ada di Museum Tekstil Jakarta. Ke sanalah kakiku menuju bila ada kesempatan. Yuuk..ikutan ke Museum Tekstil. Foto di atas kuambil saat pameran wastra Toraja berjudul Untannun Kameloan, September 2013. Ibu Erni, penenun asal Toraja ini sedang menenun selembar selendang pesanan.
3. Dee An / @dieend18
Warna-warni kain tenun dari Dusun Sade ini semakin memperkaya warna-warni budaya Indonesia.
4. Hijrah Saputra / Piyohlover / @hijrahheiji
Kerawang Gayo, Wastra Aceh yang Bercerita
Kain ini sering jadi inceran para kolektor kain daerah (Wastra), Kerawang Gayo namanya. Kerawang Gayo sendiri adalah ragam hias kain yang menjadi ciri khas Masyarakat Gayo, terutama di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dan merupakan kerajinan turun temurun.
5. Danan Wahyu S / @dananwahyu
Gentongan Mistis di Balik Wastra
Batik Gentongan, salah satu kekhasan wastra nusantara. Ada keindahan, ada juga kisah mistis dibalik pembuatannya. Namun yang membuat saya tertegun adalah motif alusan tak biasa dengan warna kontras mencolok mata. Menggambarkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan keras.
6. Noerazhka / @noerazhka / www.noerazhka.com
Tumpukan Batik di Tiongkok Kecil ..
Hampir setiap menyebut nama Lasem, tanggapan yang saya dengar selalu berhubungan dengan batik. Ya, Lasem, sudut Kota Rembang yang menyandang sebutan "Tiongkok Kecil" ini, memang lekat dengan aneka lembaran kain yang dibatik dengan motif-motif khas penuh warna. Inilah sedikit yang sempat tertangkap kamera ketika saya berkunjung kesana ..
7. Yus Mei Sawitri / @usemay / http://usemayjourney.wordpress.com/
Batik Sang Maestro
Bagi para penggemar batik, sosok Go Tik Swan tentu tak asing lagi. Beliau adalah seorang maestro dari Solo pencipta motif Batik Indonesia. Motif ini adalah perpaduan batik khas keraton dengan pesisiran. Meski Go Tik Swan sudah meninggal beberapa tahun silam, karyanya masih lestari. Karya Go Tik Swan masih dijaga dan dilestarikan oleh ahli warisnya. Selembar batik Indonesia dibuat dalam kurun waktu enam bulan karena prosesnya memang rumit. Harganya pun cukup menguras kantor. Selembar Batik Indonesia dibanderol Rp6,5 juta, itu pun pesannya harus antre.
8. Riski Fitriasari / @RiskiFitriasari / http://riskiringan.blogspot.com
Batik Motif Mega Mendung dari Cirebon
Dulu saya tidak suka merah, tapi berkat kain merah bermotif mega mendung ini, saya mulai suka warna merah. Ada aksen tinta emas di kain ini yang membuat saya salut dengan pembuat dan pembuatan kain batik merah bermotif mega mendung dari Cirebon ini.
10. Ari Murdiyanto / @buzzerbeezz / http://buzzerbeezz.com/
Batik mungkin bisa dibilang wastra nusantara yang paling terkenal. Warna-warni indah dan seni kelas tinggi dalam selembar kain batik, terutama batik tulis, adalah daya tarik utamanya. Proses membuatnya yang panjang menambah nilai dari selembar batik. Mulai dari goresan lilin malam dari sebuah canting dengan berbagai teknik, proses pencelupan, dan pada akhirnya, sebelum bisa digunakan, batik harus diampai sampai kering. Suatu siang di Lasem, Jawa Tengah, saya melihat proses mengampai batik ini
11. Halim Santoso / @halim_san / Blog : http://jejak-bocahilang.com/
Batik Manggur
Motif batik pesisir di Indonesia memiliki ciri khas sendiri, tak beda dengan batik yang saya temui di Probolinggo. Mangga dan anggur menjadi komoditi di kota Probolinggo, sehingga batik yang diciptakan mengusung motif kedua buah tersebut. Manggur, itu sebutan batik khas Probolinggo yang merupakan singkatan dari kata Mangga - Anggur.
12. Lieshadie / @Lieshadie / Blog : Just Simply Photoshoot
Kain Jumputan / Kain Pelangi adalah kain kebanggan masyarakat Palembang, kain ini memang dibuat oleh para pendahulu. Kain Jumputan Palembang merupakan salah satu kain khas Palembang yang terbuat dari kain sutra yang di celup dengan bahan pewarna sehingga menghasilkan kombinasi warna yang sangat cantik.
13. Messa
Ulos Batak
Fungsi Ulos awalnya adalah untuk memberi panas bagi tubuh
14. Dian Rustya
Konon, tenun ikat Maubesi merupakan yang terbaik di Pulau Timor. Tenun ikat ini memiliki ciri khas pada motifnya. Satu yang saya paham, tenun ikat Maubesi memiliki tampilan yang sama antara bagian muka dan bagian belakang. Lama proses pengerjaan selembar tenun ikat cukup bervariasi, tergantung kerumitan motifnya. Sampai sekarang, ada satu hal yang masih membuat saya penasaran sekaligus takjub, tentang bagaimana para wanita Maubesi memasukkan motif kedalam benang-benang yang sudah ditata di alat tenun tradisional, tanpa membuat pola sebelumnya. Sungguh, saya ingin belajar menenun pada mereka
15. Teuku Amirul Muttaqin
Beberapa hari lalu dalam lawatan menuju Kuala Lumpur, saya memilih pasar tradisional yang berdiri di dekat Masjid India sebagai tempat berburu sedikit bingkisan tangan. Saat sedang menyusuri barisan pasar aneka rupa ini , sontak retina saya menangkap barisan kain berupa-rupa warna di salah satu kios. Seketika saya membusurkan senyum saat menyadari barisan warni bak pelangi itu merupakan kain bercorak batik. Menemukan sekeping bagian dari rumah di ranah yang berbeda ternyata rasanya cukup menyenangkan juga…
16. Tintin Syamsuddin
Batik setiap Jumat
setiap hari jumat adalah hari seragam batik, beberapa kain batik lawas, batik pekalongan, batik madura, saya jadikan seragam sebagai motif..
17. Mindy Jordan

San Lorenzo adalah sebuah desa kecil di Mexico. Penduduknya masih memegang tradisi yang kuat, salah satunya adalah motif kain untuk pakaian mereka. Tidak seperti halnya motif kain dari daerah Mexico lain yang cenderung cerah, motif di kota San Lorenzo bertahan pada warna yang didominan oleh warna gelap untuk warna dasarnya. Barulah dipakai warna sedikit cerah untuk coraknya.
18. Nurul Noe
Setiap kota bahkan negara, selalu punya ciri khasnya masing-masing. Salah satu yang bisa dijadikan ciri khas adalah kain dengan berbagai corak, warna, dan motif yang unik. Kain khas ini juga biasanya menjadi satu unsur yang keberadaannya tak dapat tergantikan, apalagi dihilangkan dalam sebuah upacara atau pertunjukan di tempat asalnya. Seperti yang sempat terekam dalam kameraku, suatu siang di Watt Phnom, Cambodia. Kain tenun khas Cambodia sedang dipersiapkan untuk digunakan sebagai kostum bagi para penari yang juga sedang bersiap untuk acara siang itu. Minggu, 4 Mei 2014.
19 Rahmah
Sutera Sengkang Tetap Lestari
Sengkang memang dikenal dengan kain khas berupa sutera. Kain tenun ini dibuat dari bantuan makhluk hidup bernama Bombyx mori L (ulat sutera), yang menghasilkan kokon sebagai bahan penghasil benang. Proses menenunnya pun tidak singkat. Membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil kain sutera yang maksimal. Motif yang paling terkenal disebut dengan pucu’ dan cobboi. Media pembuatan kain setelah benang dari kokon jadi pun terbagi dua, yaitu menggunakan mesin “bola-bola” dan “bola”. Sekilas nama memang tampak sama tetapi metode kerjanya yang berbeda. Meskipun tak mudah, masyarakat Sengkang tetap berusaha menjaga kelestarian sutera ini sampai kapanpun. Di tengah persaingan jenis industri kain yang bermunculan, sutera Sengkang memang tetap memiliki mutu tinggi dibanding yang lainnya.
20. Si Tukang Jahit :D / @adrianizulivan / Si Tukang Jahit http://situkangjahit.wordpress.com
Meski hidup di tanah Jawa yang sangat mengagungkan batik, saya lebih tertarik pada tenun. Ada pengetahuan luar biasa pada proses menenun yang saya lihat. Tok tok tok, suara tumbukan kayu yang merangkai benang-benang. Saya begitu menikmati gerakan tangan dan kaki para penenun. Inilah tarian tenun, dimainkan dari hati atas keinginan besar melestarikan pusaka bangsa. Salah satu yang paling berharga adalah hasil karya di Puri Pemecutan, Denpasar, Bali ini. Dulunya, kain yang dibuat di sini diperuntukkan bagi kerabat kerajaan.
21. Idah Ceris
Batik Gumelem Bermotif Cerah
Batik Gumelem adalah salah satu batik tulis khas Banjarnegara. Dalam pembuatannya, batik ini dilakukan oleh pengrajin batik rumah tangga di Desa Gumelem, Kec. Susukan, Kab. Jawa Tengah. Coraknya yang cerah dan motifnya yang khas, memberi kesan kalem pada setiap pemakai. Adapun harga batik Gumelem kisaran Rp 100.000 - Rp 500.000.