Where are we going to put all these clothes?"
Jerit Bo yang sedang heboh membantu saya membereskan lemari pakaian. Pusing juga memang melihat tumpukan pakaian, kain dan entah apalagi yang sudah malang melintang di atas lantai. Sementara di kamar anak-anak, Rudi, my hubby, sudah asyik memasukkan pakaian musim panas kami ke dalam koper dan kotak. Winter cleaning is here :).
Libur panjang yang lalu kami memang tidak pergi ke tempat yang jauh-jauh seperti biasanya karena banyak acara dan undangan dari teman-teman kantor maupun teman-teman Bo et Obi. Mumpung di rumah, saya pun memanfaatkan waktu untuk beberes. Sudah lama memang ingin membereskan lemari pakaian yang mungkin kalau bisa teriak sudah jejeritan protes karena penuh dan amburadul. Lucunya, lemari pakaian anak-anak justru rapi karena Mama Bo et Obi suka bawel kalau melihat pakaian mereka bertebaran.
Sudah menjadi kebiasaan saya untuk beberes lemari ketika musim dan cuaca berganti. Ya, ngga sering-sering banget sih, biasanya setiap perpindahan dari musim dingin ke musim semi dan dari musim gugur ke musim dingin. Karena perbedaan cuaca yang lumayan ekstrim, mau tidak mau pakaian pun harus disesuaikan juga. Belum lagi musim sale hehehe.. Yang seringkali membuat kita gelap mata dan lupa diri membeli baju lagi. Bukannya apa-apa..secara lemari hanya segitu-gitunya. Kita punya 4 built-in wardrobe yang idealnya cukup untuk kami berempat. Tapi ternyata tidak :). Apalagi musim dingin akan segera tiba. Otomatis baju-baju tebal, jaket, sweater dan teman-temannya yang menghabiskan tempat di lemari harus dikeluarkan.
Sudah menjadi kebiasaan saya untuk beberes lemari ketika musim dan cuaca berganti. Ya, ngga sering-sering banget sih, biasanya setiap perpindahan dari musim dingin ke musim semi dan dari musim gugur ke musim dingin. Karena perbedaan cuaca yang lumayan ekstrim, mau tidak mau pakaian pun harus disesuaikan juga. Belum lagi musim sale hehehe.. Yang seringkali membuat kita gelap mata dan lupa diri membeli baju lagi. Bukannya apa-apa..secara lemari hanya segitu-gitunya. Kita punya 4 built-in wardrobe yang idealnya cukup untuk kami berempat. Tapi ternyata tidak :). Apalagi musim dingin akan segera tiba. Otomatis baju-baju tebal, jaket, sweater dan teman-temannya yang menghabiskan tempat di lemari harus dikeluarkan.
But you know what happened?
As usual, I become distracted :p.
This is exactly what happen when you just love to see all those colorful wardrobe:). Instead of sorting out my summer and winter clothes, I just keep all my colorful dresses, no matter how thin they are, and color code them :p. Itu pun tidak selesai karena kemudian saya malah asyik menyusun koleksi kain saya dari berbagai penjuru Nusantara. Apalagi saya punya tempat khusus untuk memajang mereka. Liat kain Tapis, pasang kain tapis. Ketemu Tais ganti Tais, begitu pula saat tenun Lombok dan kain Brongsong yang kebetulan warnanya ungu, warna favorit saya sedunia. Akhirnya... Waktu banyak berlalu karena saya asyik mengatur kain-kain cantik ini.
Yang kacaunya lagi, saya malah asyik mencoba-coba lagi aneka baju dan jaket yang memang sudah menumpuk di lemari hahahaha...Bagaimana bisa bereees kalau beginiii :). Salah satu yang sedang jadi favorit saya adalah jaket hitam dengan aksen Endek Bali warna ungu kesayangan saya. Istimewanya, jaket ini buatan teman saya sendiri, Mba Waya Komala yang memang jago menjahit. Bayangkan, dengan bermodalkan gambar sekenanya dan ukuran baju yang dikirim dari jarak jauh, plus kain Endek bali yang khusus diterbangkan langsung dari Bali, kurang dari satu bulan jaket cantik ini sudah tiba di NYC. pas dengan musim gugur yang saat itu baru mulai.
ini dia jaket andalan :) |
Satu lagi, jaket tenun Lombok buatan mba Waya yang perjalanannya lebih dahsyat lagi sampai ke tangan saya. Tau ngga kenapa? Karena jaket ini dibuat mba Waya di Jakarta, dikirim ke kantor saya di Jakarta, lalu dibawa teman yang tugas ke Jenewa dan saya pun 'menjemput' jaket cantik ini di Jenewa saat sedang bertugas ke sana beberapa waktu yang lalu. Perjalanan panjang yang sukses membuat saya langsung memakai jaket cantik ini saat ada UN Bazaar di Palais des Nations, Geneve :).
Abaikan gaya lebai kami but it's my Tenun Lombok Jacket :) |
Plus rok toutou ungu Endek Bali kembar punya saya dan Obi. Supeeer lucuuuu :)
Dan satu lagi (judulnya ngg abis-abiiis deh kalau ngomongin mba Waya sayaaang :)).
Miss Rendang.
Iya Miss Rendang Pake bold et underline plus warna ungu hehehee.
Duuuuh...jadi kangen dengan rendang homemade buatan mba cantik yang satu ini. Testimoni saya bahwakan saya tuliiiis di blog ini dan Miss Rendang memang nendaaang :). Can't wait to try another round of hot steamed rice with this special rendang with a taste of home.
Cobaaa... Dari urusan beberes baju, kita jadi ngomongin rendang kan hehehe.
It shows you how easily distracted I am :). But looking at my colorful wardrobe is surely a relaxing intermezzo amidst my colder days. I guess that's the reason why I keep adding my collections no matter how stuffy my wardrobe is :).
It shows you how easily distracted I am :). But looking at my colorful wardrobe is surely a relaxing intermezzo amidst my colder days. I guess that's the reason why I keep adding my collections no matter how stuffy my wardrobe is :).
So, at the end of the day, I got two big bags of unused clothes that will certainly go to the clothing drive. All good for my closet and my gawangan is beautifully adorned with my favorite traditional fabrics from home. Tidying up my closet appears to be great therapy for me. It's so soothing and relaxing:). Thank you, my colorful wardrobe :)
Have you been tidying up your closet lately?
Walaah, baru tau kalau udah ada dua jaket ajaa dr mba wayaa. kereeennn. mau jait jg ke mba waya aaah
ReplyDeleteiyaaaa nih..langsuuung hehehehe
DeleteJaketnya udah keliling dunia dong, hihihi... Happy new year yaaa Mbak!
ReplyDeleteiya una heheee...padahal bukan begitu maksudnyaaa
DeleteKainnya bagus2 mak.. Ungu semua yaa..
ReplyDeletewarna favorit niiih mak :)
DeleteDuhhh...aku selalu naksir liat koleksi kainmu mama bo.
ReplyDeleteheheee..ayoo mba Ade..mulai koleksi juga :)
DeleteKaiiiiinmu cantik cantik, MBak Indah...secantik orangnya. Itu rok ungu unyu sekali, bisa dong ya aku, minta tolong Mbak Waya jahitin kembaran juga sama Fira? heheee.
ReplyDeletenaksir jaketnya nih, tapi aku gak punya kain kecuali kain gendongan bekas hehehe. oops.
ReplyDeleteKoleksi kainnya cantik-cantik dan bener-bener colorful ya.. suka liatnya :)
ReplyDeleteTentang jaket yang nyampe ke Jenewa.. hahaha, akan selalu ku ingat. Pokoknya setiap baju selalu punya cerita.. ;D
Teteeeep cinta sama produk Indonesia ya Mbak? kereeeen
ReplyDeleteWah, salut Maak. Meski sedang di negeri orang tetep pakai buatan Indonesia. Kereeenn
ReplyDeleteMupeng sama kainnya, bagus cantikkk
Kainnya bagus-baguus.. <3
ReplyDeleteHappy New Year to you. I wish you nothing but the very best in 2016. I take it you were decluttering your closets. You are ahead of me, lol. I desperately need to reduce my clothing again. I see lot of beautiful, colourful clothing in your wardrobe and I'm sure whoever gets your clothing will be happy to wear them. ♥
ReplyDeleteLife's too short to wear boring clothes. You are definitely doing it right with your colorful wardrobe!
ReplyDeleteIya yaaaa, kalo musim dingin berarti baju nya tebal2 bikin lemari penuh
ReplyDeleteCakep-cakepnya :)
ReplyDeleteDuh jadi ngiler pengin dibuatin jaket kekgitu juga deh sama Mba Waya.
ReplyDeleteAaaaaakkk,,, koleksinya mak Indah cantik-cantik. Sukaaa... >.< Mau dong satu, hihi.. Saya juga pengen koleksi tapi harga kain tradisional kan biasanya tinggi, kantong saya masih rendah, hhihi.
ReplyDeleteSeru baca tulisan mak Indah. Walaupun lompat2. Btw ngomong2 tentang rendang, saya kemarin masak rendang lho mak.. Resepnya ada di blog. *promosi terselubung xD piss mak
Jaketnya kereeeen yaah Mbak,cantik pula. Jaketnya boookk udah terbang melanglangbuana gtu.
ReplyDeleteKoleksi tenunnya juga cantik2, bangga dooong yah Mbak jd org Indonesia yg punya banyak kekhasan ini :)
Cantik2 bangeeeeeet tenunnya, aaah aku ngiler sama baju2nya jg.
ReplyDeletehaha, saya bisa bayangin gimana pusingnya pakaian yang tumpuk2 an di lemari. mantap mbak.. sebagai traveler, fashion tetep dijaga..
ReplyDeletemak.. itu kainnya keren-keren banget siiihhh...
ReplyDeletebuatan lokal Nusantara memang sangat eksoktis termasuk kain tenun yang jadi jaket made in mak Waya :)
ReplyDeleteWarnanya keren mbak, oleh2-able nih kayaknya hehe
ReplyDeleteHallo mbak Indaaah. Salam kenaaal.
ReplyDeleteAhhh aku suka banget ngeliatin kain warna warni khas tiap daerah :).
and i feel you, setiap beberes malah suka nyobain baju baju yang mau disimpen wkwk. #naluriwanita.
Wah... Banyak yang buatan Mbak Waya Komala yaaa... Bagus-bagus dan sepertinya dari cerita Mbak Indah baju-baju buatan Mbak Waya Komala dikerjakan dengan cepat yach... Bahannya bagus-bagus juga. Eksotis. Indonesia bingits, aneka corak, aneka warna, aneka suku bangsa!
ReplyDeleteMba Indah,, udah pernah pakai kain khas daerah Banjarmasin belum? Ayo mampir ke sini liat-liat kain sasirangan Mba??
ReplyDeleteBatik Indonesia memang sudah terkenal dengan keindahannya, bahkan sampai ke manca negara. Sungguh sayang jika Indonesia tidak tahu keindahan busana lokal ini. Salut sama mba dan orang-orang lainnya yang memakai busana asli Indonesia.
ReplyDeleteApalagi melestarikannya.