Showing posts with label lebaran in NYC. Show all posts
Showing posts with label lebaran in NYC. Show all posts

WW: Eid Mubarak 2017 - the Food

Eid mubarak!

What a celebration!
And what a celebration will be without the glorious, traditional food from home.
Here are a view snaps of the Indonesian food, as well as delicacies and desserts,  from our Eid celebration.

Let's start with martabak coklat kacang :)



And more to enjoy...

Like this grilled halal ribs, fresh salad, lontong and kerupuk


Or more of the heavy one.. sayur labu dan buncis, sambal goreng kentang, dan opor ayam.
I'll write them down in details on separate posts :).



Some extra dessert and appetiters like this chocolate vanilla pudding and martabak telor.

Bon appetit!


Join us on (almost) Wordless Wednesday and enjoy those fabulous links.

Eid al Fitr in New York City


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Alhamdulillah, the Victory Day is here.
Eid Mubarak to all my dearest Moslem family and friends, wherever you are.
The end of the holy month of Ramadhan is here and as we all have strived to be a much better person during the holy month, it's time to celebrate the day when we purify our heart and souls, while sharing happiness and friendship with family and friends.
May Allah SWT bestow us all with continued blessings and may the spirit of compassion, good deeds and solidarity stay in our heart.

This year will be our last Lebaran or Eid-al Fitr for us in NYC.
NYC has been a wonderful host for all peoples from different walks of life, including religions and races. Such a wonderful melting pot that embraces everyone regardless of their background.
I salute NYC for that.

So this year, as always, we have a solemn Eid-al Fitr celebration.

In the morning, Wwe had our Eid-al Fitr sholat or the prayer at the Indonesian Moslem Community Mosque in Astoria, NYC. 



It took us around 15 minutes to get to the Mosque.
Usually, our biggest problem is finding the parking spot. But alhamdulillah, this morning, we got the parking just a block away from the Mosque. Some local Americans even moving their cars and wishing us a good Eid celebration. Masya Allah...that's the beauty of embracing diversity and tolerance we have here in NYC!

Good thing the kids are so accustomed to waking up early, so that we can get ready for our morning prayer quite speedily.

Leaving our house, heading to the mosque
 As for the costume department, I was lucky that I went to Hengki Kawilarang's trunk show in New York City, days before Lebaran day. I managed to snatch his beautiful collection, featuring Ikat patterns in purple and pink, my favorite colors! I paired it with pale pink hijab sent by my mom and purple long dress I got from Indonesia. While Obi was happily wearing her Zara white dress, Oshkosh B'gosh cardigan and pants, paired with tenun Lampung syal-turn-into-headdress.


Like mommy like Obie :)
As we arrived at the Mosque, we waited until 9 AM to start our sholat.
We met many friends and family and it was like a big, happy reunion.
Although I miss my big family back home in Indonesia, but we find even more lovely families here in NYC. Alhamdulillah.

Finishing the prayer and the khotbah, or the sermont, which again underline the spirit of solidarity and the need to continue contributing positively to our community, we are done with our morning prayer and we continue with halal bihalal, our tradition of asking forgiveness to one another and share the happiness in this victorious day.

And we have all those special menu for Eid-al Fitr!



Check those one out for more..

grilled halal ribs, kerupuk, salad, lontong plus sate (unseen)

for appetizers and desserts...

And here's a short video of my family's celebration of Eid-al Fitr 
in New York City






How's your Eid-al Fitr?
I bet it's as special as ours!
Share your story with us here..

And for sure, I will be back for more story, photos and video for our Joint Open House between Consulate General of the Republic of Indonesia and the Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the UN, my office, in this auspicious day.

Eid Mubarak!








Eid Mubarak 1438 H

To all my dearest family and Moslem sisters, brothers, and friends wherever you are.


Wishing you and your beloved a solemn and blessed Eid-Al Fitr

Cheers from NYC




Idul Fitri di the Big Apple

Eid Mubarak :)

Gema takbir berkumandang dari bibir para jemaah masjid Al-Hikmah, Astoria, New York City, pagi itu.

Haru terselip di setiap kata yang terucap, teringat akan banyaknya kekurangan yang belum tergenapkan dan senyum tulus keluarga tercinta, nun jauh ribuan kilometer di seberang lautan.

Lebaran telah tiba.

Tahun ini, tiga kali sudah kami merayakan Ramadhan dan Idul Fitri di the big apple. 
Istimewa?
Pasti.

Di mana pun berada, curahan rahmat dan ampunan-Nya lah yang membuat semua terasa begitu spesial. Meski jauh dari sempurna, semoga Ramadhan bisa mencuci hati dan jiwa kita dari iri, dengki, dendam dan penyakit hati lainnya.

Saatnya menyambut hari kemenangan.

Di manapun kita berada.

Pagi itu New York City bermandikan sinar matahari. Sejak subuh saya sudah tidak bisa tidur lagi, meskipun jam baru menunjukkan pukul 4 pagi. Semua sudah disiapkan untuk rencana kami hari ini.
Sholat Idul Fitri di Masjid Al-Hikmah - membantu acara Open House di kediaman Watap/Dubes RI untuk PBB - silahturahmi dengan keluarga besar perbankan di NYC.
Hanya 3 acara tapi pasti sehari penuh.

Waktunya merayakan Idul Fitri di the Big Apple.

Pukul 6.30, anak-anak pun sudah bangun. Usai bersiap dan sarapan secukupnya, kami pun menuju masjid. Pagi menjelang pukul 8, kami sudah harus  berjuang menuju masjid dan langsung mencari tempat parkir :). Alhamdulillah dapat dan tidak jauh dari tempat kita shalat. Harap maklum, urusan parkir di NYC memang luar biasa rempong dan mahal, apalagi kalau sampai kena fine alias denda yang starting from $100 (kan mendingan buat beli Kate Spade :)). 


keseruan di Masjid

Masjid Al-Hikmah penuh dengan jemaah Indonesia dari berbagai bagian negara New York maupun states berbeda dan negara lainnya yang bersama merayakan hari raya Idul Fitri. Semarak dan meriah, masjid terlihat begitu penuh warna.


1 jam sebelum shalat dimulai :)

Usai shalat, kami bergegas pulang, berganti baju dan langsung menuju Wisma Indonesia New Rochelle. Perjalanan yang ditempuh dari Astoria hingga Pelham Manor, New Rochelle, cukup lama karena macet di beberapa ruas jalan. Namun Alhamdulillah kami bisa segera tiba di tempat tujuan.

Tahun ini saya diminta membantu bagian konsumsi. Pas banget memang tukang makan model saya bertanggung jawab untuk seksi konsumsi, jadi tau makanan enak macam apa yang diharapkan di acara open house seperti ini :). 

nuansa silver tahun ini :)

Setelah sehari sebelumnya kami berbenah untuk aneka hiasan khas Indonesia, di hari H semua makanan kahs Indonesia yang sudah disiapkan pun tertata rapi di empat sudut meja yang tersebar di sepanjang wisma.

menunya lengkap ajaaa :)
Mau tau menu apa saja yang tersedia?
Mau dooong ...

Ketupat komplit dengan sayur labu kuah santan, opor ayam, dan sambel goreng kentang daging printil. Plus kerupuk, sambal dan acar. Menu luar biasa ini adalah hasil kolaborasi chef wisma, mas Gandi Latif, dan chef andalan PTRI, tante Unggu. Hasilnya seperti bisa dilihat...They make me drool instantly.


Ketupat lebaran lengkap, lho :)



inside the Residence

Di meja 'cemilan', tersedia mie bakso dan gulai kambing maupun sapi. Kompor portable yang ada di meja pastikan kuah bakso dan kuah gulai selalu hangat sehingga menikmatinya pun bisa penuh perasaan.


salah satu pojok yang paling ramai :)

Kids' corner menyediakan halal hot dog, chicken nuggets dan mie goreng. 


kids just can't stay away from here ..

Kue khas Indonesia diwakili lapis Surabaya dan lumpia. Di meja dalam juga tersedia kue khas lebaran seperti nastar, kue keju dan lidah kucing. Juga aneka kerupuk dan rempeyek. 


can't get enough o the lumpia :)


Belum lagi aneka buah segar dan es buah. Pokoknya makanan Alhamdulillah berlimpah. Sambil posting foto ini, serasa pengen nyomot aneka makanan sedap ini :).


buah segar favoritku..

But delicious Indonesian food is not the only thing that we're after. Menjaga silahturahmi yang paling utama.



Tak heran sepanjang hari celoteh seru warga negara Indonesia, dengan segala kemedokan dialek daerah asalnya (beneran lho) terdengar di sana sini. Gelak tawa dan lelucon khas daerah pun terlontar di banyak sudut. Belum lagi pakaian khas Indonesia yang penuh warna dan corak. Kalau sudah begini, tidak terasa kalau kita sedang berada di New York. 

Tapi itulah indahnya silahturahmi. Jauh dari tanah air justru melekatkan hati kami. Perasaan senasib sepenanggungan memperkental persaudaraan komunitas diaspora Indonesia yang jumlah ribuan tersebut.


colorful...

Belum lagi selfie tiada henti.


cheers to you all...

Dan aneka ekspresi.


with my dearest colleagues in Politik II :)

Yang ditutup dengan foto bersama keluarga besar PTRI New York.




Dan memang, hari kemenangan terasa makin 'manis' ketika kita merayakannya bersama keluarga besar.

Saya, Rudi, Bo et Obi benar-benar menikmati kebersamaan ini. We might have left our family back home, but we've found more lovely families here in NYC. Meskipun jauh dari kelaurga besar yang juga merayakan lebaran dengan seru di Lampung, namun kami tetap bahagia berfacetime ria dengan mereka dan lanjut makan ketupat lengkap di NYC :). 
Merci ya Rabb, untuk kecanggihan teknologi dan segala kemudahan yang Engkau berikan kepada kami di hari nan fitri ini.

Idul Fitri di the Big Apple  memang seru :).

So glad that the gathering was a success. It was a fantastic day well-spent with wonderful people and great food. 


Salam dari the Big Apple.
Bagaimana dengan cerita lebaran teman-teman?

WW: Eid Mubarak

The big day is here.
Alhamdulillah...
Eid Mubarak to all my sisters and brothers...








We're getting ready for the celebration 
🕌🕌🕌🕌🕌🕌






Join us on (almost) Wordless Wednesday and link up here

Mister Linky's Magical Widgets
If you are participating in Wordless Wednesday, fill in the form below and press Enter.
Your name: 
Your URL: 
Please leave a comment after linking... Thank you!
Click here for Mister Linky's name/URL cookie removal tool.






Menyambut Hari Kemenangan di New York City


Hari kemenangan telah tiba.
The Victorious Day has arrived!
Eid Mubarak :) 


Meski diiringi dengan kesedihan berakhirnya bulan Ramadhan yang lebih baik dari seribu bulan, tapi Idul Fitri, Eid al-Fitr, sudah selayaknya disambut dengan penuh suka cita. 

Sebulan penuh kita mencoba 'berperang' dengan diri sendiri, melawan godaan terbesar yang datang dari hati dan pikiran. Meskipun raport kita beraneka 'warna', namun proses berharga yang kita lalui selama bulan suci semoga bisa memicu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

And how we're super excited preparing for the Big Day. The best idea is of course 'mimicking' the festivities we have back home. Bringing the taste of home to NYC. How we miss it.

The takbir parade, early-morning baking time, visiting the graves of your dearest family, praying together in huge open field, 'angpau' or money-in-the-envelope time, and never ending photo sessions. 

Di tanah air, memang banyak ritual atau tradisi khas Ramadhan yang dilakukan selama bulan suci ini atau menjelang hari raya. Sebut saja tradisi ziarah, ngabuburit, takbir keliling, taraweh bareng, sampai sholat Eid beramai-ramai di lapangan terbuka dan berbagi amplop uang lebaran. 

Just remembering it brings joy and happiness to my heart.

Eid al-fitr or lebaran day in Bahasa Indonesia is always special indeed.

So, although on the D-Day we will have an open house in my Ambassador's residence ( and I am incharge for the food department, yeaaah 😇), we still observe some lebaran traditions in our Astoria house.

First, lebaran cleaning time!
I know, I know... Whenever we have a special day coming, the house has to be tidied up first. And this time, I have the master of cleaning. My hubby! 




Rudi memang paling jago beberes rumah haha. Bukannya malas, tapi saya paling pinter membuat rumah berantakan. Apalagi punya jagoan and princess yang mainannya ada di mana-mana. Siapa lagi kalau bukan Abang Bo dan Neng Obi. Yang paling sering bertebaran adalah lego, kartu pokemon, bonek dan teman-temannya serta buku. Gemeeees kadang liatnya.

Namun seperti yin et yang, jago berantakan memang jodohnya dengan ahli beberesan :). Kalau begini aku jadi inget mba Uniek Kaswarganti, salah satu konco mumetku di group WA kami tercinta hihihi. Suaminya yang metal abis mirip-mirip dengan my munchkin. Apalagi kami pun punya 2 buntut yang sudah mulai besar dan hobi mengeksplorasi tempat-tempat seru. Mba Un, sudah beberesan belum :)

Dan sepulang dari kantor serta wisma Dubes untuk persiapan sehari menjelang Lebaran, kami pulang ke rumah dengan disambut ruang tamu yang rapi jali dan wangi. Begini nih kalau Bapak sudah beraksi. Kinclong semua. Makasiiih, Bapak.

Second, lebaran cookies time!



Lebaran without lebaran traditional cookies is incomplete. Kalau di rumah mama, paling tidak ada kue keju, nastar dan putri salju yang menggoda iman dari meja ruang tamu. Niat hati memang buat semua, apa daya waktu yang ada hanya memungkinkan kami memanggang kue paling favorit. Apalagi kalau bukan kaastengels atau kue keju.

ada yang mau?

Dibantu Bo et Obi, memanggang kue keju di tengah puasa 17 jam yang cerah ceria jadi seru dan cepat :). Mama Bo et Obi hanya tinggal mengocok mentega dan telur, lalu menyiapkan adonan. Sisanya? Sudah ada ahli mencetak kue alias Obi et ahli memanggang yang tak lain dan tak bukan adalah Abang Bo.

Alhamdulillah, kue lebaran pun punya walaupun satu macam. Cukup kan? Cukup banget.. Soalnya walaupun satu macam buatnya lebih dari 1 kilo :).

dibantu little chef handal :)

Third, lebaran food time!

Traditionally, we celebrate lebaran with ketupat, or the steamed rice cake with all its accompanying dishes.

Back home, we usually have the complete lebaran food, with a full package of rice cake or ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng ati and more (I will post the complete food list on the next post for sure).


Siomay time..

But as we are about to have those delicious culinary explosion on the next day at my Ambassador's house, I have some energy and cook other close-to-our-heart delicacies like tekwan or Indonesian fish soup, lumpia, siomay and perkedel. 

Ini adalah makanan khas yang mudah dijumpai di Lampung, kampung kesayangan kami. Mau jajan siomay? Ada Stadion Pahoman yang ngetop dengan jajaran jajanannya, mulai dari bakso, siomay, pempek sampai es kacang merah ( Gustiiii ... Saya kangen ;)). Jadi buat kami, meskipun makanan ini seperti jajanan hari-hari, but they remind us of home.

At home, it's not as fancy as the royal ketupat family, but it's super delicious as well.



Bon appetit!

Fouth, lebaran attire time!

Baju baru untuk lebaran? Boleh juga sih, but it's not a must. Some might relate the victory day with a new beginning, including in the form of new clothes. For us, the most important part is a brand new heart.

But again, lebaran is a super special day. Wearing something nice won't hurt so I manage to prepare our attire for the big day. And here's what we have, all chosen by each and everyone of us.


our choices for the big day :)

I chose to wear my special lavender embroidered long cardigan beautifully designed by Anniesa Hasibuan, combined with baby pink and blue tenun Atambua. While Udi set his heart on wearing an earthy color classic Batik shirt, Bo unmistakanly stood for traditional baju koko in maroon. Whilst Obi, as princess as can be, decided to showcase her A-line Endek Bali skirt with white top, not shown here.

Aren't we all so colorful for Lebaran day!



Fifth, praying time!

The last day of Ramadhan is surely a perfect time for whispering our prayers to The Most Gracious and Merciful. Hoping only for Allah SWT's blessings.

Hampir semuanya ibadah sholat sebisa mungkin kami lakukan bersama keluarga. Sholat berjamaah di rumah tepatnya, kecuali saat jam kerja. Taraweh yang dimulai pukul 10.30 memang lebih banyak kami kerjakan di rumah daripada di masjid. Apalagi anak-anak masih sekolah yang dimulai pukul 8 pagi. Kalau tidak mengatur jam tidur dan sahur dengan baik, akan tepot jadinya. Insya Allah ibadahnya tetap khusu' dan ikhlas.

Hanya pad-Mu ya Rabb..

Hopefully we meet Ramadhan again next year. Insya Allah.
And may peace, prosperity and joy be upon us all.

How's your preparation for the end of Ramadhan. 
Do you have a special preparation as well?