A library is the delivery room for the birth of ideas, a place where history comes to life.
Siapa yang suka ke perpustakaan? Ngacuuung :)..
Sayaaaaa...
Siapa yang suka foto-foto di perpustakaan? Ngacuuung :)....
Saya ngacung lagi, dengan senyum lebar...
Obi at the NYPL :)...fotooo terus... |
Alriteee....welcome back to #MyItchyFeet@NYC (kayaknya ngg penting beneeer deh sambutan a la radio gini...though I miss my on-air session hiks #oot #molaaai...)
Kalau mau diturutin, setiap hari menyusuri jalan-jalan bising dan penuh 'kehidupan' di New York memang selalu menjanjikan banyak hal baru dan menarik untuk dilihat, dirasa, dinikmati. Apalagi buat orang baru seperti kami sekeluarga :).
Tapi susahnya, tidak semuanya cocok untuk Bo et Obi, dua malaikat kecil kami yang sedang lucu-lucunya ini. Ada yang keren, tapi admission ticketnya mahal ajaaah. Mau yang gratis, mostly jauh or aslinya ngga seheboh pamfletnya (pengalaman membuktikan :)..).
So, we try our best to scrutinize our lists within the Manhattan area...dan pilihan pertama jatuh pada New York Publik Library. Yup...the famous NYPL :)
I fall in love since the first step :)
Kok since the first step? Iya...soalnya kalau mau masuk harus naik tangga cantik dulu ceritanya #baiklaah #abaikan...
Sejak sebelum datang ke sini, NYPL memang sudah berkali-kali di browse...sayangnya saat saya sering bolak balik untuk sidang di kota ini, selalu ngg ada waktu untuk mampir dan santai sejenak di perpustakaan keren ini. Then in one of my GA, mak Reni Judhanto shared more of this public library that instantly won my heart.
So here we were...on our first weekend in the Big Apple, making a rewarding stop to the Library. Yuup..the first one we visited is the Stephen A. Schwarzman building, occupying two blocks in the Fifth Avenue, between 40th and 42nd.
I can't help but wonder...
What a journey it must be to have an established world-award-winning library like the one I was in.
Samuel J. Tilden...photo taken from here
Semuanya berawal dari cita-cita luhur Samuel J. Tilden, Gubernur New York yang ke-25 di tahun 1874 - 1876. Doi mewariskan 2.4 juta USD (yang setara waktu itu) untuk membangun perpustakaan di New York yang terbuka untuk umum.
Waktu itu, sebenarnya NY sudah punya 2 perpustakaan, yaitu Perpustakaan Astor dan Lenox. Dan koleksinya juga luar biasa lhoo...rare collections such as the first Gutenbergs Bible yang dipakai di Dunia Baru, berbagai manuskrip penting, Americana dan dokumen langka lainnya.
Penggunaan dokumen-dokumen dan koleksi yang ada di perpustakaan ini sebenarnya dapat digunakan oleh siapa saja, namun untuk masuk ke perpustakaan ini harus bayar tiket :).
So finally, dengan dana peninggalan Tilden, perpustakaan baru pun dibangun dan karena perpustakaan Astor dan Lenox mengalami kesulitan keuangan, maka koleksinya pun digabungkan menjadi satu dengan perpustakaan baru, yaitu New York Public Library.
And there it was...gracefully erected in its prime location, NYPL displays a remarkable beaux-art design housing one million books already in its opening day in May 23, 1911, for the building in the 42nd st. Tidak tanggung-tanggung, ada 30.000 - 50.000 orang yang datang di hari pertama perpustakaan ini dibuka. Banyak bangeeet yah :)...Perhaps because it was for free :)
One more thing, NYPL juga menjadi role model untuk pengembangan sistem pelayanan perpustakaan yang efektif. Kebayang dong mencari satu judul buku di antara jutaan koleksi yang ada. But they have created a system where
Dan sekarang, NYPL terdiri dari empat perpustakaan riset utama dan 87 cabang yang tersebar di Manhattan, Bronx, dan Staten Island. Jadi total ada 91 perpustakaan utama dan lokal. Banyak ajaaah :).
I can't help but wonder...
What a journey it must be to have an established world-award-winning library like the one I was in.
Samuel J. Tilden...photo taken from here |
Semuanya berawal dari cita-cita luhur Samuel J. Tilden, Gubernur New York yang ke-25 di tahun 1874 - 1876. Doi mewariskan 2.4 juta USD (yang setara waktu itu) untuk membangun perpustakaan di New York yang terbuka untuk umum.
Waktu itu, sebenarnya NY sudah punya 2 perpustakaan, yaitu Perpustakaan Astor dan Lenox. Dan koleksinya juga luar biasa lhoo...rare collections such as the first Gutenbergs Bible yang dipakai di Dunia Baru, berbagai manuskrip penting, Americana dan dokumen langka lainnya.
Penggunaan dokumen-dokumen dan koleksi yang ada di perpustakaan ini sebenarnya dapat digunakan oleh siapa saja, namun untuk masuk ke perpustakaan ini harus bayar tiket :).
Penggunaan dokumen-dokumen dan koleksi yang ada di perpustakaan ini sebenarnya dapat digunakan oleh siapa saja, namun untuk masuk ke perpustakaan ini harus bayar tiket :).
And there it was...gracefully erected in its prime location, NYPL displays a remarkable beaux-art design housing one million books already in its opening day in May 23, 1911, for the building in the 42nd st. Tidak tanggung-tanggung, ada 30.000 - 50.000 orang yang datang di hari pertama perpustakaan ini dibuka. Banyak bangeeet yah :)...Perhaps because it was for free :)
One more thing, NYPL juga menjadi role model untuk pengembangan sistem pelayanan perpustakaan yang efektif. Kebayang dong mencari satu judul buku di antara jutaan koleksi yang ada. But they have created a system where
Dan sekarang, NYPL terdiri dari empat perpustakaan riset utama dan 87 cabang yang tersebar di Manhattan, Bronx, dan Staten Island. Jadi total ada 91 perpustakaan utama dan lokal. Banyak ajaaah :).
outside of the building :) |
Didirikan tahun 1895, kurang lebih 119 tahun yang lalu, NYPL telah menjadi bagian tak terpisahkan dari NY. Tak terbayang berapa banyak buku yang berisi informasi berharga, ilmu pengetahuan, ide brilian, inovasi, dan cerita, mulai dari yang sederhana hingga yang penuh inspirasi.
One thing I really admire here is that the NYPL has at least 88 neighboring libraries all over New York. It's such a great support as well as precious resources for those who need them. Up till now, annually, more than 18 million patrons have enjoyed services of NYPL, with the addition of one million users online. Woow...that's a huge number indeed...
Gedung favorit yang sering kami datangi adalah Stephen A. Schwarzman building yang ngetop dengan singanya itu :).
Yang membuat saya dan anak-anak betah bolak-balik ke gedung ini adalah karena memang gedung ini adalah salah satu perpustakaan utama dengan koleksi luar biasa, plus Rose Reading Room yang luar biasa cantik dan Children's Center yang ada di sini...
Beneran deh, ini ke perpustakaan rasanya kayak jalan-jalan ke manaaaa gitu...seru sendiri hehehe...
Hmmm..I guess I will have to come back with more photos and stories about Rose Reading Room and Children's Center :). What do you think?
Okay, just one more lil" peek on the Rose Reading Room here... before coming back with more photos and details :)
So, be rite baaaaak :) ......for more on #MyItchyFeet@NYC :)
Yang membuat saya dan anak-anak betah bolak-balik ke gedung ini adalah karena memang gedung ini adalah salah satu perpustakaan utama dengan koleksi luar biasa, plus Rose Reading Room yang luar biasa cantik dan Children's Center yang ada di sini...
Beneran deh, ini ke perpustakaan rasanya kayak jalan-jalan ke manaaaa gitu...seru sendiri hehehe...
The Rose Reading Room....glamz, rite... |
Hmmm..I guess I will have to come back with more photos and stories about Rose Reading Room and Children's Center :). What do you think?
Okay, just one more lil" peek on the Rose Reading Room here... before coming back with more photos and details :)
So, be rite baaaaak :) ......for more on #MyItchyFeet@NYC :)
Aaakk... Daffa juga pingin kesana aunty, doain yaa....
ReplyDeleteamiiin amiiin....
Deletealamakkkk...klo aku yg disana bisa ga mau pulang...anak2 pasti betah ya di children centernya :)....mupeng berat
ReplyDeletebangeeet mak irul...ntar aku buat postingan yang khusus Children Center di NYPL ya maaak :)
Deleteiiihhhhh mauuuuu....pengen deh kesnaaaa
ReplyDeletehayuuu atuh, kemari...
Deletewuiiiih aku juga mau Mak...
ReplyDeleteiyaaa mak...aku juga ngg bosen-bosen..
DeleteBangunan perpustakaan nya kece badai pasti demen kalo muter2 sambil foto2, btw aku ngak suka ke perpus tp demen ke toko buku di mall hahaha
ReplyDeletehehehe..yoiiii..cucoook untuk photo session hehehe....toko buku di mall juga okeeeh kakaaaak :)
DeleteAkuuuuu! :D
ReplyDeleteSayangnya di Medan perpusnya menyedihkan, Mbak.. :(
ayooo dong dibagusin mak...
Deleteaku mauuuuu ke perpustakaan kaya gitu mbak
ReplyDeleteayooo...bareng aku maaak...
DeleteAaakkkk bagusnyaaaa
ReplyDeleteiya echaaaa...ngg bosen-boseeen...
DeleteParadise on earth... couldn't agree more kakaak...really love the place. Kyanya kl aku kesana bawa tenda deh saking ga pgn pulang hihihi.... doain aku bisa nyampe sana jg mbak ^^
ReplyDeleteindeed, mak, indeed...hehehe paling kita diusir satpam mak hehehe...amiiin amiiin...
DeleteThat's such a pretty library! We go to our library often here. In fact I just registered my 2 kids for the summer reading program. Whenever my 8 year old goes he says, "I just love this place so much!"
ReplyDeletewoow...I bet Mika et Isaac love spending sometime in libraries...enjooy Alissa...
DeleteKeknya aku sudah ebrada di sana Mak Indaaah..dikau membawaku lewat reportase indahmuuuu...
ReplyDeletesyuuukuuuur kalau begitu...makasiiih mak astin sayaang...more stories are coming yaaah :)
DeleteWhat a beautiful library! We love going to ours too, but it is nowhere near as impressive as the NYC library!
ReplyDeleteI really hope your local library will be as fun as NYPL, Theresa...
DeleteKok bangunannya lebih mirip museum ya, Mak? He
ReplyDeleteHehehe...really? iya sih..sepertinya begitu yaaa ...
DeleteBeautiful library. So here is where people ca see the first printed bible, cool!
ReplyDeleteBuka sampe jam berapa perpustakaan ini?